HUBUNGAN PERILAKU PEMENUHAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDIAN SUMENEP MADURA

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, salah satu penyebabnya adalah anemia dalam kehamilan. Kurangnya nutrisi yang digunakan untuk pembentukan darah menjadi salah satu penyebabnya. Kurangnya nutrisi tersebut bisa disebabkan oleh perilaku pemenuhan nutrisi ibu selama hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perilaku pemenuhan nutrisi ibu hamil dengan kejadian anemia. Desain penelitian ini adalah analitik dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Pandian Sumenep-Madura sebanyak 32 orang. Besar sampel 30 responden dengan tekhnik simple random sampling. Variable independen dari penelitian ini adalah perilaku pemenuhan nutrisi ibu hamil dan variabel dependen adalah kejadian anemia. Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data penelitian ini dianalisis dengan Spearman Correlation dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan dari 30 responden hampir setengahnya 43,3% mempunyai perilaku baik dan sebagian besar 62,5% mengalami anemia ringan. Hasil uji Spearman Correlation didapatkan nilai ρ = 0,007 yang berarti H₀ di tolak, artinya ada hubungan antara perilaku pemenuhan nutrisi ibu hamil dengan kejadian anemia. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah perilaku pemenuhan nutrisi ibu hamil mempengaruhi kejadian anemia. Oleh karena itu petugas kesehatan seharusnya memberikan penyuluhan terhadap ibu hamil tentang pentingnya perilaku pemenuhan nutrisi yang baik, faktor penyebab anemia dan resiko yang terjadi jika tidak diatasi sejak dini

PERENCANAAN JEMBATAN MLULON DENGAN BOX CULVERT

Perencanaan Jembatan Mlulon dimaksudkan sebagai pengganti jembatan lama. Struktur yang dipilih adalah box culvert, menyesuaikan bentang dan tinggi jembatan. Tujuan penulisan ini adalah untuk merencanakan ulang Jembatan Mlulon agar dapat memberikan pelayanan bagi pengguna lalu lintas dengan aman dan nyaman. Dari hasil analisis diperoleh dimensi box culvert dengan tinggi 3 meter, panjang 6 meter, dan lebar 5 meter. Berdasarkan perhitungan perencanaan penulangan, digunakan tulangan D 19 – 125

Sosialisasi dan Pelatihan Pengawasan Pekerjaan Jalan Bagi Perangkat Desa di Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen

Infrastructure is one factor that directly influences the operations of a region. The Sragen Regency Government annually repairs and constructs roads spread across 20 sub-districts. In 2023, as many as 28 roads and 4 bridges in Sragen Regency will be repaired and built. In the future implementation of the project must refer to procedures and regulations so that it will produce infrastructure with good quality. Currently, the condition of the people in the village does not yet know and understand the procedures for supervising road works in accordance with the technical specifications issued by the Ministry. So it is feared that later it can affect the quality of the work. Therefore, assistance is needed regarding the procedures for carrying out road works starting from planning the RAB to supervising road works that refer to applicable standards and regulations

Mekanisasi Pengolahan Mahkota Dewa di Desa Pledokan Kecamatan Sumowono Sebagai Sentra Diversifikasi Olahan Agropolitan dengan Pemanfaatan Mesin Vacuum Dalam Pengemasan

Desa Pledokan yang terletak di Kecamatan Sumowono banyak ditumbuhi mahkota dewa,. Tanaman mahkota dewa banyak tumbuh di keempat dusun yang ada di Desa Pledokan, yaitu Dusun Pledokan, Dusun Ngaglik, Dusun Kemuning, dan Dusun Resowinangun. Salah satu KUB Mahkota dewa adalah KUB Tazzaka yang berada di RT 01 RW 01 Desa Pledokan Kecamatan Sumowono dan KUB Arum Sari. KUB ini terletak di RT 02 RW 01 Desa Pledokan Kecamatan Sumowono. Kedua KUB tersebut dalam produksi pengolahan mahkota dewa masih menggunakan alat tradisonal, contohnya saja pada waktu pengeringan mahkota dewa, kedua KUB tersebut masih mengandalkan panas sinar matahari pada saat pengerigan. Kekurangan lain pada proses produksi adalah proses sterilisasi dan proses pengemasan. Saat ini, proses sterilisasi botol masih dikerjakan secara tradisional sehingga bakteri yang terdapat dibotol belumtentu hilang. Sedangkan pada proses pengemasan masih menggunakan kemasan plastik yang disteples ataupun memakai lilin sebagai perekat plastik dengan kapasitas relatif kecil untuk pengemasan teh mahkota dewa. Kekurangan lain yang teridentifikasi adalah pada proses penjualan produk. Produk olahan mahkota pada kedua KUB tersebut hanya dipasarkan melalui pameran atau pemesan. Hubungan kerja yang akan dilakukan adalah Perguruan Tinggi (Universitas Diponegoro) sebagai sumber informasi teknologi yang akan mendampingi dan memberdayakan masyarakat dengan memberikan solusi pemecahan permasalahan berdasarkan potensi yang dimiliki mitra. Semua pendanaan dari Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) secara proporsional akan diberikan kepada mitra untuk membantu menyelesaikan masalah. pendekatan dilakukan dengan dengan menyelenggarakan workshop standar kebersihan pangan, diikuti dengan penerapan pengemas vacum pada KUB Arum Sari. Kata kunci — Mahkota Dewa, Pengemas Vaccum, Vaccum Seale

