240 research outputs found
Nilai Pendidikan Karakter Dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Di Daerah Istimewa YOGYAKARTA
: This study aimed at describing the character education values in the Indonesian language textbooks used for junior high schools in DIY. This research was a descriptive textual study. The data sources were the Indonesian language textbooks used in grades VII, VIII, and IX of junior high schools in DIY. Data analysis was performed using inferential subtype match. Validity of the data used semantic validity, while reliability of data used techniques of intrarater and interater. The results showed that the values of character education in the Indonesian language textbooks for junior high schools in the province consisted of five character relationships. The five relationships included the value of human characters towards God, ourselves, others, the environment, and the nation. Among the five relationships in textbooks, the character of the relationship between man and God was found to be the least. In contrast, the human character of relationship between self and others apperared to more intensive. This implies that the author wants to emphasize the human aspect that has a stronger tendency towards personal and social lives
PENGEMBANGAN INSTRUMEN LIFE SKILLS SISWA
The aim of this research is to develop students’ life skills instruments. Measurement instrument of students’ life skills is a set of non-test self assessment instrument (self-report) using Likert scale. The sample of the study was taken by multistage random sampling method. The construct of life skills consists of five dimensions, namely: personal skills of self-awareness, personal skills of rational thinking, social skills, academic skills, and vocational skills. From the study to the experts and panelists, 67 items selected to be used which its’ interrater reliability coefficient values above 0.8. The instrument is tested twice to high school students of class XI, each 335 students as testee. Empirically, by testing the confirmatory factor analysis obtained loading factor value above 0.3 and the value of t over 1.96. From the calculation of the value of multidimensional reliability coefficient indicates that the value of Construct Reliability (CR) of more than 0.9 and the value of Variance Extracted (VE) is greater than 0.6, which means the level of validity and reliability of life skills assessment instruments of high school students is high. It can be concluded that the construct validity and reliability of life skills assessment instrument are good.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen life skills siswa. Instrumen pengukuran life skills siswa berupa seperangkat instrumen non tes penilaian diri (self report) dengan skala Likert. Sampel penelitian ini diambil dengan metode multistage random sampling. Secara konseptual, konstruk life skills terdiri dari 5 dimensi, yakni: kecakapan personal kesadaran diri, kecakapan personal berpikir rasional, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. Melalui telaah pakar dan panelis terpilih 67 butir dan nilai koefisien reliabilitas interrater di atas 0,8. Instrumen diujicobakan kepada siswa SMA kelas XI, tahap pertama dan kedua masing-masing sebanyak 335 siswa. Secara empiris, melalui pengujian analisis faktor konfirmatori didapatkan nilai loading factor di atas 0,3 dan nilai t lebih dari 1,96. Dari perhitungan nilai koefisien reliabilitas multidimensi menunjukkan bahwa nilai reliabilitas konstruk (CR) lebih dari 0,9 dan nilai Variance Extracted (VE) lebih besar dari 0,6 yang berarti tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penilaian life skills siswa SMA tergolong tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian life skills ini telah memiliki validitas dan reliabilitas konstruk yang baik
Karakter Tanaman Jewawut (Setaria Italica (L.) P. Beauv) pada Kondisi Salin
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sangat signifikan, hal ini dihubungkan dengan meningkatnya kebutuhan pangan dan energi. Jewawut (Setaria italica (L.) P. Beauv) merupakan tanaman yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Jewawut memiliki potensi dalam mendukung pengembangan diversifikasi pangan karena memiliki kandungan gizi dan serat yang hampir setara dengan beras dan sebagai bahan baku dalam pembuatan biofuel yaitu bioetanol. Lahan salin tersebar luas di Indonesia terutama di wilayah sepanjang pantai dan menjadi masalah utama dalam bidang pertanian. Upaya dilakukan guna meningkatkan efektivitas lahan salin sebagai lahan budidaya pertanian melalui teknik budidaya yang tepat pada tanaman jewawut. Penelitian karakter tanaman jewawut pada kondisi salin bertujuan mengetahui respon benih dimedia salin terhadap viabilitas dan fisiologi kecambah, adaptasi morfologi bibit, serta mengetahui pengaruh perbedaan dosis pupuk N, P, K dan bahan organik eceng gondok terhadap karakter pertumbuhan, fisiologi dan hasil tanaman jewawut di lahan salin pesisir pantai. Penelitian telah dilaksanakan dalam skala laboratorium pada fase perkecambahan dan secara eksperimental pada fase bibit dan tanaman, di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Penelitan dilaksanakan pada bulan Mei 2019 hingga April 2020.
