106 research outputs found

    Pengembangan Desain Produk Anyam Bambu di Desa Sukolilo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan

    Get PDF
    Desa Sukolilo kecamatan Sukodadi adalah desa yang menjadi sentra industri kerajinan anyaman bambu di Kabupaten Lamongan, sebagian besar mata pencaharian warga setempat adalah sebagai pembuat produk kipas, sehingga desa ini menjadi produsen kipas terbesar di Kabupaten Lamongan, produk kipas ini diturunkan nenek moyang mereka sejak tahun 1958 sampai sekarang, Ketrampilan para perajin di desa Sukolilo kiranya perlu diwadahi dan dikembangkan lebih lanjut agar produk yang dibuat lebih beragam dan dapat meningkatkan harga jualnya sehingga menjadi produk baru yang teruji dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Hal itulah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Adapun permasalahan dalam penelitian ini diantaranya adalah, bagaimana bentuk produk yang sudah dihasilkan, bagaimana proses pengembangan desain produk anyam bambu di desa Sukolilo dan bagaimana hasil penerapan desain pengembangan produk anyam bambu yang telah dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  penelitian dan pengembangan (Research and Developmt/ R&D). Kerajinan anyaman bambu di desa Sukolilo kecamatan Sukodadi kabupaten Lamongan dikembangkan menjadi macam-macam desain lampu dengan mengangkat benda fungsional sebagai tema produk yang dikembangkan, desain lampu diharapkan bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat luas saja, tapi berguna juga bagi warga desa sukolilo sendiri, untuk proses produksi anyaman sendiri dilakukan di malam hari juga, desain produk yang dibuat sejumblah 22 desain, diantaranya yaitu 10 lampu gantung, 3 Standing Lamp/(lampu berdiri),  3 Lampu Dinding, dan 6 lampu meja. 22 desain lampu tersebut di validasikan pada 2 validator yaitu ibu Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn. yang ahli dalam membuat benda kerajinan dan Bpk Asan selaku pengrajin dan pemilik home industri Berkah Anyam, hasil produk yang dihasilkan adalah: 3 Lampu gantung, 1 Lampu dinding, 1 Lampu berdiri (Standing Lamp), dan 1 lampu meja. Kata kunci: Desain, Anyam , Bambu, Desa Sukolil

    Pemeringkatan Risiko Keamanan Sistem Jaringan Komputer Politeknik Kota Malang Menggunakan Cvss dan Fmea

    Get PDF
    The vulnerability of a computer network system is a weakness, lack or hole in the system, which can be exploited by attackers to carry out an attack that may endanger the confidentiality, integrity or availability of a system. The filling process requires a security vulnerability analysis according to the severity to determine the priority scales of handling. The analysis used in determining priority scales of handling is the combination of CVSS and FMEA-based analysis method. The analysis result from both methods shows that the numbers of risk priority and vulnerability become a benchmark in risk prioritizing and mitigation the risk to Politeknik Kota Malang party, with the priority order: ‘Singa', ‘Sierra', ‘Dino', and ‘Leopard'. The priority scales show that the vulnerability levels, that must be handled, have number range between 40% up to 60%. The combination of CVSS and FMEA methods can determine the handling level based on the potential impacts caused by the vulnerability in computer network system of Politeknik Kota Malang

    Value-added Enterprise, Corporate Governance on Sustainable Enterprise with Investment Opportunities Set Asintervening Variable

    Full text link
    This study was to analyze the causes of the company can be sustained. The company can not survive, internal problems:value-added enterprise is bad and no good corporate governance.External factorscould be expected to affect the sustainable enterprise in global economic crisis.The sample used a public company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and New York Stock Exchange (NYSE). The result is a significant influence investment opportunities set for sustainable enterprise, corporate governance significantly affect indirectly on sustainable enterprise through a set of investment opportunities, and value-added companies significantly affect indirectly on sustainable enterprise through a set of investment opportunities. The implication of government need to provide ease to the entrepreneurs to invest in order to enterprise sustainability, so as to open up a broader jobs and increase revenue for the state through taxation sector

    Seminar Tingkat Desa Pentingnya Lembaga Keuangan Berbasis Ekonomi Syariah

    Get PDF
    Ekonomi syariah merupakan salah satu sistem ekonomi yang mempunyai landasan hukum Islam. Sejak tahun 1998 ekonomi syariah mempunyai ruang strategis pada pengembangan perekonomian di Indonesia. Banyak negara-negara Barat yang telah menerapkan sistem ekonomi syariah, karena dalam ekonomi syariah lebih menekankan pada kesejahteraan dan keadilan untuk para pihak yang terlibat. Namun, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dianggap masih lemah. Hal inilah yang mendorong seminar tingkat desa mengenai pentingnya sosialisasi lembaga keuangan berbasis syaraiah. Seminar ini berharap bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai lembaga keuangan syariah, sehingga kedepannya mereka bisa membedakan mengenai lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah. Dengan demikian perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia bisa berkembang secara pesat berbanding lurus dengan perkembangan sistem ekonomi syariah di dunia

