14,612 research outputs found

    PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM (KAO) PADA BETON ASPAL DENGAN MENAMBAHKAN 1% DAN 2% PARUTAN KARET BAN DALAM KENDARAAN RODA 4

    Get PDF
    ABSTRAKKadar aspal optimum (KAO) menjadi persyaratan mutlak dalam setiap campuran lapis perkerasan beraspal. Pada sistem perkerasan lentur (flexible pavement) dipakai material aspal sebagai bahan pengikat agregat, salah satunya cara untuk meningkatkan kualitas aspal dan perkerasan lentur dapat dilakukan dengan penambahan parutan karet ban dalam. Penelitian ini bertujuan membandingkan KAO yang ditambahkan 1% dan 2% parutan karet ban dalam pada campuran (AC-WC) dan Portland cement sebagai filler. Tahapan awal pada penelitian ini yaitu mencari Kadar Aspal Optimum (KAO) dengan menambahkan langsung parutan karet ban dalam bekas kendaraan roda 4 (1%,2%) dan Portland semen (PC) sebagai filler terhadap berat campuran pada agregat. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan dari persentase parutan karet ban dalam kendaraan roda 4 dan Portland semen sebagai filler, mempengaruhi nilai parameter marshall, terutama VIM pada kadar aspal optimum (KAO) 5.55% dengan penambahan ban karet 2% yaitu 2.95% , dan pada kadar aspal optimum (KAO) 5.00% dengan penambahan ban karet 1% yaitu 5.10%. Nilai persentase pada KAO 5.00% dan 5.55% memiliki stabilitas tertinggi pada campuran 1% parutan karet pada kadar aspal 5.00% yaitu 1864.00 kg . Nilai flow lebih tinggi ada pada campuran 2% parutan karet pada kadar aspal 5.55% yaitu 3.46 mm. Nilai MQ lebih tinggi ada pada campuran 1% parutan karet pada kadar aspal 5.00% yaitu 660.00 Kg/mm. Nilai density lebih tinggi ada pada campuran 2% parutan ban pada kadar aspal 5.55% yaitu 2.50 gr/mm. Nilai VIM lebih tinggi ada pada campuran 1% parutan karet pada kadar aspal 5.00% yaitu 5.10%. Nilai VMA lebih tinggi ada pada campuran 1% parutan karet pada kadar aspal 5.55 % yaitu 17.92%. Nilai VFA lebih tinggi ada pada campuran 2% parutan karet pada kadar aspal 5.55% yaitu 88.98 %. Kata Kunci : Kadar Aspal Optimum (KAO), Parutan Karet Ban Dalam Bekas, Portland Cement (PC)

    Towards distributed architecture for collaborative cloud services in community networks

    Get PDF
    Internet and communication technologies have lowered the costs for communities to collaborate, leading to new services like user-generated content and social computing, and through collaboration, collectively built infrastructures like community networks have also emerged. Community networks get formed when individuals and local organisations from a geographic area team up to create and run a community-owned IP network to satisfy the community’s demand for ICT, such as facilitating Internet access and providing services of local interest. The consolidation of today’s cloud technologies offers now the possibility of collectively built community clouds, building upon user-generated content and user-provided networks towards an ecosystem of cloud services. To address the limitation and enhance utility of community networks, we propose a collaborative distributed architecture for building a community cloud system that employs resources contributed by the members of the community network for provisioning infrastructure and software services. Such architecture needs to be tailored to the specific social, economic and technical characteristics of the community networks for community clouds to be successful and sustainable. By real deployments of clouds in community networks and evaluation of application performance, we show that community clouds are feasible. Our result may encourage collaborative innovative cloud-based services made possible with the resources of a community.Peer ReviewedPostprint (author’s final draft

