8 research outputs found

    Pemanfaatan Nanobentonit sebagai Bahan Tambahan pada Formula Grease, Kosmetik dan Nanokomposit Polimer

    Get PDF
    Bentonit merupakan salah satu Sumber daya mineral Indonesia dengan jumlah yang sangatmelimpah. Beberapa wilayah penghasil bentonit adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan. Bentonitmerupakan suatu jenis tanah liat, yang tersusun dari berbagai mineral phyllosilicate, dengankandungan utama monmorilonit. Karena kandungan mineral yang beragam, maka bentonitmerupakan bahan baku yang penting bagi berbagai macam aplikasi industri. Selama ini bentonitbanyak digunakan sebagai adsorben zat warna maupun pengotor-pengotor minyak atau limbah cair.Kegunaan lain adalah sebagai katalis baik dengan modifikasi bentonit maupun tidak. Kajian inimerupakan kajian deskriptif dari data sekunder mengenai pemanfaatan lain bentonit sesuai dengankarakteristiknya, yaitu (1) Sebagai thickenergrease, (2) Rheological Modifier oleh dispersi bentonitdi dalam pelarut organik kosmetik, dan (3) filler pada nanokomposit polimer yang ditinjau daripeningkatan kinerja pada aplikasinya dan peningkatan nilai tambahnya. Metode penambahannanobentonit pada setiap formula adalah dengan cara dicampur pada temperatur dan kecepatanputaran tertentu. Aplikasi nanobentonite pada berbagai formula menghasilkan peningkatanperformansidan reologi. Sebagai thickener pada grease dapat menghasilkan grease yang memilikiketahanan terhadap temperatur tinggi dan memiliki stabilitas kerja baik,dengan ukuran droppingpoint,hal ini terjadi karena bentonit bersifat tidak meleleh pada temperatur tinggi. Pada formulakosmetik mampu mendispersikan bentonit dalam pelarut organik yang banyak digunakan padakosmetik berbentuk gel dan kinerja diukur dengan shear test. Selanjutnya peran nanobentonitsebagai filler pada formula nanokomposit polimer adalah dapat meningkatkan beberapa sifat dasarpolimer seperti sifat ketahanan termal dan sifat mekanik, dan diantaranya diukur besarnya tensilestrength,hal ini disebabkan karena adanya sifat fisik bentonityaitu tingginya daya serap, derajatplastisitas, maupun faktor ukurannya

    Pengaruh Rasio Pelarut Kloroform (V/v) pada Ekstraksi Trimiristin Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt)

    Get PDF
    Buah Pala (Myristica Fragans Houtt) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dikenal dengan minyak pala. Trimiristin dapat digunakan sebagai minyak makan dalam makanan dan menyerap kotoran dalam sedian kosmetik. Tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh perbandingan jumlah kloroform dan bubuk biji pala terhadap rendemen trimiristin dan mengidentifikasi. Dalam penelitian ini diamati pengaruh variasi perbandingan bubuk biji pala dan jumlah kloroform 1:5, 1:7, 1:9, 1:11, 1:13 (v/v) dengan waktu ekstraksi 3 hari. Peralatan yang digunakan adalah wadah maserasi, dan hotplate. Metode analisa yang dilakukan adalah menghitung rendemen, mengidentifikasi trimiristin menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared). Variasi perbandingan kloroform dan bubuk biji pala menghasilkan rendemen kristal trimiristin 5,20%, 6,50%, 7,66%, 8,23%, 7,45%. Berdasarkan data hasil penelitian dilakukan regresi terhadap rendemen kristal trimiristin maka didapatkan hasil persamaan y = -0,0655x2 + 1,2891x + 1,8369 dengan R2 = 0,9906. Dimana x adalah perbandingan jumlah kloroform terhadap bubuk biji pala dan y adalah rendemen. FTIR menunjukkan adanya gugus C=O pada bilangan gelombang 1734,69 – 1735,01 cm-1, gugus CH3 terdapat pada bilangan gelombang 1390,03 – 1390,16 cm-1, gugus CH2 terdapat pada bilangan gelombang adalah 1472,3cm-1 dan gugus C-H pada bilangan gelombang 2848,05 – 2953,09cm-1. Hasil ini menunjukkan gliserida. Trimiristin merupakan golongan trigliserida

    Persamaan Transfer Massa Pada Isolasi Trimiristin Biji Pala (Myristica Fragrance) Dan Aplikasinya Sebagai Aditif Masker

    Get PDF
    Buah Pala mengandung Trimiristin. Trimiristin adalah salah satu lemak yang bisa dimanfaatkan sebagai aditif untuk kosmetik. Trimiristin dalam biji pala dapat disiolasi dengan menggunakan metode maserasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan transfer massa trimiristin pada proses maserasi dalam pelarut kloroform, mengetahui hasil uji fisik masker yang sudah ditambahkan dengan trimiristin, yaitu uji viskositas dan pH. Metode penelitian yang dilakukan adalah (1) Proses isolasi trimiristin di dalam kloroform dengan metode maserasi dengan variasi waktu 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, dan 5 hari, hasil kemudian disaring, filtrat diuapkan dengan pemanasan pada suhu 65°C, dilanjutkan dengan proses rekristalisasi dan penentuan rendemen; (2) Penentuan persamaan transfer massa (3) Pembuatan sediaan masker dengan penambahan trimiristin, pengujian viskositas dan pH. Bertambahnya waktu maserasi sampai dengan titik tertentu meningkatkan rendemen trimiristin, nilai tertinggi adalah 5.2% (b/b) terdapat pada waktu maserasi 3 hari. Persamaan transfer massa yang menghubungkan antara konsentrasi trimiristin (CA) pada sumbu y dan waktu maserasi, t pada sumbu x adalah y = 0.614x – 7.191. Penambahan kristal trimiristin pada formula masker memberikan hasil pH yang sesuai dengan fisiologi kulit yaitu 5 dan viskositas memberikan sifat alir pseudoplastic