    Self-Regulation dan Perilaku Makan Sehat Mahasiswa yang Mengalami Dyspepsia

    Get PDF
    Dyspepsia adalah rasa nyeri yang dirasakan di ulu hati dan rasa tidak nyaman pada Perut bagian atas. Salah satu hal yang dapat menimbulkan gejala ini terjadi adalah perilaku makan sehat seseorang. Salah satu faktor dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi perilaku makan sehat adalah self-regulation. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan antara self-regulation dan perilaku makan sehat pada mahasiswa yang mengalami dyspepsia. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang mengalami dyspepsia (N=31). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara incidental sampling. Pengumpulan data untuk variabel perilaku makan sehat dilakukan dengan menggunakan My Meals Diary, yaitu subjek melakukan pencatatan perilaku makannya selama 7 hari. Variabel self-regulation diukur dengan menggunakan Skala Self- Regulation. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi non parametric Kendall's Tau_b. Hasil analisis mendapatkan nilai r = -0.005, p = 0,972 (p > 0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara self-regulation dengan perilaku makan sehat pada mahasiswa yang mengalami dyspepsia di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Selain kelemahan pada metodologi penelitian, penelitian selanjutnya dapat memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku makan seperti stress dan pengetahuan mengenai dyspepsia. Kata Kunci: Self-regulation, perilaku makan sehat, dyspepsi

    Kandungan Fraksi Serat Silase Limbah Pisang (Batang Dan Bonggol) Dengan Komposisi Substrat Dan Level Molases Yang Berbeda Sebagai Pakan Alternatif Ternak Ruminansia

    Full text link
    Harvesting bananas will produce stems and stump that can be used as an alternative feed. One processing techniques tomaintain the nutritional value is silage. This study aims to determine the content of the fiber fraction ie. Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), lignin, cellulose and hemicellulose from bananas waste silage with the composition of the substrate and the different levels of molasses. Research using a Completely Randomized Design factorial pattern with two replications. Factor A : the composition of the substrate, A1. stumps 100% : stems 0%; A2. 50% stems : 50% stumps; A3. 0% stumps : 100% stems. Factor B : the addition of molasses 0%; 2.5% and 5%. Data were analyzed using a completely randomized factorial design, the difference between treatments tested Duncan\u27s Multiple Range Test (DMRT). The results showed banana waste silage with the composition of the substrate and molasses with different levels have moderate physical qualities and fiber fractions are NDF 57.86-89.63%; ADF 34.44-46.20%; lignin 11.75-17.19%; cellulose 15.10-32.34%; hemicellulose 11.66-55.18%. Silage that contains 100% of banana stem with the addition of 5% molasses is the best result

    Identifikasi Fungi Pelapuk Jaringan Kayu Mati Yang Berperan Pada Proses Biodelignifikasi Di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo

    Full text link
    Biopulping is environmental technology as pulping alternative technology. The objective of this research was to get involved fungi on dead wood delignification in Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Sensus method used in two hectares sample area, then isolation, purify, and identification of fungi. The isolation show there are fourteen fungus involved on wood delignification and with Bavendamm test result show three fungus positive WRP they are Phanerochaetae sp., Trametes sp., Asterostroma sp

    Knowledge, Attitude and Practice of Menstrual Hygiene among High Schools Students in Jatinangor

    Get PDF
    Background: Menstruation is a physiological process in female adolescents which usually started at age of 9–12 years. Menstrual hygiene is a hygienic practice during menstruation which can prevent women from the infection in reproductive and urinary tract. Lack of knowledge regarding menstruation and menstrual hygiene lead to poor attitude and practice. This study was conducted to assess the level of knowledge, attitude and practice of menstrual hygiene among high schools students in Jatinangor.Methods: This descriptive cross-sectional study was conducted from May until June 2013 in high schools around Jatinangor. This study population was taken from four schools selected through cluster random sampling from 17 junior and senior high schools available in Jatinangor. Total sampling from four schools was undertaken and a total of 238 female high school students’ data were established. The respondents aged between 13–19 years old.Results: The level of knowledge, attitude and practice among participants were 180 (75.63%), 186 (78.15%) and 210 (88.24%) respectively which were mostly good. Conclusions: Overall, most of the participants in this study have good knowledge, attitude and practice about menstrual hygiene, but a few of them still have poor and moderate knowledge and attitude, although there is no poor practice among them. [AMJ.2016;3(2):230–8] DOI: 10.15850/amj.v3n2.78
    • …
    corecore