PENGGUNAAN BOTTOM ASH SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KARKTERISTIK LASTON AC-WC DENGAN BAHAN PENGIKAT RETONA BLEND 55

Abstract

Tuntutan kualitas perkerasan aspal beton dalam melayani intensitas beban lalu lintas yang berat membuat para peneliti di bidang perkerasan jalan biasanya menambahkan material tambahan dan material pengganti ke dalam campuran beraspal panas. Pemanfatan bottom ash pada perkerasan jalan dapat menjadi solusi Alternatif dalam menanggulangi besarnya jumlah limbah yang ada. Jenis aspal pen 60/70 banyak digunakan dalam perkerasan tetapi dengan perkembangan lalu lintas maka jenis aspal pen 60/70 sudah tidak dapat memadai. Salah satu aspal modifikasi yang dapat digunakan adalah retona blend 55.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bottom ash sebagai agregat halus terhadap nilai uji Marshall pada campuran aspal beton AC-WC dengan bahan pengikat retona blend 55 dan juga untuk mengetahui perbandinganaspal retona blend 55 dengan aspal pen 60/70 terhadap bottom ash sebagai agregat halus pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian dilakukan menggunakan bottom ash sebagai agregat halus dengan presentase 0%, 25%, 50% dan 100%. Kadar aspal yang digunakan adalah 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7%.Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penggantian bottom ash pada variasi kadar campuran 100% bottom ash tidak dapat digunakan. Sedangkan pada variasi campuran 25% bottom ash dilihat dari nilai stabilitas bottom ash mengalami peningkatan dibandingkan dengan tanpa menggunakan bottom ash namun terjadi penurunan pada variasi kadar campuran 50% bottom ash. Nilai stabilitas dari campuran yang menggunakan aspal pen 60/70 dengan campuran yang menggunakan retona blend 55 terhadap bottom ash menunjukkan bahwa retona blend 55 mampu meningkatkan stabilitas dari campuran

    Similar works