23 research outputs found
ANALISIS PRODUKSI MESIN PENGIRIS KENTANG KAPASITAS 60 KG/JAM TERHADAP VARIASI KETEBALAN IRISAN
Abstrak: Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi, banyak alat-alat tenologi yang diciptakan untuk membantu membuat keripik kentang dan umbi diperlukan mesin pengiris kentang untuk mempercepat proses pengirisannya. Kecepatan putar mata pisau dan setingan pisau pada mesin, ukuran ketebalan irisan kentang sangat berpegaruh terhadap efektifitas pengolahan keripik kentang tersebut. Dilatarbelakangi persoalan tersebut, maka penelitian ini dilakukandengamengambil tajuk analis produksi mesin pengiris kentang dengan variasi ketebalan kapasitas 60/jam. Permasalahan yang dikajidalam penelitian ini adalah Bagaimana ketidak seragaman ukuran ketebalan irisan kentang, Bagaimana waktu yang di butuhkan untuk pengirisan kentang dengan variasi ketebalan irisan, Bagaimana perbandingan daya dengan variasi ketebalan irisan pada mesin pengiris kentang. Hasil pengujian irisan kentang dalam bentuk utuh dengan variasi ketebalan 1 mm mendapatkan 825, 1320 dan 1795 gram, ukuran 1.5 mm mendapatkan 850, 1345 dan 1825 gram serta tidak utuh175, 180 dan 205 gram dan ketebalan 2 mm mendapatkan utuh 885, 1370 dan 1855 gram. Pada irisan kentang dalam bentuk tidak utuh dengan variasi ketebalan 1 mm mendapatkan 175, 180 dan 205 gram, ketebalan 1.5 mm mendapatkan 150, 155 dan 175 gram dan ketebalan 2 mm mendapatkan 115, 130 dan 145 gram. Waktu ynng dibutuhkan untuk pengirisan kentang mengunakan mesin pengiris pada berat kentang 4.5 kg dengan variasi ukuran ketebalan 1 mmmemerlukan waktu 6.5 menit, 1.5 mm 4.5 menit dan 2 mm 3.5 menit. Daya yang dibutuhkan untuk pengirisan kentang pada torsi 0,12 Nm dengan variasi ukuran ketebalan 1 mm didapat 0,162 kW, 0,72 Ampere 1.5 mm mendapatkan 0,16 kW, 0,72 Ampere dan 2 mm mendapatkan 0,156 kW, 0,70 Ampere
PENGARUH PELATIHAN TRAUMA HEALING BERBASIS 5Cs MODEL of POSITIVE YOUTH DEVELOPMENT TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS RELAWAN SERNU JAWA TIMUR
Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang menggunakan pendekatan kuantitatif di mana peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pelatihan trauma healing berbasis 5 Cs Model of Possitive Youth Development terhadap peningkatan kapasitas relawan SERNU Jawa Timur. Penentuan jumlah responden menggunkan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 relawan dari berbagai kabupaten/kota. Olah data menggunakan analisis statistika inferensial-deskriptif dan menggunkana bantuan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS 20 for windows. Untuk mengukur kualitas instrument menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Dan pembuktian hipotesis menggunakan uji Beda T-Test. Dari hasil uji t didapatkan hasil: terdapat peningkatan kapasitas relawan SERNU Jawa Timur setelah mengikuti pelatihan trauma healing berbasis 5Cs Model of Possitive Youth Development
Penilaian prestasi kerja pengurus di Yayasan Al-Khoirot Surabaya
Penilaian Prestasi Kerja Pengurus di Yayasan Al-Khoirot Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana penilaian prestasi kerja pengurus pada yayasan Al-Khoirot Surabaya dan untuk mengetahui bagaimana isi dari penilaian prestasi kerja pada Yayasan tersebut. Untuk mendeskripsikan kedua persoalan tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam bingkai teori formulasi strategi. Data-data digali secara mendalam dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut. Pertama, Yayasan mengadakan penialain prestasi kerja untuk mengetahui sejauh mana kinerja pengurus dan guru itu berjalan. Kedua, Penilaian prestasi kerja pada yayasan menggunakan patokan “grade”, agar pembina mudah untuk mengetahui berapa persen program pengurus itu berjalan. Ketiga, Terdapat 9 pembina yang menilai prestasi kerja pengurus. Pembina memberi arahan ke pengawas untuk melakukan penilaian prestasi kerja pengurus
Konsep Dasar Pendidikan Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy'ari
The concept of Nadhaltul Ulama's education did not escape the development of da'wah and the process of Islamic boarding schools in Java, in this case KH. Hasyim Asy'ari as the founder of the organization along with other kyiai took part in the education of Nahdlutul Ulama, Nahdhltul Ulama organizations which became the largest organizations in Indonesia at the beginning were categorized as traditionalists, as well as early translations made by KH. Hasyim Asy'ari, which began in Islamic boarding schools so as to renew the understanding of education both formal and informal through the basic concepts of epistemology and learning anology as well as methods in learning.Konsep pendidikan Nadhaltul Ulama tidak luput darri perkembangan dakwah dan proses pondok pesantren yang ada di pulau jawa dalam hal ini KH. Hasyim Asy’ari selaku pendidiri organisasi berserta para kyiai lainya ikut ambil dalam pendidikan Nahdlutul Ulama, oraganisasi Nahdhltul ulama yang menjadi organisasi terbanyak di indonesia pada mulanya di katergorikan dalam tradisionalis, serta awal konsep pendidikan dilakukan oleh KH. Hasyim Asy’ari yang bermula di pondok pesantren sehingga mengalami pembaharuan konsep pendidikan baik formal maupun nonformal yang melalui konsep dasar epistimologi dan Anologi pembelajaran serta metode dalam pemebelajaran
