2,285 research outputs found

    State University with Legal Entity and the Impact to the Rights and Obligations of the Tax Transaction: Case of the University of Indonesia

    Get PDF
    Consider the dynamics of legal status of the University of Indonesia, the Government issued Law No. 12/2012 on Higher Education that is also the legal status of six (6) other universities. Universities have the autonomy to manage the higher education through the three pillars of high education (Tridharma Perguruan Tinggi) in accordance with the background, the objectives, as well as the ability of the university. The autonomy of the university carried out based on the principles of accountability, transparency, non-profit, quality assurance and the effectiveness and efficiency of academic and non-academic activity. University of Indonesia was given full autonomy to manage the universities including the source of financing that consists of government budget and public funds. The Agency of taxation is the taxpayer who is determined to carry out tax obligations. As a non-profit organization with legal entity, UI must legally state back the status as a subject of corporate taxes which have the impact of tax aspect. As the applied research, data obtained from literature studies and field data collection in the form of an interview to the Central Administration of the University and the tax office where the University of Indonesia in Depok is registered.     Keywords: State University with the legal Entity, tax right and obligation, non-profit organizatio

    Deteksi Escherichia Coli Patogen pada Pangan Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Multiplex Pcr

    Full text link
    Foodstuffs are a source of nutrition for humans and as well as a source of food for microorganisms. Microbes can contaminate food through water, dust, air, soil, processing tools (during production or preparation processes, as well as secretions from human and animal guts). Food can be toxic because it has been contaminated by pathogenic bacteria which can then grow and multiply during storage, so the bacteria are able to produce toxins that are harmful to humans. The aimed of this study was to detect the presence of Escherichia coli pathogen in food. This type of research is experimental laboratory using conventional method and multiplex PCR method. 8 positive samples of Escherichia coli ATCC 25922 by conventional method, consisting of 5 samples of tofu; 2 samples of ice syrup and 1 sample iced tea. All positive samples in EMB agar continued Escherichia coli pathogen detection using PCR multiplex method. From the PCR multiplex test, no samples were detected Escherichia coli pathoge

    Studi Awal Desain Pabrik Semen Portland dengan Waste Paper Sludge Ash sebagai Bahan Baku Alternatif

    Full text link
    Industri semen di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dan penggunaan batu kapur sebagai bahan baku pembuatan semen juga semakin meningkat. Saat ini sudah banyak dilakukan eksplorasi dan eksploitasi gunung kapur. Penggunaan batu kapur untuk produksi semen merupakan penggunaan yang terbanyak hingga 87,4% dari konsumsi total. Oleh karena itu, saat ini banyak penelitian dilakukan untuk mencari bahan baku alternatif agar produksi semen tetap berjalan dengan baik. Secara garis besar, desain proses pembuatan semen Portland menggunakan bahan baku alternatif waste paper slaudge ash dibagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku terdiri atas penambangan dan proses penghancuran (crushing). Tahap kedua adalah pembakaran bahan baku dan klinkerisasi di dalam suspension preheater dan rotary kiln, dilanjutkan pendinginan di dalam cooler. Proses terakhir yaitu proses akhir (finishing) dengan menambahkan zat aditif ke dalam klinker untuk membentuk produk semen Portland. Operasi pabrik direncanakan kontinyu 24 jam/hari selama 300 hari dalam setahun. Untuk memproduksi semen 2.000.000 ton/tahun diperlukan bahan baku sebanyak 2.074.971,46 ton/tahun. Pabrik direncanakan berumur 10 tahun dengan pay out time sebesar 3,6 tahun dan internal rate of return sebesar 33,7% dan interest 11% sehingga dari segi teknis dan ekonomi, pabrik ini layak untuk didirikan

    Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SD

    Full text link
    Pendidikan dikatakan berhasil apabila hasil belajar mencapai nilai yang maksimal. Berpikir meliputi dua aspek utama yakni kritis dan kreatif.Berpikir terjadi dalam setiap aktivitas mental anak yang berfungsi untuk memformulasikan atau menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta mencari pemahaman.Kenyataan yang dijumpai dilapangan masih terdapat kesenjangan dalam pelaksanaannya, antara apa yang diharapkan kurikulum dengan pusat pembelajaran, yaitu siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan daya berpikir kritis siswa dalam belajar IPA. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi eksperiment) yaitu dengan kelompok One group desain. Instrumen yang telah tim susun berupa RPP, LKS, alat peraga, kisi-kisi soal, dan butir soal tes. Rpp yang telah dirancang untuk 3 kali pertemuan. Untuk setiap pertemuan instrumen yang dipakai adalah LKS, RPP dan alat peraga. Kegiatan pembelajaran mulai dilaksanakan pada bulan September- Oktober 2013. Data penelitian yang telah dikumpulkan berupa: data tes awal yaitu memberikan soal pretest ke siswa di SD penelitian untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan materi. Setelah melaksanakan pretest, langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi gaya magnet. Pertemuan yang dirancang sebanyak 3 kali pertemuan sesuai dengan materi yang telah direncanakan. Tahapan selanjutnya yang akan tim laksanakan adalah pengolahan data pretest dan postest untuk mengetahui bagaimana hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan. Pengolahan nilai pretest dan postest untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa SD dan bagaimana peningkatan berpikir kritis siswa SD. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan model PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kata kunci: Berpikir Kritis, Model Problem Based Learning (PBL) Pendahuluan Hasil belajar merupakan hal penting yang dijadikan tujuan utama dalam tujuan akhir pendidikan.Pendidikan dikatakan berhasil apabila hasil belajar mencapai nilai yang maksimal.Berpikir meliputi dua aspek utama yakni kritis dan kreatif. Berpikir terjadi dalam setiap aktivitas mental anak yang berfungsi untuk memformulasikan atau menyelesaikan masalah, membuat keputusan, serta mencari pemahaman. Melalui berpikirlah anak mampu memperoleh makna atau pemahaman tentang setiap hal yang dihadapinya dalam kehidupan.Kenyataan yang dijumpai dilapangan masih terdapat kesenjangan dalam pelaksanaannya, antara apa yang diharapkan kurikulum dengan pusat pembelajaran, yaitu siswa. Guru memberi penjelasan mengenai materi sejelas jelasnya dengan harapan siswa dapat memahami materi yang disampaikan (Siswa dapat menghafal semua materi) sesuai dengan semua redaksi yang ada di buku refrensi. Berdasarkan pengamatan di beberapa sekolah dilihat bahwa keaktifan peserta didik ketika mengikuti pembelajaran juga masih rendah atau kurang termotivasi dan kebanyakan peserta didik yang aktif adalah peserta didik yang tingkat kecerdasan intelektual tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa belum dapat berfikir secara kritis dalam proses pembelajaran sehingga kebanyakan siswa di kelas ini menjadi pasif dan mendapat hasil belajar yang rendah

    Perangkat Lunak Semi Hot Standby Router Protocol Pada Pc Router Berbasis Linux

    Get PDF
    Router memegang peranan penting dalam sebuah jaringan. Jika router mengalami suatu masalah dapat berakibat terhambatnya lalu lintas data dalam suatu jaringan. Untuk mengatasi masalah sebuah router, Cisco mengembangkan suatu sistem Hot Standby Router Protocol (HSRP). Namun HSRP ini belum dimiliki oleh router komputer. Padahal harga komputer lebih murah daripada router hardware. Semi HSRP merupakan suatu metode yang diimplementasikan pada router komputer dengan keterbatasan yang dimiliki oleh sebuah komputer dimana sebuahrouter komputer tidak dapat mengirimkan pesan resign yang mengijikan router lain untuk menggantikannyaketika router komputer ini mengalami kegagalan. Dalam semi HSRP dibentuk suatu kelompok router yang memiliki subnet yang sama pada masing-masing interfacenya.Pada masing-masing router dijalankan aplikasi yang berfungsi untuk mengatur jalannya mekanisme HSRP. Aplikasi ini memungkinkan router-router tersebut dapat berhubungan untuk mengetahui apakah ada masalah yang terjadi pada router utama yang berfungsi untuk meneruskan data klien dengan menggunakan alamat virtual IP dan MAC. Dalam berhubungan router-router tersebut menggunakan komunikasi broadcast. Ketika router utama mengalami kegagalan maka akan terjadi pemilihan router berdasarkan prioritas yang dimiliki oleh masing-masing router. Router dengan prioritas tertinggi akan menjadi router utama baru. Router yang terpilih tersebut melakukan penambahan IP yang digunakan sebagai virtual IP yang dikenali klien dan mengubah alamat MAC yang sama dengan router utama sebelumnya. HSRP pada router hardware dapat diimplementasikan dengan semi HRSP pada routerkomputer. Sebagaimana halnya HSRP Cisco perpindahan router dapat dilakukan secara otomatis dengan perpindahan alamat IP dan MAC. Perpindahan router ini tidak dipengaruhi besarnya lalu lintas jaringan dan jumlah router yang terdapat dalam satu kelompok

    Sintesis Zeolit 4A dari Abu Limbah Sawit dengan Variasi Suhu Pembentukan Gel dan Variasi Volume Natrium Silikat dengan Natrium Aluminat

    Full text link
    Zeolite 4A is one of the synthetic zeolite which it is used as ion exchange. This zeolite can be synthesized from silica and alumina. In this research, the palm ash is used as source of silica. The purpose of this research is produce the zeolite 4A by using palm ash and getting the best condition of synthesis zeolite 4A. Synthesis of zeolite 4A made by mixing sodium silicate and sodium aluminate with variation of volume at 55:45 and 60:40 mL:mL and variety of gelling temperatures are 60, 70, and 80oC with rate of agitation at 200 rpm. Then the gel formed will be heated in the oven at 80oC for 8 hours and washed it until it\u27s pH neutral. After that, dried it at 120oC for 3 hours. The synthesis product is analyzed by using spectrophotometry fourier transform infra red (FTIR) and X ray diffraction (XRD). The best conditions of cristalization toproduce the zeolite 4A by using palm ash are temperature at 60oC and variation of volume at 55:45 mL:mL
    • …
    corecore