50 research outputs found

    Pengaruh Komposisi Larutan Cetak Polyvinylidene fluoride (PVDF) dan Non Pelarut Metanol Terhadap Kinerja Membran PVDF Dalam Pemisahan Pewarna Indigo (Effect of Casting Solution Polyvinylidene fluoride (PVDF) and Non Solvent Methanol to PVDF Membrane )

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    PENGARUH KOMPOSISI LARUTAN CETAK Polyvinylidene fluoride (PVDF) DAN NON PELARUT H2O/C2H5OH TERHADAP KINERJA MEMBRAN Polyvinylidene fluoride DALAM PEMISAHAN PEWARNA INDIGO INFLUENCE OF SOLUTION COMPOSITION Polyvinylidene fluoride (PVDF) AND NON SOLVENT H2O

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    Pengaruh Komposisi Larutan Cetak (PVDF/NMP) dan Non Solven (H2O/C2H5OH) Terhadap Karakteristik Membran PVDF sebagai Bagian dari Teknologi Pengolahan Limbah Pewarna Industri Tekstil (Influence of Solution Composition (PVDF/NMP) and Non Solvent (H2O/C2H5OH)

    Get PDF
    Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran pada hakikatnya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran. Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan/atau sedang digunakan dapat diketahui dari langkah-langkah pembelajaran yang telah tersusun dan/atau sedang terjadi. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber belajar yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan teknik pembelajaran adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah-langkah penggunaan metode mengajar yang sifatnya lebih operasional. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan teknik pembelajaran di antaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru, ketersedian sarana dan waktu, serta kesiapan siswa. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia, siswa, dan guru

    PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR TEORI MUSIK ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER VOKAL DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER VOKAL DI SMP NEGERI 3 BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal di SMPN 3 Bantul Yogyakarta, untuk tahun ajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 3 Bantul yang berjumlah 480 siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas VIII yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal, yang semuanya berjumlah 30 siswa, dan 30 siswa kelas VIII yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif, dengan cara menggunakan hasil dari instrumen penelitian yang berupa soal – soal yang telah diujikan kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal. Untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas instrumen menggunakan rumus product moment, sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas, dan uji homogenitas varians. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji t atau t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal. Kesimpulan tersebut diperoleh dari hasil analisis uji T atau T-test yang menghasilkan mean untuk kelompok yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal sebesar 24,73 dan mean kelompok yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal sebesar 17,40

    Development and Characterization of Polysulfone/Polyvinylidene Flouride Blend Membrane Induced by Delayed Liquid-Liquid Demixing

    Get PDF
    Polysulfone (PSf)-Polyvinylidene fluoride (PVDF) membranes were fabricated via phase inversion method and immersion precipitation technique. In particular, the effect of varied amount of NMP addition into coagulation bath on permeability, mechanical properties, chemical resistance and thermal stability of membranes were investigated. The presence of solvent in coagulation bath caused delayed liquid-liquid demixing that caused increasing chance of disoriented interactions in PSf/PVDF blend membrane thus larger pore and dominated macrovoids membranes resulted. It was found that the increase of solvent addition lead to increasing of flux and decreasing of mechanical strength whereas a remarkably and enhanced chemical resistance has been achieved which showed excellent resistance in H2SO4 but degraded upon exposure to a concentration of 15% NaOH solution. Furthermore, TGA analysis revealed that the membrane exhibit improved thermal stability while the morphology of membrane showed the formation of asymmetry structure

    The Effect of Blending Composition against Latched Power and the Resistance of Batik Wax against Cracking and Alkaline Chemicals