Pergeseran Peran Partai Politik dalam Mewujudkan Produk Hukum Yang Berdasarkan Pancasila
Pancasila as a legal ideal (rechtsidee) in its implementation is still not running as it should. One of the problems is influenced by the quality of legislators who are members of political parties. The poor quality of human resources produced by the party in turn also has an impact on the formation of laws that do not reflect the ideals of law. The problem discussed in this paper is about shifting the role of political parties in realizing legal products based on Pancasila. The research method used in this paper is the normative legal research method, legislation and conceptual approach, based on the position of the Pancasila as a legal ideal, and the role of political parties in the Pancasila Law State. The findings obtained are that political parties have a very strategic role in translating the aspirations of the people, besides that political parties also have a role in realizing legal products based on Pancasila. But so far, this role has experienced a shift caused by the crisis of political party ideology, weak membership system and regeneration of political parties, poor political education, minimal party funding resources, and the massive corruption of legislation.Pancasila sebagai cita hokum (rechtsidee) dalam pelaksanaannya masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Permsalahan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kualitas pembentuk undang-undang yang merupakan anggota dari partai politik. Buruknya kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh partai pada gilirannya juga berdampak pada pembentukan undang-undang yang tidak mencerminkan cita hokum. Permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini ialah mengenai pergeseran peran partai politik dalam mewujudkan produk hukum yang berdasarkan Pancasila. Metode penelitian yang dipergunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian hukum normatif, serta pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual, dengan mendasarkan pada kedudukan Pancasila sebagai cita hukum, serta peran partai politik dalam Negara Hukum Pancasila. Temuan yang didapat yaitu partai politik mempunyai peran yang sangat strategis dalam menerjemahkan aspirasi masyarakat, selain itu Partai politik juga mempunyai peran untuk mewujudkan produk hukum yang berdasarkan Pancasila. Namun sejauh ini, peran tersebut mengalami pergeseran disebabkan oleh krisis ideologi partai politik, lemahnya sistem keanggotaan dan kaderisasi partai politik, buruknya pendidikan politik, sumber pendanaa partai yang minim, dan massifnya korupsi legislasi.</p
OBJEKTIFIKASI HUKUM IBNU HAZM DAN PEMABAHARUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA
Paper ini adalah paper berbasis kajian library research dengan pendekatan yuridis-normatif. Judul yang diangkat adalah Objektifikasi Hukum Ibnu Hazm dan Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Objektifikasi hukum merupakan suatu kebenaran objektif terkait peraturan yang bersifat empiris dan sedang diteliti dengan suatu cara dimana tidak bergantung pada subjek yang menyelidikinya. Dalam hal ini, objektifikasi hukum Ibnu Hazm adalah menelaah terkait dalil-dalil yang digunakan oleh Ibnu Hazm, sehingga kebenaran objektifnya bersifat empiris. Sedangkan pembaharuan hukum Islam merupakan gerakan ijtihad untuk menetapkan ketentuan hukum yang mampu menjawab permasalahan di era sekarang ini. Apalagi di Indonesia dewasa ini, sangat penting pembaharuan hukum khususnya dibidang hukum Islam. Ada dua masalah dalam paper ini, Pertama, Bagaimana objektifikasi hukum Ibnu Hazm?, Kedua, Bagaimana pembaharuan hukum islam di Indonesia?. Hasil paper ini adalah pertama, konsep Istinbath hukum dalil-dalil yang digunakan oleh Ibnu Hazm. Kedua, konsep pembaharuan hukum Islam di Indonesia masih kurang relevan dengan era Indonesia sekarang ini. Karena masih ada beberapa permasalahan yang menimbulkan pro dan kontra, dan masih adanya ketidakadilan atau diskriminasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
This study aims to explain the variables of firm size, profitability, tangibility and non-debt tax shield in influencing the company's capital structure. The research population is Manufacturing Companies listed on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) for the 2016-2021 period. The data used in this study is panel data from 16 samples of selected companies, with a total sample of 54. The results show that firm size, profitability, tangibility, and non-debt tax shield have a positive and significant effect on the company's capital structure
