8 research outputs found
Pembangunan Situs Web Virtual Tour 3 Dimensi pada Bidang Properti
Pada bidang pemasaran dan periklanan cenderung
menampilkan informasi dalam bentuk gambar dua dimensi.
Media informasi dua dimensi belum bisa menyajikan
secara lengkap mengenai produk properti. Pengguna harus
mendatangi kantor pemasaran atau pameran properti untuk
mendapatkan informasi detail. Hal itu akan menghabiskan
waktu dan biaya. Solusi yang dibutuhkan adalah pengguna
mendapatkan gambaran properti dan tata ruangnya secara
cepat dan jelas. Visualisasi tiga dimensi adalah media
yang tepat dalam menggambarkan properti dan
tataruangnya.
Hal ini yang melatar belakangi pembuatan aplikasi
website tiga dimensi. Konsep menjelajah ruang atau
virtual tour dapat dilakukan dengan interactive walkthrough
menggunakan sudut pandang first person view.
Fitur kustomisasi produk yang yang terdapat di aplikasi
untuk pengguna mengkustomisasi produknya. Aplikasi
website ini menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS,
JS dan PHP. Library WebGL yang digunakan untuk merender
bentuk tiga dimensi adalah threejs.
Aplikasi website virtual tour 3 dimensi pada
bidang properti ini diharapkan masalah-masalah dapat
tereliminasi. Informasi yang menggambarkan properti dan
tata ruang dapat diakses dengan cepat dan tepat. Selain
itu, pengguna dapat melihat properti secara visual tiga
dimensi dan interaktif
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA RUMAH SAKIT YANG MENOLAK PASIEN GAWAT DARURAT
The hospital as one of the public service facilities in the health sector, improves the
health status of the community with the availability of quality health services that
can be accessed by every community. The writing of this thesis focuses on a criminal
liability of a hospital that refuses an emergency patient. With the formulation of the
problem, what is the responsibility of hospitals that refuse emergency patients
based on criminal law? And what are the factors that cause refusal of emergency
patients at the hospital?. Writing this thesis using the method of writing normative
law. The data that has been obtained is processed and analyzed and then presented
in a qualitative descriptive manner, namely explaining, describing, and describing
according to the problems of this research. Based on the research and analysis, it
can be concluded that the hospital's criminal responsibility as a legal entity when
refusing medical services to emergency patients can be charged to the director
and/or health workers in the hospital with criminal sanctions in the form of fines to
the hospital and/or imprisonment for hospital administrator. This is based on the
form of corporate responsibility, so the management is responsible. Criminal
provisions that can be applied to hospitals that refuse to provide medical services
to emergency patients are Article 304 of the Criminal Code and Article 531 of the
Criminal Code. As well as the criminal provisions of Article 190 paragraphs (1)
and (2) of Law Number 36 Year 2009 concerning Health
PENGELOMPOKAN TINGKAT PENYEBARAN COVID 19 PADA KABUPATEN JOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS
Laju penyebaran Covid 19 sangat pesat bahkan sudah menyebar ke sebagian besar negara di dunia tidak terkecuali dengan Indonesia. Penyebaran Covid 19 di Indonesia telah merata ke seluruh provinsi termasuk Jawa Timur. Selain itu, kemampuan penyebaran virus Covid 19 dipengaruhi dari ciri komunitas dan pergerakan manusia sebagai inang dari kembangbiak virus Covid 19. Berdasarkan dari hasil pengujian korelasi diperoleh bahwasanya pergerakan manusia di dalam kota maupun  luar kota memiliki pengaruh pada tingkatan menengah pada kasus penyebaran Covid 19. Pengelompokan ini diharapkan dapat mendapatkan titik – titik pusat penyebaran dari kasus Covid 19. Salah satu algoritma pengelompokan (clustering) ialah algoritma k-means yang menggunakan beberapa kelompok dalam menempatkan data-data memakai sistem partisi. Algoritma ini menerima data-data tanpa menggunakan label kelas. Pandemi Covid 19 menjadi pandemi global sehinggai banyak pihak berupaya ikut berperan serta dalam mengatasi penyebaran Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyebaran Covid 19 menggunakan algoritma k-means di daerah-daerah Indonesia khususnya pada kabupaten Jombang. Dataset dalam penelitian ini diperoleh dari website resmi dinas kesehatan kabupaten Jombang
Recommended from our members
Managing Oil Palm Plantations More Sustainably: Large-Scale Experiments Within the Biodiversity and Ecosystem Function in Tropical Agriculture (BEFTA) Programme
