26 research outputs found

    Pengaruh Dosis Dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays, L.) Pioneer 27

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Pioneer 27, (2) dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27, dan (3) interaksi antara dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung Pioneer 27. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2011 sampai Februari 2012 di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk urea dengan 4 taraf (100 kg urea/ha (d1), 200 kg urea /ha (d2), 300 kg urea /ha (d3), dan 400 kg urea /ha (d4), sedangkan faktor kedua adalah waktu aplikasi pemberian pupuk urea dengan 3 taraf (2 kali pada 1 MST dan awal berbunga (t1), 3 kali pada 1 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t2), dan 4 kali pada 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan awal berbunga (t3)). Keragaman diuji dengan uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji dengan uji Tukey, kemudian dilakukan analisis ragam, dan dilanjutkan dengan uji ortogonal dan ortogonal polinomial pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) waktu aplikasi urea yang diberikan secara bertahap hanya dapat meningkatkan tinggi tanaman. Pemberian 3 dan 4 kali lebih baik dibandingkan pemberian 2 kali, (2) pemberian dosis 285 kg urea/ha mampu meningkatkan bobot kering berangkasan, (3) pemberian dosis 100 kg urea/ha dengan aplikasi 2 kali (1 MST dan awal berbunga) sudah meningkatkan hasil jagung sebesar 10,65 t/ha

    Menguji Kekuatan Bahan Elektroplating Pelapisan Nikel pada Substrat Besi dengan Uji Impak (Impact Test)

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang proses elektroplating dengan logam nikel sebagai pelapis dari logam besi. Proses ini dilakukan dengan memvariasi waktu dan temperaturnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian impak terhadap sampel yang telah dielektroplating. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada masing-masing sampel yang telah di uji impak untuk temperatur yang bervariasi (35_C,40_C,45_C, 50_C, dan 55_C) dengan waktu elektroplating konstan, didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur saat elektropating, semakin besar energi impak yang di butuhkan untuk merusak lapisan sampel. Sedangkan pengujian untuk waktu yang bervariasi (8 menit, 10 menit , 13 menit dan 15 menit) pada temperatur konstan menunjukkan bahwa semakin lama waktu sampel yang di elektropating, semakin besar energi impak yang di butuhkan untuk merusak lapisan sampel tersebut

    Pengaruh Pemupukan Urea Dan Teknik Defoliasi Pada Produksi Jagung (Zea Mays L.) Varietas Pioneer 27

    Full text link
    Penelitian mengenai “Pengaruh Pemupukan Urea dan Teknik Defoliasi Pada Produksi Jagung (Zea mays L.) Varietas Pioneer27” telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung dari bulan November 2011 sampai bulan Februari 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dosis pupuk urea yang optimum terhadap produksi tanaman jagung varietas pioneer 27, mengetahui produksi tanaman jagung varietas pioneer 27 dengan perlakuan defoliasi atau tanpa defoliasi, dan mengetahui interaksi antara dosis pupuk Urea dan defoliasi pada tanaman jagung varietas pioneer 27. Perlakuan disusun secara faktorial (4 x 2) dengan ulangan sebanyak 3 (tiga). Faktor pertama adalah pupuk urea yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu 100 kg ha-1 (P1), 200 kg ha-1 (P2), 300 kg ha-1 (P3) dan 400 kg ha-1 (P4). Faktor kedua adalah teknik defoliasi yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu tanpa defoliasi (D0) dan defoliasi disisakan tiga daun dibawah tongkol (D1). Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Selanjutnya data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjutan polinomial ortogonal 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis sebesar 100 kg ha-1 ureamampu memberikan bobot biji kering per petak sebesar 11,61 kg yang setara dengan 9,5 t ha-1, dan pemberian > 200 kg ha-1 tidak nyata meningkatkan bobot biji per petak. Perlakuan defoliasi ataupun tanpa defoliasi tidak bebeda terhadap bobot biji kering tanaman jagung. Terdapat interaksi antara dosis pupuk urea dengan perlakuan defoliasi untuk meningkatkan bobot berangkasan yaitu dengan dosis pupuk 254,77 kg ha-1 urea dengan teknik defoliasi akan menghasilkan bobot kering brangkasan yang optimum sebesar 113,87 g

    Pengaruh Pupuk Urea terhadap Hasil Tanaman Jagung yang Ditumpangsarikan dengan Kacang Tanah

    Full text link
    Penelitian bertujuanuntukmengetahui (1) hasil tanaman yang lebih tinggi antara tanaman yang ditumpangsarikan dengan tanaman monokultur; dan (2) menentukan dosis pupuk Urea yang optimum untuk tumpangsari jagung dengan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2014 di Lapang Terpadu dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan sembilan perlakuan yaitu monokultur jagung, monokulturkacang tanah, tumpangsari jagung dengan kacang tanah pada dosis urea untuk tanaman jagung 0 (P3), 50 (P4), 100 (P5), 150 (P6), 200 (P7), 250 (P8) dan 300 (P9) kg/ha. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji ortogonal pada taraf α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil tanaman monokultur lebih tinggi daripada hasil tanaman tumpangsari. Rata-rata hasil tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari yaitu 1,69 t/ha dan tanaman kacang tanah yang ditumpangsarikan rata-ratanya yaitu 0,42 t/ha, tanaman jagung yang ditanam secara monokultur hasilnya 2,61 t/ha dan hasil kacang tanah yang ditanam monokultur yaitu 1,07 t/ha. Hasil tumpangsari tertinggi yaitu pada pemupukan urea 300 kg/ha dengan hasil jagung 2,57 t/ha dan kacang tanah 0,46 t/ha, (2) belum diperoleh dosis pupuk urea yang optimum untuk jagung yang ditumpangsarikan dengan kacang tanah

