50 research outputs found

    ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA DI KECAMATAN KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

    Get PDF
    Prasarana pariwisata adalah fasilitas utama yang menjadikan tempat wisata dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang berkunjung. Sedangkan sarana pariwisata adalah fasilitas yang disediakan oleh perusahaan guna memberikan pelayanan kepada para wisatawan, karena maju mundurnya sarana pariwisata tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan. Prasarana dan sarana dapat menjadi salah satu penunjang yang sangat penting agar daya tarik wisata banyak diminati wisatawan. Karena apabila prasarana dan sarana tidak dikembangkan dengan baik akan berakibat berkurangnya minat wisatawan yang berkunjung. Tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji tentang ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis pengolahan data dan analisis skala likert. Analisis pengolahan data yaitu menentukan frekuensi (presentase), serta angka-angka yang disusun dalam tabel, analisis skala likert digunakan untuk mengukur persepsi sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial di objek wisata. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yaitu sebagai acuan terhadap pemerintah untuk penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Kata Kunci: Prasarana dan Sarana Pariwisat

    Perencanaan Ruang Terbuka Sebagai Ruang Evakuasi di Kota Manado

    Get PDF
    Mitigasi bencana merupakan hal yang penting untuk kota manado yang berada di Wilayah Sulawesi dikepung oleh lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia dengan jumlah penduduk tahun 2018 menurut BPS adalah 430.133 jiwa membuat Kota Manado menjadi rawan bencana, selain itu dari data BMKG tahun 1845-2014, Kota Manado dilanda puluhan gempa bumi dan juga memiliki resiko bencana tsunami. Untuk itu, diperlukan mitigasi bencana, salah satu mitigasi bencana di Indonesia adalah dengan menambah ruang Terbuka (Open Space). Secara umum ruang terbuka terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau yang berfungsi sebagai konektor antar ruang permukiman yang bertujuan memudahkan saat evakuasi bencana sehingga dapat meminimalkan jatuhnya korban. RTRW Kota Manado telah mengatur ruang evakuasi pada titik tertentu, namun belum ada detail khusus bencana gempa bumi dan tsunami, untuk itulah maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan secara umum yaitu untuk melengkapi dokumen RTRW Kota Manado tentang ruang terbuka berbasis mitigasi bencana terutama bencana gempa bumi dan tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ruang-ruang terbuka di Wilayah penelitian sudah mencukupi sebagai ruang evakuasi bencana Gempa Bumi namun untuk bencana Tsunami, ruang-ruang terbuka yang ada belum memenuhi syarat sebagai ruang evakuasi sehingga kebutuhan ruang evakuasi untuk bencana tsunami masih perlu ditambah Kata kunci: Ruang Terbuka;Ruang Evakuasi; Kota Manad

    PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DI DISTRIK JAYAPURA UTARA, KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS: TAMAN IMBI)

    Get PDF
    Pengembangan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura merupakan salah satu program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jayapura tahun 2018-2022. Penetapan Taman Imbi oleh Pemerintah Kota Jayapura menjadi salah satu langkah terciptanya ruang publik ramah anak di Jayapura. Namun pengembangan di Taman Imbi perlu dilakukan karena masih banyak kriteria Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang belum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini. Metode penelitian desktiptif kualitatif dan kualitatid dengan analisis skala likert digunakan dalam penelitian dilakukan untuk menentukan kriteria indikator ruang publik ramah anak. Indikator kriteria ruang publik ramah anak yang ada di Taman Imbi menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas Taman Imbi masih ada yang perlu ditingkatkan yaitu fasilitas taman bermain dan olahraga.Kata kunci: RPTRA; ruang publik;  taman Imbi

    ANALISIS PENGELOLAAN LUMPUR TINJA DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO

    Get PDF
    Pengelolaan lumpur tinja dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai salah satu tujuan penataan ruang, yakni mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan melalui perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang (Pasal 3 Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Oleh sebab itu,pengelolaan lumpur tinja yang memadai dan terpadu secara menyeluruh sangat diperlukan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan peningkatan timbulan lumpur tinja akibat tingginya jumlah dan kepadatan penduduk di kawasan perkotaan. Dalam hal ini, khususnya untuk kawasan padat penduduk memerlukan komunalisasi pengelolaan lumpur tinja, dan penyediaan fasilitas pengolah yang bersifat lanjutan dari tangki septic. Maka dari itu peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang analisis pengelolaan lumpur tinja di Kecamatan Sario Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui cara mengelola lumpur tinja pada pemukiman padat penduduk di Kecamatan Sario dan Menentukan kebutuhan pengelolaan dan lokasi sarana pengelolaan lumpur tinja pada pemukiman padat penduduk di Kecamatan Sario. Tahapan analisis untuk mencapai tujuan penelitian terdiri atas 4 tahap yakni : identifikasi permukiman padat padat penduduk di Kecamatan Sario atau penentuan lokasi penelitian; deskripsi kondisi eksisting pengelolaan lumpur tinja pada lokasi penelitian; proyeksi jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan timbulan lumpur tinja tahun 2014-2034; dan penentuan kebutuhan dan lokasi sarana pengelolaan lumpur tinja tahun 2014-2034. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : Pengelolaan lumpur tinja yang  saat ini diterapkan masyarakat pada permukiman padat penduduk di Kecamatan Sario adalah system setempat dan Kebutuhan pengelolaan lumpur tinja yang cocok untuk diterapkan pada permukiman padat penduduk di Kecamatan Sario hingga tahun 2034 adalah system setempat dilengkapi dengan pengolahan tambahan berupa anaerobic baffled reactor sebanyak 23 unit

    Analisis Perlindungan Mata Air di Kota Tomohon

    Get PDF
    AbstrakKota Tomohon sebagai kawasan yang berada di dataran tinggi/perbukitan berperan penting dalam hal penyedia air bagi daerahnya sendiri maupun untuk daerah disekitarnya. Meningkatnya kebutuhan terhadap sumber daya air disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas pembangunan. Demi menjaga kualitas air tanah dari pencemaran, langkah awal yang perlu dilakukan yaitu penentuan zona perlindungan mata air, zona perlindungan mata air merupakan kawasan di sekitar mata air yang memberikan informasi terkait potensi pencemaran pada sumber air. Untuk mencapai hasil dalam menyusun penelitian tentang perlindungan mata air digunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik analisis spasial buffer pada masing-masing titik mata air yang dilakukan untuk mengetahui luas wilayah dari tiap zona perlindungan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mata air yang bisa dibuatkan zona perlindungan mata air yaitu mata air yang memiliki jarak cukup jauh dari area permukiman lebih disekitar 200 meter dari pusat mata air, dimana mata air yang memenuhi kriteria tersebut adalah : mata air Regesan, Sasalak I, Sasalak II, Patar, Wuwunongan. Dengan hasil perhitungan jarak zona I berjarak 10-15 meter dari titik mata air. Zona II merupakan hasil perhitungan menggunakan rumus kecepatan udara tanah dengan hasil : mata air Regesan (140,4 m) Sasalak I (86,4 m), Sasalak II (172,8 m), Patar (86,4 m), Wuwunongan ( 49,68 m).Kata kunci: Mata Air, Zona Perlindungan, Buffer, ZonasiAbstractTomohon City as an area located in the highlands/hills plays an important role in terms of water supply for its own area and for the surrounding areas. The increasing demand for water resources is caused by the increasing population and development activities. In order to maintain the quality of groundwater from pollution, the first step that needs to be taken is the determination of spring protection zones, spring protection zones are areas around springs that provide information related to the potential for pollution of water sources. To achieve the results in compiling research on spring protection, a quantitative descriptive method approach was used, with a spatial buffer analysis technique at each spring point conducted to determine the area of each protection zone. From the results of the research, it is known that springs that can be made spring protection zones are springs that have a considerable distance from residential areas of more than around 200 meters from the center of the spring, where springs that meet these criteria are: Regesan, Sasalak I, Sasalak II, Patar, Wuwunongan springs. With the results of the calculation of the distance zone I is 10-15 meters from the spring point. Zone II is the result of calculations using the ground air velocity formula with the results: Regesan spring (140.4 m) Sasalak I (86.4 m), Sasalak II (172.8 m), Patar (86.4 m), Wuwunongan (49.68 m).Keyword: Spring, Protection Zone, Buffer, Zonin

