6,484 research outputs found
Forecasting wind speed data by using a combination of ARIMA model with single exponential smoothing
Wind serves as natural resources as the solution to minimize global warming and has been commonly used to produce electricity. Because of their uncontrollable wind characteristics, wind speed forecasting is considered one of the best challenges in developing power generation. The Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), Simple Exponential Smoothing (SES) and a hybrid model combination of ARIMA and SES will be used in this study to predict the wind speed. The mean absolute percentage error (MAPE) and the root mean square error (RMSE) are used as measurement of efficiency. The hybrid model provides a positive outcome for predicting wind speed compare to the single model of ARIMA and SES
A quantum heat engine with coupled superconducting resonators
We propose a quantum heat engine composed of two superconducting transmission
line resonators interacting with each other via an optomechanical-like
coupling. One resonator is periodically excited by a thermal pump. The
incoherently driven resonator induces coherent oscillations in the other one
due to the coupling. A limit cycle, indicating finite power output, emerges in
the thermodynamical phase space. The system implements an all-electrical analog
of a photonic piston. Instead of mechanical motion, the power output is
obtained as a coherent electrical charging in our case. We explore the
differences between the quantum and classical descriptions of our system by
solving the quantum master equation and classical Langevin equations.
Specifically, we calculate the mean number of excitations, second-order
coherence, as well as the entropy, temperature, power and mean energy to reveal
the signatures of quantum behavior in the statistical and thermodynamic
properties of the system. We find evidence of a quantum enhancement in the
power output of the engine at low temperatures.Comment: 15 pages, 14 figures, new references adde
Respon Harga Beras Terhadap Permintaan Beras Rumahtangga Petani Kelapa Di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau
Harga beras sangat menentukan permintaan beras rumahtangga petani kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dominan yang mempegeruhi permintaan beras dan respon harga beras terhadap permintaan beras rumahtangga petani kelapa. Penelitian ini menggunakan metode survey. Metode pengambilan mengambil sampel secara multi stage random sampling dan jumlah petani sebanyak 40 orang. Analisis data yang digunakan adalah ekonometrika persamaan tunggal dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama: factor dominan yang mempengaruhi permintaan beras rumahtangga petani kelapa adalah harga beras, harga ubi, pendapatan rumahtangga dan jumlah anggota petani kelapa. Kedua, Respon harga beras dan harga ubi terhadap permintaan beras rumahtangga petani adalah elastis. Hal ini mengindikasikan bahwa Perubahan harga beras dan harga ubi memberikan Perubahan yang besar terhadap Perubahan permintaan beras rumahtangga petani kelapa. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan stabilisasi harga beras yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi kekurangan pangan karbohidrat pada rumahtangga petani kelapa
Tanggapan Masyrakat terhadap Pemberitaan Media Massa Tentang Kinerja Pemerintah di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan khalayak terhadap pemberitaan media massa tentang kinerja pelayanan masayrakat di kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan deskritif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada umumnya khalayak netral terhadap pemberitaan media massa tentang program kerja pemerintah kabupaten Bone dengan komposisi hasil 83 orang (23,42%) dengan hasil
sangat baik, 78 orang (22,01 %) dengan hasil baik, 92 orang (26,00 %) dengan hasil netral, 59 orang (16,57 %) dengan hasil kurang baik dan 43 orang (12 %) dengan hasil tidak baik. Ini menunjukkan bahwa khalayak mendapatkan informasi engenai program kerja pemerintah daerah di kabupaten Bone melaului media cetak, elektronik dan media on-line. Selain itu pemberitaan melalui radio juga menjadi
saluran yang dipakai dalam mengetahui berita-berita terkini selain informasi dari mulut ke mulut seperti dari teman, saudara dan lainnya
Hambatan Implementasi UU KIP dalam Menunjang Pelayanan Publik di Kabupaten Barru
Lahirnya UU Keterbukaan Informasi Publik antara lain bertujuan membangun sistem pengelolaan dan layanan informasi yang lebih baik pada Badan Publik, menjamin hak warga negara atas informasi (transparansi). Namun Kenyataannya implementasi hal tersebut masih jauh dari harapan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang hambatan-hambatan implementasi UU KIP dalam pelayanan publik di Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi UU KIP dalam pelayanan publik di kabupaten Barru belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena proses pelayanan publik seperti di Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan tidak berjalan sesuai standar yang diharapkan. Selain itu kesadaran masyarakat yang masih rendah akan manfaat data kependudukan. Serta sosialisasi pemerintah daerah setempat yang masih kurang
Pengembangan Model Pembelajaran Biologi Berbasis Perpaduan Jigsaw dan Discovery (Save) untuk Memberdayakan Interaksi Sosial dan Hasil Belajar Siswa
