1,015 research outputs found

    Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

    Get PDF
    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IA.1 SMA Negeri 1 Panca Lautang Semester I tahun ajaran 2016/2017, sebanyak 26 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas dua siklus. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis data tersebut adalah sebagai berikut : (1) Hasil belajar matematika siswa sebelum pembelajaran kooperatif tipe TAI berada dalam kategori tidak tuntas yaitu skor rata-rata 42,23. (2) Hasil belajar matematika setelah pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siklus I berada dalam kategori tuntas yaitu skor rata-rata 63,91 dengan skor tertinggi 80 dan skor terendah 53 dari skor maksimum yang mungkin dapat dicapai yaitu 100. (3) Hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siklus II berada dalam kategori tuntas yaitu skor rata-rata 79,29 dengan skor tertinggi 93 dan skor terendah 60 dari skor maksimum yang mungkin dapat dicapai yaitu 100. Selain itu, juga terungkap bahwa kepercayaan diri siswa mengalami peningkatan selama proses pembelajaran berlangsung setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). &nbsp

    Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Meronce pada Pendidikan Anak Usia Dini

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan motorik halus melalui kegiatan meronce pada anak usia 5-6 tahun di Desa Padaelo Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kegiatan meronce yang dilakukan dengan meronce menggunakan manik-manik berukuran besar, sedang, kecil dan mengambil biji-bijian dengan dua jari yang dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus. Peningkatan motorik halus melalui kegiatan meronce dapat dilihat pada hasil penelitian. Pada kondisi awal kriteria sangat kurang berjumlah 7 anak (64%), kurang berjumlah 0 (0%), cukup berjumlah 1 anak (9%), dan baik berjumlah 3 anak (27%). Setelah dilakukan tindakan pada siklus I hasilnya pada kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce mengalami peningkatan yang dapat diilihat yaitu untuk kriteria sangat kurang berjumlah 2 anak (19%), kurang berjumlah 5 anak (45%), cukup berjumlah 0 anak ((0%), dan baik berjumlah 4 anak (36%). Pada siklus II meningkat pada kriteria baik berjumlah 9 anak (82%), cukup berjumlah 2 anak (18%) dan kriteria kurang dan sangat kurang berjumlah 0 anak (0%). Penelitian ini dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun di PAUD Bintang Laut Desa Padaelo, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai

    Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekoah terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru di Sdn 20 Watang Sawitto

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto.Penelitian ini merupakan penelitian verifikatif dengan populasi penelitian adalah seluruh guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang sebanyak 20 orang, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji normalitas data, productmoment, analisis regresi linier dan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara umum kompetensi kepemimpinan kepala masih SDN 20Watang Sawitto kategori cukup tinggi (55,00%), walaupun masih perlu untuk melakukan peningkatan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah khususnya pada prakarsa yang tinggi dan hasrat melayani bahawahn sehingga kompetensi yang dimiliki semakin tinggi nantinya akan mempengaruhi terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, (2) Guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang memiliki profesionalismeberada pada kategori cukup tinggi (55,00%),walaupun masih ada sebagain kecil masih ada guru yang meiiki profesionalisme yang rendah, dan (3) Ada pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, artinya semakin tinggi kompetensi kepemimpinan yang dimiliki oleh kepaa sekolah akan berpengaruh positif terhadap peningkatan profesinalisme

    OPTIMALISASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KECERDASAN EMOSIONAL

    Get PDF
    Pendidikan Islam termasuk gagasan ideal pendidikan yang dapat memfasilitasi dan mendorong perekembangan seorang anak didik secara optimal baik dari unsur lahiriyah dan batiniyah. Optimalisasi pendidikan Islam dalam proses pembelajaran juga dinilai mammpu menumbukan aspek kecerdasan emosional seorang manusia/anak didik. Kecerdasan emosional dalam Islam disebut kognitif Qalbiyah karena hati merupakan pusat pendidikan akhlak. Berkenaan dengan hal tersebut, konsep kecerdasan emosional menurut pendidikan Islam sebagaimana dikemukan para pakar pendidikan Islam cenderung dipahamai sebagai perwuju sikap-sikap terpuji dari kalbu dan akal yakni sikap bersahabat, kasih sayang, empati, takut berbuat salah, keimanan, dorongan moral, bekerjasama, beradaptasi, berkomunikasi dan penuh perhatian serta kepedulian terhadap sesama mahluk ciptaan Tuhan. Secara metodologis strategi pendidikan Islam dalam menumbuhkan kecerdasan emosional menekankan domaian pentingnya peranan komponen pendidikan yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat sebagai basis utama pembentukan kecerdasan emosional anak didik dalam proses pendidikan

