PENGEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BOLA TANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pada skripsi ini membahas mengenai pengembangan keterampilan sosial dalam pembelajaran bola tangan melalui model pembelajaran kooperatif. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah melalui model kooperatif dalam pembelajaran bola tangan dapat mengembangkan keterampilan sosial. Penelitian ini di dasari karena kurangnya keterampilan sosial siswa saat melakukan pembelajaran sehingga anak tidak bisa menjalin hubungan interaksi dengan sebayanya dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Lembang. Dengan menggunakan desain penelitian tindakan, yaitu : Perencanaan (planning), Tindakan (Action), Pengamatan (Obeserving) dan Refleksi (Reflecting). Instrumen yang digunakan adalah angket, dan lembar observasi keterampilan sosial. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil proses pembelajaran siswa, pada siklus I tindakan I (42,7%), pada siklus I tindakan II (53%), pada siklus II tindakan I (62,2%) dan pada siklus II tindakan II (66,9%). Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran bola tangan dapat mengambangkan keterampilan sosial siswa. Kata-kata Kunci : Keterampilan sosial, pembelajaran bola tangan, model pembelajaran kooperatif. This thesis discusses the development of social skills in handball learning through cooperative learning models. And this study aims to determine and test whether through cooperative models in handball learning can develop social skills. This research is based on the lack of social skills of students when doing learning so that children can not establish good interactions with peers. The method used in classroom action research (Classroom Action Research). The subjects used in this study were students of class VIII H, SMP Negeri 3 Lembang. By using an action research design, namely: Planning (Action), Action (Action), Observation (Obeserving) and Reflection (Reflecting). The instruments used were questionnaires, and observation sheets of social skills. Based on the results of the study obtained the results of student learning processes, in the first cycle of action I (42.7%), in the first cycle of action II (53%), in the second cycle of action I (62.2%) and in the second cycle of action II (66 , 9%). From the results of data processing it can be concluded that through cooperative learning models in handball learning can develop students' social skills. Key Words: Social skills, handball learning, cooperative learning models

PERBEDAAN PEMBELAJARAN PENJAS BERBASIS TEKNOLOGI DAN TATAP MUKA ANTARA PRIA DAN WANITA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID 19

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganlisis perbedaan pendekatan pembelajaran penjas berbais teknologi dan tatap muka yang dikaitkan dengan motivasi belajar siswa berbasis gender, untuk mengetahui interaksi gender pada motivasi belajar siswa serta mengetahui perbedaan motivasi siswa pria dan wanita dalam pembelajaran penjas berbasis teknologi dan tatap muka. Suatu penelitian deskriptif dengan analisis factorial 2x2 dan menggunakan survey dengan penyebaran angket motivasi belajar siswa yang telah disebarkan pada siswa kelas 7 SMP 3 Muhammadiyah Bandung dengan jumlah siswa pria 49 dan wanita 41. Hasil analisis data dengan menggunakan SPSS 24 ditemukan perbedaan motivasi belajar siswa pada penbelajaran penjas berbasis tekonologi dan tatap muka karena memiliki nilai sig 0,05, serta terdapat juga perbedaan yang signifikanpada motivasi belajar siswa antara pria dan wanita karena keduanya memiliki hasil nilai sig > 0,05, dan sesuai dengan hasil rata-rata yang menunujukan bahwa lebih besar dari nilai rata-rata yakni 115,09 > 104,83 pada siswa pria dan 109,13 > 101,40 pada siswa wanita dalam hal ini menunjukan bahwa pembelajaran tatap muka lebih baik berbeda dengan pembelajaran berbasis teknologi. Penelitian ini menunjukkan perlunya pelajaran pendidikan jasmani dikembangkan agar tetap terciptanya suasana belajar yang menyenangkan. The purpose of this study is no analyze the differences between technology based and face to face physical education learning approaches that are associated with gender based student learning motivation, to determine the interaction of gender on student learning motivation and to determine the deifferences ini motivation education learning. A descriptive study with 2x2 factorial analysis and using a survey by distributing student learning motivation quetionnaires that have benn distributed to 7 th grade student of SMP 3 Muhammadiyah Bandung with 49 male students and 41 female students. The result of data analysis using SPSS 24 found differences in student learning motivation in learning technology based and face to face physical education because it has a sig value 104,83 for male students and 109,13 > 101,40 for female students in this case it shows that face to face learning better advences in contrast to technology based learning. This study shows the need for physical education lessons to be developed in order to maintain a pleasant learning

Pemberian Edukasi Mengenai Bioteknologi Kombucha Bunga Telang Sebagai Minuman Probiotik Peningkat Sistem Imun, Bahan Aktif Obat dan Kosmetik, Bahan Baku Pupuk Cair Organik, dan Peningkat Ekonomi Kepada Siswa SMAN 05 Cilegon Yang Terlibat Dalam Karya Ilmia

Butterfly flower kombucha is one of the best innovations in conventional biotechnology products. Processing telang flower kombucha properly and correctly is one of the main skills that needs to be applied to individuals who tend to have a healthy mind to support productive conditions. SMAN 05 Cilegon is a forum that is able to facilitate its students to give birth to a superior, creative and productive generation in order to plan a much better future in supporting health and economic aspects. This community service activity aims to provide education to students of SMAN 05 Cilegon who are involved in youth scientific work (KIR) regarding the potential of telang flower kombucha in aspects of increasing immunity, pharmaceutical aspects, agricultural aspects and economic aspects. The participants involved consisted of students from SMAN 05 Cilegon and had been formed into KIRs by their supervisor and numbered 60 people. As a result of this community service activity, the students of SMAN 05 Cilegon learned a lot about the potential of butterfly pea flower kombucha as a probiotic drink in increasing the immune system, an active ingredient for medicines and cosmetics, and a raw material for liquid fertilizer. , as well as improving economic conditions after being provided with education, so it is hoped that this KIR program can be implemented to organize a productive future in maintaining aspects of immunity, food and also the economy