7 research outputs found
Pandangan Hidup Etnis Madura dalam Kèjhung Paparèghân
Literary works comes as a reaction of the human experience to life. Through literature, we can see the spirit and way of life of a community culture. View of life is the concept of a person or a particular social group in society that intends to respond and explain all the problems facing the people of this world. Kèjhung paparèghân is one of the classic forms of oral literature that is now quite rare. Kèjhung paparèghân form like a song or poem rhyme shaped madura rhythm typical of Madura ethnic communities. Kèjhung paparèghân hereditary preserved from generation to generation orally. That's why kèjhung paparèghân including oral folklore literature. The analysis in this study used discourse analysis with data sources show ludruk in Jember. From the analysis, kèjhung paparèghân contain moral values that reflect the views of ethnic Madurese living. The conclusions of this analysis is the view of life Madurese community can not be separated from religious values of Islam. Their adherence to Islam become an important identity for the Madurese. Madurese communities have the view that life is "worship"
Inovasi Produk Kopi sebagai Pendukung Ekonomi Kreatif Wisata Batu Purba Desa Sucolor
Desa Sucolor berada di Kecamatan Maesan yang terletak di Kabupaten Bondowoso. Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani kopi pada perkebunan yang ada di area tersebut. Jenis kopi yang diproduksi di desa ini adalah kopi robusta dan arabika. Hanya saja olahan kopi yang dibuat masih bersifat tradisional seperti bubuk kopi yang dijual di pasar terdekat atau lokal. Sehingga berdasarkan survey yang telah dilakukan, pendapatan mereka kurang maksimal. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu metode berupa inovasi produk kopi yang berbasis ekonomi kreatif demi mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Sucolor. Langkah awal yang dilakukan Tim PHP2D BEM FKIP Universitas Jember adalah sosialisasi tentang bagaimana tindakan yang tepat untuk berinovasi pada produk kopi. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan pada Kelompok Tani Sumbulatin dan masyarakat lainnya. Hasil yang didapat adalah masyarakat antusias terhadap program ini dan dapat memahami seluruh rangkaian kegiatan, termasuk membuat inovasi produk kopinya secara mandiri
Model Threshold untuk Pembelajaran Memproduksi Pantun Kelas XI
Abstract: The learning pantun method in schools provided less opportunity to develop the students’ creativity in producing pantun. This situation was supported by the result of the observation conducted on eleventh graders at SMAN 2 Bondowoso. It showed that the students tend to plagiarize their pantun. The general objective of this research and development is to develop Threshold Pantun model for learning to produce pantun for elevent graders. The product was presented in guidance book for teachers entitled “Pembelajaran Memproduksi Pantun Menggunakan Model Threshold Pantun untuk Kelas XI”. This study adapted design method of Borg-Gall’s R&D procedure. The result of this study showed that Threshold Pantun model was appropriate to be implemented for learning to produce pantun.Key Words: Threshold Pantun model, produce pantunAbstrak: Pembelajaran pantun di sekolah selama ini kurang mengembangkan kreativitas siswa dalam memproduksi pantun. Hal tersebut dikuatkan oleh hasil observasi siswa kelas XI SMAN 2 Bondowoso yang menunjukkan adanya kecenderungan produk siswa bersifat plagiat. Tujuan penelitian dan pengembangan ini secara umum adalah mengembangkan model Threshold Pantun untuk pembelajaran memproduksi pantun kelas XI..Produk disajikan dalam bentuk buku panduan bagi guru dengan judul “Pembelajaran Memproduksi Pantun Menggunakan Model Threshold Pantun untuk Kelas XI”. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian yang diadaptasi dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Berdasarkan hasil validasi model Threshold Pantun untuk pembelajaran memproduksi pantun layak diimplementasikan.Kata kunci: model Threshold Pantun, memproduksi pantu
PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALIS-RELIGIUS BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS JEMBER STUDI KASUS