Penelitian pada fase perkecambahan benih jewawut pada kondisi salin menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan media salin dan 3 kali ulangan (3x3). Tiap ulangan terdiri atas 3 unit cawan petri berisi 150 benih jewawut. Perlakuan 3 taraf media salin yaitu N0= 0 mS/cm, N1= 0,21 mS/cm dan N2= 2 mS/cm. Hasil analisis ragam media salin 0,21 mS/cm berpengaruh nyata pada penurunan panjang hipokotil 8 HSS. Media salin 2 mS/cm berpengaruh nyata pada penurunan panjang kecambah 8 HSS, panjang radikula 8 HSS serta peningkatan kandungan asam askorbat 8 HSS dan kandungan protein 8 HSS. Media salin 2 mS/cm berpengaruh sangat nyata pada penurunan persentase potensi tumbuh maksimum 8 HSS dan indeks vigor 5 HSS. Seluruh parameter pengamatan dengan hasil lebih baik pada konsentrasi NaCl 0 mS/cm. Pada media salin dengan konsentrasi NaCl 0,21 mS/cm dan 2 mS/cm memberi hasil lebih rendah dan mengindikasikan perkecambahan benih sangat peka terhadap salinitas.
Pengamatan penelitian bibit dilaksanakan secara deskripsi melalui kategori morfologi bibit jewawut umur satu bulan atau 4 MSS berdasarkan karakter pertumbuhan yaitu tinggi bibit, panjang daun, jumlah daun, diameter batang dan kehijauan daun. Produksi tanaman jewawut di lahan salin pesisir pantai melalui aplikasi dosis pupuk N, P, K dan bahan organik eceng gondok dengan tahapan deskripsi kategori morfologi bibit, pengamatan karakter pertumbuhan, fisiologi dan hasil dengan pengaplikasian dosis pupuk N, P, K dan bahan organik eceng gondok. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu 4 taraf dosis pupuk N, P, K dan 3 taraf dosis bahan organik dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk N, P, K yaitu 25% (34,5 kg N/ha, 13,5 kg P2O5/ha, 11,25 kg K2O/ha), 50% (69 kg N/ha, 27 kg P2O5/ha, 22,5 kg K2O/ha), 75% (103,5 kg N/ha, 40,5 kg P2O5/ha, 33,75 kg K2O/ha) dan 100% (138 kg N/ha, 54 kg P2O5/ha, 45 kg K2O/ha). Faktor kedua terdiri atas 3 taraf yaitu 0 kg/ha, 1.500 kg/ha (1,0125 kg/plot) dan 2.500 kg/ha (1,688 kg/plot).
Hasil pengamatan karakter morfologi bibit menghasilkan tiga kategori yaitu Baik, Cukup Baik dan Kurang Baik pada tinggi bibit, panjang daun, jumlah daun, diameter batang, dan kehijauan daun. Hasil analisis ragam pada karakter pertumbuhan melalui aplikasi dosis pupuk N, P, K 50% berpengaruh nyata pada peningkatan tinggi tanaman 4 MST, jumlah daun 4 MST dan berpengaruh sangat nyata pada peningkatan jumlah daun umur 2 MST. Dosis bahan organik 2.500 kg/ha berpengaruh nyata pada peningkatan tinggi tanaman umur 6 MST. Dosis pupuk N, P, K 50% berpengaruh nyata dan dosis bahan organik 2.500 kg/ha berpengaruh sangat nyata pada peningkatan jumlah daun 6 MST. Pengaplikasian dosis pupuk N, P, K, dosis bahan organik dan kombinasi dosis pupuk N, P, K dan bahan organik tidak berpengaruh nyata pada peningkatan total panjang akar 2 MST, bobot akar kering 2 MST, bobot tajuk kering 2 MST, luas daun, bobot akar kering akhir dan bobot tajuk kering akhir.
