8 research outputs found

    Audit IT Service Management di Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian RI Berdasarkan Standar ISO/IEC 20000

    Get PDF
    Manajemen layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi sangat penting untuk organisasi/perusahaan yang menggunakan TIK sebagai core business maupun sebagai pendukung pekerjaan. Begitu juga di Kementerian Pertanian RI, yang menggunakan TIK sebagai pendukung organisasi agar pekerjaan dan pemberian layanan pertanian ke masyarakat menjadi semakin mudah, efektif, dan efisien. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) adalah penanggung jawab dari pelaksanaan manajemen layanan TIK di Kementerian Pertanian, seperti menyediakan layanan data dan informasi pertanian, mengembangkan aplikasi dan website pertanian, serta mengembangkan jaringan komputer.Semua layanan TIK di Pusdatin membutuhkan penilaian untuk menentukan apakah manajemen layanan TIK yang berjalan sudah sesuai dengan standar. Oleh karena itu, diperlukan audit terhadap manajemen layanan TIK berdasarkan ISO/IEC 20000 karena ISO tersebut merupakan standar penerapan IT Service Management. Dengan dilakukannya audit, Pusdatin dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan menerapkan reformasi birokrasi pemerintahan sesuai standar internasional.Proses audit perlu dikolaborasikan dengan Capability Maturity Model (CMM) sebagai model penilaian kemampuan untuk mengetahui nilai kemampuan Pusdatin dalam memenuhi standar ISO/IEC 20000. CMM mendefinisikan kemampuan suatu kondisi dengan pemberian nilai 0 (Non-Existent) hingga 5 (Optimized). Dari hasil audit manajemen layanan TIK berdasarkan ISO/IEC 20000 dan penilaian Capability Maturity Model (CMM) diperoleh rekomendasi perbaikan untuk mengurangi maturity gap, sehingga Pusdatin mencapai kondisi yang diharapkan sesuai ISO/IEC 20000. Rekomendasi perbaikan dibuat dalam kurun waktu 5 tahun yang dibagi ke dalam 3 periode penerapan rekomendasi, yaitu Periode I (2012-2014), Periode II (2014-2016), dan Periode III (2016-2017). Audit, IT Service Management, ISO/IEC 20000, Capability Maturity Model (CMM

    Penutupan Kompetensi Keahlian SMK dengan Pendekatan Klasifikasi Minat Siswa Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

    Get PDF
    The lack of intereset in audio and video engineering competencies at SMK Muhammadiyah 9 Medan City causes the minimum number of students in the competence. Therefore, the school needs additional information as a tool to assist them in making a policy to continue or terminate the competency. By utilizing the Artificial Neural Network (ANN) approach, the researcher intends to build a student interest classification model based on student psychological datasets that can be used as a tool in analyzing student interest in  audio and video engineering competencies. The classification model was built using 115 data divided into 92 training data and 23 testing data. Where the data will be transformed into binary numbers (1 and 0) in order to perform algorithm properly. The results of this study show that the model can classify student interest very well into the class labels "interested" and "not interested" as evidenced by the accuracy value of 98.9% on training data and 95.65% on testing data.Kurangnya daya tarik pada kompetensi keahlian Teknik Audio dan Video (TAV) SMK Muhammadiyah 9 Kota Medan menyebabkan minimnya jumlah siswa pada kompetensi tersebut. Oleh karena itu, pihak sekolah membutuhkan informasi tambahan sebagai alat bantu mereka dalam mengambil suatu kebijakan untuk tetap melanjutkan atau memberhentikan kompetensi keahlian tersebut. Dengan memanfaatkan pendekatan Jaringan Syaraf Tiruan (JST), peneliti bermaksud membangun model klasifikasi minat siswa  berdasarkan dataset psikologis siswa yang dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menganalisis minat siswa pada kompetensi keahlian TAV. Model klasifikasi dibangun  menggunakan 115 data yang dibagi menjadi 92 data pelatihan dan 23 data pengujian. Dimana data tersebut akan ditransformasikan ke dalam bentuk bilangan biner (1 dan 0)  agar dapat melakukan pembelajaran dengan baik. Hasil penelitian ini menunjukkan model dapat melakukan klasifikasi minat siswa dengan sangat baik ke dalam label kelas “tertarik†dan “tidak tertarik†yang dibuktikan dengan nilai akurasi sebesar 98,9% pada data pelatihan  dan 95,65% pada data pengujian