    Model of leadership characteristics in addressing construction challenges

    Get PDF
    Failure of construction projects could be attributed from several challenges that emerged along the construction processes. These challenges are categorised as resources allocation, time, cost, quality, safety, project complexity, changes, uncertainties, and communication. It requires several approaches to handle these challenges and one of it is to have good quality of leadership that not rely on their authority. A study has shown that poor leadership contributed 67% to the project’s failure. Hence, this study was intended to develop relationship between leadership characteristics with construction challenges in avoiding project failure. This study was carried out based on quantitative approach that involved questionnaire survey using face-to-face technique with selected respondents at managerial level of G7 Contractor Company. The survey has resulted with 117 valid responses. Results from the survey analysis were applied to develop PLS-SEM relationship model which consisted of 43 leadership characteristics which are categorised into 4 groups and 9 construction challenges which is categorised into single group. The model was statistically validated with Goodness-of-Fit (GoF) value of 0.349 which is categorised as medium validating power. Based on the developed model, the most influential leadership characteristic group in handling the construction challenges is smart decision. While the most challenging construction challenges is safety management. To ensure that the model is applicable to the Malaysia construction industry, expert verification by selected construction experts was conducted and found that majority of the experts agreed on the model outcomes thus indicate that the model is suitable to the industry. Hence, it can be concluded that the study has uncovered the importance of leadership characteristics and its relationship with the construction challenges which fills the gap of study on Malaysia construction industry

    Pola Pembinaan Sosial Keagamaan Dengan Pengintegrasian Nilai-Nilai Budaya Bima (Studi Terhadap Para Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Bima)

    Get PDF
    Berbagai tindak kejahatan sering terjadi di masyarakat, misalnya pencurian, perampokan, penipuan, pembunuhan dan sebagainya. Dari semua tindak kejahatan tersebut terjadi dikarenakan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, seperti keterpaksaan seseorang melakukan tindak kejahatan pencurian yang dikarenakan faktor ekonomi, faktor lingkungan atau terikut dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan sebagainya. Kesemua tindak kejahatan yang terjadi tersebut harus mendapat ganjaran yang setimpal atau seimbang, dan dimasukan dalam lembaga pemasyarakatan untuk di bina dengan nilai-nila budaya lokal. Pembinaan bertujuan agar Narapidana setelah selesai menjalani masa pidananya tidak akan mengulangi perbuatannya (kejahatan) dan dapat hidup bermasyarakat secara wajar serta ikut berpartisipasi di dalam pembangunan. Maka setiap Narapidana didalam Lembaga Pemasyarakatan di bina dan di didik agar menyesali perbuatannya dan mengembangkannya menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan yang baik dan taat kepada nilai-nilai agama dan nilai-nilai hukum. Pola pembinaan sosial keagamaan  yang dilakukan oleh Lembaga pemasyarakat Bima dengan pengintegrasian nilai-nilai buadaya Bima, diantaranya Buadaya Maja Labo Dahu, Ngaha Aina Ngoho dan Nggahi Rawi Pahu

