123 research outputs found

    PENGGUNAAN MEDIA TANAH PADA PROSES PEWARNAAN ALAMI TERHADAP ROTAN UNTUK KERAJINAN

    Get PDF
    Proses pewarnaan rotan dilakukan dengan menggunakan dua jenis tanah sebagai media perendaman yaitu tanah lempung yang diperoleh dari desa Gohong Kabupaten Kahayan Hilir dan tanah berpasir yang ada di kota Palangka Raya. Pengenalan daun tepanggang sebagai pewarna alami yang aman bagi kesehatan dan lingkungan, mampu memberikan variasi warna yang menarik untuk mengembangkan berbagai motif desain anyaman rotan terutama bagi perajin anyaman rotan yang dijadikan mitra yaitu Duta Dare. Tujuan penulisan ini adalah membandingkan dua jenis tanah yaitu lempung dan pasir sebagai media perendaman rotan yang terlebih dahulu direbus dengan daun tepanggang, sehingga menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan berbagai modifikasi tren warna masa kini dengan nilai jual yang tinggi. Metode pelaksanaan melalui penyampaian materi, Tanya jawab, praktek langsung bersama mitra, dan melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan. Pewarnaan rotan direndam dengan tanah lempung menghasilkan warna hitam mengkilap, sedangkan perlakuan dengan tanah pasir menghasilkan rotan dengan warna abu-abu yang tidak menarik.Kata Kunci: Tanah, pewarnaan rotan, anyaman rota

    Tepung Tapioka sebagai Perekat dalam Pembuatan Arang Briket

    Full text link
    The use of wood as a fuel and energy source has been since the time of our ancestors first and until now still widely used mainly by rural communities, as well as people in Bukit Rawi for the middle class down. Bukit Rawi KWP group as a partner located in Bukit Rawi village amounted to 4 (four) people, group members are housewives and as rattan wicker craftsmen. The science and technology applied to KWP (Kelompok Wanita Perajin) Bukit Rawi is introducing tapioca starch as an adhesive material and introducing briquette charcoal making technique as an alternative fuel. The introduction of science and technology to Bukit Rawi KWP provides new knowledge and is an additional business opportunity so they are very interested

    Waktu Kering Angin Pada Daun dan Tangkai Terhadap Mutu dan Rendemen Minyak Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth)

    Get PDF
    Study of the yield and quality of Aceh patchouli oil from leaves and stalks at several drying times, in Bukit Batu, Palangka Raya City, Central Kalimantan. Treatment of drying time  patchouli leaves and stalks to a certain extent can increase the yield of patchouli oil produced. 4 days drying treatment  leaves produced the highest yield of 5.17%, stalks for 8 days produced the highest yield of 3.78% decreasing with the longer drying time. The lowest yields without desiccation (control) on leaves and stalks were 1.4% and 1.16%. Drying time treatment of patchouli leaves and stalks to some extent increased the patchouly alcohol content of patchouli oil produced.  Drying time treatment for 8 days produced the highest patchouly alcohol in leaves (31.48%) and stalks (29.71%) then decreased with the longer drying time. The lowest patchouly alcohol content in the control treatment 22.94% and 19.73% in the leaves and stalks. Physical and chemical properties of patchouli oil characteristics (color, optical rotation, specific gravity, refractive index and patchouly alcohol), that the quality of patchouli oil produced by the control is low. Quality requirements of patchouli oil based on SNI No. 06-2385-1991Study of the yield and quality of Aceh patchouli oil from leaves and stalks at several drying times, in Bukit Batu, Palangka Raya City, Central Kalimantan. Treatment of drying time  patchouli leaves and stalks to a certain extent can increase the yield of patchouli oil produced. 4 days drying treatment  leaves produced the highest yield of 5.17%, stalks for 8 days produced the highest yield of 3.78% decreasing with the longer drying time. The lowest yields without desiccation (control) on leaves and stalks were 1.4% and 1.16%. Drying time treatment of patchouli leaves and stalks to some extent increased the patchouly alcohol content of patchouli oil produced.  Drying time treatment for 8 days produced the highest patchouly alcohol in leaves (31.48%) and stalks (29.71%) then decreased with the longer drying time. The lowest patchouly alcohol content in the control treatment 22.94% and 19.73% in the leaves and stalks. Physical and chemical properties of patchouli oil characteristics (color, optical rotation, specific gravity, refractive index and patchouly alcohol), that the quality of patchouli oil produced by the control is low. Quality requirements of patchouli oil based on SNI No. 06-2385-199

