68 research outputs found

    PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FORUM GURU SD MUHAMMADIYAH KECAMATAN BEJI KOTA DEPOK

    Get PDF
    Abstract This activity aims to run Tridarma tertiary institutions. And also to play a role in increasing teacher knowledge. teacher knowledge in implementing the K13 curriculum well. The government has required all schools to use K13. The survey results there are still many teachers who do not fully understand K13. Therefore, K13 worshop is needed to deepen the teacher's insight in implementing K13. This community service is carried out by the FKIP-Uhamka faculty and student team. This activity is in the form of a workshop to make learning tools including making lesson plans, teaching materials, LKPD, learning media and assessment instruments. located at SD Muhammadiyah 3 Beji District, Depok city, for 2 days. The results of this activity are expected to add to the knowledge and skills of local teachers in implementing K13. Findings during the activity most of the teachers did not understand how to make LKPD, complaining about the contents of the theme book material is too shallow even though the task of the teacher who must develop learning material. This activity benefits both institutions. As part of the Uhamka promotion event and increase teacher knowledge in implementing K13.   Abstrak Kegiatan ini bertujuan untuk menjalankan Tridarma perguruan tinggi. Dan juga  untuk ikut berperan dalam meningkatkan pengetahuan guru, dalam terlaksananya kurikulum K13 dengan baik. Pemerintah sudah mengharuskan semua sekolah menggunakan K13. Hasil survei menyatakan bahwa masih banyak guru yang belum  sepenuhnya paham akan K13.  Oleh karena itu, worshop K13 sangat diperlukan guna memperdalam wawasan guru dalam penerapan K13. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh Tim dosen dan mahasiswa FKIP-Uhamka. Kegiatan ini berupa worshop membuat perangkat pembelajaran diantaranya membuat RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media Pembelajaran dan Intrumen Penilaian. Kegiatan berlangsung selama dua hari, bertempat di SD Muhammadiyah 3 Kecamatan Beji Kota Depok. Hasil kegiatan ini diharapkan menambah pengetahuan dan keterampilan guru guru setempat dalam menerapkan K13. Temuan selama kegiatan berlangsung sebagian besar guru belum memahami cara membuat LKPD, mengeluhkan isi buku tema, dimana materinya terlalu dangkal. Guru belum paham bahwa merupakan    tugas guru yang harus mengembangkan materi yang ada di buku tema tersebut. Materi yang ada dibuku tema adalah materi yang paling minimal harus dikuasai siswa. Kegiatan ini memberi manfaat dari kedua lembaga. Sebagai bagian dari ajang promosi Uhamka dan menambah pengetahuan guru dalam penerapan K13. &nbsp

    Ethnoscience in Indonesia and It’s Implication to Environmental Education: A Systematic Literature Review

    Get PDF
    Cultural diversity and knowledge are valuable resources for expanding the concept of ethnoscience. Indonesia, with thousands of islands, is the wisdom of local communities in agriculture, the environment, traditional medicine, food, clothing, entertainment, human contact with nature, and other fields. This publication includes descriptive data from ethnoscience research in science learning in Indonesia and its significance using the SLR method. In Indonesia, ethnoscience research trends in learning are dominated primarily by research and development with research groups in the form of: integration of local knowledge in the curriculum, use of technology in ethnoscience learning, ethnoscience-based environmental education, and development of ethnoscience-based contextual learning materials

    Surat Tugas dan sertifikat pengmas

    Get PDF

    EVALUASI PROGRAM SIARAN PENDIDIKAN INTERAKTIF TELEVISI EDUKASI MATA PELAJARAN IPA

    Get PDF
    The purpose of this study is to explain the effectiveness of the interactive Education Broadcast Programs for Science Subject. The program is broadcasted by Pustekkom on its Televisi Edukasi channel a head of the National Exam. The study uses the Countenance evaluation model developed by Stake. The study founds that 89,47% of the antecedent and 84,61% of the transactions aspects of the program meet the evaluation standard, while only 66,67% of the outcome aspects do. The results show that even though the program has met most of the standard for the antecedent and transactions aspects, it does not necessarily yield good outcomes. While this program has a good preparation and implementation, it is yet to provide an optimum benefit for students. An analysis of this study concludes that while the program is in line with the on going curriculum, and despite students’ high interest, it is yet to accommodate students’ needs or give maximum contribution due to lack of promotion and access to broadcasting schedule with some colliding with students’ study time. I recommend maintaining the program and making improvements: providing reruns, increasing the broadcast frequency by broadcasting on national TV channels, Facebook fun page, TVE’s website or by distributing booklets. I also recommend replacing or training mentors so that they master the subject they teach. I recommend that the program refrain from using very formal or stiff language.Tujuan penelitian evaluasi ini adalah untuk mengungkap dan menjelaskan efektivitas Program Siaran Pendidikan Interaktif Mata Pelajaran IPA, yang disiarkan oleh Pustekkom melalui Televisi Edukasi menjelang Ujian Nasional. Penelitian evaluasi program ini dilaksanakan dengan menggunakan model evaluasi Countenance yang dikembangkan oleh Stake. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek antecedent program yang dikembangkan 89,47% sudah sesuai dengan standar evaluasi yang ditetapkan. Pada aspek transactions sebesar 84,61% sudah sesuai dengan standar dan pada aspek outomes sebesar 66,67%. Hasil ini menunjukkan antecedent dan transaction yang sebagian besar sudah sesuai standar masih belum memberikan outcomes yang baik. Persiapan dan pelaksanaan yang sudah baik ternyata belum memberikan dampak positif yang optimal terhadap siswa atau pemirsa. Hasil analisis menunjukkan bahwa isi program sudah sesuai dengan kurikulum. Namun, karena kurangnya sosialisasi, jadwal yang sulit diakses dan tidak sesuai dengan waktu belajar siswa, maka program ini masih belum mengakomodir kebutuhan siswa sehingga belum memberikan hasil yang optimal, meskipun minat siswa tergolong tinggi. Sebaiknya program ini diteruskan dengan beberapa perbaikan, antara lain dengan: melakukan tayang ulang, meningkatkan distribusi jadwal siaran melalui tayangan di stasiun televisi nasional, facebook, web, atau brosur. Selain itu dengan melatih atau mengganti narasumber yang masih kurang mampu dalam hal materi. Selanjutnya mengubah penampilan dan bahasa yang digunakan agar tidak terlalu formal

