17 research outputs found

    DESAIN SUMUR RESAPAN UNTUK DAERAH PADAT PENDUDUK DI KELURAHAN MALIARO TERNATE TENGAH

    Get PDF
    Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi di hampir semua lokasi pemukiman. Penurunan kemampuan tanah untuk meresapkan air sebagai akibat adanya perubahan lingkungan yang merupakan dampak dari proses pembangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air hujan ialah melalui pembuatan sumur resapan. Dengan sumur resapan ini air hujan akan ditampung dan diresapkan kedalam tanah sehingga dapat memperbaiki permukaan air tanah serta mengurangi aliran permukaan. Pada studi ini akan membahas masalah dikelurahan Maliaro Ternate Tengah yang memiliki kapasitas jumlah penduduk cukup padat. Kesan padat dapat dilihat dengan banyaknya pertumbuhan penduduk pada tahun 2018 yang mencapai 8.300 jiwa dengan luas wilayah 1.385.213 m2. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu keadaan berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menyajikan, mengumpulkan dan menganalisis data tersebut sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisa masalah yang sedang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggi intensitas curah hujan di lokasi studi berdasarkan curah hujan 2008 s.d 2017 dengan metode Van Breen untuk durasi hujan 1 jam pada PUH 2, 5, 10, dan 25 tahun masing-masing adalah 89,8045 mm/jam, 96,5213 mm/jam, 98,0888 mm/jam, 98,9118 mm/jam. Berdasarkan perhitungan, desain sumur resapan adalah berbentuk lingkaran dengan diameter 1 m dan kedalaman 2,16 m, air hujan yang masuk kedalam saluran drainase yang berasal dari halaman dan jalan adalah 4,1703 m3/detik. Dengan demikian, terjadi pengurangan debit sebesar 18,0215 m3/detik. Jumlah sumur resapan yang dibangun untuk kelurahan Maliaro adalah sebanyak 23 buah

    Mapping of Potential Intrusion at Coastal Zone in Small Island Using GIS (Study case: North Sangadji Village)

    Get PDF
    A systematic study has been carried out to explore the physicochemical characteristics and Water Quality of groundwater in thirteen chosen sampling stations at Sangadji village North Ternate District in Ternate Island. Water sample from wells in various sites were collected during March to August 2015 and analyzed physicochemical characteristics like EC, Salinity, pH and TDS. The remaining sampling sites show that the several wells in the study area had been an intrusion by saltwater and are not fit for drinking purpose. Furthermore, our integrated study represents a contribution to the future programs for the protection, planning, and management of the terrestrial and marine resources in this coastal are

    TINJAUAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH PDAM DI DANAU NGADE

    Get PDF
    Kebutuhan akan penyediaan air merupakan sumber kehidupan. Manusia dan semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kepentingan lainnya. Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Penyediaan air bersih bagi penduduk Kota Ternate khususnya di Kota Ternate selatan seringkali terkendala. Penyebab dari krisis ketersediaan air ini antara lain sumber Existing tidak dapat dioptimalkan karena terbatasnya kapasitas sumber air. Salah satu masalah yang dihadapi ialah bagaimana sistem pengolahan air bersih di IPA Ngade dan berapa besar kuantitas air yang dihasilkan IPA Ngade, tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui sistem pengolahan air bersih di IPA Ngade dan kuantitas air yang dapat dihasil oleh IPA ngade.Penelitian ini dilakukan didanau Laguna di Kelurahan Ngade kawasan kota Ternate, Penelitian ini menggunakan beberapa data Primer diantaranya : data yang didapat dari hasil pengujian di laboratorium untuk mengetahui kualitas air dan data sekunder berupa Data kapasitas sumber air danau Laguna dan Data kapasitas produksi air danau Laguna. Dari hasil pengujian di laboratorium untuk mengetahui kualitas air menujukkan bahwa sumber air yang ada di danau Laguna telah memenuhi standar baku mutu air sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 dan kuantitas air yang dapat dihasil yaitu sebesar 3 liter/detik

    PENGGUNAAN BOTTOM ASH SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KARKTERISTIK LASTON AC-WC DENGAN BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55