    WAJAH ISLAM NUSANTARA PADA TRADISI PETA KAPANCA DALAM PERKAWINAN ADAT BIMA

    Get PDF
    Penyelenggaraan peta kapanca dalam masyarakat Bima telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Hadirnya peta kapanca dalam perkawinan adat Bima, merupakan bagian dari respon masyarakat terhadap kebudayaan yang berbasis Islam. Bentuk-bentuk akulturasi Islam dengan budaya Bima atau dalam istilah lain disebut dengan pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca dapat dilihat pada; pertama, pembacaan shalawat dan do’a pada saat dimulainya prosesi boho oi mbaru atau mandi uap dengan bunga-bunga. Kedua, iringan hadrah pada saat prosesi kalondo wei. Ketiga, pembacaan kalam ilahi yang kemudian dilanjutkan dengan jiki kapanca yang berisi pembacaan maulid syaraful anam saat prosesi peta kapanca. Keempat, prosesi peta kapanca yang berjumlah ganjil, melambangkan bahwa Allah swt. menyukai sesuatu yang ganjil dan hiasan bunga-bunga telur yang berjumlah sembilan buluh sembilan buah, melambangkan asmaul husna. Proses pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca itulah yang kemudian membentuk pola atau corak Islam yang khas Bima yang merupakan wajah Islam Nusantara.Penyelenggaraan peta kapanca dalam masyarakat Bima telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Hadirnya peta kapanca dalam perkawinan adat Bima, merupakan bagian dari respon masyarakat terhadap kebudayaan yang berbasis Islam. Bentuk-bentuk akulturasi Islam dengan budaya Bima atau dalam istilah lain disebut dengan pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca dapat dilihat pada; pertama, pembacaan shalawat dan do’a pada saat dimulainya prosesi boho oi mbaru atau mandi uap dengan bunga-bunga. Kedua, iringan hadrah pada saat prosesi kalondo wei. Ketiga, pembacaan kalam ilahi yang kemudian dilanjutkan dengan jiki kapanca yang berisi pembacaan maulid syaraful anam saat prosesi peta kapanca. Keempat, prosesi peta kapanca yang berjumlah ganjil, melambangkan bahwa Allah swt. menyukai sesuatu yang ganjil dan hiasan bunga-bunga telur yang berjumlah sembilan buluh sembilan buah, melambangkan asmaul husna. Proses pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca itulah yang kemudian membentuk pola atau corak Islam yang khas Bima yang merupakan wajah Islam Nusantara

    PENANGGULANGAN KORUPSI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN

    Get PDF
    Salah satu tantangan yang paling berat bagi pembangunan dalam sebuah bangsa dan negara adalah masalah korupsi. Korupsi merupakan salah satu kejahatan dan  tindak pidana tertentu yang bersifat serius, terorganisir yang telah menimbulkan masalah dan ancaman serius, karena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara dan juga kemerosotan ummat. Kemakmuran dan keamanan negara sangat sulit tercapai apabila praktek korupsi masih sering dilakukan oleh sebagian orang, pejabat, staf dan instansi-instansi tertentu. Dari sisi lain bahwa praktek korupsi adalah tergolong sebagai kejahatan yang besar dan luar biasa. Dan oleh karenanya pemberantasa harus dilakukan dengan cara yang luar biasa pula, diantaranya; adanya upaya setiap pribadi untuk memaksimalkan seluruh potensi yang diberikan oleh Allah SWT dalam dirinya dan pemanfaatan segala instrumen yang ada dalam masyarakat. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan ayat al-Quran dan hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan penanggulangan korupsi, tidak dapat dilakukan secara sekaligus tetapi dilakukan secara bertahap demi mewujudkan dan mengaktulisasikan nilai-nilai agama dalam kehdidupan bermasyarakat dan bernegara.  Berangkat dari permasalahan ini bahwa al-Quran dan al-Hadits mempunyai wawasan tersendiri tentang penanggulangan korupsi yang secara detail

    Simulation and Noise Analysis of Multimedia Transmission in Optical CDMA Computer Networks

    Get PDF
    This paper simulates and analyzes noise of multimedia transmission in a flexible optical code division multiple access (OCDMA) computer network with different quality of service (QoS) requirements. To achieve multimedia transmission in OCDMA, we have proposed strict variable-weight optical orthogonal codes (VW-OOCs), which can guarantee the smallest correlation value of one by the optimal design. In developing multimedia transmission for computer network, a simulation tool is essential in analyzing the effectiveness of various transmissions of services. In this paper, implementation models are proposed to analyze the multimedia transmission in the representative of OCDMA computer networks by using MATLAB simulink tools. Simulation results of the models are discussed including spectrums outputs of transmitted signals, superimposed signals, received signals, and eye diagrams with and without noise. Using the proposed models, multimedia OCDMA computer network using the strict VW-OOC is practically evaluated. Furthermore, system performance is also evaluated by considering avalanche photodiode (APD) noise and thermal noise. The results show that the system performance depends on code weight, received laser power, APD noise, and thermal noise which should be considered as important parameters to design and implement multimedia transmission in OCDMA computer networks
    • …
    corecore