10 research outputs found

    A Comparative Study between the Reading Comprehension Achievement of the Second Year Students Who Are Taught Using Jigsaw Learning Method and The Ones Taught Contextual Teaching Learning Method at SMP 2 Pajalele Kab. Pinrang

    Get PDF
    The result of the data analysis show that, the value of t-test (1,96) was greater than the value of t-table (1,67) at level of significance p= 0,05 and degree of freedom df= N1 + N-2 = 78. Based on the result of the data analysis above, the writer concludes that there is significant different between jigsaw and contextual teaching learning in measuring the reading comprehension of the students

    Blended Learning: Penerapan dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Program Studi PGSD

    Full text link
    Blended Learning merupakan pembelajaran yang tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar dari dalam kelas, tetapi mereka memanfaatkan pengalaman belajar yang lebih luas secara mandiri guna meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menerapkan dan melihat pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa prodi PGSD pada mata kuliah Konsep Dasar IPA SD. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain the matching-only pretsest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan penerapan pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar IPA SD dengan model Blended Learning yang dipadukan dengan melatihkan indikator keterampilan berpikir kritis sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil uji signifikansi diketahui bahwa pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis antara kedua kelas eksperimen berbeda secara signifikan. Dari pengujian hipotesis, didapatkan taraf signifikansi untuk postest sebesar 0,001 dan N-Gaian sebesar 0,017. Nilai taraf signifikansi ini menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0,025 (sig (2-tailed) < 0,025), sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis antara kedua kelas eksperimen. Mahasiswa menanggapi positif terhadap penerapan pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar IPA SD dengan model Blended Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, meskipun dalam pelaksanaannya masih memiliki keterbatasan dalam pengelolahan kelas selama proses pembelajaran daring dan luring

    Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis I-Spring Presenter untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    I-spring presenter adalah aplikasi yang mengubah file presentasi menjadi flash dan dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam Microsoft Powerpoint, sehingga mudah digunakan yang didesain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitan ini bertujuan untuk mengembangkan media pemebalajaran interaktif berbasis i-spring presenter untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar. Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan dengan I-Spring terdiri dari tujuh bagian: (1) Kompetensi inti / Kompetensi dasar, (2) bagan ide, (3) materi, (4) kuis, (5) video, (6) pedoman penggunaan, (7) profil perkembangan. Model pengembangan ADDIE digunakan dalam model pengembangan ini. Dalam laporan ini, terdapat lima tahapan 1) analisis (analysis); (2) desain (desain); (3) pembangunan (development); (4) implementasi (implementasi); dan (5) evaluasi (Evaluation). Perhitungan koefisien validitas materi diperoleh koefisien validitas 0,8, tergolong dalam tingkat validitas sedang. Selanjutya, untuk perhitungan koefisien validitas media diperoleh koefisien validitas 0,9, tergolong dalam tingkat validitas tinggi. Berdasarkan Uji Paired Sample T-test di peroleh nilai Sig. (2-tailed). 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan multimedia interaktif berbasis I-Spring presenter yang dikembangkan terhadap keterampilan berfikir kritis sisw

    IMPLEMENTASI VISI DAN MISI DI SMP MUHAMMADIYAH KODOLAGON DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

    Get PDF
    Skripsi ini membahas tentang Implementasi Visi dan Misi di SMP Muhammadiyah Kodolagon dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, berkaitan dengan judul tersebut pokok pembahasan dalam skripsi ini yaitu: bagaimana implementasi visi dan misi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Muhammadiyah Kodolagon? dan bagaimana efektivitas implementasi visi dan misi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Muhammadiyah Kodolagon?Untuk menjawab permsalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, serta menggunakan teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Implementasi visi dan misi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu: (1) visi sekolah adalah sekolah sebagai tempat membina Imtaq dan Iptek bagi masyarakat untuk menuntaskan pendidikan dasar 9 tahun demi terwujudnya masyarakat madani. Misi sekolah yakni:menanggulangi anak putus sekolah, mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler, mengembangkan pendidikan berbasis teknologi modern, mengembangkan keimanan dan ketakwaan individu siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengembangkan prestasi siswa unggul diberbagai bidang. (2)  bagian visi misi sekolah tentang peningkatan imtaq siswa telah diterapkan ke dalam pembelajaran PAI, dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran yang ditekankan pada aspek pemahaman materi pelajaran, mampu menghafal dan mempraktekkan materi pelajaran dengan baik (3) Visi misi sekolah tentang pembinaan iptek secara teori telah diterapkan dalam pembelajaran TIK dan (4) Visi dan misi penuntasan pendidikan dasar 9 tahun telah diterapkan dengan melanjutkan pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di desa tersebut dengan biaya pemerintah desa. Adapun efektivitas implementasi visi dan misi yaitu: (1) visi misi sekolah tersebut yakni sekolah sebagai tempat membina Imtaq, visi dan misi ini diimplementasikan ke dalam pembelajaran PAI sangat efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dalam penerapannya guru merencakaan proses pembelajaran secara terprogram, melaksanakan pembelajaran dengan menekankan aspek pemahamana materi pelajaran melalui praktek-praktek secara langsung dan mengevaluasi pembelajaran dengan menekankan aspek pemahaman materi dan kemampuan siswa untuk menghafal materi ibadah sesuai pemahaman Muhammadiyah dan mempraktekkan materi pelajaran, sehingga membuat proses pembelajaran menjadi berkualitas. Adapun visi misi tentang pengembangan Iptek belum dapat dilaksanakan dengan baik karena kurangnya sarana dan prasarana sekolah serta visi misi tentang menuntaskan wajib belajar 9 tahun tidak berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran, karena implementasinya yakni memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak usia SMP yang putus sekolah.            Kata Kunci        :  Implementasi, visi misi, kualitas pembelajara
    corecore