Conversion of tropical forest to agriculture results in reduced habitat heterogeneity, and associated declines in biodiversity and ecosystem functions. Management strategies to increase biodiversity in agricultural landscapes have therefore often focused on increasing habitat complexity; however, the large-scale, long-term ecological experiments that are needed to test the effects of these strategies are rare in tropical systems. Oil palm (Elaeis guineensis Jacq.)—one of the most widespread and important tropical crops—offers substantial potential for developing wildlife-friendly management strategies because of its long rotation cycles and tree-like structure. Although there is awareness of the need to increase sustainability, practical options for how best to manage oil palm plantations, for benefits to both the environment and crop productivity, have received little research attention. In this paper we introduce the Biodiversity and Ecosystem Function in Tropical Agriculture (BEFTA) Programme: a long-term research collaboration between academia and industry in Sumatra, Indonesia. The BEFTA Programme aims to better understand the oil palm agroecosystem and test sustainability strategies. We hypothesise that adjustments to oil palm management could increase structural complexity, stabilise microclimate, and reduce reliance on chemical inputs, thereby helping to improve levels of biodiversity and ecosystem functions. The Programme has established four major components: (1) assessing variability within the plantation under business-as-usual conditions; (2) the BEFTA Understory Vegetation Project, which tests the effects of varying herbicide regimes; (3) the Riparian Ecosystem Restoration in Tropical Agriculture (RERTA) Project, which tests strategies for restoring riparian habitat; and (4) support for additional collaborative projects within the Programme landscape. Across all projects, we are measuring environmental conditions, biodiversity, and ecosystem functions. We also measure oil palm yield and production costs, in order to assess whether suggested sustainability strategies are feasible from an agronomic perspective. Early results show that oil palm plantation habitat is more variable than might be expected from a monoculture crop, and that everyday vegetation management decisions have significant impacts on habitat structure. The BEFTA Programme highlights the value of large-scale collaborative projects for understanding tropical agricultural systems, and offers a highly valuable experimental set-up for improving our understanding of practices to manage oil palm more sustainably
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Baglog Budidaya Jamur Tiram di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan
Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia menghasilkan limbah berupa pelepah selama proses produksi kelapa sawit. Desa Sabah Balau, Lampung Selatan merupakan kawasan yang dikelilingi oleh perkebunan karet sebagai komoditas utama serta tanaman kelapa sawit yang diusahakan masyarakat sekitar. Pengolahan limbah pelepah sawit berpeluang menyelesaikan permasalahan lingkungan serta menghasilkan nilai ekonomi bila diproses menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu media tanam jamur tiram (baglog). Pemberian informasi mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit di Desa Sabah Balau dilakukan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan praktik. Materi sosialisasi terintegrasi dengan praktik meliputi bahan baku dan produksi baglog, proses sterilisasi dan inokulasi serta cara budidaya jamur tiram yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Desa Sabah Balau berupa sosialisasi dan praktik pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku baglog, proses pembuatan baglog, serta proses budidaya jamur tiram
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Baglog Budidaya Jamur Tiram di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan
Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia menghasilkan limbah berupa pelepah selama proses produksi kelapa sawit. Desa Sabah Balau, Lampung Selatan merupakan kawasan yang dikelilingi oleh perkebunan karet sebagai komoditas utama serta tanaman kelapa sawit yang diusahakan masyarakat sekitar. Pengolahan limbah pelepah sawit berpeluang menyelesaikan permasalahan lingkungan serta menghasilkan nilai ekonomi bila diproses menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu media tanam jamur tiram (baglog). Pemberian informasi mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit di Desa Sabah Balau dilakukan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan praktik. Materi sosialisasi terintegrasi dengan praktik meliputi bahan baku dan produksi baglog, proses sterilisasi dan inokulasi serta cara budidaya jamur tiram yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Desa Sabah Balau berupa sosialisasi dan praktik pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku baglog, proses pembuatan baglog, serta proses budidaya jamur tiram