7 research outputs found

    Efektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Meningkatkan Daya Serap dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) guna mengetahui efektivitas model pembelajaran Novick terhadap daya serap dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 2 kelas sebanyak 64 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental), bentuk yang digunakan dalam eksperimen semu (quasy experiment) ini yaitu bentuk Nonequivalent Control Group Design. Data yang diperoleh dianalisis dengan One-Way Anava berbantuan komputer program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran Novick efektif terhadap daya serap siswa.(2) Model pembelajaran Novick efektif terhadap hasil

    Kajian Kinerja Pelayanan Bus Rapid Transit (Brt) Kabupaten Sidoarjo

    Full text link
    Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan permasalahan tranportasi di Kabupaten Sidoarjo, untuk menangani masalah tersebut pemerintah memberikan solusi berupa BRT Kabupaten Sidoarjo. Dikarenakan tingkat kinerja pelayanan dan operasional yang masih rendah, metode yang digunakan untuk mengkaji aspek tersebut adalah Importance Performance Analysis (IPA). Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat pelayanan dan operasional, jumlah subsidi pada Biaya Operasional Kendaraan (BOK), serta upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan dan operasional. Metode pengumpulan data pada survei kuisioner menggunakan rumus Slovin dan didapatkan jumlah total 210 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek yang berada di kuadran I dan mempengaruhi kinerja BRT. Dari hasil perhitungan BOK didapatkan subsidi silang sebesar Rp 6.819,-/seat dan Rp 73.057,-/tahun. Untuk mengoptimalkan kinerja yang telah ada beberapa saran yang dapat ditempuh yaitu melakukan Perubahan rute kendaraan agar melewati pusat kegiatan masyarakat dan dilakukan sosialisasi lebih lanjut pada masyarakat Kabupaten Sidoarjo

    Kajian Kinerja Pelayanan Bus Rapid Transit (BRT) Kabupaten Sidoarjo

    No full text
    Pesatnya pertumbuhan penduduk serta minimnya pelayanan angkutan umum di Kabupaten Sidoarjo berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengguna kendaraan pribadi sehingga pergerakan lalu lintas semakin padat. Untuk mengatasi masalah, upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT) Kabupaten Sidoarjo. Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan dan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Kabupaten Sidoarjo, perlu dilakukan kajian terhadap tingkat kepuasan penumpang dan tingkat kepentingan pelayanan yang dirasakan oleh penumpang. Untuk itu, tujuan dari kajian ini adalah (1) mengetahui tingkat kinerja terhadap pelayanan dan operasional dari BRT Kabupaten Sidoarjo, (2) membuat upaya untuk meningkatkan faktor pelayanan yang termasuk dalam kuadran 1 dan (3) mengetahui jumlah subsidi yang diperlukan untuk setiap penumpang dalam satu tahun. Metode pengumpulan data terdiri atas pengumpulan data primer melalui survei kuisioner dan wawancara serta pengumpulan data sekunder dari Perum DAMRI. Dari rumus Slovin didapatkan jumlah responden sebanyak 210 orang. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah Importance-Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui faktor pelayanan yang memerlukan peningkatan kinerja dan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah untuk pengoperasian BRT Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan Analisis IPA terdapat 12 variabel yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu lampu isyarat tanda bahaya, informasi tanggap darurat dan trayek, kabel listrik, lampu penerangan di halte, fasilitas pegangan bagi penumpang berdiri dan kebersihan halte, pintu keluar dan masuk tertutup pada saat kendaraan berjalan, lamanya penumpang menunggu angkutan, supir menaikkan dan menurunkan penumpang, dan waktu perjalanan angkutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dari BRT Kabupaten Sidoarjo adalah peninjauan kembali rute yang dilalui bus agar tidak berhimpit dengan angkutan umum lain serta rute diperluas dengan menyesuaikan fungsi tata guna lahan Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan Analisis BOK, subsidi yang diberikan kepada setiap penumpang dalam satu tahun sebesar Rp 73.057,- dan Rp 6.819,- per seat/tahun

    PENGEMBANGAN MODEL KESELAMATAN UNTUK PENYEBERANGAN JALAN KOTA BANDUNG (STUDI KASUS SIMPANG BERSINYAL)