    PERANAN USAHA PERAJIN PURUN (Eleocharis sp) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TUMBANG NUSA KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH

    Get PDF
    Purun dapat dijadikan kerajinan tangan seperti topi, tikar, tas, bakul dan sedotan, kerajinan tangan dari purun ini menjadi salah satu sumber pendapatan ibu rumah tangga di Desa Tumbang Nusa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui biaya dan pendapatan dalam usaha perajin purun, kontribusi pendapatan usaha perajin purun dan rantai pemasaran kerajinan purun di Desa Tumbang Nusa Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel dengan sampling jenuh yang diambil adalah seluruh perajin purun di Desa Tumbang Nusa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha perajin purun yang di hasilkan Di Desa Tumbang Nusa berupa topi, tikar, tas, bakul dan sedotan, dari hasil kerajinan purun tersebut mengeluarkan biaya variabel keseluruhan yaitu Rp.16.047.000,00/Tahun, biaya tetap yaitu Rp.1.098.000,00/Tahun dan Total biaya Rp.17.145.000,00/Tahun. Total penerimaan secara keseluruhan yaitu Rp.41.590.000,00/Tahun. Pendapatan yang diperoleh secara keseluruhan yaitu Rp.24.445.000,00/Tahun. Nilai rata-rata RCR secara keseluruhan sebesar 2,45 dan Kontribusi dari usaha kerajinan purun sebesar 8% dan pendapatan pokok yaitu 92% sehingga usaha kerajinan purun ini merupakan sebagai pekerjaan sampingan. Rantai pemasaran kerajinan purun yang dilakukan adalah para petani purun menjual purun mentah sebagai bahan baku kepada perajin dan perajin mengolah menjadi suatu produk kerajinan tangan kemudian dijual langsung kepada konsumen. Kata kunci : Purun, Biaya, Penerimaan, Pendapatan, RCR, Kontribusi, Pemasara

    VALUASI TANAMAN OBAT DI DESA PETUK BUKIT KECAMATAN RAKUMPIT KOTA PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH (Medical Plant Valuation at Petuk Bukit Village, Rakumpit Sub District, Palangka Raya City, Central Kalimantan)

    Get PDF
    The aim of this study to analyze the economic value of medical plants at Petuk Bukit Village, Rakumpit Sub District, Palangka Raya City, Central Kalimantan. This research was conducted from June to August 2019 in the Rakumpit sub-district of Central Kalimantan, precisely in Petuk Bukit village. The primary data were collected using an survey method. Data analyze to predicted the economic value, income levels, and welfare level. The result showed that there are 12 types of medical plants that potentialy have economic value. The income of Petuk Bukit Village from medical plants and nonmedical plants business were obtained Rp. 3.342.420.000/year. The correlation of spearman is 0.45. The income level from medical plants is moderat to the welfare of society

    PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK PERAJIN ANYAMAN PURUN DI DESA TUMBANG NUSA KABUPATEN PULANG PISAU

