39 research outputs found

    Towards Independence of Soybean Farmers in Indonesia

    Get PDF
    The research identified a form of independence of soybean farmers in farming development by taking cases in soybean development centers, namely Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency, West Java Province, Indonesia. This study used a qualitative descriptive method by taking a sample of 127 soybean farmers using simple random sampling method. The forms of farmer independence were analyzed descriptively with a data presentation of the proportion of respondents' answers. The results showed that the independence of soybean farmers was mostly built from social independence (65.35%) which was then followed by emotional independence (51.97%), intellectual independence (32.28%) and economic independence (21.26%). Keywords: Independence, Soybean, Farmers DOI: 10.7176/JEP/11-24-12 Publication date: December 31st 202

    EFFISIENSI TEKNIS USAHATANI KEDELAI PADA LAHAN SAWAH DAN DARAT DI KECAMATAN JATIWARAS

    Get PDF
    Fulfilling the needs of 67.99 percent of soybeans must be imported from abroad. To overcome the deficit in soybean production, the Indonesian government has pursued various soybean development programs. The research was carried out with the aim of: (1) Analyzing the effect of using production factors both simultaneously and partially on soybean farming in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency, (2) Analyzing the technical efficiency of soybean farming in paddy fields and land land in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency. The research method used in this study is an explanatory survey method by taking cases on soybean farming in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency. Samples were taken using Multistage Cluster Random Sampling, then a sample of 127 people was obtained from a population of 185 soybean farmers from two randomly selected villages (Jatiwaras and Papayan Villages), from 11 soybean center villages that planted in rice fields and land agro-ecosystems (Kaputihan, Neglasari). , Sukakerta, Setiawangi, Papayan, Jatiwaras, Ciwarak, Kersagalih, Kertarahayu, Mandalamekar, Mandalahurip). The analysis used for technical efficiency and determining the production factors that directly affect the resulting production output is the Cobb-Douglas stochastic frontier production function. The results of this study indicate that there is one variable that significantly influences the level of soybean production, namely fertilizer, Meanwhile, the variables of land area, seeds, pesticides and labor, meanwhile there are two variables that significantly influence the level of soybean production, namely land area and labor, seeds, fertilizers, and insignificant pesticides. Soybean farmers both on land and rice fields are in stage III (Irrational Stage). The average value of Technical Efficiency (TE) Allocative Efficiency (AE) and Economic Efficiency (EE) in paddy fields is 99.97 TE, 62.68 AE and 62.68 EE while the average values of Technical Efficiency, Allocative Efficiency and Efficiency The economists in rice fields are 21.35 TE, 19.42 AE and 19.42 EE. This value shows that soybean farming on land is more efficient in terms of TE, AE and EE tilapi

    TINGKAT KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DI DESA TALAGASARI KECAMATAN KAWALI KABUPATEN CIAMIS

    Get PDF
    Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pendidikan non formal bagi masyarakat khususnya bagi petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup serta mandiri untuk meningkatkan kegiatan pertaniannya. Kepuasan petani melalui kegiatan penyuluhan akan mempengaruhi sikap dan perilaku petani terutama melalui kepuasan yang dimiliki, petani akan semakin giat lagi dalam mengembangkan usahataninya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis atribut kualitas pelayanan penyuluh pertanian lapangan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja menurut petani padi di Desa Talagasari Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis dan menganalisis tingkat kepuasan petani padi terhadap kinerja penyuluh pertanian lapangan di Desa Talagasari Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Penelitian ini didesain kualitatif dengan menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 526 petani padi. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling ditentukan menggunakan rumus Slovin, maka diambil sampel sebanyak 84 orang pada tingkat kesalahan 10%. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talagasari Kecamatan Kawali. Hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh bahwa terdapat tujuh atribut prioritas utama, lima pertahankan prestasi, dua atribut prioritas rendah dan delapan atribut berlebih. Hasil analisis Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh hasil nilai sebesar 71.25% menunjukkan bahwa secara keseluruhan kepuasan petani padi di Desa Talagasari dapat dikatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan penyuluh pertanian lapangan

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TIKAR MENDONG DI DESA KAMULYAN KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA

