14 research outputs found

    PENDIDIKAN AKHLAK SISWA MELALUI PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 3 KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAK NURUL MARFU’AH. Pendidikan Akhlak Siswa Melalui Program Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 3 Kalasan Sleman Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2019. Program Sekolah Ramah Anak selain menjamin hak anak juga memberikan perlindungan bagi anak agar terhindar tindak kekerasan, baik kekerasan yang bersifat fisik maupun kekerasan psikis, hal itu tidak akan terjadi apabila siswa mempunyai akhlak yang baik. Akan tetapi dalam pembiasaan sehari-hari guna menunjang pendidikan akhlak siswa, masih ada permasalahan atau kurang maksimal dalam menerapkannya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang mengkaji hal tersebut dengan tujuan mengetahui pelaksanaan pendidikan akhlak siswa melalui program sekolah ramah anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, siswa dengan obyek penelitian meliputi pendidikan akhlak siswa dan program Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 3 Kalasan. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan dara, reduksi data, penyajian data, verifikasi/penarikan kesimpulan. Adapun validasi data menggunakan teknik triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Pelaksanaan program Sekolah Ramah Anak SMP Negeri 3 Kalasan yaitu dalam menjamin dan memenuhi hakhak anak serta perlindungan anak didasarkan pada prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak antara lain: a) Nondiskriminasi, yaitu menjamin dan menikmati hak anak untuk pendidikan tanpa diskriminasi. b) Kepentingan terbaik bagi anak dalam semua keputusan dan tindakan dengan diizinkannya peserta didik dalam menyampaikan ide/gagasan kepada pihak sekolah selama masih dalam lingkup pendidikan, tata tertib, etika yang berlaku. c) Hak hidup, hak kelangsungan hidup, dan perkembangan berupa tersedianya ruang UKS, tempat cuci tangan, tempat sampah dan kantin sehat. d) Menghormati hak anak untuk mengekspresikan pandangan dalam segala hal di lingkungan sekolah. e) Pengelolaan yang baik dalam aspek partisipasi dan keterbukaan informasi. Selanjutnya yaitu 2) pendidikan Akhlak siswa antara lain: a) Pola hubungan manusia dengan Allah SWT, yaitu dengan bertakwa kepada-Nya (menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya), antara lain dengan membiasakan sholat berjama’ah dan berdzikir/berdo’a setelah selesai sholat. b) Pola hubungan manusia dengan sesama manusia, yaitu dengan saling tolong menolong, menjaga solidaritas umat serta lomba infaq yang nantinya hasil dari infaq tersebut bisa didonasikan bagi yang membutuhkan. c) Pola hubngan manusia denganalam semesta, yaitu dengan diadakannya jum’at bersih serta pengelolaan green house

    Formulasi sediaan deodoran spray ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz&Pav) dengan variasi alum (tawas)

    No full text
    ABSTRACT One way to overcome body odor is by using deodorant. One of the herbal ingredients that can be used in deodorant formulations is Piper crocatum leaves. Piper crocatum leaves have numerous bioactive compounds as an antibacterial agent. Beside, the deodorants can be added with other ingredients for example, alum (KAl(SO4)2.12H2O) an antiperspirant. This study aims to determine the result of physical stability tests in deodorant spray formulations from Piper crocatum extract with variation of alum. Piper crocatum leaves were extracted using a maceration method with 70% ethanol solvent. The deodorant spray formulation uses Piper crocatum leaf extract with variation of alum at 0% (control), 10% (F-1), 20% (F-2) and 25% (F-3). The result were then tested for pH, organoleptic, homogeneity, spray power, dry time, and cloth effect. The result were then analyzed by comparing with the standard deodorant spray in the 1995 Pharmacopoeia and the 1998 Indonesian National Standard. The results showed that F-1 has the most standard test results covering organoleptic test results, homogeneity, pH, spray power, dry time and effect on fabrics. Keywords: alum, extract, deodorant spray, Piper crocatum,   ABSTRAK Salah satu cara untuk mengatasi bau badan adalah dengan cara menggunakan deodoran. Salah satu bahan herbal yang dapat digunakan dalam formulasi deodoran adalah daun sirih merah. Daun sirih merah memiliki senyawa yang memiliki kemampuan antibakteri. Selain bahan aktif, deodoran dapat ditambahi dengan bahan lain misalnya aluminium kalium sulfat yang berfungsi debagai antiperspiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji stabilitas fisik dalam formulasi deodran spray dari ekstrak sirih merah dengan variasi alumunium kalium sulfat. Daun sirih merah diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi deodorant spray menggunakan ekstrak daun siirh merah dengan variasi aluminium kalium sulfat sebesar 0% (control), 10% (F-1), 20% (F-2) dan 25% (F-3). Hasil sediaan kemudian di uji pH, organoleptik, homogenitas, daya semprot, waktu kering, dan efek kain. Hasil pengamatan dianalisis dengan cara membandingkan dengan standar deodoran spray yang ada di Farmakope 1995 dan Standar Nasional Indonesia 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan F-1 adalah sediaan yang memiliki hasil uji paling memenuhi standar meliputi hasil uji organoleptic, homogenitas, pH, daya semprot, waktu kering dan efek terhadap kain.     Kata kunci : alum, deodoran spray, ekstrak, sirih mera