Hasil analisis ragam pada karakter fisiologi, dosis pupuk N, P, K 50% berpengaruh nyata pada peningkatan kerapatan stomata, kombinasi dosis pupuk N, P, K 25% dan bahan organik 2.500 kg/ha berpengaruh sangat nyata pada peningkatan klorofil a, kombinasi dosis pupuk N, P, K 100% dan bahan organik 1.500 kg/ha berpengaruh sangat nyata pada peningkata klorofil b dan klorofil total, kombinasi dosis pupuk N, P, K 25% dan bahan organik 0 kg/ha berpengaruh nyata pada peningkatan kandungan prolin. Pada karakter hasil dengan dosis pupuk N, P, K, dosis bahan organik serta kombiasi dosis pupuk N, P, K dan bahan organik tidak berpengaruh nyata pada umur berbunga, umur panen dan bobot malai. Aplikasi dosis pupuk N, P, K 50% dan dosis bahan organik 2.500 kg/ha berpengaruh nyata pada peningkatan panjang malai.
Kondisi salin berdampak pada karakter pertumbuhan, morfologi, fisiologi dan hasil terhadap perkecambahan benih, bibit dan tanaman jewawut di lahan salin pesisir pantai. Media salin mempengaruhi semua parameter pengamatan dengan hasil lebih tinggi dan lebih baik pada konsentrasi 0 mS/cm dibanding 0,21 mS/cm dan 2 mS/cm pada fase perkecambahan yang menunjukkan sangat peka terhadap salinitas. Pengaplikasian dosis N, P, K 100% mempengaruhi fisiologi, dosis pupuk N, P, K 50% mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jewawut. Dosis bahan organik tidak mempengaruhi tinggi tanaman 2 MST, tinggi tanaman 4 MST, jumlah daun 2 MST, jumlah daun 4 MST, luas daun, total panjang akar, bobot akar kering 2 MST, bobot akar kering akhir, bobot tajuk kering 2 MST, bobot tajuk kering akhir, kerapatan stomata, umur berbunga, umur panen dan bobot malai. Kombinasi dosis pupuk N, P, K dan bahan organik mempengaruhi tinggi tanaman 4 MST, jumlah daun 2 MST, jumlah daun 4 MST, klorofil a, klorofil b, klorofil total, prolin dan panjang malai. Terbatasnya unsur hara, intensitas penyinaran, suhu, curah hujan dan kecepatan angin mempengaruhi pertumbuhan tanaman jewawut. Dosis bahan organik pada beberapa karakter tidak berpengaruh karena proses dekomposisi bahan organik membutuhkan waktu tertentu
PENENTUAN CERITA RAKYAT SENTANI, JAYAPURA, KASUARI DAN BURUNG PIPIT SEBAGAI BAHAN BACAAN SISWA SD (The Determination of Sentani, Jayapura Folktale’s “Kasuari dan Burung Pipit” as Reading Material of Elementary School Students)
Jayapura, khsususnya Sentani memiliki banyak cerita rakyat. Namun, cerita tersebut belum banyak dimanfaatkan untuk bahan bacaan anak. Oleh sebab itu, penelitian terhadap cerita rakyat Kasuari dan Burung Pipit ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan teori struktural, tahapan perkembangan intelektual anak Jean Piaget, dan nilai-nilai pendidikan karakter oleh Kementerian Pendidikan Nasional 2010—2025. Hasilnya dapat diketahui bahwa cerita ini layak dijadikan bahan bacaan untuk anak SD dengan rentang usia 7—11 tahun. Kasuari dan Burung Pipit memiliki struktur cerita yang sederhana yang ditunjukkan dengan penggunaan alur linear, tokoh cerita berwatak datar (flat character) yang ditampilkan secara hitam putih, dan pemakaian kosakata serta kalimat yang sederhana. Di samping itu, di dalam cerita Kasuari dan Burung Pipit juga terkandung nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri, meliputi karakter bertanggung jawab, kerja keras, dan percaya diri.Abstract: In Jayapura, specially in Sentani, there are a lot of folktales. However, they have not optimally been utilized as the children reading material . Hence, the research on the folkltale “Kasuari dan Burung Pipit” is significant to conduct. This research applies structural theory, Jean Pidget’s theory of children’s intellectual development stages, and values of character educa- tion by Ministry of Education and Culture of 2010-2025. The results reveal that the story is suitable as the children reading material for Elementary School students of 7—11 years old. “Kasuari dan Burung Pipit” has a simple plot structure shown by the linear plot, the flat characters presenting them as black and white, and the use of simple vocabulary and simple sentence. Fur- thermore, the moral values of the story are   responsibility, hard work, and self confidence
THE EFFECTIVENESS OF SIMULATION TECHNIQUE TO TEACH SPEAKING VIEWED FROM STUDENTS’ CREATIVITY (An Experimental Study on Informatics Students of STT RRI Malang in the Academic Year of 2012/2013)
Afi Normawati. S891202001. 2013. The Effectiveness of Simulation
Technique to Teach Speaking Viewed from Students’ Creativity (An Experimental
Study on Informatics Students of STT RRI Malang in the Academic Year of
2012/2013).Thesis. Consultant: Dr. Abdul Asib, M. Pd, Co-consultant: Dr.
