12 research outputs found

    Peran Mualaf Center Yogyakarta terhadap Keberfungsian Sosial Mualaf Perspektif Pekerjaan sosial

    Get PDF
    This paper is motivated by concern for converts who experience social welfare problems. converts are very vulnerable to fall into situations of social dysfunction. Their choice to convert, often invites sectarian attitudes, bullying, acts of violence or other forms of injustice. This study aims to explain the conditions of social functioning of the converts, especially those who are members of the Yogyakarta Mualaf Center.This research is a field research with a descriptive-qualitative approach. To enrich the research results, comparisons were made to other cases with similar contexts. The selection of informants used a purposive sampling technique, which consisted of MCY administrators, Companion, and converts themselves. The research data were collected using the following techniques: interviews using life history, non-participant observations, and documentation. The data were then analyzed by peforming three activities; data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results of this study conclude that in the conversion process there are several conditions experienced by converts. Converts experience 3 situations, namely the situation to meet basic needs, social roles and psychological and physical pressure. Mualaf Center has made several social intervention efforts including, Counseling, Individual and Group Assistance. The support and interventions that have been carried out are able to provide changes to the social functioning of converts from difficulties in social functioning to increasing at risk social functioning. Keywords: Mualaf, social functioning, Social Work Intervention, religious conversion Tulisan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap mualaf yang mengalami masalah kesejahteraan sosial. mualaf sangat rentan untuk jatuh ke dalam situasi disfungsi sosial. Pilihan mereka untuk berpindah agama, seringkali mengundang sikap sektarian, bullying, tindakan kekerasan atau bentuk ketidakadilan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi keberfungsian sosial para muallaf khususnya yang tergabung dalam Mualaf Center Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Untuk memperkaya hasil penelitian, dilakukan perbandingan terhadap kasus lain dengan konteks yang sama. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari pengurus MCY, Pendamping mualaf, dan mualaf. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik sebagai berikut: wawancara menggunakan life history, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan tiga kegiatan; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam proses konversi ada beberapa kondisi yang dialami oleh Mualaf. Mualaf mengalami 3 situasi yang dihadapi yakni situasi untuk memenuhi kebutuhan dasar, peranan sosial dan tekanan psikis maupun fisik. Mualaf Center telah melakukan beberapa upaya intervensi sosial diantaranya yakni, Konseling, Pendampingan individu dan Kelompok. Dukungan dan intervensi yang telah dilakukan mampu memberikan perubahan pada keberfungsian sosial Mualaf dari kesulitan dalam berfungsi sosial (difficulties in social functioning) meningkat ke arah keberfungsian sosial berisiko (at risk social functioning). Kata Kunci: Mualaf, Keberfungsian Sosial, Intervensi Pekerjaan Sosial, Konversi Agam

    DENGAN SYUKUR, BAHAGIA BERTABUR

    Get PDF
    Bersyukur adalah perintah Allah SWT. Perintah ini tercantum dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah (2): 152: "Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku". Ayat tersebut merupakan perintah Allah agar kita bersyukur atas segala nikmat karunia yang telah Allah berikan, dan melarang kita untuk mengkufuri nikmat. Demikian juga dalam QS. lbrahim (14) ayat 7: “Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih”. Dua ayat tersebut menunjukkan dua keadaan manusia, bersyukur atau kufur. Keadaan yang memaksa setiap orang dipastikan ada pada salah satunya. Artinya, bila seseorang bersyukur, maka tentu dia tidak kufur, sebaliknya bila seseorang kufur, maka pasti ia tidak bersyukur. Tentu kita berharap menjadi bagian dari hamba-hamba Allah yang bersyukur. Meskipun Allah telah berfirman bahwa hanya sedikit orang yang bersyukur “Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (QS Al-Baqarah [2]) : 243), semoga kita termasuk golongan yang sedikit itu, Aamiin. Dengan demikian hanya orang terpilih saja yang dapat bersyukur. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk secara mendalam memahami apa itu bersyukur, dan berusaha sekuat tenaga agar dapat termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mensyukuri nikmat