    Defoliasi dan Pemberian Pupuk Urea dalam Meningkatkan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Varietas Pioneer 27

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui defoliasi yang terbaik dalam meningkatkan hasil tanaman jagung varietas pioneer 27, (2) mengetahui dosis pupuk urea yang optimum dalam meningkatkan hasil tanaman jagung varietas pioneer 27, dan (3) mengetahui kombinasi yang terbaik dari defoliasi dan dosis pemupukan dalam meningkatkan hasil tanaman jagung varietas pioneer 27. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung dari bulan November 2011 sampai Februari 2012. Perlakuan disusun secara faktorial (2 x 4) dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 (tiga) ulangan. Faktor pertama adalah defoliasi yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu disisakan dua daun di bawah tongkol (d1) dan empat daun di bawah tongkol (d2). Faktor kedua adalah pemberian dosis urea yang terdiri dari 4 (empat) taraf, yaitu 100 kg ha-1 (u1), 200 kg ha-1 (u2), 300 kg ha-1 (u3), dan 400 kg ha-1 (u4). Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Barlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Bila asumsi terpenuhi, maka data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Ortogonal dan Ortogonal Polinomial pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan defoliasi tidak berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan pertumbuhan dan hasil jagung, kecuali pada variabel pengamatan bobot kering brangkasan, Pemberian pupuk urea tidak berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung, sehingga dengan pemberian dosis urea sebesar 100 kg urea/ha telah cukup untuk mendapatkan hasil yang sama dengan pemberian dosis urea sebesar 200, 300, dan 400 kg urea ha-1 dengan hasil rata-rata yang disisakan 2 dan 4 daun di bawah tongkol sebesar 10,14 t ha-1 dan 10,13 t ha-1, dan tidak terdapat kombinasi yang terbaik antara perlakuan defoliasi dan pemberian pupuk urea

    NS-SRAM: Neighborhood Solidarity SRAM for Reliability Enhancement of SRAM Memories

    Get PDF
    Technology shift and voltage scaling increased the susceptibility of Static Random Access Memories (SRAMs) to errors dramatically. In this paper, we present NS-SRAM, for Neighborhood Solidarity SRAM, a new technique to enhance error resilience of SRAMs by exploiting the adjacent memory bit data. Bit cells of a memory line are paired together in circuit level to mutually increase the static noise margin and critical charge of a cell. Unlike existing techniques, NS-SRAM aims to enhance both Bit Error Rate (BER) and Soft Error rate (SER) at the same time. Due to auto-adaptive joiners, each of the adjacent cells' nodes is connected to its counterpart in the neighbor bit. NS-SRAM enhances read-stability by increasing critical Read Static Noise Margin (RSNM), thereby decreasing faults when circuit operates under voltage scaling. It also increases hold-stability and critical charge to mitigate soft-errors. By the proposed technique, reliability of SRAM based structures such as cache memories and register files can drastically be improved with comparable area overhead to existing hardening techniques. Moreover it does not require any extra-memory, does not impact the memory effective size, and has no negative impact on performance. © 2016 IEEE

    Reconfigurable Hardened Latch and Flip-Flop for FPGAs

    Get PDF
    In this paper, we propose Joint Latch (JLatch) and Joint Flip-Flop (JFF), two novel reconfigurable structures which bring the reconfigurability of reliability to user latches and flip-flops (FFs) in reconfigurable devices such as FPGAs. Specifically, we implement two reconfigurable storage elements that exploit a trade-off between reliability and amount of available resources. In fault prone conditions, JLatch (or JFF) is configured in such a way that four pre-selected normal static latches (or FFs) are combined together at circuit level to form one hardened storage cell. Solution focuses on transient faults such as soft errors, where we show that critical charge is increased by at least three orders of magnitude (1000X) to practically bring immunity against any Single Event Upset (SEU). If four latches inside an FPGA logic block are far enough, it can effectively cope with Multiple Bit Upsets (MBUs) as well. Additionally, provided that special transistor sizing is applied (only necessary for some latch structures), JLatch and JFF take advantage of a novel self-correcting technique to correct any single fault immediately. Our solution provides reconfigurability of reliability with negligible performance and area overhead with only one (two) extra transistor(s) per latch (FF). The delay of this technique is less than the delay of conventional TMR (Triple Modular Redundancy) technique with a majority voter at output. © 2017 IEEE

    Register file reliability enhancement through adjacent narrow-width exploitation

    Get PDF
    Due to the increasing vulnerability of CMOS circuits, new generations of microprocessors require an inevitable focus on reliability issues. As the Register File (RF) constitutes a critical element within the processor pipeline, it is mandatory to enhance the RF reliability to develop fault tolerant architectures. This paper proposes Adjacent Register Hardened RF (ARH), a new RF architecture that exploits the adjacent byte-level narrow-width values for hardening registers at runtime. Registers are paired together by some special switches referred to as joiners. Dummy sign bits of each register are used to keep redundant data of its counterpart register. We use 7T/14T SRAM cell [6] to combine redundant bits together to make a single bit cell which is, by far, more resilient against faults. Our simulations show that with 3% to 12% power overhead and 10% to 20% increase in area, in comparison to baseline RF, we can obtain up to 80% reduction in soft error rate (SER). © 2016 IEEE
    corecore