    ANALISIS PERUBAHAN LUAS KAWASAN RESAPAN AIR DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Pembangunan Kota Manado diarahkan ke lahan-lahan bertopografi berbukit yang berfungsi lindung sehingga banyak kawasan yang berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman. Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui sebaran kawasan resapan air dan kelas kesesuaiannya di Kota Manado serta untuk mengetahui luas perubahan kawasan resapan air periode tahun 2000-2012. Metode yang digunakan yaitu skoring dan overlay menggunakan sistem Informasi Geografi (SIG). Data-data yang digunakan yakni peta curah hujan, peta kemiringan lahan, peta eksisting penggunaan tahun 2000 dan tahun 2012, dan peta tekstur tanah. Hasil penelitian memperlihatkan Kota Manado pada tahun 2000 tidak ada kawasan yang memiliki  sebaran kawasan  resapan air dengan kelas sesuai. Kelas kesesuaian yang ada hanyalah kelas cukup sesuai, kelas kurang sesuai dan kelas tidak sesuai. Kelas kesesuaian kawasan resapan air tersebar di seluruh wilayah penelitian. Perubahan  luas kawasan resapan air di Kota Manado adalah sebagai berikut: (a) Kelas kesesuaian kurang sesuai mengalami perubahan penggunaan lahan seluas 967,45 Ha atau 22,87 % dari kawasan-kawasan yang terjadi alih fungsi lahan  atau sebesar 16,14 % dari seluruh luas kelas kurang sesuai; (b) Kelas kesesuaian cukup sesuai mengalami perubahan penggunaan lahan seluas 764,9 Ha atau 23,12% dari seluruh kelas cukup sesuai. Secara keseluruhan perubahan luas penggunaan lahan di kawasan resapan air Kota Manado periode tahun 2000-2012 baik kelas kesesuaian kurang sesuai maupun kelas kesesuaian cukup sesuai yakni sebesar 18,61% dari luas kawasan resapan air yakni seluas 9.307,87 Ha

    OPTIMALISASI ENVIRONMENT GAME PADA ARSITEKTUR DAN RUANG LUAR

    Get PDF
    Saat ini di Indonesia mengalami perkembangan seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali lingkungan tempat manusia berada. Terbatasnya lahan untuk pembangunan diperkotaan membuat arsitek harus memiliki strategi penataan lingkungan (Environment Game) yang tepat. Dengan adanya penataan pada lingkungan dapat membuat lingkungan memiliki kualitas yang baik. Optimalisasi Environment Game Pada Arsitektur Dan Ruang Luar dapat menghadirkan suatu lingkungan yang berkualitas melalui proses dan strategi yang sederhana dengan memperhatikan nilai-nilai dan norma yang tidak hanya indah secara arsitektural tapi juga mampu memicu reaksi emosional seseorang

    Perencanaan Daya Tarik Wisata Berbasis Ekowisata di Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan

    Get PDF
    Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki potensi Daya Tarik Wisata alam dan wisata bahari yang sangat indah. Daya Tarik yang dapat di kembangkan di lokasi tersebut di antaranya wisata alam dan bahari seperti keindahan bentang alam pulau – pulau kecil, keindahan bawah laut, dan pasir putih yang menciptakan keindahan pulau – pulau kecil di Kepulauan Widi. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi potensi Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gane Timur Selatan Berbasis Ekowisata, dan mengetahui arahan perencanaan pariwisata menggunakan pendekatan metode analisis SWOT. Hasil identifikasi potensi Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gane Timur Selatan diperoleh bahwa Kepulauan Widi memiliki Daya Tarik Wisata alam yang indah dengan persebaran pulau–pulau kecil, hutan mangrove, tempat memancing para masyarakat nelayan, air laut jernih kehijauan dan hamparan pasir putih yang halus dengan panjang 150 km2 menyatukan Kepulauan Widi.Kata kunci; Daya Tarik Wisata Kepulauan WidiAbstractSouth East Gane District, South Halmahera Regency, North Maluku Province is one of the sub-districts that has beautiful natural tourism and marine tourism potential. Attractions that can be developed in this location include natural and marine tourism such as the beauty of the landscape of small islands, the beauty of the underwater world, and the stretch of white sand that creates the beauty of the small islands in the Widi Islands. The purpose of this research is to identify the potential of Ecotourism-Based TouristAttractions in Southeast Gane Regency, as well as to find out the direction of tourism planning with the SWOT analysis method approach. The results of the identification of potential tourist objects in Southeast Gane District found that the Widi Islands have beautiful natural tourist attractions with stretches of small islands, mangrove forests, fishing grounds for fishing communities, clear green sea water and elongated stretches of fine white sand. sand. 150 km2 unites the Widi Islands.Keyword: Tourist Attraction Widi Island