    ECOMASJID PRAKSISME ISLAM ATAS KRISIS EKOLOGI GLOBAL

    Get PDF
    EcoMasjid adalah sebuah program sustainability yang menjadikan masjid sebagai pusat gerakan ekologi. Sebagai sebuah program, EcoMasjid telah dilaunching sejak 2016 yang lalu. Akan tetapi, sampai lima tahun setelahnya, baru ada 206 masjid dari 800.000 masjid seluruh Indonesia yang memperoleh sertifikasi EcoMasjid. Sebagai sebuah penelitian dengan pendekatan kualitatif, tulisan ini merupakan studi literatur, dengan melakukan pelacakan terhadap tulisan dan hasil penelitian terkait kedudukan masjid sebagai pusat gerakan. Tulisan ini menyandarkan bentuknya pada teori teo-ecologi, bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi spirit dalam melakukan gerakan ekologi. Kedudukan dari tulisan ini secara simultan berada pada level internalisasi, objektivikasi, dan eksternalisasi, yang bertujuan untuk menguatkan pendapat atau konsep bahwa masjid dapat menjadi pusat gerakan konservasi lingkungan dalam masyarakat. Tulisan ini menghasilkan rekomendasi bahwa gerakan ekologi berbasis masjid, seperti program EcoMasjid, dapat menjadi pusat gerakan jama’ah, sebagai alternatif praksisme Islam dalam menghadapi krisis global. Gerakan ini dapat dimulai dari hal yang paling mungkin dilakukan, tanpa harus menunggu terkumpulnya modal besar

    LAPORAN PENELITIAN TRANSFORMASI IDENTITAS MUALLAF; STUDI DI MUALLAF CENTER YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kajian tentang muallaf bukanlah hal yang baru. Telah banyak penelitian dengan tema yang kurang lebih sama. Tentu saja penelitian ini sedikit banyak memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri dibanding dengan penelitian sejenis yang lain. Hal inilah yang akan ditemukan pada bab awal dari laporan penelitian ini. Pada bab ini pula dapat ditemukan alasan yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini penting, serta bagaimana penelitian ini dilakukan

    Nilai dan Etika Islam untuk Pekerjaan Sosial (Studi Integrasi Interkoneksi Islam danIlmu Kesejahteraan Sosial)

    Get PDF
    Integrasi inerkoneksi Islam pada langkah awal dapat dilakukan melalui pemaknaan ulang terhadap konsep-konsep umum dalam ilmu kesejahteraan sosial dengan perspektif Islam. Konsep-konsep yang sudah mapan dalam ilmu kesejahteraan sosial, dimaknai kembali dengan menggunakan nilai dan etika Islam. Upaya integrasi interkoneksi Islam dalam hal ini, dimulai dari pemaknaan terhadap adanya kerangka kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja sosial (profesi lulusan disiplin ini) sekaligus sebagai penciri dari ilmu ini sebagai sebuah ilmu terapan yang profesional, yakni kerangka pengetahuan (body of knowledge), kerangka keterampilan (body of skill) dan kerangka nilai (body of value). Adanya tiga kompetensi profesional tersebut, menjadi logika yang digunakan untuk mengintegrasi danmenginterkoneksikan nilaiIslam dalam ranah teoritis (kerangka pengetahuan), ranah praktis (kerangka keterampilan) dan ranah ideologis (kerangka nilai). Oleh karena Ilmu Kesejahteraan Sosial ialah ilmu terapan, maka akan sangat mungkin terjadi semacam ‘penilaian’ dari sudut pandang Islam terhadap keilmuan yang sudah mapan ini

    Menyekolahkan Anak di Pesantren: Antara Kepentingan Orang tua dan Anak dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial

    Get PDF
    This paper aims to find answers to the phenomenon of increasing interest among urban Muslim communities in sending their children to Islamic boarding schools. The phenomenon is intriguing because there is a tendency for this interest to be driven by pressure or influence from the current cultural trend of sending children to boarding schools. Meanwhile, boarding schools are educational institutions with a strong Islamic character that focus on instilling Islamic values in children. So, what motivates parents to send their children to boarding schools? Is it merely following the cultural trend, or is it an expression of religious consciousness? This paper presents the results of qualitative research based on various data sources (books and articles) that discuss the contributions of boarding schools to the national education system. To analyze this phenomenon, the constructive structuralism theory of Bourdieu is used, where parents' preference for sending their children to boarding schools can be understood from their habitus and capital. The research findings show that the cultural and economic capital possessed by parents significantly influences their tendency to send their children to boarding schools. Furthermore, the social structure of parents can also shape their preference for traditional or modern types of boarding schools Keywords: ; Islamic boarding schools, urban Muslim, cultural trend, Tulisan ini bertujuan untuk menemukan jawab atas adanya fenomena meningkatnya animo masyarakat muslim perkotaan dalam menyekolahkan anaknya ke pesantren. Fenomena menjadi menarik karena ada kecenderungan bahwa animo ini didasari oleh adanya tekanan atau pengaruh dari trend budaya masyarakat saat ini yang cenderung menyekolahkan anaknya ke pesantren. Sementara itu pesantren merupakan lembaga pendidikan bercorak ke-Islaman yang sangat kental dengan penanaman karakteristik anak berdasarkan pada nilai-nilai Islam. Maka apakah yang menjadi motif orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren? Sekedar mengikuti trend budaya, ataukah ekspresi kesadaran keberagamaan? Tulisan ini adalah hasil penelitian kualitatif terhadap sejumlah sumber data (karya), berupa buku dan artikel yang membahas hasil penelitian mengenai kontribusi pesantren untuk khasanah pendidikan nasional. Untuk membaca fenomena tersebut, digunakan teori strukturalisme konstruktif Bourdieu, dimana preferensi orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren dapat dilihat dari habitus dan kapital yang dimiliki oleh orang tua tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapital budaya dan ekonomi yang dimiliki orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kecenderungan orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren. Dilihat dari struktur sosial orang tua, juga dapat membentuk pola pilihan jenis pesantren, tradisional ataukah modern.  Kata Kunci: Muslim Perkotaan, Trend Budaya, Pesantre

    Menyekolahkan Anak di Pesantren Antara Kepentingan Orang tua dan Anak dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk menemukan jawab atas adanya fenomena meningkatnya animo masyarakat muslim perkotaan dalam menyekolahkan anaknya ke pesantren. Fenomena menjadi menarik karena ada kecenderungan bahwa animo ini didasari oleh adanya tekanan atau pengaruh dari trend budaya masyarakat saat ini yang cenderung menyekolahkan anaknya ke pesantren. Sementara itu pesantren merupakan lembaga pendidikan bercorak ke-Islaman yang sangat kental dengan penanaman karakteristik anak berdasarkan pada nilai-nilai Islam. Maka apakah yang menjadi motif orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren? Sekedar mengikuti trend budaya, ataukah ekspresi kesadaran keberagamaan? Tulisan ini adalah hasil penelitian kualitatif terhadap sejumlah sumber data (karya), berupa buku dan artikel yang membahas hasil penelitian mengenai kontribusi pesantren untuk khasanah pendidikan nasional. Untuk membaca fenomena tersebut, digunakan teori strukturalisme konstruktif Bourdieu, dimana preferensi orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren dapat dilihat dari habitus dan kapital yang dimiliki oleh orang tua tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapital budaya dan ekonomi yang dimiliki orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap kecenderungan orang tua menyekolahkan anaknya ke pesantren. Dilihat dari struktur sosial orang tua, juga dapat membentuk pola pilihan jenis pesantren, tradisional ataukah moder

    DENGAN BERSYUKUR, BAHAGIA BERTABUR

    No full text
    Bersyukur adalah perintah Allah SWT. Perintah ini tercantum dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah (2): 152: "Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku". Ayat tersebut merupakan perintah Allah agar kita bersyukur atas segala nikmat karunia yang telah Allah berikan, dan melarang kita untuk mengkufuri nikmat. Demikian juga dalam QS. lbrahim (14) ayat 7: “Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih”

    Argumen Integrasi-Interkoneksi Islam dan Kesejahteraan Sosial

    Get PDF
    corecore