3 research outputs found

    PERAN BIDAN DESA UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Latar Belakang: Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Indonesia memiliki target Nasional cakupan ASI Eksklusif yaitu sebesar 80%. Cakupan di Indonesia yaitu 37,7% (RisKesDas 2018). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Peran Bidan Desa Untuk Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subyek utama yaitu Bidan Desa Wringin Putih dan Bergas Kidul. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mandalam. Keabsahan data menggunakan Triangulasi Sumber yaitu Ibu menyusui yang melahirkan di Bidan Desa Wringin Putih dan Bergas Kidul. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada peran Bidan Desa dalam IMD. Berdasarkan hasil wawancara dengan Triangulasi dalam IMD yang dilakukan oleh Bidan sebelum bayi menemukan puting ibu bayi sudah diambil dari dada ibu. Dalam peran pemberian informasi dan edukasi ASI 2 bidan mengatakan jika mereka memberikan informasi saat ibu memeriksakan kehamilan (antenal care) Namun dari triangulasi 3 orang ibu tidak mendapatkan informasi ASI namun hanya 1 orang ibu yang mendapatkan informasi tentang ASI yaitu ibu dengan pendidikan SMP. Kesimpulan: Peran Bidan desa dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sudah dilakukan. Prosedur yang dilaksanakan oleh Bidan sudah baik tetapi waktu dalam Insiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilakukan belum sesuai. Pemberian informasi dan edukasi tentang ASI kurang optimal

    Pemanfaatan Ruang Terbuka melalui Community Garden Sebagai Media Pembelajaran yang Terintegrasi dengan Intrakurikuler Sekolah Dasar

    Get PDF
    Kondisi Ruang Terbuka di lingkungan sekolah yang belum mendukung fungsi edukasi dan sosial bagi siswa menjadi kendala untuk mewujudkan pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan kegiatan intrakurikuler sekolah. Program PKM bertujuan untuk memberikan solusi berupa optimasi penggunaan RT sekolah melalui community garden sebagai media pembelajaran siswa terhadap lingkungan yang terintegrasi dengan intrakurikuler sekolah. RT sebagai media pembelajaran dapat menciptakan nuansa baru dalam proses belajar. Metode pelaksanaan PKM terbagi menjadi tiga tahapan yaitu, (1) Melakukan perencanaan analisis kebutuhan; (2) Mengimplementasikan program optimasi penggunaan melalui kebun komunitas sebagai media pembelajaran yang terintegrasi dengan intrakurikuler sekolah; (3) melakukan monitoring terhadap program PKM dan melakukan penyuluhan terkait kebun komunitas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa RT dapat dioptimalkan melalui kebun komunitas, juga sebagai media pembelajaran siswa terhadap lingkungan. Pelaksanaan PKM diharapkan dapat mendukung terciptanya pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan kegiatan intrakurikuler sekolah dan mewujudkan lingkungan sekolah yang berkualitas serta sebagai pondasi untuk menciptakan generasi yang peduli lingkungan.Kondisi Ruang Terbuka di lingkungan sekolah yang belum mendukung fungsi edukasi dan sosial bagi siswa menjadi kendala untuk mewujudkan pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan kegiatan intrakurikuler sekolah. Program PKM bertujuan untuk memberikan solusi berupa optimasi penggunaan RT sekolah melalui community garden sebagai media pembelajaran siswa terhadap lingkungan yang terintegrasi dengan intrakurikuler sekolah. Adapun metode pelaksanaan PKM terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu (1) Melakukan perencanaan analisis kebutuhan; (2) Mengimplementasikan program optimasi penggunaan melalui kebun komunitas sebagai media pembelajaran yang terintegrasi dengan intrakurikuler sekolah; dan (3) melakukan monitoring terhadap program PKM serta melakukan penyuluhan terkait kebun komunitas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa RT dapat dioptimalkan melalui kebun komunitas, juga sebagai media pembelajaran siswa terhadap lingkungan. Pelaksanaan PKM ini diharapkan dapat mendukung terciptanya pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan kegiatan intrakurikuler sekolah dan mewujudkan lingkungan sekolah yang berkualitas serta sebagai pondasi untuk menciptakan generasi yang peduli lingkungan

    Application of the Self-Potential Method to Determine the Distribution of Leachate in the Manggar TPA Balikpapan

    Get PDF
    The Manggar Final Processing Site (TPA) is a TPA located in the city of Balikpapan by implementing a sanitary landfill system. In this system, the waste is piled up into a mountain so that leachate generated from the waste will enter the layers below the surface due to rainwater. To detect the presence or distribution of leachate below the surface, an investigation was carried out using the Self Potential (SP) Method. The results of the data processing obtained are isopotential maps. From this map, we can see the distribution of leachate based on the potential difference value. Based on the slicing data from the anomaly, the value of the potential difference between 31 mV and -50 mV is found, which is scattered towards the north. This can be indicated as a leachate anomaly
    corecore