10 research outputs found

    Evaluasi Tahan Banjir Padi Lokal Sulawesi Utara pada Fase Vegetatif dengan Variasi Waktu Perendaman

    Full text link
    Banjir merupakan salah satu kendala yang menghambat produktivitas padi. Masalah ini dapat diselesaikan dengan beberapa cara, salah satunya dengan strategi adaptasi. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian tentang adaptasi banjir khusunya pada padi lokal Sulawesi Utara (Superwin, Burungan, Temo dan Ombong). Penelitian telah dilaksanakan untuk mengakaji pengaruh cekaman banjir terhadap padi lokal Sulawesi Utara pada fase vegetatif. Penelitian ini dilakukan dengan 4 varietas padi lokal Sulawesi Utara (Superwin, Ombong, Temo dan Burungan) dengan 12 kali ulangan dan perlakuan dilakukan pada saat padi berusia 2 minggu. Perlakuannya yaitu dengan membanjiri tanaman padi yang berusia 2 minggu hingga hari ke-20. Dari hasil penenlitian ini tinggi tanaman dari keempat varietas padi lokal Sulawesi Utara sama-sama menunjukkan pertumbuhan yang baik sehingga bisa dijadikan indikator padi yang tahan banjir. Berdasarkan jumlah daun dari keempat varietas varietas Superwin yang memiliki daun terbanyak dibanding dengan ketiga varietas lainnya, namun secara keseluruhan dari jumlah daun setiap varietas bisa bertahan dalam banjir sehingga bisa dipakai sebagai indikator padi yang tahan banjir

    Konsentrasi Klorofil Daun Padi pada Saat Kekurangan Air yang Diinduksi dengan Polietilen Glikol

    Full text link
    KONSENTRASI KLOROFIL DAUN PADI PADA SAAT KEKURANGAN AIR YANG DIINDUKSI DENGAN POLIETILEN GLIKOL ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai konsentrasi klorofil daun padi (Oryza sativa L.) kultivar Serayu dan IR 64 pada saat kekurangan air yang diinduksi dengan polietilen glikol (PEG). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konsentrasi klorofil total, klorofil a dan klorofil b pada daun padi pada saat kekurangan air yang diinduksi dengan PEG 8000 dengan mengkultur tanaman padi pada medium dengan potensial air (PA) 0; -0,5 dan -1 MPa. Sampel helaian daun (lamina) untuk tiap perlakuan diambil sebanyak 1 g, dihaluskan dengan mortar dan pestel, lalu diekstraksi dengan alkohol 95% sampai semua klorofil terlarut. Ekstrak disaring dan supernatan ditampung dalam labu ukur 100 ml, lalu ditambahkan alkohol 95% sampai 100 ml. Konsentrasi klorofil diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 649 dan 665 nm. Berdasarkan hasil yang diperoleh, tanaman padi kultivar Serayu dan IR 64 mulai mengalami kekeringan pada PEG dengan PA -0,5 MPa dengan ciri-ciri daun yang kering, menggulung dan batang yang berwarna kecoklatan. Perbedaan konsentrasi klorofil total, klorofil a, dan klorofil b pada daun padi kultivar Serayu dan IR 64 diamati pada PEG dengan PA 0; -0,5 dan -0,1 MPa. Kata kunci: konsentrasi klorofil, polietilen glikol (PEG), kekurangan air, padi kultivar Serayu dan IR 64 THE CHLOROPHYLL CONCENTRATION IN RICE LEAVES UNDER POLYETHYLENE-GLYCOL- INDUCED WATER DEFICIT ABSTRACT A research was conducted to evaluate the concentrations of total clorophyll, chlorophyll a and clorophyll b in rice (Oryza sativa L.) leaves under polyethylene-glycol-induced water deficit. The water deficit was induced by culturing the plants in medium containing polyethylene glycol (PEG) 8000 with water potential (PA) 0;-0,5; and -1 MPa for 2 days. Leaf lamina (1 g) was sampled from each treatment at day 0 and 2. Each sample was ground using porcelain mortar and pestle, and extracted with 95% ethanol until all chlorophyll was dissolved. The extract was filtered, the supernatant was collected in 100 ml flask and added with 95% ethanol until 100 ml. The chlorophyll concentration was measured using spechtrophotometer at 649 and 665 nm. The dry and rolled leaves and brown stems were observed in cultivar Serayu and IR 64 that were cultivated in media containing PEG with PA -0,5 and -1,0 MPa. The concentrations of total chlorophyll, chlorophyll a and b in leaves of cultivar Serayu and IR 64 cultivated in media containing PEG with PA 0; -0,5 and -1,0 MPa were different

    Struktur dan Komposisi Fitoplankton di Bagian Hulu Sungai Saluesem, Minahasa, Sulawesi Utara