    Get PDF
    Minat buruh tikar yang kurang dan pendapatan buruh yang sedikit di Desa Kamulyan karenakan sebagain orang memilih kerja diluar kota yang penghasilannya lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan agroindustri tikar mendong di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Faktor yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan agroindustri tikar mendong di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dan Alternatif strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan agroindustri tikar mendong di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey, data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan data sekunder penelitian ini. Penarikan sampel yaitu menggunakan dengan sampling  jenuh dengan melakukan wawancara dengan pengrajin agroindustri tikar mendong yaitu 18 pengrajin agroindustri tikar mendong. Hasil dari IFAS menunjukan bahwa nilai dari kekuatan dan kelemahan adalah 2,92. Hasil dari EFAS menunjukkan bahwa nilai dari peluang dan ancaman adalah 2,54. Matriks SWOT strategi yang harus diterapkan dalam pengembangan tikar mendong yaitu meningkatkan jumlah produksi, mempertahankan kualitas dan kuantitas tikar mendong dan meningkatkan/menggunakan sistem informasi manajemen modern promosi. Strategi terpilih QSP strategi yang terpilih dalam penelitian ini adalah harus terbuka lagi dalam inovasi baru dalam usaha tikar mendong

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT

    Get PDF
    Produk gula semut sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Pangandaran memiliki potensi pasar luas sampai ke luar negeri, terlebih dengan kondisi pertumbuhan permintaan dunia terhadap produk gula semut sebesar 10%-15% setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal untuk mendapatkan alternatif strategi dalam pengembangan agroindustri gula semut SSF (Sweet Sugar Family) di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode studi kasus. Data yang digunakan bersumber dari data primer dan sekunder. Teknik penarikan responden dilakukan secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT dan Matriks SWOT. 1.Hasil analisis dan identifikasi lingkungan secara internal, didapatkan kekuatan agroindustri ketersediaan bahan baku dan produk tahan lama. Kelemahannya adalah ketersediaan alat dalam proses produksi. 2. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan eksternal adapun peluang pada agroindustri yaitu mempunyai pelanggan tetap dan pangsa pasar meluas. Ancamannya adalah produk yang sejenis dan kenaikan harga produksi. 3. Alternatif strategi dalam pengembangan agroindustri gula semut adalah pengembangan pasar, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, meningkatkan promosi, menjaga kualitas produksi. 

    KERAGAAN POTENSI DAN KENDALA PADA USAHA KEDAI KOPI DI KECAMATAN SINDANGKASIH

    Get PDF
    Jumlah kedai kopi di Sindangkasih yang terus bertambah, baik dalam skala kecil maupun skala besar, bahkan sering kali di jumpai beberapa kedai kopi dalam satu lokasi yang berdekatan dengan skala usaha yang sama besar dengan daftar menu yang kurang lebih sama. Hal ini memicu persaingan usaha antar para pelakunya. Kondisi tersebut terjadi pada 4 kedai kopi di Kecamatan Sindangkasih yaitu Wood Kopi, Warung Daun Coffee, Kedai Kopi Miring Ciamis dan Shiroi Coffee. Penelitian ini bertujuan untuk Mendalami keragaan usaha kedai kopi pada kedai kopi di sindangkasih dan untuk Mengetahui Potensi dan Kendala usaha kedai kopi pada kedai kopi di Kecamatan Sindangkasih. Tempat penelitian yang dipilih adalah 4 kedai kopi di Sindangkasih yaitu Wood Kopi, Warung Daun Coffee, Kedai Kopi Miring Ciamis dan Shiroi Coffee yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena keempatnya merupakan kedai kopi dengan skala usaha yang relatif sama dan berada di daerah yang sama/berdekatan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada sejumlah key informan dan studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Wood Kopi, Warung Daun Coffee, Kedai Kopi Miring Ciamis dan Shiroi Coffeekeempatnya memiliki sejumlah potensi yang khas dari segi produk, lokasi, fasilitas, kelengkapan alat, sumberdaya manusia dan persaingan. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh kedua kedai kopi tersebut diantaranya harga bahan baku kopi yang mengalami lonjakan akan mempengaruhi harga jual kopi, kebisingan, kurangnya tempat parkir untuk roda empat, peralatan sesekali tidak dapat bekerja dengan baik dan fluktuasi penjualan