    Get PDF
    On this research has been done the optimization of the batik wax waste utilization through batik wax making with blending method using bees wax, gum rosin, paraffin and lard. This research has been expected to be able to reduce the water pollution along with the decline in the quantity of batik solid waste which has been discharged into water bodies. However, research needs to be done regarding the quality of batik product resulting from a production process using wax which involves the use of batik wax waste. The batik product quality is determined by latched power, and the resistance of the wax against cracking and alkaline chemicals of batik wax product which has been used. The latched power test results from four groups of batik wax product showed the area with minimum latched power on temperature range of 50-70 ˚C for batik wax which have been made from blending of bees wax, wax waste, and gum rosin, 50-80 ˚C for batik wax which have been made from blending of bees wax, wax waste, and paraffin;  50-90 ˚C for batik wax which have been made from blending of bees wax, gum rosin and lard. Compared with wax product which have been made from blend of bees wax, wax waste and gum rosin as well as with paraffin, the batik wax product which have been made from the blend of bees wax, gum rosin and lard have lower resistance to cracking that has been observed from the occurance of yellow color on the fabric sample resulted from the dyeing process using yellow naphtol. The different result has been obtained from resistance test of the wax product against alkaline chemicals which showed that all kind of batik wax product resulted on this research have a good resistance against alkaline chemicals which has been observed from the absence of wax mass reduction of the fabric samples before and after treatment in the alkaline chemicals

    PENGARUH UMUR SIMPAN MARMALADE JERUK KEPROK (Citrus nobilis) DALAM KEMASAN BOTOL KACA MENGGUNAKAN METODE ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) PENDEKATAN ARRHENIUS

    Get PDF
    Marmalade adalah produk makanan semi basah. Dibuat dari campuran sari buah jeruk, cacahan kulit jeruk dan gula dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi umur simpan produk kepada produsen dan konsumen. Informasi umur simpan merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada kemasan produk pangan. Pencantuman informasi umur simpan menjadi sangat penting karena terkait dengan keamanan produk pangan tersebut dan untuk menghindari pengkonsumsian pada saat kondisi produk sudah tidak layak dikonsumsi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi umur simpan produk marmalade jeruk keprok dalam kemasan botol kaca, melalui evaluasi perubahan kimia, biologi dan fisika dengan perlakuan suhu penyimpanan yang berbeda menggunakan model Arrhenius. Penelitian di bagi menjadi dua tahapan meliputi penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah tritmen penggaraman pada buah jeruk untuk mengurangi rasa pahit pada produk marmalade. penelitian utama yang dilakukan yaitu pendugaan umur simpan pada produk marmalade jeruk keprok yang dikemas menggunakan kemasan botol kaca menggunakan model Arrhenius. Penentuan umur simpan produk berdasarkan parameter kadar TPC (Total Plate Count), kadar vitamin C dan Viskositas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa umur simpan produk marmalade jeruk keprok yang dikemas dalam kemasan botol kaca pada suhu 15 o o o C, 30 C dan 45 C berdasarkan parameter TPC (Total Plate Count) secara berturut-turut yaitu 112, 96 dan 85 hari. Berdasarkan parameter kadar vitamin C umur simpan marmalade jeruk keprok kemasan botol kaca pada suhu 15 o o o C, 30 C dan 45 C secara berturut- turut yaitu 159, 152 dan 114 hari . Berdasarkan parameter viskositas, umur simpan marmalade jeruk keprok kemasan botol kaca pada suhu 15 o o C, 30 C dan o 45 C secara berturut-turut yaitu 40, 38 dan 37 hari

    SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: IMPLEMENTASI METODE 5S PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

    Get PDF
    5S merupakan sebuah metode perbaikan yang berasal dari Jepang dengan lima kata berbahasa Jepang (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Implementasi 5S bertujuan untuk mengatur lingkungan kerja yang tertib untuk meningkatkan keamanan , efisiensi, serta mengurangi kegiatan yang tidak bernilai tambah melalui pemantauan lingkungan yang terorganisir. Artikel ini memiliki tujuan untuk meninjau studi sebelumnya tentang manfaat Implementasi metode 5S dan efisiensinya dalam perusahaan manufaktur. Model yang dikembangkan dalam metode 5S ini dapat ditiru dalam kasus lain dikarenakan variabel yang digunakan adalah generik dan umum untuk sebagian besar jenis perusahaan manufaktur. Hasil  dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode 5S ini merupakan metode yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam meningkatkan kinerja perusahaan manufaktur. Sehingga metode 5S akan sangat mendukung tujuan perusahaan untuk mewujudkan continuous improvement dalam kinerja dan produktivitas
    corecore