5 research outputs found

    Identifikasi Potensi dan Analisis Masalah Sumber Daya Perikanan di Kecamatan Nambo Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

    Full text link
    Tujuan ulasan studi literatur keanekaragaman hayati dan konservasi ikan air tawar ini adalah untuk mendalami keanekaragaman hayati ikan di perairan tawar dan masalah eksistensi sebagian spesiesnya yang mulai terancam punah, serta faktor kesalahan pengelolaaan yang terjadi. Strategi global yang ditawarkan dalam ulasan studi literatur ini didasarkan atas pemilihan langkah konservasi sebagai jawaban untuk mengatasi ancaman kepunahan tersebut. Konservasi adalah perlindungan dan pelestarian kehidupan akuatik yang penting dalam menata keseimbangan alam dan mendukung ketersediaan sumberdaya bagi generasi yang akan datang. Tercatat spesies ikan yang ada di Indonesia berjumlah 1193 spesies dan keanekaragaman spesies ikan air tawar Indonesia nomor tiga terkaya di dunia. Ikan endemik adalah ikan yang keberadaannya hanya ada pada satu tempat tertentu, dan tidak ada di tempat lain. Ikan endemik di Indonesia berjumlah sekitar 120 spesies.Ditinjau dari sudut iktiogeografis, ikan air tawar di Indonesia mendiami tiga daerah sebaran geografis (Paparan Sunda, Daerah Wallace, dan Paparan Sahul) yang dibatasi oleh dua garis maya: Garis Wallace dan Garis Weber. Menetapkan tujuan dan sasaran konservasi; Merancang langkah- langkah pelaksanaan; Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan; Menentukan kriteria atau tolok ukur keberhasilan konservasi; dan Memantau serta mengevaluasi hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

    PKM Sekolah Dasar di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati dan Desa Dersalam Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah

    Get PDF
    Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya bagi anak usia sekolah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Di Indonesia saat ini sudah banyak variasi makanan jajanan yang dijual untuk anak termasuk di lingkungan sekolah tetapi sayangnya tidak semuanya aman dikonsumsi oleh anak. Penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebutkan bahwa makanan jajanan yang banyak dijual di sekitar sekolah masih dicampur dengan berbagai zat berbahaya untuk menarik minat anak untuk membelinya. SD 01 Tumpang Krasak dan SD 02 Dersalam Kudus memiliki masalah yang hampir sama terkait dengan warung atau pedagang jajanan di lingkungan sekolah, dimana warung tidak memenuhi syarat jajanan sehat pada anak serta jajanan yang dijual banyak mengandung pengawet, pewarna dan perasa makanan Meskipun ada sebagian makanan yang memenuhi kriteria jajanan sehat, banyak anak sekolah yang lebih memilih jajanan yang tidak memenuhi kriteria sehat karena lebih menarik. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, radang tenggorokan, influenza, yang menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh anak sehingga mengganggu kegiatan belajar. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melalui sosialisasi tentang jajanan sehat kepada mitra, pembentukan paguyuban pedagang makanan dan minuman jajanan sehat, pembentukan kader kesehatan terkait jajanan sehat, penyusunan job description pengurus dan pengawas, serta kesepakatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi ke depan, Pelatihan Pedagang makanan dan minuman jajanan tentang cara menyiapkan makanan dan minuman jajanan sehat beserta variasi makanan yang bisa disiapkan, cara menyajikan makanan dan minuman jajanan sehat untuk menjamin kebersihan, keamanan dan kualitasnya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terbentuknya kader sekolah dan paguyuban pedagang sekolah, terbentuknya kantin sehat di sekolah. Dengan demikian terpeliharanya kualitas jajanan anak sekolah sehingga mencapai status gizi yang baik dan menurunnya kejadian sakit pada anak sekolah

    Peningkatan Pendapatan Nelayan melalui Penanganan Hasil Tangkapan dengan Sistem Rantai Dingin di Kecamatan Kendari dan Nambo Provinsi Sulawesi Tenggara Serta Kecamatan Teluk Bintan Provinsi Kepulauan Riau

    Full text link
    Sistem rantai dingin menggunakan es curah merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesegaran ikan pada proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan usaha penangkapan ikan dengan sistem rantai dingin dan tanpa rantai dingin di Kecamatan Teluk Bintan di Provinsi Kepulauan Riau dan Kecamatan Nambo dan Kecamatan Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara mulai dari bulan Februari 2018 sampai dengan Mei 2018. Analisis data yang dilakukan adalah analisis usaha yang meliputi komponen pendapatan, keuntungan, R/C ratio dan Payback Periode (PP). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan kelayakan usaha kelompok nelayan di Kecamatan Nambo, Kendari serta Teluk Bintan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adannya perbedaan pendapatan kelompok nelayan yang menerapkan rantai dingin dengan yang tidak menerapkan rantai dingin. Pada ketiga lokasi, nelayan yang melakukan usaha penangkapan ikan dengan rantai dingin, memperoleh pendapatan dan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menerapkan rantai dingin. Nilai RC/ratio usaha penangkapan ikan menggunakan rantai dingin juga lebih tinggi. Waktu pengembalian modal (PP) usaha penangkapan ikan menggunakan rantai dingin juga lebih cepat dibandingkan usaha serupa yang tidak menggunakan rantai dingin
    corecore