8 research outputs found

    Koordinasi Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi pada Gardu Induk Mliwang – Tuban Akibat Penambahan Penghantar Pltu Tanjung Awar-Awar

    Get PDF
    Dengan pertumbuhan penduduk, perumahan, dan industry, dan juga untuk meningkatkan kapasitas penyediaan energi litrik dimasa mendatang maka perlu ditambah adanya pembangkit baru untuk mengatasi kebutuhan listrik tersebut. Karena alasan tersebut maka di bangunlah PLTU Tanjung Awar-Awar sebagai unit pembangkit baru di PLN-APP Madiun. Pembangunan PLTU Tanjung Awar-Awar menyebabkan perubahan konfigurasi jaringan tenaga listrik, khususnya dalam jaringan transmisi tegangan tinggi. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang berubah akibat adanya PLTU ini salah satunya adalah SUTT Mliwang - Tuban. Umumnya setiap perubahan konfigurasi jaringan tentunya akan disertai dengan perubahan setting pengamannya. Untuk itu perlu di adakan re-setting ulang koordinasi pengaman pada jaringan yang baru. Hasil dari resetting dan analisa di dapat bahwa setting pada zona 1 dan zona 2 hampir sama dengan setting existing PLN, namun di zona 3 berbeda, maka dari itu perlu di lakukan pengkajian ulang system proteksi transmisi yang ada

    Analisa Penggunaan Superconducting Fault Current Limiter (SFCL) untuk Melindungi Peralatan di PT Pindo Deli

    Full text link
    Increas demand load and power capacity requirement at PT Pindo Deli then the short circuit current that occur will be greater. this can cause damage to electrical equipment located around the point of interrupting and resulting failure of the electrical system in power distribution. from the analysis of the three phase short circuit current 1/2 cycle seen that the bus 1 exceeds the peak breacing asimetry equipment. Where breacing peak bus asymetri 1 was 43.88 kA. While the peak of 3-phase short circuit on the bus 1 is 47.98 kA. To protect the equipment and the entire electrical system in PT Pindo Deli would require the use of Superconducting Fault Current Limiter (SFCL) that will be placed on buses that exceed or approach the critical point. There are two kinds of Superconducting Fault Current Limiter that type of resistive and saturated iron core. In this final project SFCL used is a hybrid resistive Superconducting Fault Current Limiting. By using a hybrid resistive SFCL then flow disturbance will quickly be reduced by utilizing the reactance of Current Limiting Reactor (CLR) that is connected parallel with superonductor So as to secure all the equipment and electrical systems of a total blackout. After determination of Superconducting Fault Current Limiter setting the overcurrent relay coordination to determine whether existing coordination setting in accordance with the conditions there. The coordination displayed using the curve Current Time Curve (TCC)

    Koordinasi Proteksi Saluran Udara Tegangan Tinggi pada Gardu Induk Mliwang – Tuban Akibat Penambahan Penghantar Pltu Tanjung Awar-Awar

    Full text link
    Dengan pertumbuhan penduduk, Perumahan, dan industry, dan juga untuk meningkatkan kapasitas penyediaan energi litrik dimasa mendatang maka perlu ditambah adanya pembangkit baru untuk mengatasi kebutuhan listrik tersebut. Karena alasan tersebut maka di bangunlah PLTU Tanjung Awar-Awar sebagai unit pembangkit baru di PLN-APP Madiun. Pembangunan PLTU Tanjung Awar-Awar menyebabkan Perubahan konfigurasi jaringan tenaga listrik, khususnya dalam jaringan transmisi tegangan tinggi. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang berubah akibat adanya PLTU ini salah satunya adalah SUTT Mliwang - Tuban. Umumnya setiap Perubahan konfigurasi jaringan tentunya akan disertai dengan Perubahan setting pengamannya. Untuk itu perlu di adakan re-setting ulang koordinasi pengaman pada jaringan yang baru. Hasil dari resetting dan analisa di dapat bahwa setting pada zona 1 dan zona 2 hampir sama dengan setting existing PLN, namun di zona 3 berbeda, maka dari itu perlu di lakukan pengkajian ulang system proteksi transmisi yang ada

    Analisa Penggunaan Superconducting Fault Current Limiter (SFCL) Untuk Melindungi Peralatan di PT Pindo Deli

