3 research outputs found

    FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN DALAM APLIKASI MENTORING BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

    Get PDF
    Latar belakang: Mentoring keperawatan merupakan suatu metode kepemimpinan untuk meningkatkan prilaku dan budaya keselamatan pasien. Mentoring keperawatan mampu meningkatkan integritas dan loyalitas individu terhadap sesuatu. Mentoring terbukti efektif dalam meningkatkan persepsi perawat terhadap pekerjaannya, meningkatkan pengetahuan dan skill sehingga berdampak pada komunikasi dan penyelesaian konflik Mentoring keperawatan telah terbukti efektif dalam meningkatkan perilaku perawat dalam patient safety culture. Efektifitas mentoring tidak bisa langsung terlihat, memerlukan waktu dan proses yang terus menerus. Fungsi manajemen memegang peranan yang penting dalam mengawal pelaksanaan mentoring. Mentoring keperawatan akan berjalan dengan baik apabila seorang manager menerapkan fungsi manajemen. Evaluasi dan monitoring perlu dilakukan untuk menilai kendala dan tantangan yang dihadapi. Evaluasi kegiatan mentoring keperawatan yang membahas faktor-faktor manajemen yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan mentoring saat ini belum pernah dilakukan.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fungsi manajemen dalam pelaksanaan kegiatan mentoring.Metode: Jenis penelitian deskriptif korelasi pada 32 responden menggunakan kuesioner. Analisis data dengan Chi Square dan regresi logistik berganda.Hasil: Fungsi manajemen berada pada kategori kurang baik, yaitu pada fungsi perencanaan (53,1%), dan fungsi pengorganisasian (65,6%). Fungsi pengarahan berada pada kondisi stabil dan fungsi pengendalian dinilai baik (56,2%). Sedangkan untuk pelaksanaan mentoring, sebanyak 56,2% responden menyatakan bahwa mentoring yang sudah dilakukan dirasa kurang tertata dengan baik pelaksanaannya. Fungsi pengendalian mempunyai pengaruh paling kuat dalam pelaksanaan mentoring keselamatan pasien. Hasil analisis menunjukkan bahwa Odds Ratio (OR) variabel pengendalian adalah 2,746 artinya fungsi pengendalian yang baik akan 2,746 kali melaksanakan mentoring keselamatan pasien dengan baik dibandingkan dengan pengendalian yang kurang baik.Simpulan: Fungsi manajemen yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan mentoring keselamatan pasien di ruang rawat inap adalah fungsi pengendalian. Kata kunci: fungsi manajemen keperawatan,mentoring, budaya keselamatan pasie

    Pengaruh Motivasi Perawat Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Semarang

    Full text link
    Penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat yang mencerminkan perilaku kinerja dipengaruhi motivasi dan kepemimpinan, salah satunya kepemimpinan kepala ruang. Kepemimpinan kepala ruang yang efektif akan mempengaruhi upaya menggerakkan perawat dalam lingkup wewenangnya untuk menerapkan budaya keselamatan pasien. Perawat dengan motivasi baik akan menerapkan budaya keselamatan pasien dengan baik.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di Semarang. Jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional pada 105 responden menggunakan kuesioner.Analisis data dengan Product moment, regresi sederhana, regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah ada pengaruh motivasi perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 10,3%, ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 36,8%. Ada pengaruh secara bersama-sama antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 39,2%. Terdapat pengaruh antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepalaruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di Semarang

    PENGARUH MOTIVASI PERAWAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG

    Get PDF
    Penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat yang mencerminkan perilaku kinerja dipengaruhi motivasi dan kepemimpinan, salah satunya kepemimpinan kepala ruang. Kepemimpinan kepala ruang yang efektif akan mempengaruhi upaya menggerakkan perawat dalam lingkup wewenangnya untuk menerapkan budaya keselamatan pasien. Perawat dengan motivasi baik akan menerapkan budaya keselamatan pasien dengan baik.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang. Jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional pada 105 responden menggunakan kuesioner.Analisis data dengan Product moment, regresi sederhana, regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah ada pengaruh motivasi perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 10,3%, ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 36,8%. Ada pengaruh secara bersama-sama antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 39,2%. Terdapat pengaruh antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepalaruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang
    corecore