17 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran Think Talk Write(ttw) Terhadap Kemampuan Menulis Puisioleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14medantahun Pembelajaran2015/2016

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaranThink Talk Write (TTW) terhadap peningkatan kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini adalah sampel yang ditetapkan dari sebagian jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 360 orang siswa.Penelitian ini bersifat eksperimen dengan model one group pre-test and post-test design.Dari pengolahan data yang diperoleh kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)dengan rata-rata 58,87, sedangkan hasil kemampuan menulis puisi setelah menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)diperoleh rata-rata 75,75. Berdasarkan uji ini normalitas hasil sebelum menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dan sesudah menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan diperoleh nilai thitung >ttabel yaitu 7,92> 1,68. Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan model pembelajaranThink Talk Write (TTW) berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2015/2016

    Pemodelan Hidrodinamika Sederhana Berdasarkan Data HIdro-Oseanografi Lapangan Di Teluk Lampung

    Full text link
    Perairan Teluk Lampung merupakan salah satu daerah yang wilayah pesisirnya digunakan untuk berbagai kegiatan baik kegiatan seperti perikanan tangkap, budidaya mutiara, pariwisata, pelayaran, pelabuhan, pemukiman, maupun kegiatan perdagangan. Pencemaran yang dihasilkan oleh salah satu kegiatan diatas akan menyebar ke kawasan lain oleh gerakan massa air, yang pada gilirannya akan menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan lain di teluk. Segala aktivitas yang terjadi di Teluk Lampung membutuhkan adanya pemahaman hidrodinamika guna menghindari atau meminimalisasi efek negatif yang bisa terjadi di Perairan Teluk LampungPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrodinamika Teluk Lampung dengan menggunakan software MIKE 21 HD. Proses pengambilan data lapangan dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 April – 20 April 2011 di Teluk Lampung.Berdasarkan data lapangan dan hasil model diperoleh bahwa Perairan Teluk Lampung adalah perairan tipe campuran dengan dominasi pasang surut ganda, dimana kondisi perairan saat pasang perbani dan pasang purnama memiliki kondisi yang berbeda. Pada saat pasang perbani, kecepatan arus berkisar antara 0.06 – 0.08 m/s, sedangkan saat pasang purnama kecepatan arus berkisar antara 0.1 – 0.13 m/s. Sedangkan elevasi saat pasang purnama lebih tinggi dibandingkan saat pasang perbani, yaitu 0.7 meter dan -0.6 meter berbanding 0.45 meter dan -0.3 meter. Verifikasi dilakukan dengan membandingkan pasut model dan lapangan, didapat nilai MRE sebesar 4.7 %

    Berat Lahir dan Mortalitas Anak Sapi Belgian Blue dari Rumpun Resipien dan Ketinggian Tempat Berbeda

    Get PDF
    Sapi Belgian Blue (BB) diimpor ke Indonesia untuk meningkatkan produksi daging sapi. Suatu penelitian awal dilakukan untuk mengetahui berat lahir anak sapi BB dan mortalitas pra-sapih anak sapi Belgian Blue dari beberapa rumpun induk resipien pada ketinggian tempat yang berbeda. Sebanyak 86 data kelahiran anak sapi Belgian Blue murni hasil Transfer Embrio digunakan dalam penelitan. Data berat lahir dianalisa menggunakan model linear umum dengan sumber keragaman rumpun induk resipien, ketinggian tempat dan sex anak. Mortalitas dianalisa menggunakan chi-square berdasarkan ketinggian tempat. Berat lahir anak sapi BB dipengaruhi oleh rumpun induk resipien dan ketinggian tempat (P0,05). Berat lahir anak sapi BB berturut-turut 44,44±1,68 kg, 39,58±2,71 kg, 50,53±1,12 kg, 50,85±1,62 kg dan 55,56±1,21 kg untuk rumpun induk resipien Brahman, Peranakan Ongole, Simental, Limosin dan Frisian Holstein (FH). Berat lahir untuk dataran rendah, sedang dan tinggi masing-masing 43,09±1,46 kg, 51,11±0,92 kg dan 54,18±1,29 kg. Mortalitas pra-sapih dipengaruhi oleh ketinggian tempat (

    Pencegahan Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia Melalui Latihan Rentang Gerak

    Get PDF
    Jatuh merupakan penyebab terjadinya injury sehingga penderita harus masuk ke rumah sakit. Penurunan fungsi system muskuloskeletal pada lanjut usia merupakan bagian dari faktor risiko intrinsic yang menyebabkan lanjut usia mudah untuk jatuh. Latihan rentang gerak akan meningkatkan flexibilitas sendi dan kontraksi otot. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai upaya pencegahan risiko jatuh pada lanjut usia melalui demonstrasi latihan rentang gerak . Sasaran khalayak dari pengabdian masyarakat ini adalah para lanjut usia di panti werdha taman bodhi asri Medan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan juni 2023 dengan kegiatan latihan rentang gerak pada persendian leher, bahu, siku, pergelangan tangan, jari tangan, dan pergelangan kaki. Hasil: Penilaian yang di dapat dari latihan rentang gerak ini pada setiap lanjut usia sangatlah bervariasi. Kesimpulan: Kegiatan ini  mendapatkan respon positive, dimana para lansia terlibat dalam latihan  ini. Latihan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus akan meningkatkan flexibilitas sendi dan kekuatan otot sehingga menurunkan faktor risiko intrisik terjadinya jatuh pada lanjut usia. Disarankan agar sebelum dan setelah melakukan latihan rentang gerak perlu di monitor tanda-tanda vitalnya oleh karena aktivitas dapat berdampak kepada perubahan tanda-tanda vital lanjut usia

