9 research outputs found

    Peningkatan Kecerdasan Ekologis Siswa pada Aspek Empati terhadap Makhluk Hidup melalui Media Video dalam Pembelajaran IPS Ndaru Mukti Oktaviani

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan yang semakin mengalami kerusakan akibat ulah tindakan manusia mengeksploitasi alam tanpa mempedulikan keberlangsungan sistem ekologis di masa yang akan datang. Salah satu kajian IPS adalah materi ekologis yang berhubungan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Kecerdasan ekologis perlu ditanamkan sejak dini agar siswa menghargai makhluk yang ada di alam lingkungan sekitarnya, terutama sejak anak berada di bangku Sekolah Dasar. Namun nyatanya, penerapan kecerdasan ekologis dalam IPS SD masih sebatas pengetahuan, sedang sikap dan perilaku kurang mampu dihayati dan diwujudkan dalam bentuk nyata berempati pada makhluk hidup. Bentuk peningkatan kecerdasan ekologis pun belum mampu terealisasi karena penggunaan media pembelajaran yang disajikan belum mampu sepenuhnya menarik minat atau perhatian siswa. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan ekologis siswa pada aspek empati terhadap makhluk hidup melalui media video dalam pembelajaran IPS. Subjek penelitian siswa kelas 5A SD Negeri Cipadung 3 Kecamatan Cibiru Kota Bandung dengan jumlah 37 siswa. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS. Hal ini terlihat dari persentase komponen pembentuk karakter kecerdasan ekologis aspek empati berupa pengetahuan, kesadaran, dan tindakan atau aplikasi yang terus meningkat pada tiap siklusnya. Dengan demikian, hipotesis tindakan yang telah disusun terbukti bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa pada aspek empati terhadap makhluk hidup dalam pembelajaran IPS

    Penyuluhan pengembangan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan abad 21 di sekolah Satu Atap Cimulya

    Get PDF
    Pendidikan abad 21 pada dasarnya bersifat konstruksional dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga guru harus dapat melakukan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan abad 21. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Satu Atap Cimulya diketahui bahwa guru masih membutuhkan pengetahuan bagaimana pengambangan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan Abad 21. Tujuan dari pengabdian ini adalah: 1.) Memberikan pemahaman terhadap guru mengenai pendidikan abad ke 21 2.) Memberikan pengetahuan pada guru mengenai proses inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan abad 21. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah menggunakan metode service learning sebagai salah satu pendekatan dalam pengajaran yang menggabungkan tujuan akademik dalam upaya menumbuhkan kesadaran dalam memecahkan persoalan secara langsung. Hasil kegiatan penyuluhan bagi guru untuk mengembangkan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan abad 21 Di Sekolah Satu Atap Cimulya diperoleh hasil 1) terbentuknya pengetahuan dan informasi baru bagi guru mengenai pendidikan abad ke 21; 2) terciptanya suatu pola peningkatan kualitas pembelajaran melalui pengembangan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan abad 21. Selain itu berdasarkan g-form yang diterima diketahui bahwa 80 % guru bersedia untuk melakukan pengembangan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan pendidikan abad 2

    IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    The curriculum 2013  is one of the policies of the Indonesian government in improving the quality of human resources through education  that is adjusted  to the needs of the community. Changes in the learning process in the  curriculum 2013 have an impact on the readiness of teachers to implement it. Based on the results of the FGD conducted with elementary school teachers in the Kuningan region, it was stated that most of the teachers still had difficulties in implementing the learning process that was in accordance with the learning process of the 2013 curriculum. This statement should be explored further on what were the causes of teacher difficulties in applying the learning process in accordance with  the  curriculum 2013. Therefore it is necessary to conduct research on the implementation of standard processes in the  curriculum 2013 in elementary schools. The research method used in this study is case study. The study was conducted at public elementary schools located in Kuningan Regency, namely SD Negeri Dukuhdalem, Japara District, SD Negeri 1 Manislor, Jalaksana District, and SD Negeri 1 Purwawinangun, Kuningan District. There are two types of research instruments used, namely observation sheets and interview guides. The results of the study note that the main obstacle in carrying out the syllabus in the curriculum 2013 is the lack of socialization in changing syllabus content, teachers have difficulty in making lesson plans, especially to include activities that are in accordance with the scientific approach, there is a gap between the material needed and the source of material in the book. provided, in the classroom management aspect the obstacle faced is the teacher's lack of readiness to follow changes in the learning process in the  curriculum 2013, the teacher is still unable to carry out the demands of the learning process that is in accordance with the  curriculum 2013 in the assessment process, most teachers complained about the complexity of the assessment process. The obstacle often faced by teachers was that the assessment instruments were still limite

