5 research outputs found

    MODEL PENGEMBANGAN SANTRIPRENEUR SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH DI PROVINSI BANTEN

    Get PDF
    Penelitian ini tentang ekonomi kreatif di Pondok Pesantren oleh para santri. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kearifan lokal para santri, Potensi Usaha yang dikelola oleh para Santri, dan mengetahui Model Pengembangan Santripreneur sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah di Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara, Studi Dokumentasi dan Study Pustaka. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kearifan lokal para santri lebih ke arah perniagaan (minimarket, laundry, kantin) dengan pembiasaan-pembiasaan selama dipondok yang bertujuan untuk membangun sikap mandiri dan tanggung jawab. 2) Potensi Usaha yang dikelola yaitu rata-rata lebih banyak ke arah perniagaan seperti warung, kopontren (koperasi pesantren), minimarket, dan kantin. 3) Model Pengembangan Santripreneur sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif Berbasis Syariah, saat ini lebih ke arah optimalisasi potensi yang ada (perniagaan dan kuliner) dengan dukungan berbagai macam Pihak yaitu Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Universitas, Dinas-dinas terkait, Kemenag Tangsel, FSPP, komunitas tertentu, masyarakat, pengelola pondok pesantren, yayasan, guru, wali santri dan para santri. Rekomendasi yang bisa diberikan yaitu diberikan edukasi dalam bentuk pelatihan-pelatihan membuat produk yang unik dan berkesinambungan, diberikan dukungan dana hibah, adanya lokalisasi tempat usaha, dan dipromosikan tempat usahanya, memfasilitasi pengembangan bakat para santri, dan difasilitasi link kerja sama dengan berbagai macam pihak.  

    PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KRAMAT TUNGGAK PASCA BERDIRINYA MASJID JAKARTA ISLAMIC CENTRE

    Get PDF
    Kramat Tunggak, which operated from 1970 to 1999, was Southeast Asia's largest prostitute district. Following the demise of the localization, an Jakarta Islamic Centre (JIC) mosque was built. Changes in the function of the area have an impact on the quality of life in the neighborhood. The research examined the social changes that have happened among the residents of Kramat. This study employed a descriptive qualitative methodology. The data was acquired through observation, in-depth interviews, and a review of relevant documents. Eight Kramat Tunggak  locals, one Jakarta Islamic Centre Mosque manager, and one RT chair participated in this study. The study discovered that several social changes occurred in Kramat Tunggak following the establishment of the Islamic Centre Mosque. Kramat Tunggak's people have undergone social transformations: 1) increased comfort and security of the residential area, as well as the tranquility of the community in carrying out life activities; 2) creating new jobs for the community, particularly as traders; 3) increased community participation in religious activities; 4) the community is liberated to engage in activities and interact in the Kramat Tunggak neighborhood. Encouraged by these advances, the residents of Kramat Tunggak should continue to make excellent use of the Jakarta Islamic Centre Mosque and the resources it provides to improve their social, cultural, religious, and economic life.Kramat Tunggak, yang beroperasi dari tahun 1970 hingga 1999, merupakan lokalisasi pelacuran terbesar di Asia Tenggara. Menyusul ditutupnya lokalisasi, masjid Jakarta Islamic Centre dibangun. Perubahan fungsi kawasan berdampak pada kualitas kehidupan di lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Kramat Tunggak pasca berdirinya Masjid Jakarta Islamic Centre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Peneliti mewawancarai 8 orang masyarakat Kramat Tunggak, 1 orang pengurus Masjid Jakarta Islamic Centre dan 1 orang ketua RT. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Kramat Tunggak Pasca Berdirinya Masjid Jakarta Islamic Centre antara lain: 1) meningkatnya kenyamanan dan keamanan daerah tempat tinggal, serta ketenangan masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupan; 2) memberikan wadah lapangan pekerjaan bagi masyarakat terutama sebagai pedagang dengan adanya masjid Islamic Centre; 3) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan; dan 4) masyarakat menjadi lebih leluasa berkegiatan dan berinteraksi di sekitar wilayah Kramat Tunggak. Didorong oleh kemajuan ini, warga Kramat Tunggak harus terus memanfaatkan Masjid Islamic Centre dengan baik dan sumber daya yang disediakannya untuk meningkatkan kehidupan sosial, budaya, agama, dan ekonomi mereka

    Dampak Sosial Ekonomi dari Pendirian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Pemrosesan Sampah bagi Masyarakat Cipayung, Depok, Jawa Barat

    Get PDF
    This study aimed to examine how the establishment of a Final Processing Site (TPA) and subsequent waste processing has influenced the local economy and social life of the Cipayung Village, Depok, West Java community. The methodological approach was qualitative and descriptive. Six residents, two TPA administrators, and the RT and RW heads of the area, participated in the study. The results of a thematic analysis of research data indicate that: 1) Environmental degradation caused by the TPA has an effect on people' daily routines; and 2) The existence of the TPA has created new employment prospects; 3) TPA administration facilitates the implementation of numerous activities, hence enhancing social interaction between people; 4) The presence of a TPA improves the socioeconomic well-being of community members. The local community, the TPA management and government must collaborate to safeguard their environment so that environmental issues generated by the establishment of the Cipayung TPA do not recur, and to maximize opportunities so that the Cipayung TPA becomes an innovation capable of promoting community welfare

    Persepsi dan Makna Tradisi Bajapuik bagi Masyarakat Minang Perantauan di Pasar Minggu Jakarta Selatan

    No full text
    This research explores the perspectives and meanings of the Bajapuik tradition for the Minangkabau diaspora community in Pasar Minggu, South Jakarta. The study utilizes an explorative descriptive qualitative method. The researcher interviewed 2 ninik-mamak figures and 10 Minangkabau community members who have participated in the Bajapuik tradition. The research data indicates that: 1) The Minangkabau diaspora community interprets the Bajapuik tradition as a courtship tradition; 2) The importance of the involvement of ninik-mamak in leading the implementation of the Bajapuik tradition; 3) The Bajapuik tradition performed in diaspora has undergone changes in its implementation procedures; 4) The determination of the Japuik money is influenced by the social status of the man. The researcher concludes that the implementation of the Bajapuik tradition in the diaspora has experienced changes and shifts based on its original cultural values, but it is still carried out and preserved by involving traditional figures and the Minangkabau community to provide cultural understanding of the Bajapuik tradition

    Jurnal harkat : media komunikasi islam tentang gender dan anak vol.14, no.1, april 2018

    No full text
    iv, 83 hlm, 29,1 x 20,7 c
    corecore