This research aimed: 1) to develop Save learning model, 2) to examine the feasibility of Save learning model , 3) to examine the effectiveness of Save learning model. This research employed a research and development (R & D) model referring to four D model from Thiagarajan, Semmel and Semmel encompassing define, design, develop and disseminate stages. This study was conducted only up to develop stage. The data collection was conducted using questionnaire, observation sheet, and test. The data of cognitive learning outcome and social interaction was analyzed using t-test. The result of validation by experts and practitioners on Save learning model showed the mean score of 93.92 with very good category. The result of small group trial viewed from three aspects of syntax, learning set, and effect of model on student\u27s positive character establishment showed the mean score of 87.00 with good category. The statistic test on cognitive learning outcome and social interaction provided a significant difference with the score of field trial higher than that of control class. Considering the result of research, the following conclusions could be drawn. 1) The development of Save learning model performed by taking into account the characteristics of the model that is the syntax, social system, support system, student role, teacher role, instructional effects, and nurturant effects, 2) The Save learning model was feasible to support the learning, 3) Save learning model could improve the students\u27 learning outcome and social interaction. It could be seen from the significantly different mean scores of learning outcome and social interaction between control and trial classes, in which the score of trial class (using Save model) was better than that of control class (using lecturing method)
Penerapan Hukum Hak Cipta Seni Batik Pekalongan sebagai Komoditas Internasional (Studi Upaya Pemerintah Kota Pekalongan Menjadikan Batik Pekalongan sebagai Komoditas Internasional)
Batik sebagai warisan budaya Indonesia yang dibuat secara konvensionalperlu dilindungi dan dipertahankan. Hal yang paling mendasar dalam upayamelestarikan seni batik, batik kontemporer dan khususnya batik tradisional adalahupaya memberikan penghargaan berupa perlindungan bagi para pembatik atashasil karya intelektualnya. Perlindungan bagi karya seni batik dapat diberikanmelalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.Batik Pekalongan sebagai karya seni dan warisan budaya sangat dikagumidunia, karena kaya akan corak dan warnanya, dan para pembatiknya selalumengikuti perkembangan jaman.. Batik Pekalongan sebagai komoditasinternasional harus terus ditingkatkan agar bisa terus bersaing dalam globalisasiperdagangan. Batik sebagai karya cipta yang diperdagangkan harus didaftarkan keDirektorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, dan yang bisa didaftarkan adalahmerek, corak atau teknologinya. Namun faktanya, masih banyak Perusahaan batikPekalongan yang tidak mendaftarkan karya seni batiknya, karena masyarakatpengrajin batik masih kurang memahami Undang-undang Hak Cipta, selain itupula masih adanya pelanggaran hak cipta atas seni batik.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahansebagai berikut: (1) Bagaimanakah penerapan hukum hak cipta pada seni batikkontemporer dan seni batik tradisional Pekalongan sebagai komoditasinternasional? dan (2) Bagaimanakah upaya-upaya Pemerintah Kota Pekalonganmenjadikan batik Pekalongan sebagai komoditas Internasional?Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridissosiologis dengan analisa secara kualitatif. Metode pengumpulan data diperolehmelalui data primer dan data sekunder.Hasil penelitian adalah bahwa seni batik di Indonesia mulai mendapatperlindungan Hak Cipta sejak UUHC 1987 hingga UUHC 2002. Menurut UUHC1987 dan UUHC 1997, seni batik yang mendapat perlindungan adalah seni batikyang bukan tradisional dengan pertimbangan batik yang tradisional telah menjadimilik bersama, sehingga konsekuensinya bagi orang Indoonesia mempunyaikebebasan untuk menggunakannya tanpa dianggap sebagai suatu pelanggaran.Sedangkan UUHC 2002, unsur yang ditekankan adalah pada pembuatan batiksecara konvensional. Seni batik mendapat perlindungan hukum karena termasukdalam lingkup Hak Cipta menurut ketentuan Pasal 12 UUHC 2002. dan untukciptaan batik tradisional yang termasuk folklor dilindungi oleh Pasal 10.2Upaya-upaya Pemerintah Kota Pekalongan menjadikan batik Pekalongansebagai komoditas Internasional adalah sebagai berikut: (1) mengembangkanpotensi batik dengan formulasi yang lebih fokus dan terkonsentrasi melaluipendekatan kluster industri (sentra produksi dan sentra perdagangan), (2) KlinikBisnis dan HKI, (3) Musium Batik Pekalongan, (4) mengusahakan pemberiankredit lunak kepada pengrajin, (5) peningkatan SDM terutama untuk pengrajindengan kursus-kursus pelatihan, (6) peresmian trading house UKMK KotaPekalongan, (7) pembangunan sentra-sentra grosir, dan lain-lain
Evaluasi Pelayanan Prima dalam Perpajakan (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara dan Malang Selatan)
Excellent serviceisone of the goalsofmodernizationinDirektorat Jenderal Pajak environment. In order togivethe best servicefromthe taxpayeris expected tobe amotivationforeachtax office tofixthe service. Excellent service isthe best servicein accordancewith the standardsheld byeach organization. Pratamatax service officeas aspearheadinthe taxserviceshouldpay attention tomattersrelating toexcellent service such as ability, attitude, appearance, attention, actionandresponsibility. The purposeofthis reasearchis to describe howthe service providedby the pratama tax service officeandevaluate theimplementation ofexcellent servicepratamatax servicesoffice.this study aims to describe and evaluate the excellent service in taxation based on each office in Pratama Tax Service Office of North Malang and Pratama Tax Service Office of South Malang. The method for this study is descriptive research with quantitative approach using a questionnaire survey to taxpayers that registerd in each tax office. The results showed, each pratama tax officehasexcellent serviceindicatorscriteria thatused in this reaserch. Responsibility indicatoristhe highest averagevalue ofwhich is4.440; 4.240; 4.270foreachitem. The lowest averagevalue oftheindicatoris Attentionin the third question item, the score is 3.680. Tosimplify monitoring the implementation ofexcellent serviceeachtax services officeservicespratamacreatea road map, toidentifygapsthatmakeeach oftheseofficeshave not yet reachedthewholeexcellent servicethenintervene them andfix i
- …