    Get PDF
    Increas demand load and power capacity requirement at PT Pindo Deli then the short circuit current that occur will be greater. this can cause damage to electrical equipment located around the point of interrupting and resulting failure of the electrical system in power distribution. from the analysis of the three phase short circuit current 1/2 cycle seen that the bus 1 exceeds the peak breacing  asimetry equipment.  Where breacing peak bus asymetri 1 was 43.88 kA. While the peak of 3-phase  short circuit on the bus 1 is 47.98 kA.  To protect the equipment and the entire electrical system in PT Pindo Deli would require  the use of Superconducting Fault Current Limiter (SFCL) that will be placed on buses that  exceed or approach the critical point. There are two kinds of Superconducting Fault Current Limiter that type of resistive and saturated iron core. In this final project SFCL used  is a hybrid resistive Superconducting Fault Current Limiting. By using a hybrid resistive  SFCL then flow disturbance will quickly be reduced by utilizing the reactance of Current  Limiting Reactor (CLR) that is connected parallel with superonductor So as to secure all the equipment and electrical systems of a total blackout. After determination of Superconducting Fault Current Limiter setting the overcurrent relay coordination to determine whether existing coordination setting in accordance with the conditions there.  The coordination displayed using the curve Current Time Curve (TCC)

    Analisa Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik – Jawa Timur

    Get PDF
    Studi untuk mengetahui besar busur api yang dihasilkan pada masing-masing switchgear perlu dilakukan untuk mengklasifikasikan kategori energi busur api yang terjadi serta kaitannya dengan PPE (Personal Protective Equipment) yang harus dikenakan pekerja sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari jatuhnya korban jiwa. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan insiden energi arc flash sesuai standar IEEE 1584-2002 serta pengklasifikasian kategori dan alat perlindungan diri yang tepat agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pekerja sehingga dapat bekerja secara optimal. Studi ini akan coba diterapkan pada sistem kelistrikan di PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik – Jawa Timur mengingat pentingnya perusahaan tersebut mengamankan peralatan serta pekerjanya dari insiden energy arc flash. Hasil yang didapat pada tugas akhir ini adalah pada tipikal 1 nilai insiden energinya mengalami peningkatan yaitu dari 1.988 cal/cm2 menjadi 8.66 cal/cm2, pada tipikal 2 nilai insiden energi tertinggi 19.596 cal/cm2 turun menjadi 6.00 cal/cm2, pada tipikal 3 nilai insiden energi nya mengalami peningkatan yaitu dari 19.596 cal/cm2 menjadi 36.52 cal/cm2 kenaikan ini disebabkan karena terjadi kesalahan koordinasi rele

    R. Jerry Fivas and Alaire J. Fivas v. Joseph E. Peterson and Florence E. Petersen : Brief of Appellants

    Get PDF
    Teknik penyederhanaan analisis digunakan untuk penentuan personal protective equipment (PPE) dari bahaya busur api (arc-flash) dengan berdasarkan IEEE std. 1584-2002 dan overcurrent protective device (OCPD). Tidak seperti persamaan penyederhanaan dalam IEEE 1584, teknik analisis ini berpotensi dapat diterapkan untuk semua jenis perangkat pelindung arus lebih pada setiap sistem kelistrikan yang berada dalam jangkauan persamaan empiris IEEE 1584. Saat sebuah metode tidak tepat menghitung tingkat energi insiden dan batas pelindung api (flash-protection) pada bus, maka tidak dapat menentukan tingkat PPE yang dibutuhkan secara akurat dan batas jarak pelindung api (flash-protection) yang maksimal untuk memungkinkan pekerja melindungi diri secara memadai terhadap bahaya busur api. Studi aktual mengenai penyederhanaan analisa busur api dilakukan pada Bandara Internasional Juanda. Pada hasil akhir dari analisa busur api dengan menggunakan metode kurva batasan energi didapatkan proses penentuan kategori PPE yang lebih singkat daripada standart IEEE 1584-2002

    Penyederhanaan Analisa Bahaya Arc Flash Menggunakan Kurva Batasan Energi Pada Bandara Internasional Juanda

    Full text link
    Teknik penyederhanaan analisis digunakan untuk penentuan personal protective equipment (PPE) dari bahaya busur api (arc-flash) dengan berdasarkan IEEE std. 1584-2002 dan overcurrent protective device (OCPD). Tidak seperti persamaan penyederhanaan dalam IEEE 1584, teknik analisis ini berpotensi dapat diterapkan untuk semua jenis perangkat pelindung arus lebih pada setiap sistem kelistrikan yang berada dalam jangkauan persamaan empiris IEEE 1584. Saat sebuah metode tidak tepat menghitung tingkat energi insiden dan batas pelindung api (flash-protection) pada bus, maka tidak dapat menentukan tingkat PPE yang dibutuhkan secara akurat dan batas jarak pelindung api (flash-protection) yang maksimal untuk memungkinkan pekerja melindungi diri secara memadai terhadap bahaya busur api. Studi aktual mengenai penyederhanaan analisa busur api dilakukan pada Bandara Internasional Juanda. Pada hasil akhir dari analisa busur api dengan menggunakan metode kurva batasan energi didapatkan proses penentuan kategori PPE yang lebih singkat daripada standart IEEE 1584-2002
    corecore