    PEMBERIAN TRICHOKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) DI KELOMPOK WANITA TANI “LINGKUNG GUNUNG”

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan produksi dan produktivitas, serta menekan biaya produksi usahatani jahe merah melalui penyuluhan kepada para petani di Kelompok Wanita Tani Lingkung Gunung di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis yang bertujuan: 1) meningkatkan pengetahuan petani dalam pengelolaan sistem usahatani jahe merah,  2) meningkatkan pengetahuan petani dalam mengatasi masalah rendahnya produksi dan produktivitas, serta tingginya biaya produksi usahatani jahe merah. Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini yaitu para wanita tani yang saat ini mengusahakan jahe merah dan tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Lingkung Gunung di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis.  Para petani yang telah mengikuti penyuluhan diharapkan akan menyebarkan ilmu pengetahuan yang didapatkannya, terutama kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan informasi teknologi budidaya jahe merah. Metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi teknologi trichokompos yaitu penyuluhan tatap muka, yang disertai kegiatan kunjungan lapangan untuk mengetahui respon penerapannya di Kelompok Wanita Tani. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukamantri, dengan jumlah peserta sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan: 1) respon peserta terhadap kegiatan penyuluhan cukup baik dan antusias, dan 2) para peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan mulai mengaplikasikan rekomendasi teknologi trichokompos untuk budidaya jahe merah

    PENINGKATAN NILAI EKONOMI PRODUK PEKARANGAN MELALUI TEKNOLOGI PENGEMASAN DI DESA SUKAJADI KECAMATAN SADANANYA

    Get PDF
    Pengabdian dilakukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati II Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Tujuan kegiatan ini untuk: 1) untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan petani di Kelompok Wanita Tani Melati II Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis dan 2) Penyampaian informasi berupa penyuluhan teknologi pengemasan dengan metode food wrapping disertai dengan demonstrasi kepada para anggota KWT. Kegiatan pengabdian ini di ikuti oleh seluruh anggota KWT Melati II sebanyak 25 orang. Tim Pengabdian ini di desain untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan petani di Kelompok Wanita Tani Melati II Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yang dikemas dalam bentuk penyuluhan, demonstrasi, dan pelatihan pengemasan produk pekarangan menggunakan metode food wrapping. Hasil dari kegiatan penyuluhan menunjukkan : 1) Respon peserta terhadap kegiatan penyuluhan cukup baik dan antusias, 2) Para Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan mulai menerapkan rekomendasi teknologi melalui metode food wrapping terhadap hasil pertanian yaitu berupa sayuran yang dihasikannya. 

    DINAMIKA KELOMPOK DAN PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI DESA DANASARI KECAMATAN CISAGA

    Get PDF
    Program PUAP yang diimplementasikan secara temporer dan instan, membuat kelompok menjadi statis dan partisipasi masyarakat menurun, mengakibatkan masyarakat menjadi ketergantungan terhadap bantuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kelompok tani, mendeskripsikan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP dan menganalisis hubungan dinamika kelompok dengan tingkat partisipasi petani dalam program. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Survey dilakukan di Desa Danasari Kecamatan Cisaga terhadap 41 anggota kelompok tani yang diambil secara simple random sampling dari 512 orang populasi. Data primer yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner kemudian ditabulasi dan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok dalam indikator tujuan kelompok dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (78,05%), struktur kelompok dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (85,37%), fungsi dan tugas dengan nilai sedang skor 4-6 sebanyak (56,10%), efektivitas kelompok dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (92,68%). Tingkat partisipasi petani dalam program PUAP di Desa Danasari Kecamatan Cisaga dengan partisipasi petani pada tahap perencanaan dengan nilai sedang skor 4-6 sebanyak (56,10%), Tahap pelaksanaan dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (70,73%), tahap pemantauan dan evaluasi dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (65,37%), dan tahap pemanfaatan hasil dengan nilai tinggi skor 7-9 sebanyak (78,05%). Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara dinamika kelompok dengan tingkat partisipasi petani pada program PUAP, sehingga menunjukan semakin tinggi dinamika kelompok maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi petani
    corecore