Pendampingan Desain Perencanaan dan RAB Masjid Desa Denanyar Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen

In infrastructure planning in the village, the village government follows the Law of the Republic of Indonesia Number 6 of 2014 concerning Villages and Regulation of the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number 113 of 2014 concerning Village Financial Management. The problem that then arises is that, in several villages, the quality of existing human resources does not support the planning of village facilities and infrastructure independently. In this community service activity, the Team will collaborate with Denanyar Village officials, Tangen District, Sragen Regency to assist in planning public facilities such as mosques. It is hoped that planning a mosque in Denanyar Village will assist the village government in preparing infrastructure that accommodates the needs of the community, especially in worship

PENDAMPINGAN PENGUKURAN SITUASI DI EMBUNG SOKAPANCA, DESA GOGIK, KECAMATAN UNGARAN BARAT

[Situation Measurement In The Sokapanca Embung, Gogik Village, Ungaran Barat Sub-district] Dalam pekerjaan konstruksi, gambar detail memiliki peran strategis yang menerjemahkan konsep desain bagi pelaksana proyek. Dalam perencanaan pengembangan suatu kawasan, diperlukan pengukuran dan penggambaran detail kondisi eksisting, sehingga perencanaan konsep pengembangan tersebut menjadi lebih terarah dan akurat. Salah satu kawasan yang direncanakan akan dikembangankan menjadi obyek wisata adalah Embung Soka Panca yang terletak di Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat. Embung Soka Panca yang terletak di Desa Gogik Kecamatan Ungaran Barat direncanakan akan dikembangkan menjadi obyek wisata oleh Pemerintah Desa. Berkaitan dengan maksud tersebut, maka Pemerintah Desa Gogik bekerjasama dengan Sekolah Vokasi Undip menyusun rencana pengembangan dengan optimalisasi lokasi tersebut. Rencana pengembangan antara lain dengan memberi taman bermain serta kios untuk UMKM

APLIKASI MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK JALAN TOL SEMARANG-SOLO RUAS BAWEN-SOLO

At construction project there must be risks. Risk is a consequence of the uncertainty conditions. In construction projects, the risk can’t be predicted as well because there are a lot of uncertainty to predict problems (Nurdiana, 2015). The aims of this paper are to identify the risk from contractor persepction; to analyze the risk from contractor persepction; and to assign the risk respon from contractor persepction at project of Semarang-Solo Highway (segment Bawen-Solo).The primary data were the identification of risk and the assessment of risk (probability and impact of risk) that obtained by interview and questionnaire method. The secondary data were the project document and the previous research. Data analysis was done by Risk Breakdown Structure method.The identification of risks in the Bawen-Solo Highway project is divided into 4 categories, that are technical risk, procurement risk, contractual risk, and managerial risk. The risk identification is 11 risks which are in the risk category above. Based on the risk analysis that has been done, the biggest risk is contractual risk, which is the contract termination due to project delay. From the value of risk that has been analyzed, the majority of risk is at a low risk level (86%), then moderate risk (14%). Based on an analysis of the risk response, 86% of the risk response is accepted, and 14% of the risk response is mitigation

PENDAMPINGAN INVENTARISASI FAKTOR PENYEBAB BANJIR DAN ROB DI DAS KENDAL KABUPATEN KENDAL

Banjir dan rob atau masuknya air laut ke daratan karena pengaruh pasang-surut air laut, akhir-akhir ini menjadi masalah serius di wilayah Pantura Kab. Kendal. Banjir dan rob menjadikan kawasan yang terkena dampaknya menjadi permukiman kumuh karena insfrastruktur dan fasilitas umum yang tidak berfungsi.  Dampak dari banjir dan rob di DAS Kabupaten Kendal antara lain adanya genangan pada pemukiman, ratusan hektar tambak mengalami gagal panen, dan gangguan pada akses jalan pantura. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten/kota setempat telah melakukan upaya penanganan lokal baik perencanaan maupun konstruksi tetapi belum saling terintegrasi dengan baik. Untuk itu diperlukan pengaturan lebih lanjut yang salah satunya dengan penyusunan Studi Penanganan Banjir dan Rob di Kabupaten Kendal. Dengan mengetahui penyebab banjir dan rob, diharapkan dapat menunjang perencanaan wilayah, perencanaan dan pengembangan infrastruktur / sarana prasarana dasar, perencanaan perumahan / pemukiman maupun pengembangan ekonomi wilayah dalam upaya mitigasi bencana tersebut

Risk Management in Indonesia Construction Project: A Case Study of a Toll Road Project

While project risks are generally acknowledged merely from owner and contractor perspectives, other parties also play important roles in the project. The aim of this study is to analyze the application of risk management in the toll road project from stakeholders’ perception, such as contractor, owner, design consultant, supervisory consultant, and community surrounding the project. Data of risk factors were collected through interviews with each stakeholder, including the probability of occurrence and their impacts. Risk Breakdown Structure (RBS) has been adapted to breakdown project risks from various stakeholders. Risk level of each risk factor is obtained by multiplying the probability and the impact. The overall results of risk analysis show various risks as perceived by each stakeholder due to different roles and interests in the project. This research provides an understanding of how project risks need to be fully comprehended for the success of the project