Pengaruh Kepercayaan, Transparansi dan Akuntabilitas terhadap Minat dan Keputusan Muzakki Menyalurkan Zakat, di (LAZISNU) Kabupaten Banyuwangi
The purpose of this study was to determine the effect of trust, transparency and accountability on muzakki's interests and decisions. Subjects in this study were muzakki in Banyuwangi district which were channeled through LAZISNU with a total of 110 respondents. This type of research uses quantitative methods with the type of experiment in the form of explanatory research. The results showed that there was a significant influence between trust in muzakki interest with tcount ˃ttable (4.390> 1.659) and a significance value of 0.00 <0.05. There is a significant influence between transparency on muzakki interest with tcount ˃ttabel (2.763> 1.659) and a significance value of 0.007 <0.05 and there is a significant effect between accountability on muzakki interest with tcount ˃ttabel (3.674> 1.659) and a significance value of 0.00 <0.05, and there is a significant influence between accountability on muzakki decisions with tcount ˃ttable (2.481> 1.659) and a significance value of 0.015 <0.05 and there is a significant influence between muzakki interest on muzakki decisions with tcount ˃ t table (3.905> 1.659) and a significance value of 0.00 <0.05, but the insignificant effect between trust in muzakki decisions with t count <t table (1.615 <1.659) and a significance value of 0.109> 0.05 and transparency towards decisions muzakki with tcount <ttable (1.208 <1.659) and a significance value of 0.230> 0.05
KONTEKSTUALISASI PEMIKIRAN KH. HASYIM ASY’ARI TENTANG PERSATUAN UMAT ISLAM
Abstract: Persatuan umat Islam adalah aplikasi ajaran Islam tentang persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islâmîyah). Pluralitas kultural umat Islam telah menjadi resistensi tersendiri bagi implementasi doktrin tersebut dalam masyarakat Muslim. Di Indonesia, keragaman mazhab, organisasi dan aliran politik telah melahirkan disintegrasi umat. Beragam konflik intern umat Islam menjadi bukti disintegrasi tersebut. Tulisan ini mengkaji gagasan KH. Hasyim Asy`ari tentang persatuan umat Islam. Penulis menemukan bahwa gagasan tentang persatuan umat Islam KH. Hasyim Asy`ari didasari oleh tauhid dan anti fanatisme dalam masyarakat Muslim. Kenyataan bahwa disintegrasi menjadi problem dunia Islam kontemporer telah membuat ide KH. Hasyim Asy`ari menjadi urgen, dan dapat menjadi solusi alternatif bagi problem umat tersebut.Abstract: The Contextualization of KH. Hasyim Asyari’s View on the Muslim Unity. The Muslim unity is a logical consequence of religious teachings concerning the Muslim brotherhood (ukhuwah Islamiyâh). The diversity of the Muslim community has become a challenge for its application. In Indonesian, the diversity of mainstream school of thoughts, organizations, and parties have given rise to disintegration of the Muslim society. The internal conflicts that come out from various reasons is an evident of that disintegration. This paper analyzes KH. Hasyim Asyari’s view concerning the Muslim unity. The authors find that the idea of the Muslim unity should be based upon faith and anti-fanatism. It reflects the concordance of faith and could be realized in anti-fanatism attitude in the Muslim society. The idea of KH Hasyim Asy`ari is perceived of utmost important, for it may become an alternative solution for the social problems.Kata Kunci: Persatuan, Ukhuwah, KH Hasyim Asy‘ari, Nahdhatul Ulam
KONTEKSTUALISASI HADIST TENTANG THA’UN DALAM MENANGANI PANDEMI COVID-19
This study departs from the problem of handling the Covid-19 (coronavirus disease) pandemic in Indonesia. In its history, during the time of the Prophet Muhammad SAW. There was a pandemic tha’un and found various ways of handling the Prophet Muhammad in dealing with tha’un in the hadith literature. The subject of this research is the Hadith of the Prophet written in the book of hadith and the object of this research is the hadith which explains about tha’un. The purpose of this study is to find the contextualization of the hadith about tha’un as a reference for dealing with Covid-19 in Indonesia. This research is a qualitative research with a type of library research. The findings of this study are the result of contextualization of the hadith about tha’un with the state of the Covid-19 outbreak in Indonesia which states that the handling of Covid-19 must be done by doing a combination of strict restrictions on the rules of entry and exit of areas affected by Covid-19 and conducting physical distancing by taking into account the stabilization of important sectors in Indonesia