IMPROVING THE VIII C CLASS STUDENTS’ SPEAKING ABILITY BY USING ROLE-PLAY TECHNIQUE AT SMP NEGERI 11 JEMBER IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

Abstract : This article is intended to describe the research result on the use of Role-play in improving the VIII C class students’ speaking ability and students’ active participation in teaching learning activity. The research problem was the students’ experienced difficulties in speaking. It is hard for students to express their ideas orally. To solve this problem, the role-play technique was used to improve students’ active participation and their speaking ability achievement. The research design was classroom action research and the primary data were collected by using reading comprehension test and observation. The result of the research showed that the use of role-play could improve the students’ active participation and their reading comprehension achievement. Key Words: role-play, and speaking achievement

Analisis Kandungan Cemaran Logam Berat Kromium pada Anak Sungai Citanduy Kota Tasikmalaya

Citanduy adalah salah satu sungai yang terkena dampak dari aktifitas manusia, dimana anak sungai Citanduy di Cigeureung Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya telah lama tercemar oleh aktifitas domestik dan aktifitas UKM industri batik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beban cemaran kromium di anak sungai Citanduy. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menggunakan metode storet. Pengambilan sampel dilakukan dengan jarak masing-masing titik sejauh 1 km sebanyak 3 titik sampling yaitu Desa Parakanyasag koordinat 7°17’46.4”S 108°13’04.3”E dengan wilayah yang didominasi persawahan tanpa industri. Titik ke dua di Desa Cicariuk pada koordinat 7°18’08.9”S 108°13’07.4”E, titik ini merupakan titik sentral industri batik di Cigeureung. Titik ke tiga berada di Gg. Masjid Buninagara dengan koordinat 7°18’42.7”S 108°12’58.9”E. Setelah dilakukan pengujian laboratorium hasil menunjukan nilai Cr pada titik satu sebesar 0,007 mg/L, pada titik kedua nilai Cr 0,010 mg/L, dan titik ketiga Cr 0,012 mg/L. Hasil ini menujukan nilai Cr tidak melebihi ambang baku mutu air sungai kelas II (nilai Cr 0,05) sesuai Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001