    Get PDF
    Tuntutan kualitas perkerasan aspal beton dalam melayani intensitas beban lalu lintas yang berat membuat para peneliti di bidang perkerasan jalan biasanya menambahkan material tambahan dan material pengganti ke dalam campuran beraspal panas. Pemanfatan bottom ash pada perkerasan jalan dapat menjadi solusi Alternatif dalam menanggulangi besarnya jumlah limbah yang ada. Jenis aspal pen 60/70 banyak digunakan dalam perkerasan tetapi dengan perkembangan lalu lintas maka jenis aspal pen 60/70 sudah tidak dapat memadai. Salah satu aspal modifikasi yang dapat digunakan adalah retona blend 55.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bottom ash sebagai agregat halus terhadap nilai uji Marshall pada campuran aspal beton AC-WC dengan bahan pengikat retona blend 55 dan juga untuk mengetahui perbandinganaspal retona blend 55 dengan aspal pen 60/70 terhadap bottom ash sebagai agregat halus pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian dilakukan menggunakan bottom ash sebagai agregat halus dengan presentase 0%, 25%, 50% dan 100%. Kadar aspal yang digunakan adalah 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7%.Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penggantian bottom ash pada variasi kadar campuran 100% bottom ash tidak dapat digunakan. Sedangkan pada variasi campuran 25% bottom ash dilihat dari nilai stabilitas bottom ash mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanpa menggunakan bottom ash namun terjadi penurunan pada variasi kadar campuran 50% bottom ash. Nilai stabilitas dari campuran yang menggunakan aspal pen 60/70 dengan campuran yang menggunakan retona blend 55 terhadap bottom ash menunjukkan bahwa retona blend 55 mampu meningkatkan stabilitas dari campuran

    MODEL ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG PERKANTORAN DI KOTA TERNATE DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL

    Get PDF
    Estimasi biaya proyek sangat diperlukan dalam perencanaan sebuah proyek. Pada tahapawal, estimasi biaya digunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untukmewujudkan suatu proyek. Dengan keterbatasan waktu dan informasi maka cost significant modelmerupakan metode estimasi yang mudah dan efektif untuk memberikan gambaran awal biaya proyek.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model estimasi biaya konstruksi gedungperkantoran di kota ternate, dengan mengambil data dari delapan proyek gedung perkantoran. Prinsipyang digunakan untuk mendapatkan model biaya adalah identifikasi cost significant item yangberpengaruh terhadap total biaya pekerjaan, kemudian dianalisis untuk menghasilkan rumusanpersamaan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen pekerjaan yang secara significantmempengaruhi biaya konstruksi gedung perkantoran di kota ternate adalah biaya pekerjaan beton.Model estimasi dinyatakan dalam persamaan Y = 1.195.070,346 + 1,928X4 dimana Y = jumlah nilaitotal pekerjaan dan X4 = Biaya pekerjaan struktur beton. Tingkat akurasi hasil estimasi cost significantmodel berkisar antara -9,03% sampai dengan 26,52% dengan rata-rata cost model factor sebesar1,068

    ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK DI TPA TAKOME

    No full text
     Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan yaitu sampah. Metode pengelolaan sampah yang digunakan pada TPA khususnya TPA Buku Deru-deru saat ini merupakan metode Controlled landfill dimana metode ini merupakan peningkatan dari metode Open dumping.Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey dan juga analisis yang dilakukan untuk mengetahui pencemaran air tanah akibat dari polutan air lindi dan juga mendapatkan gambaran yang jelas mengenai dengan suatu keadaan berdasarkan data yang diperoleh pada TPA Buku Deru-deru Kota Ternate.Hasil penelitian dan juga analisis pencemaran air bawah tanah berdasarkan metode uji geolistrik diperoleh nilai resistivitas pada titik barat, brt1 (6,42 – 238724 Ωm), brt2 (30,4 – 3818 Ωm) titik utara, utr (405 – 10098 Ωm) titik timur, tmr (61,7 – 3107 Ωm), IPAL (150 – 1973 Ωm) titik selatan, mdl1 (3,21 – 105152 Ωm) mdl2 (0,794 – 29913 Ωm) mdl3 (4,10 – 17794 Ωm) mdl4 (5,11 – 45329 Ωm). Dari hasil ini kemudian di inversi dalam bentuk model 3D pada titik selatan perkedalaman yaitu 1,25 m; 3,75 m; 6,37 m; 9,26 m; 12,44 m; 15,93 m; dan 19,78 m. Dari hasil analisis dan interpretasi dapat diidentifikasi bahwa adanya pencemaran oleh air lindi yang merembes masuk ke dalam lapisan tanah dan mulai bergerak dari arah selatan kemudian menyebar ke daerah dengan elevasi terendah yaitu pada titik barat, utara dan timur.KOTA TERNAT

