5 research outputs found

    Konstruksi Teologi Pembebasan dalam Islam: Studi Pemikiran Asghar Ali Engineer: The Construction of Liberation Theology in Islam: A Study of Asghar Ali Engineer's Thought

    Get PDF
    Islam is a religion that upholds the values of justice. However, Muslims today have undergone a total change and ignored these values. The theology of liberation formulated by Asghar Ali Engineer is a necessity to awaken Muslims from boredom and realize the values of justice inherited by the Prophet Muhammad SAW. In addition, liberation theology has become a critique for traditional scholars who only prioritize metaphysical issues and ignore humanitarian issues. Thus, this research was appointed to describe in depth the theology of liberation constructed by Asghar Ali Engineer. The method used in this research is a qualitative method based on a literature study. The results of this study are the construction of Asghar Ali's theology of liberation, which covers three points: monotheism, which is interpreted as human unity; a movement that must be based on a strong faith to fight for justice and fight against unjust rulers; and justice in the economic field to free the small people who are exploited by the capitalist system

    Prinsip-Prinsip Humanisme Menurut Ali Syari'ati

    Get PDF
    Islam has universal teachings, namely human values. Ali Shari'ati is one of the Islamic revolutionary thinkers who paid attention to humanism. According to him, humanism is a school of philosophy that views groups that aim to achieve perfection in humans. Ali Shari'ati emphasized that humans are creatures that have various values given by God. Humans are the most unique nature, because humans were created by God as the noblest creatures, have their own freedom, and are not controlled by something, so that humans can determine the direction of their lives freely and be responsible for their choices. This research aims to explore Ali Shariati's thoughts related to the principles of humanism. This research is a literature study that uses a qualitative approach with descriptive-analytic method. The result of this research is that according to Ali Shariati, humans as God's representatives on earth certainly have divine values that form moral, cultural and religious values. Then, in the principle of humanism built by Ali Shari'ati, he explained that there are seven basic concepts in Islamic humanism, including humans having autonomous elements, having freedom, thinking creatures, conscious creatures, creatures that have creativity, creatures that have desires, and creatures that have morals

    Reformulasi Konsep Tauhid: Studi Analisis Pemikiran Hassan Hanafi

    Get PDF
    Tauhid merupakan hal yang paling fundamental bagi pemeluk agama Islam. Hal ini karena tauhid berperan atas kehidupan umat Islam. Namun, saat ini tauhid yang diyakini oleh umat Islam telah membawa kejumudan pemikiran Islam yang dipengaruhi oleh para ulama yang masih mendasarkan keyakinannya kepada teologi Islam klasik. Hal ini yang mendasari Hassan Hanafi untuk memperbaharui konsep tauhid agar menjadi tauhid yang dapat merespon tantangan zaman dan menjadi ideologi untuk melakukan perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas formulasi konsep tauhid yang digagas oleh Hassan Hanafi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi tokoh. Hasil penelitian ini adalah formulasi tauhid yang digagas oleh Hassan Hanafi merupakan tauhid yang bersifat antroposentris. Ia berupaya untuk menjadikan tauhid sebagai ideologi yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang telah dialami oleh umat Islam dan menjawab tantangan zaman. Hassan Hanafi juga berusaha dalam merumuskan konsep tauhidnya untuk tidak mengenyampingkan tauhid dari permasalahan kehidupan baik secara ekonomi, sosial dan politik. Ia mengupayakan agar tauhid berimplikasi dalam suatu perbuatan dan menjadikan tauhid antroposentris sebagai solusi untuk membangkitkan dunia Isla

    Teologi Perdamaian Perspektif Asghar Ali Engineer

    Get PDF
    Islam merupakan agama yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, salah satunya yakni perdamaian. Asghar Ali Engineer menyebutkan bahwa Islam saat ini menjadi agama yang kerap kali dibahas, baik oleh kaum muslim maupun non-muslim. Sebab Islam memiliki nilai universalnya ialah agama yang mengajarkan kedamaian. Namun hal ini dapat di lihat dan tidak sesuai karena banyaknya aksi teror yang dilakukan oleh sebagian pemeluk agama Islam itu sendiri. Penelitian ini mengkaji tentang teologi perdamaian perspektif Asghar Ali Engineer. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji dan menganalisis teologi perdamaian perspektif Asghar Ali Engineer. Dalam Menyusun penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Asghar Ali Engineer dalam karyanya menyuguhkan tentang kedilan, pembebasan demi mewujudkan perdamaian di dunia ini. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa umat Islam harus menanamkan di dalam dirinya untuk memiliki nilai-nilai yang akan mewujudkan perdamaian. Nilai-nilai tersebut ialah anti kekerasan, keadilan, kebenaran, toleransi, cinta dan kasih sayang. Dengan pemikirannya ini, Asghar Ali mengajak umat Islam untuk terbiasa berdialog ketika menyelesaikan suatu permasalahan, karena dialog merupakan suatu hal yang sangat penting demi menjauhkan diri untuk melakukan kekerasan.

    Keadilan Gender dan Hak-Hak Perempuan dalam Islam

    Get PDF
    Pada zaman ini, membicarakan persoalan tentang perempuan masih sangat diperlukan dan difokuskan, karena perempuan belum mendapatkan hak sepenuhnya. Penyingkiran hak perempuan sebagai manusia ini disebabkan oleh kepercayaan, budaya, dan agama. Maka dari itu, pentingnya sosok Asghar Ali Engineer yang menghasilkan pemikiran berlandaskan pembebasan, dimana pembebasan ini berlaku dalam seluruh aspek, terutama pembebasan perempuan dan hak-haknya dalam Islam. Dalam penyusunan tulisan ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Asghar Ali dalam karyanya menyuguhkan tentang hak-hak wanita dalam Islam yaitu nikah, warisan, mahar, kesaksian, perceraian dan sebagainya. Ia merupakan tokoh yang sangat menolak terhadap budaya patriarki yang nilai menindas kaum perempuan. Lebih lanjut Asghar Ali mengkritik berbagai penafsiran Al-Qur’an yang mengagungkan satu jenis kelamin saja, ia mempraktekan ayat-ayat Al-Qur’an dengan dua pendekatan yaitu pragmatis dan kotekstual, tujuan dari hal ini ialah adanya penafsiran ulang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadi ayat yang sesuai dengan zaman. Dengan demikian, keadilan gender bisa dicapai
    corecore