ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I -2007.IV

Penelitian ini berjudul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I.-2007.IV.”. Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kurs, ekspor non migas dan impor non migas terhadap Penanaman Modal Asing di Indonesia pada tahun 1997.I.-2007.IV. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Dari hasil analisis ECM nampak bahwa nilai ECT sebesar 0,964216 signifikan 1%. Hasil ini berarti model ECM dalam penelitian ini dapat dipakai karena terletak antara 0 < ECT < 1. Dari hasil uji asumsi klasik, terdapat masalah autokorelasi, sedangkan untuk pengujian asumsi klasik yang lain yaitu untuk heteroskedastisitas, linearitas atau stabilitas model maupun normalitas tidak menunjukkan terjadi penyimpangan. Hasil uji Jarque-Bera (JB) diketahui bahwa model yang digunakan adalah linier. Hasil uji normalitas distribusi Ut diketahui data mempunyai distribusi tidak normal. Hasil uji t menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap PMA adalah variabel inflasi pada tingkatan signifikan 90% dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang dengan signifikan 99%. Untuk variabel pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek signifikan pada α = 99% dan tingkat suku bunga pada jangka panjang signifikan pada α = 99% terhadap PMA. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pada derajat α = 99%. Nilai R2 adalah 0,635308 menunjukkan bahwa 63,5% variasi dari variabel Penanaman Modal Asing dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Sedangkan sisanya yaitu 36,5% dijelaskan oleh variabel bebas lain di luar model

Identifikasi Adverse Drug Reactions (ADR) Penggunaan Obat Antidepresan Pada Pasien Depresi Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Periode Agustus Tahun 2015

One of the therapeutic management of patients with depression is antidepressant drug. The problem of medication is Adverse Drug Reaction (ADR)). ADR can exacerbate underlying disease being treated to cause death. The purpose of this study was determine the antidepressant drug that caused the ADR in outpatient at RSJD Surakarta during August 2015 and knowing which antidepressant drugs mostly caused ADR. This research method using non experimental type of direct interviews conducted with the patients and continued monitoring of the patient during the next 7 days use cell phones and supported with secondary data from medical record. The data were analyzed using the Naranjo algorithm. There were 21 subjects of research, 13 subjects (61.9%) experienced ADR event. Amitryptylin medication was the most medicine that caused ADR there were 5 subjects (38.46%) with probable ADR manifestations such as drowsiness, dry mouth and weight gain. Maprotilin medication caused ADR on 4 subjects (30.76%) with probable ADR manifestations such as drowsiness, dry mouth and constipation. Fluoxetine medication caused ADR on 4 subjects (30.76%) with possible ADR manifestation such as dry mouth

Penanaman Karakter Percaya Diri Pada Siswa (Studi Kasus pada siswa Tunagrahita di SMALB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penanaman karakter percaya diri pada siswa tunagrahita di SMALAB Bina Karya Insani Cangakan Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 dan mendeskripsikan hambatan-hambatan penanaman karakter percaya diri pada siswa tunagrahita di SMALAB Bina Karya Insani Cangakan Kabupaten Karanganyar tahunpelajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, obser-vasi dan wawancara. Untuk menguji keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan teknik. Untuk menganalisis data menerapkan model analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk penanaman karakter percaya diri: 1)siswa tunagrahita diberikan semangat dan motivasi untuk tampil percaya diri, 2) Siswa tunagrahita diberikan keteladan oleh guru dalam menunjukan rasa percaya diri, 3) Siswa tunagrahita diberikan bimbingan untuk berkomunikasi dengan orang lain (guru dan siswa), 4) Siswa tunagrahita diberikan tugas secara individu dalam proses pembelajaran di kelas, 5) Siswa tunagrahita diberikan tugas secara berkelompok dalam proses pembelajaran di kelas, 6)Siswa tunagrahita diberikan bimbingan dalam mengerjakan tugas individu dan kelompok, 7) Siswa tunagrahita diberikan kepercayaan untuk menjadi petugas upacara bendera, 8) Siswa tunagrahita diberikan kepercayaan untuk menjadi petugas piket membersihkan kelas, 9) Siswa tunagrahita diberikan bimbingan dalam keterampilan di luar proses pembelajaran.Penanaman karakter percaya diri juga terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaanya. Hambatan yang dialami : 1)Siswa tunagrahita memiliki keterbatasan dalam menerima pesan atau instruksi dari guru untuk mengikuti psosespembelajaran, 2) Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri saat diberikan perintah untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas, 3)Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri saat diberikan kesempatan untuk tampil di depan orang banyak, 4)Siswa tunagrahita masih memiliki rasa kurang percaya diri untuk meminta bantuan saat tidak bisa mengerjakan tugas

