4 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP N 1 SLEMAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di instansi/lembaga dilaksanakan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dalam bidang kependidikan (in service training). Dengan keterpaduan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pembentukan kompetensi bagi mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri lebih dini untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan-kegiatan PPL dapat melengkapi pemberdayaan diri mahasiswa dalam menuju kompetensi profesionalisme. Dengan kegiatankegiatan PPL diharapkan mahasiswa mampu mengabdikan diri di lingkungan lembaga/satuan pendidikan dengan bermodalkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan. kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai tanggal 12 September 2015. Selama kegiatan PPL berlangsung terdapat hal-hal positif dan negatif yang didapatkan, hal-hal positif tersebut diantarannya yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman bekerja di lapangan, pelatihan diri untuk bekerja sama dalam kelompok. Sedangkan hal-hal negatifnya adalah kurang optimalnya pelaksanaan program kerja terkait dengan waktu pelaksanaan dan koordinasi dengan pihak sekolah. Kegiatan praktik mengajar dilakukan di kelas VII D. Tema materi yang diajarkan pada kelas VII D yaitu “Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia”. Pada kesempatan PPL ini praktikan juga memiliki kesempatan dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, dan berbagai macam perangkat pembelajaran

    Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII di SMP N 3 Sleman

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3 Sleman dilihat dari segi internal; dan (2) faktor kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3 Sleman dilihat dari segi eksternal. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 3 Sleman tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 193 orang. Sampel penelitian sebanyak 133 orang, ditentukan dengan nomogram Harry King. Sampel setiap kelas 22 orang ditentukan dengan teknik propotional random sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Tingkat validitas diketahui dengan pendapat para ahli (expert judgment), sedangkan tingkat reliabilitas diketahui dengan rumus Alpha. Analisis data dengan menghitung skor faktor kesulitan belajar siswa dari kuesioner penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor kesulitan belajar siswa dari segi internal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VIII di SMP N 3 Sleman dengan skor paling rendah adalah kesiapan yang disebabkan siswa kurang belajar materi IPS apabila besok ada pelajaran tersebut, siswa kurang percaya diri terhadap diri sendiri, siswa tidak mengulangi materi sebelumnya, siswa kurang paham mengenai pembelajaran yang diajarkan sebelumnya; dan (2) faktor kesulitan belajar siswa dari segi eksternal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VIII di SMP N 3 Sleman dengan skor paling rendah adalah faktor masyarakat yang disebabkan siswa kurang berdiskusi dengan teman di lingkungannya mengenai pembelajaran IPS, tidak banyak kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran IPS di sekitar lingkungan tempat tinggal siswa, dan siswa kurang berdiskusi dengan siswa lain sekolah mengenai pembelajaran IPS dan memecahkan masalah. Kata Kunci: Faktor-faktor Kesulitan Belajar, IP

    CURATION AND MANAGEMENT OF CULTURAL HERITAGE THROUGH LIBRARIES

    Get PDF
    Libraries, museums and archives hold valuable collections in a variety of media, presenting a vast body of knowledge rooted in the history of human civilisation. These form the repository of the wisdom of great works by thinkers of past and the present. The holdings of these institutions are priceless heritage of the mankind as they preserve documents, ideas, and the oral and written records. To value the cultural heritage and to care for it as a treasure bequeathed to us by our ancestors is the major responsibility of libraries. The past records constitute a natural resource and are indispensable to the present generation as well as to the generations to come. Libraries preserve the documentary heritage resources for which they are primarily responsible. Any loss of such materials is simply irreplaceable. Therefore, preserving this intellectual, cultural heritage becomes not only the academic commitment but also the moral responsibility of the librarians/information scientists, who are in charge of these repositories. The high quality of the papers and the discussion represent the thinking and experience of experts in their particular fields. The contributed papers also relate to the methodology used in libraries in Asia to provide access to manuscripts and cultural heritage. The volume discusses best practices in Knowledge preservation and how to collaborate and preserve the culture. The book also deals with manuscript and archives issues in the digital era. The approach of this book is concise, comprehensively, covering all major aspects of preservation and conservation through libraries. The readership of the book is not just limited to library and information science professionals, but also for those involved in conservation, preservation, restoration or other related disciplines. The book will be useful for librarians, archivists and conservators. We thank the Sunan Kalijaga University, Special Libraries Association- Asian Chapter for their trust and their constant support, all the contributors for their submissions, the members of the Local and International Committee for their reviewing effort for making this publication possible
    corecore