12 research outputs found

    Pelaksanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi, faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi, serta upaya menngatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajarran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo, berdasarkan hasil pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada saat kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang dilakukan guru tidak mencapai tujuan pembelajaran, pada proses pembelajaran berlangsung tidak ada umpan balik dari siswa saat guru menjelaskan terkait apa yang akan menjadi tugas siswa. Pada saat pemberian tugas dari guru siswa tidak mampu mengerjakan tugas memproduksi teks eksplanasi sesuai struktur dan kaidah kebahasaan pada teks eksplanasi. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajarn memproduksi teks eksplanasi paada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum maksimal. Kata kunci: Pelaksanaan, Pembelajaran, Bahasa Indonesia, Teks Eksplanas

    Penguasaan Kosakata pada Anak Usia 2 sampai 3 Tahun di Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol

    Get PDF
    Kosakata adalah sekumpulan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain atau yang merupakan bagian dari bahasa tertentu. Penguasaan kosakata pada anak usia dini merupakan aspek yang sangat penting karena dengan berbahasa anak-anak dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penguasaan kosakata pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol. (2) bagaimana penguasaan jenis kelas kata pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penguasaan kosakata pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Bunobogu Kabupaten Buol dan mendeskripsikan penguasaan jenis kelas kata pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrptif jenis penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk menyajikan data tentang penguasaan kosakata pada anak usia 2-3 tahun di Kecamatan Bunobogu, Kabupaten Buol. Teknik pengumpulan data yakni: observasi, rekam, simak, dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan: (a) pengumpulan data, (b) reduksi data, (c) penyajian data, dan (d) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan kosakata pada anak usia 2-3 tahun meliputi delapan ranah kosakata berupa kosakata nama orang, kosakata hewan, kosakata anggota tubuh, kosakata perlengkapan rumah tangga, kosakata pakaian, kosakata transportasi, kosakata mainan, dan kosakata kekerabatan. Selanjutnya, penguasaan kelas kata mencakup nomina, verba, adjektiva, numeralia, pronomina, dan adverbia. Kelas kata yang paling banyak dikuasai oleh anak usia 2-3 tahun yaitu kelas kata nomina (benda). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak usia 2-3 tahun sudah dapat menguasai kosakata dengan cukup baik dan kelas kata yang banyak dikuasai anak usia 2-3 tahun yaitu kelas kata nomina (benda). Kata kunci: penguasaan, kosakata, anak usia dini, kabupaten Buo

    Kesantunan Berbahasa dalam YouTube Channel Deddy Corbuzier

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan satuan lingual yang mendukung kesantunan berbahasa dalam video youtube Deddy Corbuzier, dan mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa di video youtube Deddy Corbuzier.Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dari podcast youtube millik Deddy Corbuzier dengan mencatat semua percakapam yang terjadi bersama Bapak Prabowo tentang politik edisi 13 juni 2021 dan bersama Nikita Mirzani tentang kehidupan pribadinya edisi 19 oktober 2021. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa (1) satuan lingual yang mendukung kesantunan berbahasa yang terdapat dalam video youtube Deddy Corbuzier, yaitu satuan lingual yang terdiri dari dari kata terima kasih, kata maaf, kata beliau, kata Bapak/Ibu, dan kalimat yang mendukung kesantunan berbahasa yaitu berupa kalimat deklaratif, kalimat introgatif, kalimat imperatif, kalimat interjektif, dan kalimat empatik, dan (2) Bentuk pematuhan prinsip kesantunan yang terdapat dalam video youtube channel Deddy Corbuzier, yaitu pematuhan maksim kebijaksanaan/kearifan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, serta/maksim kesimpatian. Bentuk pelanggaran prinsip kesantunan yang terdapat dalam video youtube channel Deddy Corbuzier, yaitu pelanggaran maksim kebijaksanaan, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Kata Kunci :Kesantunan Berbahasa, Youtube, Deddy Corbuzie

    KESANTUNAN BERBAHASA PADA TEKS CERAMAH SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SUWAWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa pada teks ceramah siswa kelas XI Tata Busana dan TKJ, dan faktor yang mempengaruhi kesantunan berbahasa. Penelitian ini menggunakan teori Kesantunan Berbahasa. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung kesantunan berbahasa yang terdapat pada karya siswa yaitu teks ceramah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik baca, catat, dan dokumtasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan cara mengklasifikasi data sesuai dengan substansi masalah, menganalisis, mendeskripsikan, dan menyimpulkan hasi. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: (1) kesantunan berbahasa pada teks ceramah siswa kelas XI Tata Busana dan TKJ di SMK Negeri 1 Suwawa memiliki lima maksim, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim pujian, maksim simpati, maksim kerendahan hati, dan maksim kedermawanan. (2) faktor yang mempengaruhi kesantunan berbahasa terbagi dalam 5 faktor, yaitu faktor kebiasaan penutur menggunakan kata/frasa kasar, faktor emosi, faktor sifat penutur yang protektif, faktor penutur yang sengaja memojokkan mitra tutur dalam bertutur, faktor kecurigaan penutur tehadap mitra tutur. Kata-kata Kunci: Kesantunan Berbahasa, Teks Ceramah

    UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL

    Get PDF
    UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramlya, Dakia N. Djoub, Asna Nteluc a Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia b Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia c Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia *Pos-el: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan verbal bahasa Buol dan bentuk-bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah ungkapan bahasa Buol yang digunakan dalam percakapan. Sumber datanya diperoleh dari masyarakat desa Pokobo. Data tersebut dikumpul dengan menggunakan teknik simak libat cakap, teknik simak bebas cakap, teknik rekam, teknik wawancara dan teknik catat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara menyalin/mentranskipkripsi data hasil rekaman, menerjemahkan bahasa yang digunakan masyarakat dalam bahasa Indonesia, mengidentifikasi ungkapan, mendeskripsikan ungkapan berdasarkan bentuknya dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukan bahwa: (1) ungkapan verbal yang digunakan oleh masyarakat desa Pokobo dalam kehidupan sehari-hari terdapat 45 ungkapan. (2) Ungkapan verbal bahasa Buol memiliki 3 bentuk yakni pepatah, semboyan dan perumpamaan. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling sering diucapkan yakni ungkapan dalam bentuk pepatah dengan jumlah 33 ungkapan, kemudian ungkapan dalam bentuk perumpamaan dengan jumlah 10 ungkapan, sedangkan yang ketiga yakni ungkapan dalam bentuk semboyan dengan jumlah 2 ungkapan. Kata-kata Kunci: Ungkapan Verbal, Bahasa Buo

    HASIL BELAJAR MENULIS TEKS NARASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan hasil belajar menulis teks narasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Telaga Tahun Pelajaran 2020/2021 pada aspek struktur, kaidah kebahasaan, kesesuaian judul dan isi, dan ejaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes kemampuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar menulis teks narasi dilihat dari aspek struktur, berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 56,56%. Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek kaidah kebahasaan berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 78,67%. (3) Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek kesesuian judul dengan isi berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 62,67%.  (4) Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek ejaan berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar. Sesuai hasil-hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar menulis teks narasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo berada pada kategori cukup baik dengan persentase rata-rata keseluruhan sebesar 62,17%. 60,67%

    Paanthungi, Puisi Lisan Gorontalo sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe Panthungi, Gorontalo's oral poetry as a medium for maintaining local languages. This research is descriptive in nature which is the result of a literature review related to Paanthungi. Therefore, the method used is a qualitative descriptive method. This method is intended to describe Gorontalo Oral Poetry as a Regional Language Defense Media. The data collection technique is in the form of a documentation technique by digging back into literature studies related to the Gorontalo Pantun which can be used as a medium for maintaining regional languages. The results showed that Paanthungi is a social rhyme that is sung to the accompaniment of music, dances, or without music, and is used when welcoming guests or used in traditional rituals in Gorontalo. Paanthungi or pantun is an art that needs to be developed and maintained by the people of Gorontalo because in addition to being entertaining, paanthungi also plays a very important role in protecting the Gorontalo regional language from extinction. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Panthungi, puisi lisan Gorontalo sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan hasil kajian studi pustaka terkait dengan Paanthungi. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan Puisi Lisan Gorontalo Sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi dengan menggali kembali kajian kepusatakaan terkait dengan Pantun Gorontalo yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paanthungi adalah pantun pergaulan yang dilagukan dengan iringan musik, tari-tarian, atau juga tanpa musik, dan digunakan pada saat penyambutan tamu atau digunakan pada ritual-ritual adat di Gorontalo.Paanthungi atau pantun itu adalah sebuah seni yang perlu dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat Gorontalo karena di samping dapat menghibur, paanthungi juga sangat berfungsi untuk menjaga bahasa daerah Gorontalo agar terhindar dari kepunahan

    Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

    No full text
    vii, 192 hlm.; 25 c

    Bahasa Gorontalo dan Bahasa Suwawa pada Anak Usia Dini

    No full text
    Pentingnya pengenalan prefiks bahasa Gorontalo dan bahasa Suwawa pada anak usia dini. Karena kedua bahasa tersebut digunakan masyarakat sebagai alat komunikasi serta pedoman/aturan yang mengatur tata cara berbahasa daerah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah. Tujuan penelitian mendeskripsikan komparasi aspek morfologi bahasa Gorontalo dan Suwawa dilihat dari proses reduplikasi pada anak usia dini. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik komparatif. Hasil penelitian yaitu bahasa Gorontalo dan bahasa suwawa memilki bentuk yang sama. Dilihat dari penggunaan yang melekat pada bentuk dasar mengakibatkan perubahan baik pada proses morfologinya, makna, dan fungsi. Kedua bahasa tersebut memiliki hubungan yang sepadan, baik segi bentuk ataupun maknanya. Dampak dari penelitian ini adalah anak mampu menggunakan bahasa daerah Gorontalo dan Suwawa dalam kehidupan sehari-hari
    corecore