    Full text link
    STRUKTUR DAN KOMPOSISI FITOPLANKTON DI BAGIAN HULU SUNGAI SALUESEM, MINAHASA, SULAWESI UTARA Amanda T.C Nalang1), Herni E.I. Simbala1), Nio Song Ai1), Ratna Siahaan1) ABSTRAK Sungai Saluesem termasuk perairan terbuka yang mengalir (lotik) yang berasal dari Gunung Mahawu, Minahasa dan bermuara ke Teluk Manado yang terletak di Kota Manado, Sulawesi Utara. Hulu sungai merupakan daerah konservasi tanah dan air yang sangat penting dalam mempertahankan kualitas air Sungai Saluesem dari hulu hingga hilir. Kegiatan manusia dari permukiman, pertanian dan peternakan yang terus meningkat di hulu Sungai Saluesem dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Tujuan penelitian adalah menganalisis struktur dan komposisi fitoplankton bagian hulu Sungai Saluesem, Minahasa, Sulawesi Utara. Penelitian dilaksanakan dari Oktober 2014 sampai Desember 2014. Penelitian menggunakan metode purposive random sampling. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan di tiap titik pengamatan, dengan demikian terdapat enam titik (2 x 3) pengamatan di hulu.Fitoplankton yang didapatkan di hulu Sungai Saluesem sebanyak 1700 individu dari 32 spesies dan 3 kelas. Kelas fitoplankton yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan Cyanophyceae. Kepadatan tertinggi berasal dari Kelas Bacillariophyceae 2214 individu/m3 (84%) diikuti Kelas Chlorophyceae 349 individu/m3 (13%) lalu Cyanophyceae 72 individu/m3 (3%). Indeks keanekaragaman di Hulu Sungai Saluesem yaitu 2,92 yang termasuk keanekaragaman sedang. Distribusi Spesies fitoplankton di bagian hulu merata dengan indeks kemerataan (E) yaitu 0,64. Tidak ada spesies fitoplankton yang mendominasi di Hulu Sungai dengan indeks dominansi mendekati nol yaitu 0,18. Kualitas air Sungai Saluesem bagian hulu dikategorikan tercemar ringan dengan indeks H' yaitu 2,92. Sumber pencemaran di lokasi penelitian diduga berasal dari kegiatan rumahtangga (MCK) dan peternakan. Kata Kunci: Sungai Saluesem, Struktur Fitoplankton, Komposisi fitoplankton, Kualitas Air, Sulawesi Utara STRUCTURE AND COMPOSITION OF PHYTOPLANKTON OF UPSTREAM SALUESEUM RIVER, MINAHASA, NORTH SULAWESI ABSTRACT Saluesem River is a lotic ecosystem that started from Mahawu Mountain, Minahasa and to Manado Bay, North Sulawesi. Upstream Salusem River is an important soil and water conservation area for to maintain quality of Salusem River from upstream to downstream. Increasing human activities from settlement, agriculture and animal husbandry can decrease quality of Salusem River. The aim of this research was to analysis phytoplankton structure and composition of upper Salusem River, Minahasa, North Sulawesi. The research was conducted from October 2014 to December 2014. The study applied purposive random sampling method with three repetitions. The number of phytoplanktons were 1700 individuals from 32 species and 3 classes, namely Bacillariophyceae, Chlorophyceae, and Cyanophyceae. The highest density is Bacillariophyceae 2214 ind/m3 (84%) followed by Chlorophyceae 349 ind/m3 (13%) and Cyanophyceae 72 ind/ m3 (3%). The diversity index of Saluesem River phytoplankton is 2.92 categorized into middle diversity. Evenness Index is 0.64 showed equal distribution. There is no dominant species showed by dominance index is 0.18. Based on diversity index H' is 2.92, water quality of Salusem River upstream are categorized into light pollution. Different sources of pollution were household, agriculture, animal husbandary activities

    Nuclear and cytoplasmic expression of survivin in 67 surgically resected pancreatic cancer patients

    Get PDF
    Pancreatic cancer is one of the most aggressive gastrointestinal cancer with less than 10% long-term survivors. The apoptotic pathway deregulation is a postulated mechanism of carcinogenesis of this tumour. The present study investigated the prognostic role of apoptosis and apoptosis-involved proteins in a series of surgically resected pancreatic cancer patients. All patients affected by pancreatic adenocarcinoma and treated with surgical resection from 1988 to 2003 were considered for the study. Patients' clinical data and pathological tumour features were recorded. Survivin and Cox-2 expression were evaluated by immunohistochemical staining. Apoptotic cells were identified using the TUNEL method. Tumour specimen of 67 resected patients was included in the study. By univariate analysis, survival was influenced by Survivin overexpression. The nuclear Survivin overexpression was associated with better prognosis (P=0.0009), while its cytoplasmic overexpression resulted a negative prognostic factor (P=0.0127). Also, the apoptotic index was a statistically significant prognostic factor in a univariate model (P=0.0142). By a multivariate Cox regression analysis, both the nuclear (P=0.002) and cytoplasmic (P=0.040) Survivin overexpression maintained the prognostic statistical value. This is the first study reporting a statistical significant prognostic relevance of nuclear and cytoplasmic Survivin overexpression in pancreatic cancer. In particular, patients with high nuclear Survivin staining showed a longer survival, whereas patients with high cytoplasmic Survivin staining had a shorter overall survival

    Evidence based neonatal surgery

    No full text
    Surgical intervention has, quite rightly, a well-established role in the management of a number of congenital and acquired neonatal conditions. Surgical approaches have been developed over a period of time, from the initial endeavours of pioneering neonatal surgeons, to the procedures commonly in everyday use today. Such development has been predominantly a result of necessity, learning from past experience and translation of techniques in use in other surgical fields into neonatal surgery. As neonatal surgical experience has grown, surgeons have begun to develop alternatives to what were once thought to be traditional techniques such that for a number of conditions we now have the luxury of choice in the treatment of these often fragile infants. With choice, there comes a dilemma. Which approach should be used? How should we make the decision

    COVID-19 vaccine safety during the antenatal period in women with idiopathic inflammatory myopathies

    No full text

    Schottky Diodes

    No full text
    corecore