42 research outputs found

    PENERAPAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) UNTUK KLASIFIKASI KABUPATEN TERTINGGAL DI PROVINSI MALUKU

    Get PDF
    Daerah tertinggal merupakan daerah yang memiliki  masyarakat serta kondisi daerahnya kurang berkembang jika dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Pemerataan pengembangan dan pembangunan daerah sangat penting untuk menjamin kesetaraan dan keseimbangan sosial ekonomi demi mencegah adanya daerah tertinggal. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah yang terletak di Kawasan Timur Indonesia dan merupakan salah satu propinsi dengan daerah tertinggal terbanyak yaitu sebanyak 6 kabupaten dari 11 kabupaten/kota. Untuk itu, perlu dilakukan pengklasifikasian wilayah agar dapat menentukan prioritas dalam pemerataan pembangunan yang cepat dan tepat sasaran. Salah satu metode statistika yang dapat digunakan dalam melakukan klasifikasi yaitu Support Vector Machine (SVM). Kelebihan SVM dibandingkan dengan metode lain adalah mampu menghasilkan model klasifikasi yang baik dengan akurasi yang lebih tinggi. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan metode SVM diperoleh fungsi kernel terbaik yaitu fungsi kernel linear dengan parameter C=1 dan mampu mengklasifikasikan secara benar sebesar 76,13%. Sedangkan error rate model sebesar 23,87%, dimana kabupaten yang awalnya dikategorikan tidak tertinggal menjadi tertinggal ada 3 yaitu Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Tengah, dan Buru. Sementara kabupaten yang awalnya dikategorikan tertinggal menjadi tidak tertinggal juga ada 3 yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara Barat, dan Maluku Barat Daya

    Rancangan Sistem Penilaian Keselamatan Pengunjung Tempat Wisata

    Full text link
    Tourism is currently growing rapidly and is a necessity for people pleasure. However this activity is not immune from risk. Theresearch aims to discuss the design of the assestment system of safety for tourist sites. The method used surveys and documentsanalysis through focus group discussion. The results shows 10 indicators along with 29 parameters that can be seen on tables. Scoringresults according to the indicators and parameters are used to classify the tourist sites based on visitors safety risks

    ADAPTASI SKALA PROSOCIALNESS FOR ADULT VERSI BAHASA INDONESIA

    Get PDF
    This study adapts and analyzes the psychometric properties of Prosocialness for Adults developed by Caprara in Indonesian with a sample of university students. The adaptation of this measuring instrument goes through several stages, starting from translation, back translation, testing the reliability coefficient, and collecting validity evidence in the form of content-based testing and internal structure testing using confirmatory factor analysis (CFA). This study involved a sample of students in Bandung and Cimahi, as many as 273 students. The results showed that the Indonesian version of PSA Scale was declared reliable (alpha Cronbach = 0.841) and met the goodness of fit index criteria. Indonesian version of the PSA Scale measuring instrument has good psychometric properties, so it can be used for research or assessment purposes that measure degree prosocial in adolescent samples. This study suggests that the Indonesian version of the PSA Scale can be developed by adding a wider variety of samples, a larger sample size, and trying to relate to other variables to increase criterion validit

    IDENTIFIKASI TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GERIATRI YANG MENDERITA HIPERTENSI DISERTAI PENYAKIT PENYERTA DI RSU PANCARAN KASIH MANADO PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2018

    Get PDF
    ABSTRACTHypertension is one of chronic disease with commonly treatment for lifetime. The adherence of geriatric patients in following treatment very important that doesn’t happen can lead to death. This type of research is a descriptive study. The population of this study amounted to 465 patients. The number of samples taken was 40 patients. The sampling technique is consecutive sampling. The level of adherence was measured using the Modified MoriskyAdherence Scale-8 (MMAS-8)questionnaire. From the results of this study it can be concluded that geriatric patients who do treatment at the manado pancaran kasih hospital have a high level of adherence of 10%, have a moderate level of adherence of 40%, and have a low level of adherence of 50%. The results of this study found a problem related to the adherence of geriatric patients aged 60-69 years who took medication at the manado pancaran kasih hospital, namely because of forgetfulness and lack of information obtained from health workers regarding the patients condition and the importance of drugs to drink continue.Keywords : Hypertension, Geriatric, Adherence. ABSTRAKHipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan pengobatan yang umumnya seumur hidup.Kepatuhan pasien geriatri dalam menjalani pengobatan sangat penting agar tidak terjadi komplikasi berbagai penyakit yang dapat berujung pada kematian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Populasi dari penelitian ini berjumlah 465 pasien.Jumlah sampel yang di ambil sebanyak 40 pasien.Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling.Tingkat kepatuhan di ukur dengan menggunakan Kuesioner MMAS-8 (Modified MoriskyAdherence Scale). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pasien geriatri yang melakukan pengobatan di RSU Pancaran Kasih Manado memiliki tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 10%, memiliki tingkat kepatuhan sedang sebanyak 40%, dan memiliki tingkat kepatuhan rendah sebanyak 50%. Hasil penelitian ini mendapatkan masalah terkait kepatuhan pasien geriatri yang berusia 60-69 yang melakukan pengobatan di RSU Pancaran Kasih Manado yaitu karena lupa dan kurangya informasi yang didapatkan pasien dari tenaga kesehatan terkait kondisi pasien dan pentingnya pengobatan secara kontinu.Kata Kunci : Hipertensi, Geriatri, Kepatuhan

    UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK DAUN SESEWANUA (Clerodendron squamatum Vahl.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.)