    Pengaruh Blending Minyak Nabati Pada Pelumas Dari Minyak Mineral Terhadap Stabilitas Oksidasi Dan Ketahanan Korosi

    Full text link
    Pelumas adalah bahan yang dipakai untuk melapisi permukaan sehingga tidak kontak langsung dengan permukaan lain yang bergerak relatif terhadap permukaan lain. Beberapa USAha telah dilakukan untuk meminimalkan pemakaian pelumas dari minyak bumi, karena terbatasnya ketersediaan, tidak terbarukan dan mempunyai kelemahan diantaranya tidak mampu didegradasi sehingga bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan. Salah satu USAha yang bisa dilakukan untuk menurunkan konsumsi dan meningkatkan karakteristik minyak bumi adalah dengan mencampurkan antara base oil dari minyak mineral dengan minyak nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pencampuran minyak nabati pada base oil dari minyak mineral terhadap kestabilan oksidasi. Kestabilan oksidasi dikaji berdasarkan sifat fisik dan kimianya, yaitu Total Acid Number (TAN), Indek Viskositas (IV), dan Uji ketahanan terhadap korosi. Penelitian dilakukan dengan mencampurkan base oil minyak mineral dengan campuran minyak kelapa dan minyak dedak padi agar kualitasnya meningkat. Minyak nabati yang ditambahkan terhadap base oil minyak mineral pada penelitian ini adalah 0%, 5%, 10%, 15%, serta 20% (%v/v), pencampuran dilakukan selama 15 menit pada temperatur 600C sampai dengan 700C. Campuran minyak didiamkan selama 30 hari, selanjutnya diuji Total Acid Number, Indeks Viskositas, dan Pengurangan Berat Loga

    Pengaruh Konsentrasi Maltodekstrin Terhadap Kadar Air Dan Waktu Melarutnya Santan Kelapa Bubuk (Coconut Milk Powder) Dalam Air

    Full text link
    Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman yang banyak dikenal di Indonesia. Sangat banyak manfaat yang didapat dari bagian-bagian tanaman kelapa. Bagian buah jika diekstrak dan ditambahkan air akan menghasilkan santan. Santan dapat dikeringkan menggunakan pengering semprot (spray dryer) menghasilkan santan kelapa bubuk (Coconut Milk Powder). Santan kelapa bubuk dapat digunakan untuk keperluan pangan misalnya sebagai bahan tambahan pada pembuatan kue, creamer pada minuman dan manfaat pada produk-produk non pangan, misalnya digunakan pada formulasi produk kesehatan, yaitu sebagai penjaga kelembaban kulit, dan perawatan untuk tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi maltodekstrin terhadap kadar air dan waktu melarutnya santan kelapa bubuk dalam air. Variasi komposisi maltodekstrin (w/w) yang digunakan terdiri dari 2%, 4%, 6%, 8%, 10% pada temperatur pengeringan inlet spray dryer 1500C. Metode pembuatan santan kelapa bubuk dilakukan dengan cara memisahkan skim dan krim dari santan kelapa, kemudian skim yang diperoleh ditambahkan maltodekstrin dengan berbagai variasi komposisi dan ditambahkan natrium kaseinat 3% (w/w) kemudian diaduk agar homogen. Selanjutnya dilakukan pengeringan di dalam spray dryer pada temperatur 1500C. Pengujian sifat fisik santan kelapa bubuk yang dihasilkan meliputi kadar air dan waktu melarutnya dalam air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air paling baik untuk standar produk bubuk yaitu pada konsentarsi maltodekstrin 6% (w/w) dengan persamaan regresi hubungan konsentrasi maltodekstrin (x) dan kadar air (y) mengikuti persamaan y = -0,0738x2 + 0,7255x + 6,154, R2=0,8556. Waktu melarutnya santan kelapa bubuk tercepat yaitu pada sampel dengan konsentrasi maltodekstrin (w/w) 4%, yaitu selama 283 detik dengan persamaan regresi y = 6,0179x2 – 61,664x + 437,6, R2=0,8715

    Effects of Drying TIME on Yield and Moisture Content of “Sumahe” Powdered Drink Using Spray Dryer

    Get PDF
    As people today are becoming more health-conscious, various efforts have been made to keep up one's health, such as by consuming highly nutritious food and drinks. One of the nutritious food sources produced from bees is honey, bioactive compounds of polyphenols, glyoxal and methylglioxal. Honey could be used as a health drink by mixing with ginger. This health drink is also produced as powdered drink to simplify storing, reduce the use of plastic packaging, and to add product value to increase market share. The aim of this research was to analyze the effects of drying time for 5, 15, and 25 minutes with an addition of maltodextrin on the yield, density, and moisture content of “Sumahe” instant powdered drink, made from cow's milk, honey, and ginger. The results showed that the longer the drying time, the lower the moisture content of the drink. Meanwhile, the longer the drying time, the higher the yield became. A taste test of “Sumahe” also indicated that from 25 minutes of drying time, most of the panelists rated the drink as tasteful and delicious
    corecore