    Bioakumulasi Logam Berat Pb dan Cu terhadap Penaeus merguiensis di Perairan Teluk Kelabat Bagian Dalam

    Get PDF
    Bioaccumulation of Pb and Cu Heavy Metals to Penaeus merguiensis in the Waters of Inner Kelabat BayThe waters of Kelabat Bay has a wealth of marine resources that is quite important in supporting the economy of Bangka Regency and West Bangka Regency. The purpose of this research was to measure the concentration of heavy metals Pb and Cu (sea water, sediment, and Penaeus merguiensis) and measure the ability of Penaeus merguiensis in accumulating heavy metals Pb and Cu. Heavy metals Pb and Cu in Water, sediments and Penaeus merguiensis analyzed using Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (Flame AAS). The results showed that concentration of heavy metals in water with an average range of Pb (0,1042-0,1748 mg/L) and Cu (0,000013-0,000021 mg/L). Average concentration of heavy metals in Pb sediments (7,15-7,73 mg/kg) and Cu (0,0016-0,00219 mg/kg ). Average concentration of Pb heavy metals in Penaeus merguiensis (1,34-1,54 mg/kg) and Cu (0,0003-0,00045 mg/kg). The average ability of Penaeus merguiensis in accumulating heavy metals Pb and Cu is 15,83 to water and 0,19 to sediment. The value of the Bioconcentration Factor is below 250 (FBK <250) so it falls into the low category. Penaeus merguiensis is more exposed to heavy metals dissolved in water than those released from sediment.Perairan Teluk Kelabat memiliki kekayaan sumber daya laut yang cukup penting dalam mendukung perekonomian Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan logam berat Pb dan Cu (air laut, sedimen, dan Penaeus merguiensis) dan mengukur kemampuan Penaeus merguiensis dalam mengakumulasi logam berat Pb dan Cu. Logam berat Pb dan Cu padaair, sedimen dan Penaeus merguiensisdianalisis menggunakan Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (Flame AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat dalam air dengan kisaran rata-rata Pb (0,1042-0,1748 mg/L) dan Cu (0,000013-0,000021 mg/L). Kisaran konsentrasi rata-rata logam berat dalam sedimen Pb (7,15-7,73 mg/kg) dan Cu (0,0016-0,00219 mg/kg). Kisaran konsentrasi rata-rata logam berat Pb di Penaeus merguiensis (1,34-1,54 mg/kg) dan Cu (0,0003-0,00045 mg/kg). Kemampuan rata-rata Penaeus merguiensis dalam mengakumulasi logam berat Pb dan Cu yaitu 15,83 terhadap air dan 0,19 terhadap sedimen. Nilai Faktor Biokonsentrasi tersebut di bawah 250 (FBK< 250) sehingga masuk dalam kategori rendah. Penaeus merguiensis lebih banyak terpapar logam berat yang terlarut dalam air daripada yang terlepas dari sedimen.

    Biokonsentrasi Timbal (Pb) pada Hepatopankreas, Insang dan Daging Penaeus merguiensis di Teluk Kelabat Bagian Luar