    Aplikasi Web Manajemen Penjualan Air Galon Menggunakan Metode Just In TIME

    Full text link
    Perkembangan teknologi dijaman ini sudah sangat pesat. Banyaknya inovasi-inovasi baru yang muncul menyebabkan setiap orang harus mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan teknologi ini banyak dimanfaatkan oleh Perusahaan-Perusahaan besar untuk mengembangkan bisnis yang dijalaninya. Oleh sebab itu banyak Perusahaan-Perusahaan dan startup-startup lokal kalah bersaing di daerah nya sendiri. Hampir sebagian besar Perusahaan-Perusahaan lokal belum menerapkan teknologi yang baik di dalam sistem kerjanya terkhusus di bagian Perusahaan air minum. Sehingga dibutuhkan sebuah aplikasi yang optimal untuk menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah ini. Tujuan dibangunnya aplikasi ini adalah untuk menerapkan metode Just In Time dalam sebuah Perusahaan air minum untuk melihat bagaimana pengaruh metode ini terhadap Perusahaan air minum. Metode Just In Time merupakan sebuah metode yang memproduksi sesuai dengan jumlah pemesanan. Dalam penelitian ini menggunakan sistem kerja Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menerapkan empat modul yaitu Pengeluaran, Pendapatan, Penjualan dan Produksi. Metode forecasting digunakan dalam model Penjualan untuk memprediksi pesanan pelanggan kedepannya. Metode forecasting yang digunakan adalah Simple Moving Average yaitu menghitung rata-rata data dengan menambahkan harga penutupan dari data yang ada kemudian di bagi dengan jumlah periode waktu. Aplikasi ini diujicobakan pada Perusahaan air minum bernama Bioneuro Water. Dalam pengujian aplikasi ini didapatkan hasil bahwa Perusahaan Bioneuro Water cocok menggunakan metode Just In Time terbukti dengan menggunakan metode ini dapat mengurangi jumlah stock di gudang

    Birth Weight and Body Measurements of Crossbred Belgian Blue Calves

    No full text
    The Belgian Blue (BB) cattle breed has been well-known for double muscling. The importation of BB cattle is mainly to increase beef production. A study was done to analyze birth weight and body measurements of newborn crossbred BB calves. Data were collected from Cattle Breeding Centre (Baturaden, Padangmangatas and Sembawa) and Livestock Embryo Centre (Cipelang). The crossbred BB calves were produced by crossing of BB bull and some breed cows (Ongole grade, Friesian Holstein, Simental, Brahman, and Limousine) through artificial insemination. A total of 286 crossbred BB calves from five different crossbreds born in 2018-2019 were used in this study. Data of birth weight (BW), chest girth (CG), body length (BL) and body height (BH) were analyzed using a linear model with genotype, calf sex, and their interaction as sources of variation. Results showed that BW and body measurements were significantly affected by genotypes of the calf (P0.05). The BB X Friesian Holstein (FH) calves had heavier BW and bigger body sizes. The BB x Ongloe Grade (PO) showed lighter BW and smaller body size. The means of BW, BH CG, and BL of crossbred BB calves were 37.18 kg, 71.94 cm, 69.13 cm, and 65.54 cm, respectively. In conclusion, there were differences in birth weight and body size among crossbred Belgian Blue calves affected by genotypes. Crossbreeding Belgian Blue with Friesian Holstein breed cattle resulted in heavier birth weight and bigger body size. This study was preliminary information that can be used as a recommendation in developing Belgian Blue cattle

    Resting cyst distribution and molecular identification of the harmful dinoflagellate Margalefidinium polykrikoides (Gymnodiniales, Dinophyceae) in Lampung Bay, Sumatra, Indonesia

    No full text
    Margalefidinium polykrikoides, an unarmored dinoflagellate, was suspected to be the causative agent of the harmful algal blooms - associated with massive fish mortalities - that have occurred continually in Lampung Bay, Indonesia, since the first bloom event in October 2012. In this study, after examination of the morphology of putative M. polykrikoides-like cysts sampled in bottom sediments, cyst bed distribution of this harmful species was explored in the inner bay. Sediment samples showed that resting cysts, including several morphotypes previously reported as M. polykrikoides, were most abundant on the northern coast of Lampung Bay, ranging from 20.6 to 645.6 cysts g(-1) dry sediment. Molecular phylogeny inferred from LSU rDNA revealed that the so-called Mediterranean ribotype was detected in the sediment while M. polykrikoides motile cells, four-cell chain forming in bloom conditions, belonged to the American-Malaysian ribotype. Moreover, hyaline cysts, exclusively in the form of four-cell chains, were also recorded. Overall, these results unequivocally show that the species M. polykrikoides is abundantly present, in the form of vegetative cells, hyaline and resting cysts in an Indonesian area
    corecore