18 research outputs found

    Pusat Rehabilitasi Pecandu Narkoba di Minahasa. Teori Gestalt dalam Arsitektur

    Full text link
    Penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu dari kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Kejahatan luar biasa merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan hak asasi umat manusia lain, telah disepakati sacara Internasional sebagai pelanggaran HAM berat yang berada dalam yuridiksi International Criminal Court dan Statuta Roma, mendapatkan hukuman seberat- beratnya termasuk hukuman mati bagi pelaku kejahatan tersebut. Berada di daerah perbatasan membuat Sulawesi Utara menjadi sasaran para pengedar narkoba. Saat ini Sulawesi Utara tercatat sebagai salah satu daerah penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia. Menurut data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulut, terdapat 36.700 pengguna narkoba dan jika dilihat dari jenis pekerjaan, pelajar tingkat SMP menduduki peringkat pertama. Provinsi Sulawesi Utara membutuhkan wadah yang dengan tepat dan benar merehabilitasi para penyalahguna narkoba agar dapat mengurangi angka penyalahgunaan narkoba. Dengan menerapkan pendekatan tema, yaitu Teori Gestalt pada bangunan Pusat Rehabilitasi diharapkan mampu menonjolkan kesan aman, nyaman dan ‘diterima\u27 hingga mengubah cara pandang para pecandu narkoba. Pengaturan dan penataan lahan serta bangunan yang mendukung interaksi social, adanya elemen yang menstimulasi visual seperti pemandangan dan pengaplikasian warna pada bangunan. Berdasarkan tinjauan wilayah, Kabupaten Minahasa memiliki potensi besar dari sumber daya alam dan lingkungan. Kondisi lingkungan yang sebagian besar masih berupa ruang terbuka hijau dan jauh dari keramaian cocok menjadi lokasi pusat rehabilitasi

    PEMETAAN ZONA RESAPAN AIR TAHURA H. V. WORANG GUNUNG TUMPA SEBAGAI INPUT PERENCANAAN DESAIN TAPAK KAWASAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL

    Get PDF
    Tahura H. V. Worang Gunung Tumpa merupakan salah satu infrastruktur hijau yang harus dilestarikan fungsinya guna meredam suhu panas perkotaan (urban heat island) akibat berkurangnya fungsi vegetasi dan konservasi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona resapan air, menganalisis tingkat kekritisan zona - zona resapan air dan menghasilkan rekomendasi sebagai input pada dokumen perencanaan desain tapak Tahura H. V. Worang Gunung Tumpa . Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan spasial (spatial approach). Analisis spasial menggunakan metode tumpangsusun (overlay) pada perangkat lunak sistem informasi geografis. Penelitian ini menghasilkan distribusi kelas kekritisan resapan air yang baik dan tersebar pada blok – blok pengelolaan. Blok perlindungan memiliki luasan kelas kekritisan resapan air baik sebesar 27,60 Ha, blok pemanfaatan dengan luasan 113,22 Ha, blok koleksi dengan luasan 6,76 Ha, blok rehabilitasi dengan luasan 47,22 Ha, blok religi, budaya dan sejarah dengan luasan sebesar 0.30 Ha dan blok tradisional dengan luasan 11,40 Ha.Kata Kunci: Resapan Air, Desain Tapak, Tahura H.V. Worang, Gunung Tump

    Hotel Wisata Di Manado (Implementasi Konsep Taman Gantung Babylonia)

    Full text link
    Dalam ilmu sejarah arsitektur dikenal dengan peradaban arsitektur Mesopotamia dengan ciri khas arsitekturalnya yaitu taman gantung babilonia (Hanging Garden Of Babylon) yang merupakan ikon dari arsitektur hijau di jaman purbakala. Dewasa ini perancangan arsitektur semakin berkembang kepada gaya arsitektur yang tanggap akan lingkungan. Hal tersebut didasari oleh semakin diperlukannya tindakan nyata ataupun tanggapan terhadap kerusakan yang telah disebabkan oleh manusia. Implementasi konsep Taman Gantung Babylonia pada Hotel Wisata di Kota Manado merupakan salah satu wujud nyata dari arsitektur yang tanggap akan lingkungan di masa kini. Tujuan dari Penerapan konsep Taman Gantung Babylonia yaitu untuk menunjang visi ekowisata yang merupakan program dari pemerintah Kota Manado sekaligus membentuk hubungan yang bersinergi antara bangunan dan alam. Upaya ini tentunya tak lepas dari keberadaan Kota Manado sendiri yang memiliki potensi pariwisata yang baik karena ditunjang dengan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang besar sehingga menjadikan Kota Manado Sebagai salah satu kota tujuan pariwisata di Indonesia. Dengan dihadirkannya desain Hotel Wisata di Kota Manado diharapkan dapat menunjang kegiatan pariwisata yang ada ataupun dapat menjadi alternatif objek wisata baru dengan penerapan dari tema perancangannya

    Hotel Resort Di Danau Sentani Kabupaten Jayapura “ Ekologi Sebagai Pendekatan Desain”

    Full text link
    Kabupaten Jayapura merupakan salah satu wilayah yang ada di Provinsi Papua, Kabupaten Jayapura memiliki potensi yang besar dalam sektor pariwisata. Kekayaan objek wisata yang ada di Kabupaten Jayapura antara lain wisata alam, peninggalan sejarah dan budaya. Salah satu kawasan objek wisata yang terkenal di Kabupaten Jayapura yakni Danau Sentani yang terletak di Distrik Sentani Timur. Danau Sentani merupakan lokasi terpilih dalam perancangan Objek Hotel Resort di Danau Sentani Kabupaten Jayapura. Dengan penerapan Ekologi Sebagai Pendekatan Desain, perencanaan dan perancangan memperhatikan nilai-nilai ekologi yakni alam sekitar Danau Sentani sebagai pendekatan desain, sehingga tidak merusak kondisi alam di Danau Sentani dan menjaga ekosistem danau, sehingga dapat menarik wisatawan di Kabupaten Jayapura

    Green City Hotel Di Manado. Green Architecture

    Full text link
    Perkembangan pariwisata kota Manado semakin meningkat tiap tahunnya. Selain itu sektor industri, perdagangan dan jasa pembangunannya juga semakin maju, hal ini juga didukung oleh faktor letak geografis. Peluang dan potensi yang dimiliki Kota Manado sangat besar dalam peningkatan dan pendapatan di sektor parawisata. Konsep perencanaan City hotel di Kota Manado, mengacu pada kebutuhan akan jasa akomodasi sebagai penunjung program pemerintah serta mendukung pariwisata-pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.Global warming yang saat ini terjadi, maka berbagai bentuk USAha dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global, salah satunya dengan menghadirkan city hotel mengusung konsep Green Architecture. Dengan meminimalkan dampak negatif rancang bangunan terhadap alam, lingkungan dan manusia. Berkurangnya lahan hijau dalam kota yang tergantikan oleh bangunan, sehingga perlu menempatkan ruang hijau publik ke dalam bangunan.Oleh karena itu pengertian judul Green City Hotel di Manado adalah “Suatu akomodasi pariwisata dalam kota dengan fasilitas menginap, berbisnis, maupun berlibur dengan konsep arsitektur hijau atau bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan yang berada pada pusat Kota Manado
    corecore