    PENGENDALI VARIASI KECEPATAN PUTAR MOTOR DC MENGGUNAKAN ARDUINO YANG DIKONTROL MELALUI SMARTPHONE VIA BLUETOOTH

    Get PDF
    Kecepatan motor yang dapat divariasikan sangat dibutuhkan dalam penerapan pada alat penggerak dan alat bantu untuk melakukan suatu pekerjaan. Pembalikan arah putaran merupakan faktor penting lainnya dalam memaksimalkan performansi Motor DC.Pengontrolan kecepatan dan arah putaran dapat dilakukan menggunakan pengontrol motor Monster Moto Shield VNH2SP30 yang dapat dikontrol melalui mikrokontroller (Arduino).Arduino dapat dihubungkan dan dikontrol melalui aplikasi smartphone menggunakan modul bluetooth.Pada penelitian ini, aplikasi smartphone dikembangkan untuk mengontrol motor DC, memonitor kecepatan putaran motor DC yang hasilnya dimonitor menggunakan sensor. Untuk pengontrolan motor DC, aplikasi smartphone digunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor, meningkatkan dan mengurangi kecepatan Motor DC, dan membalikkan arah putaran Motor DC. Untuk pemonitoran Motor DC, aplikasi smartphone digunakan untuk menampilkan hasil monitoring kecepatan putar Motor DC.MIT App Inventor (ai2.appinventor.mit.edu) digunakan untuk pengembangan aplikasi smartphone. Sensor LM393 Slot-type Optocoupler Module digunakan untuk memonitor kecepatan putaran motor DC. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: Maksimal jarak antara pengontrol jarak jauh (aplikasi smartphone) dan sistem (Arduino) adalah 9 meter, persentase selisih hasil perhitungan dan pengukuran nilai tegangan terminal motor adalah 7.25%, dan perubahan nilai duty cycle berpengaruh pada lebar pulsa on dan off yang kemudian juga memberi pengaruh pada perubahan kecepatan putaran motor.Besar perubahan kecepatan putaran motor sesuai dengan perubahan duty cycle

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Loyalitas Perawat RSUD Hasanusin Damrah Kabupaten Bengkulu Selatan

    Get PDF
    SPeran tenaga perawat dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan sangatlah penting. Tenaga perawat relatif lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, maka wajarlah jika loyalitas kerja perawat sangat berperan untuk menjadi penentu bagi citra rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor pemberian kesejahteraan, faktor fasilitas kerja dan suasana kerja mempengaruhi loyalitas perawat RSUD Hasanudin Damrah Kabupaten Bengkulu Selatan.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini dilaksanakan pada 12 Agustus – 12 September 2016 RSUD Hasanudin Damrah Kabupaten Bengkulu Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 105 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 51 orang perawat. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tunjangan kesejahteraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja perawat dengan nilai koefisien sebesar 6.332 (0,012 < 0,05). Penyedian fasilitas kerja tidak berpengaruh terhadap loyalitas kerja perawat. Suasana kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja perawat dengan nilai koefisien sebesar 8.430 (0,004 < 0.05) dan merupakan faktor yang paling besar berpengaruh terhadap loyalitas kerja perawat. Saran, diperlukan evaluasi terhadap fasilitas perawat saat ini, jika perlu disesuaikan dengan kebutuhan

    A distributed auctioneer for resource allocation in decentralized systems

    Get PDF
    In decentralized systems, nodes often need to coordinate to access shared resources in a fair manner. One approach to perform such arbitration is to rely on auction mechanisms. Although there is an extensive literature that studies auctions, most of these works assume the existence of a central, trusted auctioneer. Unfortunately, in fully decentralized systems, where the nodes that need to cooperate operate under separate spheres of control, such central trusted entity may not exist. Notable examples of such decentralized systems include community networks, clouds of clouds, cooperative nano data centres, among others. In this paper, we make theoretical and practical contributions to distribute the role of the auctioneer. From the theoretical perspective, we propose a framework of distributed simulations of the auctioneer that are Nash equilibria resilient to coalitions and asynchrony. From the practical perspective, our protocols leverage the distributed nature of the simulations to parallelise the execution. We have implemented a prototype that instantiates the framework for bandwidth allocation in community networks, and evaluated it in a real distributed setting.Peer ReviewedPostprint (author's final draft

    ImplemEntasi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Di Koperasi Mahasiswa “Padang Bulan”

    Full text link
    Perjanjian kerja waktu tertentu adalah perjanjian kerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terbentuk agar dapat menangani masalah ketenagakerjaan di Indonesia serta dapat memberikan kepastian hukum. Perjanjian kerja waktu tertentu termuat dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Koperasi Mahasiswa “Padang Bulan” merupakan instansi yang juga harus patuh dalam peraturan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Koperasi Mahasiswa “Padang Bulan” juga menerapkan praktek perjanjian kerja waktu tertentu dalam membantu menjalankan unit USAhanya sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana praktek perjanjian kerja waktu tertentu di Koperasi Mahasiswa “Padang Bulan” ditinjau berdasarkan Undang-Undang No 13 Tahun 2003 dan Hukum Islam.Temporary appointment work agreement is an employment appointment with business entity for create employment contract during a particular period time or particular work. Th act No. 13 of 2003 on manpower formed in order to handle manpower problems in Indonesia including give the legal security. The temporary appointment work agreement (temporary worker) included in Act No. 13 of 2003 on Manpower. Student cooperative “Padang Bulan” State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang is an Instance that must have to do in Act No. 13 of 2003 on Manpower because student cooperative “Padang Bulan” is also applicable to temporary appointment work agreement in operating the business entreprise so that the researcher have intention to do a research regarding how the temporary appointment work agreement practicing in student cooperative “Padang Bulan” State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang based on the Act no. 13 of 2003 and shariah law
    corecore