    Spatial Distribution of Beach Macro-Litter in Ternate Island, North Maluku – Indonesia

    No full text
    Beach litter in Small Island should become a special attention issue in Indonesia. This study was carried out to provide a comprehensive dataset including calculating the quantity of beach macro-litter, determine types and concentration of debris present by materials categories, and examine the actual coast cleanliness using Clean Coast Index (CCI). Total of six beaches along the South and North of Ternate Island in September 2018 and March 2019. All surveys performed based on the guideline NOAA Marine Debris Program. All areas in sampling sites will covering used transect 100 m × 10 m as a sampling unit with two replication transects at every location. All sampled will categorize into seven groups including polymers/plastics, rubber, cloths/fabric, paper/cardboard, processed wood, metals, and glass. Overall, there are 3332 items of beach macro-litter found in all surveyed beaches. Polymers/plastics (2040 items, 61.2%) became the highest number of items, followed by glass (403 items, 12.1%), and metals (296 items, 8.9%). During the survey, the highest number of beach litter found on St.1 (1128 items) while the lowest discovered on St.3 (324 items). The abundance (items/m2) found on all beaches range from 0.04 items/m2 to 0.23 items/m2. Meanwhile, CCI on all beaches in very clean to clean category

    Pelatihan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Kelurahan Kampung Makassar Timur

    No full text
    One of the areas in Ternate City, namely Kampung Makasar Timur, where most of the population live above the water, so it seems that this area looks slum because there is no good solid and liquid domestic waste management system. This problem needs to be overcome by systematic, comprehensive, and sustainable waste management which includes reducing and handling waste from its source, namely the community. The purpose of this activity is to help the community by providing explanations and. increasing public insight about the household waste management system, the environment, increasing community participation in the waste management system and promoting household-based waste management as an effort to preserve the environment, this community service activity begins by observing the location of community service to determine the source and volume of waste generation , take an approach to the community, especially among housewives through Dasawisma activities then provide guidance and counseling, to increase awareness and community participation in waste management by utilizing community gathering media at the kelurahan location. Furthermore, he taught the community how to sort waste by type by making Takakura baskets as a household compost producer

    Analysis of Road Capacity Due to Parking on Road Agency on The Jati Perumnas Segment of Ternate City

    No full text
    This increase in transportation facilities causes the traffic volume of a road to be greater but is not supported by adequate road infrastructure, one of which is parking facilities. Parking is a phenomenon that affects the movement of vehicles when vehicles that have such a high intensity will be hampered by vehicles parked on the road, causing congestion. Vehicles parked on the roadside are generally around places or activity centres such as offices, markets, schools, and restaurants. Maximum vehicle volume without on-street parking occurs in segment 1 on Monday at 16:30, with the number of vehicles amounting to 2154.3 SMP/hour with a capacity value (C) = 2375 SMP/hour; the degree of saturation value (DS) is obtained. =0.91. This shows that the level of service is included in category E, which means that segment 1 has unstable flow, decreased speed, and vehicle motion is approaching capacity. When parking occurs on the road, the capacity value decreases to (C) = 1243.01 SMP/hour so that it affects the degree of saturation in each segment with the respective DS values: Segment 1 = 1.73, segment 2 = 1.44, segment 3 = 1.40. The flow becomes blocked or obstructed, and the vehicle speed is < 50 km/hour. As a result of vehicles parked on the road, the capacity of the road is reduced so that it has an impact on the movement of traffic flow, and eventually, congestion occur

    PEMANENAN AIR HUJAN (RAINWATER HARVESTING) SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MAREGAM

    No full text
     Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Penggunaan air sangat beragam untuk keperluan sehari-hari baik untuk memasak, mandi, mencuci dan lain-lain.Pola penggunaan air yang kurang efektif dalam pemanfaatannya mengakibatkan dampak terhadap ketersediaan air di suatu wilayah. Salah satunya di Desa maregam yang terletak di Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan uraian di atas maka munculah pemikiran untuk mengelola air hujan dengan menggunakan konsep pemanenan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan air bersih di Desa Maregam, untuk mengetahui berapa banyak air hujan yang dapat di tampung melalui atap untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan bagaimana menghitung pemanenan air hujan terhadap kebutuhan masyarakat di Desa Maregam. Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Setelah dilakukan pengolahan data, maka di dapat kebutuhan air bersih rerata masyarakat Desa Maregam adalah sebesar 1.105.320 liter/bulan. Air hujan yang dapat di tampung melalui atap untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Desa Maregam sebesar 1.482.128 m³.
    corecore