    ANALISIS POTENSI WISATA DI LANGOWAN (Studi Kasus: Kecamatan Langowan Barat & Kecamatan Langowan Utara) ANALYSIS OF TOURISM POTENTIAL IN LANGOWAN (Case Study: West Langowan District & North Langowan District)

    Get PDF
    ABSTRAK Wilayah Langowan merupakan bagian dari administrasi Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, yang terdiri dari 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Langowan Barat, Kecamatan Langowan Utara, Kecamatan Langowan Selatan dan Kecamatan Langowan Timur. Dua wilayah kecamatannya  memiliki potensi sumberdaya alam yang dapat berkembang menjadi potensi wisata diantaranya terletak di  Desa Tumaratas I, Desa Tumaratas II dan Desa Kopiwangker Kecamatan Langowan Barat. Sedangkan potensi wisata lainnya terletak di  Desa Karumenga dan Desa Toraget Kecamatan Langowan Utara. Oleh karena masyarakat desapun masih kurang menanggapi dan memahami prospek perkembangan pembangunan pariwisata dan pemerintah masih belum mampu mensinergikan potensi keunggulan dengan program-program pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta pelestarian lingkungan maka penelitian ini bertujuan mengidentifikasi layak atau tidaknya potensi wisata yang dimiliki serta menganalisis strategi pengembangan potensi wisata yang ada di Kecamatan Langowan Barat dan Langowan Utara. Teknik analisis menggunakan pedoman ADO-ODTWA (analisis daerah operasi objek dan daya tarik wisata) dan analisis SWOT. Kata kunci: Potensi Wisata, ADO-ODTWA, SWOT, Strategi Pengembangan ABSTRACT The Langowan area is part of the administration of Minahasa Regency, North Sulawesi Province, which consists of 4 sub-districts, namely West Langowan District, North Langowan District, South Langowan District and East Langowan District. The two sub-districts have natural resource potential that can develop into tourism potential, including those located in Tumaratas I Village, Tumaratas II Village and Kopiwangker Village, West Langowan District. Meanwhile, other tourism potentials are located in Karumenga Village and Toraget Village, North Langowan District. Because the village community still does not respond to and understand the prospects for the development of tourism development and the government is still not able to synergize the potential for excellence with sustainable development programs oriented to people's economic growth and environmental conservation, this study aims to identify whether or not the tourism potential is feasible and analyze strategies for developing tourism potential in the Districts of West Langowan and North Langowan. The analysis technique uses ADO-ODTWA guidelines (analysis of operating areas of objects and tourist attractions) and SWOT analysis. Keywords: Tourism Potential, ADO-ODTWA, SWOT, Development Strateg

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POTENSI PENGEMBANGAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) GUNUNG TUMPA SEBAGAI PRODUK EKOWISATA DI KECAMATAN BUNAKEN

    Get PDF
    Taman Hutan Distrik H.V. Worang Gunung Tumpa menawarkan pemandangan alam yang indah dan keanekaragaman hayati yang besar karena memiliki nilai konservasi yang harus dijaga dan dilestarikan. Bermanfaat dalam penerapan model wisata berbasis alam sebagai alternatif wisata berkelanjutan dan bermanfaat bagi  kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal di sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap  TAHURA Gunung Tumpa H.V. potensi pengembangan. Sebagai produk ekowisata di Kecamatan Bunaken. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan teknik analisis kuantitatif skala Likert. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat sudah memahami apa itu Tahura dan Ekowisata, sehingga ada kesadaran untuk menjaga dan melindungi potensi keanekaragaman hayati yang ada. Masyarakat dilibatkan dalam administrasi. Namun  pendapatan masyarakat belum berkembang dengan adanya objek wisata alam tersebut. Masyarakat berharap para tokoh dapat mengembangkan tempat wisata tersebut agar banyak dikunjungi wisatawan  dan masyarakat dapat memperoleh penghasilan dengan  berjualan di daerah tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada infrastruktur yang ada agar  wisatawan dapat menikmati dan merasa nyaman  berwisata di kawasan wisata alam Tahura Gunung Tumpa.   Kata Kunci : Persepsi Masyarakat; Ekowisata; Atraksi Wisat
    corecore