Penguatan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan pembinaan   mental-ideologi kebangsaan. Kegiatan tersebut mendesak untuk dilakukan karena di Indonesia marak semangat mikro-etnis nasionlisme  dan ideologi fundamentalis anti Pancasila yang berpoteni memecah belah negara. Salah satu upaya penguatan ketahan nasional itu adalah pendidikan karakter nasionalis-religius. Pendidikan tersebut menjadi tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi. Kajian ini memaparkan upaya pendidikan karakter nasionalis-religius pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia.  Penelitian dilaksanakan dengan rancangan kualitatif dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yakni pendidikan, kebudayaan, ketahanan nasioanal. Sasaran penelitian berupa pendidikan karakter nasionali-religius pada program studi pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Jember. Data dialisis dengan menggunakan metode kualitatif-multidipliner. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan karakter nasionalis-religius untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Jember terdapat pada (1) rencana pembelajaran yaitu pada (a) standard pembelajaran karakter, (b) “learning outcome” program studi, dan (c) silabus matakuliah, (2) materi ajar, dan (3) proses pembelajaran. Sementara, evaluasi pembelajaran masih kurang menekankan pendidikan karakter nasionalis-religius. Masih terdapat mahasiswa   yang cenderung “coba-coba atheis” 0,025% dan cenderung   religius-radikal 1%. Untuk mengatasi hal negatif tersebut mahasiswa, program studi, dan universitas perlu bekerjasama secara terpadu
BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI TEKS BERMUATAN PENDIDIKAN EKOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL OSING
didik untuk belajar bahasa Indonesia sekaligus mengembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungan. Melalui metode dokumentasi, tulisan ini disajikan dengan tujuan memaparkan kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di SMP dan mendeskripsikan teks dengan muatan pendidikan lingkungan berbasis kearifan lokal Osing serta penggunaannya dalam pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat teks bermuatan pendidikan ekologi yang dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran beragam teks, seperti teks prosedur dan teks fabel. Dari teks-teks tersebut peserta didik, khususnya yang berlatar budaya Osing, dapat dibimbing dalam rangka menguasai kompetensi bahasa serta menumbuhkembangkan sikap dan perilaku peduli terhadap lingkungannya
Model Threshold untuk Pembelajaran Memproduksi Pantun Kelas XI
Abstract: The learning pantun method in schools provided less opportunity to develop the students’ creativity in producing pantun. This situation was supported by the result of the observation conducted on eleventh graders at SMAN 2 Bondowoso. It showed that the students tend to plagiarize their pantun. The general objective of this research and development is to develop Threshold Pantun model for learning to produce pantun for elevent graders. The product was presented in guidance book for teachers entitled “Pembelajaran Memproduksi Pantun Menggunakan Model Threshold Pantun untuk Kelas XI”. This study adapted design method of Borg-Gall’s R&D procedure. The result of this study showed that Threshold Pantun model was appropriate to be implemented for learning to produce pantun.
Key Words: Threshold Pantun model, produce pantun
Abstrak: Pembelajaran pantun di sekolah selama ini kurang mengembangkan kreativitas siswa dalam memproduksi pantun. Hal tersebut dikuatkan oleh hasil observasi siswa kelas XI SMAN 2 Bondowoso yang menunjukkan adanya kecenderungan produk siswa bersifat plagiat. Tujuan penelitian dan pengembangan ini secara umum adalah mengembangkan model Threshold Pantun untuk pembelajaran memproduksi pantun kelas XI..Produk disajikan dalam bentuk buku panduan bagi guru dengan judul “Pembelajaran Memproduksi Pantun Menggunakan Model Threshold Pantun untuk Kelas XI”. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian yang diadaptasi dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Berdasarkan hasil validasi model Threshold Pantun untuk pembelajaran memproduksi pantun layak diimplementasikan.
Kata kunci: model Threshold Pantun, memproduksi pantu
Penguatan Infrastruktur Pendukung Ekonomi Kreatif Desa Wisata Purba Sucolor
Desa Sucolor menjadi salah satu sasaran Hibah Pengabdian Desa Binaan Universitas Jember sejak 2020 karena memiliki potensi alam yang sangat menarik dan menjanjikan untuk dikembangkan sebagai desa wisata alam dan budaya. Sucolor memiliki aset situs Dawuhan berupa lebih dari 200 batu purbakala dan beberapa produk unggulan lokal, diantaranya kopi dan bambu. Program ini dirancang menggunakan metode three pillars system yang dilaksanakan dengan pola kolaborasi antara mitra (perangkat dan pokdarwis), juru pelihara situs, beserta dinas terkait. Pola kolaborasi ini secara konkret diwujudkan dalam bentuk workshop dan fasilitasi dan/atau pendampingan-pendampingan lain terkait tatakelola pokdarwis, digitalisasi marketing, dan pengembangan titik-titik destinasi. Tujuan kegiatan berfokus pada pengadaan infrastruktur wisata yakni plang informasi batu purbakala berdasarkan hasil riset Keris Sastra dan Tradisi Lisan Unej, nama wisata, tata tertib kunjungan, musalla, dan kamar mandi umum; dan digitalisasi marketing produk lokal. Dampak kegiatan ini ialah masyarakat dapat mandiri dan berdaya dalam industri ekonomi kreatif