    Get PDF
    Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian peringkat ke-10 di Kota Bandung. Pejalan kaki adalah pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan. Kecelakaan pejalan kaki sering terjadi di simpang karena pengguna jalan yang beragam dan bergerak menggunakan ruang jalan yang sama sehingga menimbulkan interaksi antara pengguna jalan yang kompleks. Keselamatan pejalan kaki di simpang masih sangat rendah sehingga penting dilakukan sebuah studi untuk mengurangi jumlah kecelakaan pejalan kaki. Sebuah model yang telah dikembangkan oleh FHWA (Federal Highway Adminstration) untuk keselamatan pejalan kaki di simpang adalah model PedISI (Pedestrian Intersection Safety Index). Model ini dapat digunakan untuk menentukan simpang mana yang perlu ditangani sebelum terjadi kecelakaaan berdasarkan nilai PedISI. Nilai PedISI menunjukkan tingkat keselamatan pejalan kaki di simpang. Tesis ini mengembangkan model Pedestrian Intersection Safety Index (PedISI) untuk simpang bersinyal Kota Bandung dengan variabel-variabel yang dimodifikasi. Data yang digunakan untuk pengembangan model adalah data kecelakaan pejalan kaki, data karakteristik simpang, data perilaku (konflik) dan data nilai keselamatan. Lokasi penelitian terdiri dari 16 simpang bersinyal dengan tipe 8/2 D, 6/2 D, 4/2 D, 4/2 UD dan 2/2 UD. Model PedISI yang terbentuk untuk Simpang Bersinyal Kota Bandung adalah PedISI = 3,184 + 0,032 THRULNS - 0,005 MEDIAN + 0,001SPEED85th dengan R2 = 0,525. Nilai PedISI untuk Simpang Bersinyal Kota Bandung berdasarkan model tersebut adalah 3,24 ? 3,45. Besar rata-rata nilai PedISI sebesar 3,35 dengan standar deviasi 0,06. Model mampu menggambarkan kondisi keselamatan simpang namun memiliki variasi nilai PedISI yang kecil. Hal ini disebabkan oleh hasil survei yang mengindikasikan adanya keseragaman persepsi responden terhadap nilai keselamatan. Dengan demikian, diperlukan perbaikan teknik pengumpulan data nilai keselamatan agar diperoleh model yang lebih baik.Traffic crashes are the 10th main cause of death in Bandung. Pedestrians are road users who are more vulnerable to crashes. Pedestrian crashes often occur at intersections as diverseroad users move in the same road space, thus making interaction between road users more complex. Currently, pedestrian safety at intersection is still very low, so it is important to do a study to reduce the number of pedestrian crashes. A model that has been developed by FHWA (Federal Highway Adminstration) for pedestrian safety at intersection is PedISI (Pedestrian Intersection Safety Index). This model can be used to determine which intersections need to be addressed before a crash occurs based on PedISI values. PedISI values show the level of pedestrian safety at intersection. This thesis develops Pedestrian Intersection Safety Index (PedISI) model for signalized intersection in Bandung. The data used consist of pedestrian crashes data, intersection characteristic data, behavioral(conflicts) data and safety rating data. Data were collected from 16 signalized intersections of types 8/2 D, 6/2 D, 4/2 D, 4/2 UD and 2/2 UD. PedISI model formed for signalized intersection in Bandung is PedISI = 3,184 + 0,032THRULNS - 0,005MEDIAN + 0,001SPEED85th with R2 = 0,525. PedISI values for signalized intersections in Bandung based on the model is 3,24 ? 3,45. The average value of PedISI is 3,35 with a standard deviation of 0,06. This model is able to describe the safety conditions of intersection though it has small variation in PedISI values. This is due to the results of surveys that indicated uniformity in respondents perceptions of safety rating values. Thus, it is necessary to improve the safety data collection techniques to obtain a better model

    KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KABUPATEN SIDOARJO

    No full text
    Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan permasalahan tranportasi di Kabupaten Sidoarjo, untuk menangani masalah tersebut pemerintah memberikan solusi berupa BRT Kabupaten Sidoarjo. Dikarenakan tingkat kinerja pelayanan dan operasional yang masih rendah, metode yang digunakan untuk mengkaji aspek tersebut adalah Importance Performance Analysis (IPA). Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat pelayanan dan operasional, jumlah subsidi pada Biaya Operasional Kendaraan (BOK), serta upaya untuk meningkatkan tingkat pelayanan dan operasional. Metode pengumpulan data pada survei kuisioner menggunakan rumus Slovin dan didapatkan jumlah total 210 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek yang berada di kuadran I dan mempengaruhi kinerja BRT. Dari hasil perhitungan BOK didapatkan subsidi silang sebesar Rp 6.819,-/seat dan Rp 73.057,-/tahun. Untuk mengoptimalkan kinerja yang telah ada beberapa saran yang dapat ditempuh yaitu melakukan perubahan rute kendaraan agar melewati pusat kegiatan masyarakat dan dilakukan sosialisasi lebih lanjut pada masyarakat Kabupaten Sidoarjo.   Kata kunci: Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Bus Rapid Transit (BRT), Importance Performance Analysis (IPA), subsidi penumpang, tingkat kinerja pelayanan
    corecore