    Get PDF
    Illegal tin mining or unconventional mining activities produce tailings. Tailings contain dangerous heavy metals one of which is Lead (Pb). The increasing concentration of Pb in the waters will also increase its concentration in the body of the biota, one of which is shrimp. The purpose of this study was to analyse the Pb content in gills, hepatopancreas and muscle in Penaeus merguiensis, analyse the Pb content in water and sediments, measure the ability of Penaeus merguiensis in accumulating Pb in water and sediments, and determine the safe limit for consumption. Shrimp, water and sediment samples were analysed using AAS. The results showed that the highest Pb concentration in Penaeus merguiensis was hepatopancreas> gill> meat, with an average range of 0,1897–0,4064 mg/kg, gills 0,2424-0,4770 mg/kg, and meat 0,1348-0,1636 mg/kg. The average Pb concentration in water ranged from 0,2624 to 0,5713 mg/L, while the sediment ranged from 0,2783 to 0,9760 mg/kg. The ability of Penaeus merguensis to accumulate Pb included in the low category. The value of daily intake is around 9,760-11,128 kg/week. Aktivitas penambangan timah illegal atau tambang inkonvensional menghasilkan sisa limbah buangan (Tailing). Tailing mengandung logam berat berbahaya salah satunya Timbal (Pb). Meningkatnya konsentrasi Pb di perairan akan meningkat pula konsentrasinya dalam tubuh biota, salah satunya udang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis kandungan Pb pada insang, hepatopankreas dan daging pada Penaeus merguiensis, menganalisis kandungan Pb pada air dan sedimen, mengukur kemampuan Penaeus merguiensis dalam mengakumulasikan Pb di air dan sedimen, dan menentukan nilai batas aman konsumsi. Sampel udang, air dan sedimen dianalisis menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Pb tertinggi pada Penaeus merguiensis adalah hepatopankreas>insang>daging, dengan kisaran rata-rata 0,1897–0,4064 mg/kg, insang 0,2424-0,4770 mg/kg, dan daging 0,1348-0,1636 mg/kg. Konsentrasi Pb rata-rata dalam air berkisar antara 0,2624-0,5713 mg/L, sementara sedimen berkisar dari 0,2783-0,9760 mg/kg. Kemampuan Penaeus merguensis untuk mengakumulasi Pb termasuk dalam kategori rendah. Nilai asupan harian sekitar 9,760-11,128 kg/minggu

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP BERBASIS WEBSITE DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN

    No full text
    Proses sertifikasi yang panjang memaksa pemerintah untuk fokus meluncurkan program prioritas nasional bernama Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL). Program ini diprioritaskan agar masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah dapat mendaftarkan tanahnya dengan mudah, aman dan cepat. Sertifikat tanah dianggap penting dikarenakan merupakan salah satu bukti hak atas tanah dan dapat menghindari segala sengketa ataupun perseteruan antar masyarakat. Namun nyatanya program ini dinilai masih belum efektif dan efisien dikarenakan proses pendaftaran serta pendataannya masih bersifat manual. Selain itu informasi terkait program ini juga belum tentu didengar oleh seluruh masyarakat. Maka dari itu dibutuhkan sarana informasi yang memadai yang mampu memberikan informasi sepenuhnya terkait PTSL.  Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, segala permasalahan tersebut dapat diatasi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah sistem informasi PTSL berbasis website. Dalam proses perancangannya menggunakan metode perancangan sistem waterfall yang terdiri dari tahapan analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem dan operation and maintenance. Hasil penelitian ini berupa website sistem informasi PTSL yang telah dirancang sedemikian rupa

    I Maddik Daeng Rimakka Sang Raja Ditelan Maut

    No full text
    70 hlm, : ils, ; 21 c

    Increasing prosocial behavior through caring scout activities

    Get PDF
    Prosocial behavior must always be possessed by every student, especially student scout members. The low prosocial behavior possessed by students of the scout members of SMAN 4 Bone, is very influential in establishing interactions in their environment. This research wants to see an increase in prosocial behavior through caring boy scout activities. The design in this study uses The One Group Pre-Post Test Design. The number of participants in this study were 22 students who were members of the scouts of SMAN 4 Bone using purposive sampling technique. Data were collected using a scale of prosocial behavior consisting of 40 items. The statistical test used is Wilcoxon with RStudio software version 1.2.1335. The results of this study indicate that the pretest score was M = 108.6 and the post-test score was M = 120.4. The results of testing the hypothesis obtained values ??Z (-4.06) and p (.00 &lt; .05), so there is an increase in prosocial behavior through scout care activities. The difference in the pretest and posttest scores shows that the scout care activities are activities that can improve the prosocial behavior of students, especially for students who are members of the Boy Scouts of SMAN 4 Bone
    corecore