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KURIKULUM PEMBELAJARAN UNTUK PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    This study aims to: 1) develop appropriate learning materials for the subject learning curriculum for students at PGSD Kuningan University and 2) determine the effectiveness of learning materials for the subject learning curriculum for students at PGSD Kuningan University. This type of research is research and development (R&D). This research development stage refers to the Borg and Gall development model which has been grouped into three groups, namely: 1) preliminary study, 2) development and 3) testing and implementation. Preliminary test subjects are two expert validators. The main test subjects were students of PGSD Universitas Kuningan Semester V. The instrument of data collection used a material expert assessment sheet, a student response questionnaire sheet on the product. The data analysis technique of the validator's assessment results in the limited test used Aiken's V. The data analysis technique used scoring. The results of this study are as follows: 1) the results of the assessment of learning materials for the subject learning curriculum average score of Aiken's V is 0.918 because the range of V numbers is between 0 to 1.00, the product developed is categorized very feasibly. 2) The average percentage of each indicator in the questionnaire is 86.89%. This figure can be interpreted that the product of learning materials for the subject learning curriculumthat has been made is very effective because it is in the range of 81%-100%

    IMPLEMENTASI STANDAR ISI DALAM KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    The purpose of this study is 1) describe the problems in the implementation of content standards in the Curriculum 2013, 2) describe the factors that cause problems in the implementation of the Curriculum 2013 content standards in elementary schools.The research method used is case study. The study was conducted at Kuningan Regency, SDN Dukuhdalem, Japara District, SDN 1 Manislor, Jalaksana District, and SDN 1 Purwawinangun, Kuningan District. There are two types of research instruments used, observation sheets and interview guides. Qualitative data analysis is carried out interactively and takes place continuously at each stage of the study so that it is complete, and the data is saturated. The results of the study note that 1)  scope of the material on the spiritual attitude competence faces obstacles in terms of time, 2) scope of the material on social attitude competencies faces obstacles in terms of time, 3) scope of the material on the competency of outreach faces obstacles in terms of cost, 4) scope of the material on knowledge competence faces obstacles in terms of monotonous material, the extent of the material which is considered to be lacking. These four problems require seriousness in handling so that in the future the objectives of the curriculum 2013 can be achieve

    Penyuluhan pedagogi untuk pendidikan dasar pada abad 21 di sekolah Satu atap

    Get PDF
    Improving the quality of education in Indonesia faces many challenges in its implementation, starting from increasing learning outcomes, understanding, improving skills and so on. In fact, teachers still use teacher-centered learning. One way to deal with this problem is to apply appropriate pedagogical knowledge. Pedagogy itself is the art of teaching. This of course raises questions about the teacher's ability to innovate learning media in accordance with the demands of the 21st century. Based on the results of interviews with the Head of the Cimulya One Roof School it is known that most teachers still need knowledge about pedagogy that is in line with the 21st century. This condition certainly needs to be addressed to increase teacher professionalism. This is what forms the basis for implementing "Pedagogical Counseling for Basic Education in the 21st Century at the Cimulya One Roof School, Cimahi District, Kuningan Regency". The purpose of this service is: 1. To provide teachers with an understanding of 21st century education 2. To provide teachers with knowledge about pedagogy for basic education. Keywords: Pedagogy, Primary Education, 21st Centur

    ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER SENI TARI TRADISIONAL SISWA SD NEGERI UNGGULAN KUNINGAN

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah dampak dari era globalisasi mempengaruhi karakter siswa yang mengikis budaya lokal dan karakter bangsa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada ekstrakurikuler seni tari tradisional di SD Negeri Unggulan Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif, adapun untuk pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan expert judgement, triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang muncul dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari tradisional yaitu nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, nilai berkebinekaan global, nilai gotong royong, nilai mandiri, dan nilai bernalar kritis. Sedangkan nilai kreatif dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari tidak muncul dalam karakter siswa