    Get PDF
    ABSTRACTSesewanua leaves contain flavonoids which can be potentially as antidiabetic. Flavonoids reduce blood sugar levels by capturing free radicals that cause damage to pancreatic beta cells and inhibit pancreatic beta cell damage. The purpose of this study was to determine the effect of antidiabetic activity on the administration of Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) Leaf extracts in wistar white rats (Rattus norvegicus) induced by Aloxan. This type of research is a laboratory experiment using a completely randomized design. Test animals are grouped into 5 groups each consisting of 3 test animals. The negative control group (K-) was not treated, the positive control group (K +) was given metformin, groups 2, 3, and 4 were treated with different extract concentration of 200, 400, and 800 mg. Before the treatment was done the rats were examined the initial blood sugar level, then induced alloxan monohydrate 120 mg / kg BW intraperitonially (ip), and checked the blood sugar level on the 3rd day and continued with the administration of the leaf extracts of the animal every two days until the 14th day. The results showed that sesewanua leaf extracts with a concentration of 200, 400, and 800mg had a decreased activity in blood sugar levels from day 4 to day 14 with a decrease of 13.66 mg / dL in the concentration group 1, 43 mg / dL in the dose concentration 2, and 103 mg / dL in the concentration group 3. Keywords: Blood Glucose, Clerodendron squamatum Vahl., Flavonoids,  Rattus norvegicus ABSTRAKDaun sesewanua mengandung flavonoid yang dapat berpotensi sebagai antidiabetes. Flavonoid menurunkan kadar gula darah dengan cara menangkap radikal bebas penyebab kerusakan sel beta pankreas dan menghambat kerusakan sel beta pankreas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek aktivitas antidiabetes terhadap pemberian ekstrak Daun Sesewanua (Clerodendron squamatum Vahl.) pada Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi Aloksan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap. Hewan uji dikelompokan dalam 5 kelompok masing-masing terdiri dari 3 ekor hewan uji. Kelompok kontrol negatif (K-) tidak diberi perlakuan, kelompok kontrol positif (K+) diberikan metformin, Kelompok 2, 3, dan 4 diberi perlakuan dengan konsentras ekstrak yang berbeda-beda yaitu 200, 400, dan 800 mg. Sebelum perlakuan dilakukan tikus diperiksa kadar gula darah awal, kemudian diinduksi aloksan monohidrat 120 mg/kgBB secara intraperitonial (ip), dan diperiksa kadar gula darah pada hari ke-3 dan dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun sesewanua setiap dua hari sekali sampai hari ke-14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sesewanua dengan konsentrasi 200, 400 , dan 800mg memiliki aktivitas penurunan kadar gula darah dari hari ke-4 sampai hari ke-14 dengan penurunan sebesar 13.66 mg/dL pada kelompok konsentrasi 1, 43 mg/dL pada kelompok konsentrasi 2, dan 103 mg/dL pada kelompok konsentrasi 3. Kata Kunci: Clerodendron squamatum Vahl., Flavonoid, Glukosa Darah, Rattus norvegicu

    Metil Bromida (CH3Br) Sebagai Fumigan Hama Gudang Areca Nut Weevil (Araecerus Fascicullatus De Geer) (Coleoptera : Anthribidae) Pada Biji Pinang

    Full text link
    This research aimed to know the apropriate concentration for controlling A. fasciculatus on severaldose and time exposure. This research was conducted in shading house of agriculture quarantinemain centre, Belawan Gedung Johor, ± 25 m above sea level, started on February to April 2014.This research used randomized complete design, with two factors and three the replicate, firts factorwas replication dose of Methyl Bromide (0 g/m3, 24 g/m3, 32g/m3and 40 g/m3) and second wastimeexposure ( 2 hours, 4 hours and 12 hours). The result showed that dose and time exposure of MethylBromide so significantly affected to mortality percentage, as well as interaction between twofactors. The best result showed on D3 (dose 40 g/m3) with mortality rate 85,16% and T3 (exposuretime 6 hours) with mortality rate 51,09%

    Karakteristik Organoleptik Filet Ikan Patin (Pangasionodon Hypophthalmus) dari Tiga Lokasi Budidaya di Kabupaten Bogor

    Full text link
    Hasil olahan ikan Patin (Pangasionodon hypophthalmus) pada umumnya dipasarkan dalam bentuk fillet, baik beku maupun berbalut tepung roti. Kualitas organoleptik fillet patin ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kualitas lingkungan perairan tempat budidaya ikan tersebut, baik fisika maupun kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik organoleptik filet ikan patin secara sensori, yang diperoleh dari tiga lokasi budidaya dengan kualitas air yang berbeda di Kabupaten Bogor. Penelitian berlangsung mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2013 bertempat di Desa Bantar Kemang, Desa Ciseeng, serta kolam praktek Pasir Jaya Jurusan Penyuluhan Perikanan. Parameter yang diamati terhadap fillet patin meliputi aroma, rasa, penampakan, serta tekstur. Adapun untuk parameter kualtas air terdiri dari suhu, pH, kecerahan, oksigen terlarut, nitrit, amoniak, serta amonium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakteristik organoleptik illet ikan patin untuk atribut aroma dan rasa dipengaruhi oleh kualitas air
    corecore