    Bukti ajar Evaluasi Pembel di SD

    Get PDF

    Bukti ajar Evaluasi Pembel 4A PGSD

    Get PDF

    Artikel Internasional Published

    Get PDF

    KESIAPAN SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SELAMA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran biologi selama pandemi covid-19. Sampel yang digunakan berjumlah 50 orang yang didalamnya termasuk kepala sekolah, wakil kurikulum, guru biologi, peserta didik dan orang tua/walinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, kuisioner, wawancara dan studi dokumen. Kesiapan belajar harus diperhatikan dalam kegiatan proses pembalajaran, sebab dengan adanya kesiapan maka akan memudahkan seseorang menerima dan memahami materi (bagi peserta didik) serta memudahkan guru mentransfer ilmunya. Kesiapan yang dimiliki oleh peserta didik akan memberikan dampak positif berupa respon melalui caranya sendiri. Maka dari itu dengan adanya persiapan, maka hasil belajarnya-pun akan baik. Kondisi yang ideal ini tidak luput dari perhatian, motivasi dan perkembangan persiapan. Suatu pembelajaran yang baik tergantung dari matang tidaknya kesiapan yang dilakukan oleh sekolah maupun peserta didiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik melihat penerapan kurikulum sekolah memiliki persentase sebesar 80.8% dengan kategori baik, aspek peran sekolah diperoleh hasil 75.6 dengan kategori baik, aspek sikap diperoleh 83.2% dengan kategori baik sekali, aspek faktor internal diperoleh 80.6% dengan kategori baik, dan aspek terakhir faktor eksternal 78.3% dengan kategori baik. Selain itu, terdapat hasil kuisioner guru yang mendapatkan perolehan data seperti pada aspek penerapan kurikulum diperoleh hasil 83.8% dengan kategori baik sekali, aspek peran sekolah diperoleh hasil 93.8% dengan kategori baik, aspek sikap diperoleh 87.5% dengan kategori baik sekali, aspek faktor internal diperoleh 100% dengan kategori baki sekali, dan aspek terakhir faktor eksternal 87.5% dengan kategori baik sekali

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA DENGAN GOOGLE CLASSROOM DALAM MASA PANDEMI DI SMPN 2 TANGERANG SE

    Get PDF
    Revolusi industri 4.0 sangat mempengaruhi pendidikan Indonesia saat ini. Salah satu ciri pendidikan 4.0 adalah pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dan penyesuaian kurikulum baru sesuai dengan situasi saat ini. Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19, oleh karena itu pemerintah menetapkan peraturan implementasi work from home guna mencegahan penyebaran Covid-19. Google Classroom merupakan salah satu media untuk pembelajaran jarak jauh terutama pada mata pelajaran IPA, hal tersebut perlu adanya pengukuran guna mengetahui efektivitas pembelajaran pada siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan sebanyak 100 siswa yang ditentukan dengan Quota Sampling. Instrumen yang digunakan adalah (1) angket tentang efektivitas pembelajaran IPA dengan Google Classroom dengan pilihan jawaban berdegrasi skala likert dan telah divalidasi ahli (2) wawancara. Pada Uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson sebanyak 41 pernyataan dengan 35 soal pernyataan valid dan 6 soal pernyataan tidak valid. Sedangkan pada uji reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach memperoleh rhitung = 0,897 > rtabel = 0,6, maka data tersebut memiliki instrumen yang reliabel. Berdasarkan uji prosentase hasil penelitian terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan dengan Google Classroom dalam masa pandemi di SMPN 2 Tangerang Selatan efektif dilihat dari beberapa indikator (1) kualitas pembelajaran 76.05%, (2) Kesesuaian Tingkat Pembelajaran 81.25%, (3)Insentif 68.36%, (4) Waktu 77.15%
    • …
    corecore