Copper-and-Nitrogen-Codoped Zirconium Titanate (Cu-N-ZrTiO₄) as a Photocatalyst for Photo-Degradation of Methylene Blue under Visible-Light Irradiation

Synthesis and characterization of copper-and-nitrogen-codoped zirconium titanate (Cu-N-ZrTiO4) as a photocatalyst for the degradation of methylene blue (MB) have been conducted. The main purpose of this research was to investigate the co-doping effect of copper and nitrogen dopants in ZrTiO4 as a photocatalyst for the photodegradation of MB. Titanium-(IV) tetraisopropoxide (TTIP) was dissolved into ethanol and mixed with aqueous zirconia (ZrO2) suspension containing 10% nitrogen (N) (w/w to Ti) from urea and various amount of copper as dopants. The calcination was performed at temperatures of 500, 700, and 900 °C. The composites were characterized using Fourier transform infrared spectrophotometer (FTIR), X-ray diffractometer (XRD), scanning electron microscopy with energy dispersive X-ray (SEM-EDX) mapping, and specular reflectance UV-Visible spectrophotometer (SRUV-Vis). The degradation of 4 mg L−1 MB solution was conducted for various irradiation times. Characterization shows a significant decrease of the ZrTiO4 band gap from 3.09 to 2.65 eV, which was given by the composite with the addition of 4% Cu and calcination of 900 °C. Cu-N-ZrTiO4 composite can degrade MB solution up to 83% after 120 min under the irradiation of visible light

Irregular structure of the hydrated Ag+ in aqueous solution and its Dynamics: An insight from perturbation theory hybrid forces molecular dynamics simulation

The structural and dynamical properties of hydrated Ag+ in a water solution were investigated theoretically using hybrid forces molecular dynamics simulation. The quantum mechanical region was treated using the resolution of identity MP2 (RI-MP2) level of a theory enabling the description of the properties of the hydration shell accurately. In contrast to the previously reported linear configuration, the first hydration shell had an irregular shape, with an average coordination number of 5.5. The Ag + –O distance in the first hydration shell was 2.59 Å. The mean residence time of water molecules in the first hydration shell was 0.89 ps, indicating that Ag + acted as a structure-breaking agent

Rancang bangun sistem informasi pembiayaan mudharabah (Studi kasus: PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi)

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Dengan menggunakan Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah ini penyimpanan data Nasabah tersimpan rapi, jelas dan tidak hilang atau tercecer karena tersimpan dalam database. 2. Dengan menggunakan Sistem Informasi Pembiayaan Mudharabah ini menghasilkan efisiensi dan efektifitas waktu dalam pengajuan pembiayaan dari 1 Minggu menjadi 3 hari, untuk penyimpanan data pembiayaan nasabah dari 1 jam menjadi 5 menit, untuk pembuatan Formulir Akad dari 2 jam menjadi 5 menit, untuk melihat informasi angsuran dari 2 sampai 3 hari menjadi 1 menit, dan untuk melihat data nasabah dari 2 hari menjadi 1 menit. 3. Dengan menggunakan Sistem Informasi Pembiayaan ini terjadi efisien biaya dalam pencetakan formulir pembiayaan, formulir survei, dan pencetakan laporan angsuran yang dari mengeluarkan biaya menjadi tidak ada, serta biaya biaya penyediaan media penyimpanan dokumen nasabah dari Rp. 500.000 pertahun menjadi Rp. 200.000 pertahun