    Get PDF
    Tumbuhan purun dimanfaatkan oleh masyarakat di desa Tumbang Nusa untuk pembuatan tikar topi bakul dan bisa di buat sedotan dari purun pengganti sodotan plastik yang ramah lingkungan. Hanya saja pembuatannya masih secara tradisional dan masih belum mampu membuat  modifikasi untuk menciptakan produk produk yang beraneka ragam motif. Mitra hanya memproduksi anyaman purun dan masih dalam desain yang sederhana dan belum memiliki ketrampilan yang memadai untuk menampilkan kreasi dan modifikasiserta hasil kerajinan ke dalam bentuk yang lebih menarik dan sesuai dengan trend perkembangan model-model yang diminati pasar.  Hal ini berdampak pada rendahnya daya saing hasil kerajinan ini. Permasalahan prioritas yang perlu segera ditangani adalah bagaimana meningkatkan keterampilan para pengrajin untuk menghasilkan produk kerajinan yang lebih variatif, menarik, dan berkualitas, sehingga daya saing produk di pasaran menjadi lebih meningkat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian Program Dosen Pendamping Pemberdayaan Masyarakat memberikan pengetahuan dan motivasi kepada perajin anyaman purun untuk meningkatkan kreatifitas mereka dan dapat menampilkan aneka produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan tanpa diberi modifikasi, Terciptanya produk kerajinan purun yang lebih variatif, menarik, berkualitas, serta memiliki daya saing yang tinggi di pasaran, sehingga dapat mingkatkan penghasilan bagi perajin anyaman purun di desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau.Tumbuhan purun dimanfaatkan oleh masyarakat di desa Tumbang Nusa untuk pembuatan tikar topi bakul dan bisa di buat sedotan dari purun pengganti sodotan plastik yang ramah lingkungan. Hanya saja pembuatannya masih secara tradisional dan masih belum mampu membuat  modifikasi untuk menciptakan produk produk yang beraneka ragam motif.             Mitra hanya memproduksi anyaman purun dan masih dalam desain yang sederhana dan belum memiliki ketrampilan yang memadai untuk menampilkan kreasi dan modifikasiserta hasil kerajinan ke dalam bentuk yang lebih menarik dan sesuai dengan trend perkembangan model-model yang diminati pasar.  Hal ini berdampak pada rendahnya daya saing hasil kerajinan ini. Permasalahan prioritas yang perlu segera ditangani adalah bagaimana meningkatkan keterampilan para pengrajin untuk menghasilkan produk kerajinan yang lebih variatif, menarik, dan berkualitas, sehingga daya saing produk di pasaran menjadi lebih meningkat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian Program Dosen Pendamping Pemberdayaan Masyarakat memberikan pengetahuan dan motivasi kepada perajin anyaman purun untuk meningkatkan kreatifitas mereka dan dapat menampilkan aneka produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan tanpa diberi modifikasi, Terciptanya produk kerajinan purun yang lebih variatif, menarik, berkualitas, serta memiliki daya saing yang tinggi di pasaran, sehingga dapat mingkatkan penghasilan bagi perajin anyaman purun di desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau

    MENGGALI NILAI-NILAI KEPAHLAWANAN MO’AN TEKA IKU DITINJAU DARI ASPEK PEMBELAJARAN PKn

    Get PDF
    This study aims to determine the heroic values of Mo'an Teka Iku to find out the efforts to maintain the heroic values of Mo'an Teka Iku. This research is descriptive qualitative in order to obtain a picture of the heroic values of Mo'an Teka Iku according to figures society, cultural and elders by using related questions so that all data collected in accordance with the research objectives achieved. The results showed that the heroism values of Mo'an Teka Iku are as follows: Democracy, Responsibility, Nationalism, Willing to sacrifice, Fighting spirit, Openness, Courage and Patriotism and efforts to maintain the values of the heroism of Mo'an Teka Iku are education and participation

    TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI PEREKAT DALAM PEMBUATAN ARANG BRIKET

    Get PDF
    The use of wood as a fuel and energy source has been since the time of our ancestors first and until now still widely used mainly by rural communities, as well as people in Bukit Rawi for the middle class down. Bukit Rawi KWP group as a partner located in Bukit Rawi village amounted to 4 (four) people, group members are housewives and as rattan wicker craftsmen. The science and technology applied to KWP (Kelompok Wanita Perajin) Bukit Rawi is introducing tapioca starch as an adhesive material and introducing briquette charcoal making technique as an alternative fuel. The introduction of science and technology to Bukit Rawi KWP provides new knowledge and is an additional business opportunity so they are very interested
    • …
    corecore