Sumardi, M. Hum. English Education Department.Graduate School of Sebelas
Maret University Surakarta.
The objectives of the research are to investigatewhether: (1) Simulation
Technique is more effective than Cooperative Script Technique to teach speaking
for Informatics program students of STT RRI Malang in the Academic Year of
2012/2013; (2) students with high creativity have better speaking skill than the
students with low creativity; (3) there is an interaction effect between teaching
techniques and the students’ creativity on the students speaking skill.
The research method applied in this research was an experimental
research. The population of the research was Informatics students of STT RRI
Malang in the Academic Year of 2012/2013 consisting of five classes. The
samples were two classes. Each of classes consisted of 20 students. The samples
were taken by using cluster random sampling technique. The experimental class
was taught by using Simulation technique, while the control class was taught
using Cooperative Script technique. The data were obtained from creativity test
and speaking test. The data from speaking scores were collected after the students
had eight times treatment for each group. The researcher analyzed the data using
ANOVA (Analysis of Variance) and Tukey test.
The research findings are: (1) Simulation technique is more effective than
Cooperative Script technique to teach speaking for Informatics students of STT
RRI Malang; (2) the speaking skill of the students having high creativity is better
than that of the students having low creativity; (3) there is an interaction between
teaching techniques and students’ creativity in teaching speaking. For the
students who have high creativity, Simulation technique is more effective than
Cooperative Script technique. For the students who have low creativity, both
Simulation and Cooperative Script technique have the same effect on the students’
speaking skill.
Keywords: Simulation technique, Cooperative Script technique, speaking skill,
creativity, experimental researc
Cerita rakyat Papua : bahan bacaan tingkat dasar
Buku "Cerita Rakyat Papua Bahan Bacaan Tingkat Dasar" yang ada di tangan pembaca adalah salah satu upaya Balai Bahasa Papua untuk memenuhi ketersediaan bahan bacaan siswa Sekolah Dasar dalam rangka mewajibkan setiap siswa membaca buku selain buku-buku pelajaran kurang lebih selama lima belas menit setiap harinya sebelum jam belajar dimulai. Dengan bahan bacaan yang berupa cerita-cerita rakyat ini diharapkan dapat memotivasi anak gemar membaca, Meningkatkan perolehan kosakata anak (sebagai bagian penting dalam peningkatan kecakapan berbahasa), dan mengasah nalar serta menumbuhkan imajinasi anak sejak dini. Perolehan-perolehan tersebut berkaitan erat dengan penumbuhan budi pekerti melalui bahasa dan sastra. Selanjutnya anak-anak yang telah memperoleh hal-hal di atas diharapkan ke depan mampu berpikir kreatif, berpikir kritis, mampu berkolaborasi, dan berkomunikasi dengan baik
Digital Mind-Mapping to Improve Learners’ Grammar Competence
Grammar has always been an important element of linguistic competence to be mastered in EFL contexts. The ways to teach and to make learners use grammar correctly have been the goals in grammar classes. This paper reports a study aimed at finding out if a grammar learning strategy called Digital Mind-Mapping (DMM) can improve learners’ grammar. The study was conducted in Universitas Nasional Karangturi Semarang involving first-semester students taking Words and Phrase Grammar (WPG) class. In the study, the researcher tried to discover the feasibility of DMM to be applied in grammar teaching and learning process since it involves the use of different platforms such as Instragram and WhatsApp in the learning processes. The study used a quantitative approach. The data were in the forms of students’ scores. They were collected by doing pre-test and post-test. Data analysis was carried out by using t-test. The findings show that DMM seems to have great potential to be used in grammar classes since it helps improve the students’ grammar.
Keywords: Grammar, Mind-Map, Digital Mind-Mapping
 
- …