    Uji Efektivitas Kombinasi Ekstrak Buah Labu Air (Lagenaria Siceraria) dan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) sebagai Antibakteri Salmonella Typhi secara In Vitro

    Full text link
    Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan demam tifoid (tifus), yaitu penyakit infeksi yang menyebar keseluruh tubuh ditandai dengan demam panjang. Terapi penyembuhan untuk tifus dilakukan dengan terapi pemberian antibiotik, salah satunya adalah kloramfenikol. Beberapa waktu terakhir, bakteri Salmonella typhi menjadi resisten terhadap kloramfenikol, ampisilin dan trimethropim-sulfamethoxazole. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti tanaman herbal sebagai antibakteri Salmonella typhi. Tanaman yang akan diuji adalah ekstrak etanol buah labu air dan rimpang kunyit dengan konsentrasi tunggal dan kombinasi sebagai antibakteri Salmonella typhi secara in vitro. Perlakuan dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari, kontrol positif (Kloramfenikol), kontrol negatif (CMC Na 1%), kombinasi 0%:100%; 75%:25%; 50%:50%; 25%:75%; dan 100%:0%. Data analisis menggunakan uji statistik non parametrik Kruskall-Wallis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil zona hambat dengan rentan nilai rata-rata 0-1 mm. Kombinasi ekstrak etanol buah labu air 100% dan rimpang kunyit 0% menghasilkan zona hambat paling besar dibandingkan kombinasi lain yaitu sebesar 1,25 mm (respon hambat lemah)

    Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Okra (Abelmoschus Esculantus L.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah Mencit Hiperkolesterolemia

    Full text link
    Pola hidup dan pola makan yang buruk mengakibatkan tingginya prevalensi penyakit hiperkolesterol di Indonesia. Senyawa dalam biji okra yang berpotensi menurunkan kolesterol adalah senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, protein, terpenoid, tannin, dan sterol (Kumar, 2014). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak metanol biji okra terhadap penurunan kadar kolesterol total darah mencit hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan menggunakan hewan coba mencit jantan, berat badan awal 27 – 30 gram dan usia 2 – 3 bulan. Perlakuan yang diberikan meliputi P1 (kontrol negatif menggunakan aquades), P2 (Kontrol positif menggunakan simvastatin), P3 (ekstrak metanol biji okra 500 mg/kgBB), P4 (ekstrak metanol biji okra 1000 mg/kgBB) dan P5 (ekstrak metanol biji okra 2000 mg/kgBB). Perlakuan dilaksanakan selama 14 hari, kemudian kadar kolesterol total darah mencit diukur sebanyak dua kali yaitu setelah pemberian MDTL (Makanan Diet Tinggi Lemak menggunakan lemak sapi dan minyak jelantah) pada hari ke-14 dan setelah pemberian ekstrak metanol biji okra pada hari ke-28. Kadar kolesterol total darah mencit diukur menggunakan strip kolesterol Easy Touch GCU 3 in 1. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 5% dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc menggunakan Least Signifficant Different (LSD). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total pada P1 yaitu -53,75 mg/dL, rata-rata kadar kolesterol total pada P2 yaitu 49 mg/dL, rata-rata kadar kolesterol total pada P3 yaitu 20,5 mg/dL, rata-rata kadar kolesterol total pada P4 yaitu 18 mg/dL dan rata-rata kadar kolesterol total pada P5 yaitu 24,5 mg/dL. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ektrak metanol biji okra berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total darah mencit hiperkolesterolemia. Konsentrasi ekstrak metanol biji okra yang paling berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol total darah mencit hiperkolesterolemia yaitu 2000 mg/kg BB

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Epidermidis

    Full text link
    Staphylococcus epidermidis merupakan mikrobiota kulit yang bersifat non patogen namun terkadang dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi oportunistik. Infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik, namun saat ini beberapa bakteri mulai resisten terhadap antibiotik dikarenakan penggunaannya yang berlebihan. Sebagai pengobatan alternatif, digunakan tanaman yang memiliki khasiat sebagai antibakteri misalnya teh hijau yang memiliki senyawa tanin, flavonoid, dan katekin yang merupakan golongan senyawa fenol serta alkaloid. Etanol merupakan pelarut yang paling umum digunakan untuk mengekstraksi senyawa-senyawa dalam tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol teh hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan eksperimen 6 perlakuan yaitu kontrol negatif (aquades steril), kontrol positif (kloramfenikol 30 µg), teh hijau yang diekstraksi dengan pelarut etanol 60%, 70%, 80% dan 90%. Ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 6 x 24 jam dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram (KirbyBauer). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way ANOVA dengan nilai signifikansi yang dihasilkan p = 0,00 atau p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol teh hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol 60%, 70%, 80% dan 90% teh hijau memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi masing-masing secara urut yaitu sebesar 18,45 mm ± 0,81; 19,86 mm ± 0,63; 16,68 mm ± 1,14 dan 13,58 mm ± 0,72 sedangkan untuk kontrol positif memiliki rata-rata diameter zona hambat dan standar deviasi sebesar 27,25 mm ± 0,71. Konsentrasi ekstrak etanol teh hijau yang memiliki aktivitas antibakteri paling optimal yaitu ekstrak etanol 70% dengan diameter zona hambat sebesar 19,86 m
    corecore