    VALIDITAS BAHAN AJAR KURIKULUM PEMBELAJARAN UNTUK PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan validitas bahan ajar ajar kurikulum pembelajaran untuk pendidikan guru sekolah dasar. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian dan pengembangan. Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam pengembangan bahan ajar kurikulum pembelajaran untuk pendidikan guru sekolah dasar mengacu pada langkah-langkah pengembangan Borg and Gall yaitu 1) mengumpulkan informasi dan penelitian pendahuluan, 2) melakukan perencanaan, 3) mengembangkan bentuk produk awal , 4) melakukan uji coba terbatas produk awal untuk menghasilkan produk utama, 5) melakukan revisi terhadap produk utama, 6) melakukan uji coba produk utama, 7) melakukan revisi terhadap produk utama untuk menghasilkan produk akhir, 8) melakukan uji coba lapangan produk final, 9) melakukan revisi terhadap produk final, dan 10) mendiseminasi dan mengimplementasikan produk. Kesepuluh langkah tersebut dikelompokkan kedalam tiga langkah yaitu studi pendahuluan, pengembangan, serta pengujian dan diseminasi. Artikel ini hanya fokus pada validitas isi yang divalidasi oleh ahli. Ahli yang dilibatkan adalah ahli materi dan ahli media. Teknik analisis validitas isi menggunakan indeks Aiken’s V. Berdasarkan hasil analisis Aiken’s V diperoleh skor 0,918, dan diinterpretasikan sebagai koefisien yang cukup tinggi karena skor tersebut ada diantara 0 sampai 1,00. Sehingga bahan ajar kurikulum pembelajaran untuk pendidikan guru sekolah dasar dalam kategori valid

    Implementasi Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Implementation of the curriculum 2013 in elementary schools still faces challenges for teachers. The results of discussions with elementary school teachers in the Kuningan area, West Java, revealed that teachers still have difficulty assessing learning outcomes, but it is not yet known exactly what the actual conditions are. It must be solved to ensure the improvement of the quality of education. The objectives of this study are (1) to describe the problems faced by teachers for the assessment standards in the implementation of the Curriculum 2013 in elementary schools, (2) to explain the factors that cause the problems of the assessment standards in the implementation of the Curriculum 2013 in elementary schools. The research method used in this research is descriptive qualitative. The research design used descriptive case study steps. The research subjects were teachers and elementary school students at SDN 1 Manis Lor, Jalaksana Sub-District, SDN 1 Purwawinangun, Kuningan Sub-District and SDN Dukuhdalem, Japara Sub-District, Kuningan District. Data collection techniques were used by using observation, interviews, and documentation studies. The data analysis used refers to the analysis of qualitative research data. The results of the study show that what causes teachers to have difficulty implementing the assessment standards in the curriculum 2013 are the many aspects that must be assessed and the assessment system that seems complicated. The factors that cause teacher difficulties in carrying out assessments from the curriculum 2013 are the lack of understanding and limited time in making assessment instruments that are by the conditions.Implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar masih menghadapi tantangan bagi guru. Hasil diskusi dengan guru sekolah dasar di daerah Kuningan, Jawa Barat, diketahui bahwa guru masih mengalami kesulitan melakukan penilaian hasil belajar, tetapi belum diketahui secara persis bagaimana kondisi sebenarnya. Itu harus dipecahkan untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan masalah yang dihadapi oleh guru untuk standar penilaian dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar, (2) menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah standar penilaian dalam penerapan Kurikulum 2013 di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian menggunakan langkah-langkah deskriptif studi kasus. Subjek penelitian adalah guru dan siswa sekolah dasar di SDN 1 Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, SDN 1 Purwawinangun, Kecamatan Kuningan dan SDN Dukuhdalem, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan. Teknik pengumpulan data digunakan dengan menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan guru kesulitan menjalankan standar penilaian dalam kurikulum 2013 adalah banyaknya aspek yang harus dinilai dan sistem penilaian yang terkesan rumit. Faktor penyebab kesulitan guru dalam melaksanakan penilaian dari kurikulum 2013 adalah masih rendahnya pemahaman dan keterbatasan waktu dalam membuat instrumen penilaian yang sesuai dengan kondisi
    corecore