The Explosive Sensitivity on the Complex Formation of 3-Nitro-1,2,4-Triazol-5-One and Metal Ions Based on Density Functional Study

The explosive sensitivity upon the formation of supramolecular interaction between the nitro group of 3-nitro-1,2,4-triazol-5-one (NTO) and metal ions (Mn+ = Li+, Na+, Be2+ and Mg2+) has been investigated using Density Functional Theory at B3LYP/6-311++G** level of theory. The bond dissociation energy (BDE) of the C1&ndash;N6 trigger bond has also been discussed for the NTO monomer and the corresponding complexes. The interaction and bond dissociation energy of the C6&ndash;N7 trigger bond follow the order of NTO-Be2+ &gt; NTO-Mg2+ &gt; NTO-Li+ &gt; NTO-Na+ &gt; NTO monomer. The enhancement of the trigger bond dissociation energy in comparison with the NTO monomer correlates well with the complex interaction energies, trigger bond length, and charge transfer. The analyses of electron density shifts have shown that the electron density of the nitro group shifts toward the C1&ndash;N6 trigger bond upon the formation of the supramolecular interaction. As result, the trigger bond is strengthened and the sensitivity of NTO is reduced. Some of the calculated results agree with the experimental values

The Explosive Sensitivity on the Complex Formation of 3-Nitro-1,2,4-Triazol-5-One and Metal Ions Based on Density Functional Study

The explosive sensitivity upon the formation of supramolecular interaction between the nitro group of 3-nitro-1,2,4-triazol-5-one (NTO) and metal ions (Mn+ = Li+, Na+, Be2+ and Mg2+) has been investigated using Density Functional Theory at B3LYP/6-311++G** level of theory. The bond dissociation energy (BDE) of the C1–N6 trigger bond has also been discussed for the NTO monomer and the corresponding complexes. The interaction and bond dissociation energy of the C6–N7 trigger bond follow the order of NTO-Be2+ > NTO-Mg2+ > NTO-Li+ > NTO-Na+ > NTO monomer. The enhancement of the trigger bond dissociation energy in comparison with the NTO monomer correlates well with the complex interaction energies, trigger bond length, and charge transfer. The analyses of electron density shifts have shown that the electron density of the nitro group shifts toward the C1–N6 trigger bond upon the formation of the supramolecular interaction. As result, the trigger bond is strengthened and the sensitivity of NTO is reduced. Some of the calculated results agree with the experimental values

Theoretical investigation on the structure of mixed-metal zeolitic imidazolate framework and its interaction with CO2

Determining the effect of mixed-metal in metal–organic frameworks (MOFs) provides insight into how the distribution of various metal types affects their chemical bonding, electronic properties, particularly net atomic charge distribution and their interaction with guest molecules. In this report, the structural characteristic of the mixed-metal zeolitic imidazolate framework ZIF-8(Cd/Zn) has been thoroughly investigated, employing a periodic density functional theory approach to identify the effect of various locations of different metals. Increasing the fraction of Zn2+ in the mixed-metal ZIFs induces the reduction of lattice parameters and affects the bond distance between metal and linker. Moreover, identification of the chemical bonding present in the mixed-metal ZIFs provides an insight regarding the bond character of the metal to organic linker where Zn–N has a higher bond character than Cd–N, implying a different bond strength. Further confirmation was done by calculating the relative energy of the defective mixed-metal ZIF-8(Cd/Zn) by comparing when either Cd2+or Zn2+ions were removed from the structure. Furthermore, the interaction between CO2 and mixed-metal ZIF-8(Cd/Zn) in various positions yielded an overview where different CO2 location affects the binding energy. This study showed how the structure of mixed-metal ZIF-8(Cd/Zn) affects their electronic properties and its consequences on CO2 adsorption