23 research outputs found

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas VII A. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi dan tehnik analisis data adalah berupa analisis data  kuantitatif dan kualitatif. Hasil penilaian aktivitas pendidik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan proses pemelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama sebesar 66% dan dipertemuan kedua sebesar 70%. Dan pada siklus II pada pertemuan pertama dengan peningkatan mencapai 81% dan peningkatan terbesar berada dipertemuan kedua dengan mencapai 89%. Hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada siklus I pada pertemuan pertama sebesar 52% dan pada pertemuan kedua sebesar 69,60% dengan nilai rata-rata 60,80% pada siklus II pada pertemuan pertama sebesar 79,80% dan pertemuan kedua dengan peningkatan sebesar 84,20% dengan nilai rata-rata 82%. Hasil belajar siswa pada tema Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Kelas VII A SMP Mihammadiyah 13 Makassar pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 dan 13 siswa belum tuntas dengan presentase 55,17% dengan nilai rata-rata sebesar 70,58%. Dan pada siklus II menunjukkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 dan 7 siswa belum tuntas dengan presentase 78,12% dengan rata-rata nilai sebesar 77,87%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan pehaman, kreatifitas, serta hasil belajar siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 13 Makassar

    PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MELALUI KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya sekolah dan kepemimpinan kepala sekola melalui kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa sekolah dasar di kordinator wilayah kecamatan tamalate kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan desain kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yaitu pegawai negeri sipil di coordinator wilayah kecamatan tamalate kabupaten Jeneponto 165 guru, dengan menggunakan tehnik sampling jenuh, sehingga sampel akhir yang dilibatkan adalah 165 guru. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, interview dan dokumentasi, sedangkan analisis data adalah path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah mampu mempengaruhi secara langsung prestasi belajar siswa maupun secara tidak langsung melalui kinerja guru. Budaya sekolah ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai yang dianut oleh sekolah memberikan tolak ukur yang baik bagi seluruh komunitas sekolah untuk menjaga dan mempertahankan apa yang dianutnnya, begitupun kepemimpinan kepala sekolah yang memberikan banyak kesempatan kepada guru ataupun siswa menyampaikan ide-ide ataupun masalah yang dihadapinya

    Hubungan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 12 Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahuai Apakah Terdapat Hubungan yang signifikan Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 12 Makassar. Tempat dan waktu dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 12 Makassar, pada bulan September 2019 tahun Pelajaran 2019/2020. Populasi adalah Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 12 Makassar yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 48 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 33 perempuan. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan uji product moment. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan mempunyai hubungan signifikan terhadap efektivitas kerja tenaga kependidikan di SMA Negeri 12 Makassar. Hasil perhitungan uji p-value pada taraf signifikansi α = 0.05 dan n = 12 dengan pengujian 2 pihak dk = n-2 = 48-2 = 46, diperoleh 0,02 < 0,05. Faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja adalah (a) Waktu, (b) Tugas, (c) Produktivitas, (d) Motivasi, (e) Evaluasi Kerja, (f) Perlengkapan dan Fasilitas, (g) Lingkungan Kerja, dan (h) Kemampuan Intelektual, dan (i) Pengawasan

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN Alamat : Sanggrahan,Potorono,Banguntapan,Bantul,Yogyakarta 55191 Tlp. (0274)6830770

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah dilaksanakan di SMP Negeri 5 Baguntapan selama 5 minggu sejak 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sekolah yang menjadi tujuan PPL beralamat di Sanggrahan, Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakart a 55191 Tlp. (0274) 6830770. Berbagai program PPL telah dilaksanakan. Kegiatan PPL yang telah dilakukan dimulai dengan observasi kelas, penyusunan perangkat pembelajaran, konsultasi kepada guru pembimbing dan melakukan praktik mengajar sesuai rencana pembelajar. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program individu tersebut adalah memberikan perubahan proses pembelajaran yang aktif dan menarik, serta melatih keterampilan proses siswa dalam belajar IPS. Secara garis besar, program PPL individu dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan pribadi penyusun, siswa, guru, dan sekolah dalam menjunjung proses pembelajaran di sekolah untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Program PPL selain sebagai wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, juga menjadi usha Universitas Negeri Yogyakarta untuk turut berkontribusi dalam mentransformasikan nilai-nilai kependidikan kepada sekolah tersebut. harapannya, bukan hanya transfer of knowledge yang diberikan kepada sekolah tetapi juga transfer of value. Keberadaan mahasiswa PPL UNY 2015 diharapkan dapat membuat perubahanperubahan sebagi upaya memajukan pendidikan Indonesi

    Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS) Materi Keunggulan dan Keterbatasan Negara Indonesia dan ASEAN Mata Pelajaran IPS SMP.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian higher order thinking skills (HOTS) mata pelajaran IPS SMP, (2) mengetahui kelayakan instrumen penilaian HOTS mata pelajaran IPS SMP ditinjau dari hasil analisis validitas dan reliabilitas, dan (3) mendeskripsikan kemampuan profil HOTS mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Yogyakarta dilihat dari hasil uji coba siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall dan disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Validasi dilakukan pada tahap pengembangan produk awal oleh tiga dosen ahli. Uji coba empiris butir soal tes HOTS dilakukan dengan menggunakan uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan. Uji coba lapangan awal dilakukan pada skala yang lebih kecil yaitu 28 siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta. Uji coba lapangan dilakukan pada 200 siswa yang berasal dari SMP Negeri 5 Yogyakarta. Analisis data uji coba instrumen penilaian HOTS menggunakan analisis AnBuso versi 8.0 dan analisis SPSS 23 untuk melihat tingkat reliabilitas instrumen penilaian untuk mengetahui kualitas soal tes HOTS secara empiris. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Penelitian pengembangan instrumen penilaian HOTS mata pelajaran IPS meliputi beberapa langkah yaitu: survei lapangan, perencanaan, pembuatan produk instrumen penilaian HOTS, melakukan validasi dosen ahli dan revisi dari dosen ahli, uji coba awal dan revisi awal, uji coba akhir, analisis hasil uji coba dan penyempurnaan produk utama. Instrumen penilaian HOTS IPS berupa soal tes pilihan ganda dan uraian yang terdiri dari 26 butir soal pilihan ganda dan 4 butir soal uraian. Soal tes HOTS ini dihasilkan melalui rangkaian prosedur penelitian dan pengembangan. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian tersebut valid dan layak digunakan dengan dibuktikan hasil reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,768 dan soal uraian 0,804. Kualitas butir soal tes HOTS ditunjukkan dari hasil analisis butir soal. Soal pilihan ganda memiliki rata-rata tingkat kesukaran 61,53% (kategori sedang), rata-rata daya pembeda 76,93% (kategori baik), dan rata-rata pengecoh 57,69% (kategori baik). Sedangkan soal uraian memiliki rata-rata tingkat kesukaran sedang dan daya pembeda pada kategori baik. (3) Kemampuan HOTS siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII berada pada 5 kategori yaitu: kategori sangat tinggi (3,5%), kategori tinggi (36,5%), kategori sedang (50,5%), kategori rendah (8%), dan kategori sangat rendah (1,5%). Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan higher order thinking skills siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta berada pada kategori sedang sampai tinggi

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORDPUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KATA BAKU DAN TIDAK BAKU SISWA KELAS VI SD NEGERI 19 SAWANG

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa mengenal dan mengidentifikasi kata baku dan tidak baku disebabkan metode yang digunakan oleh guru belum tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran crosswordpuzzle untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi kata baku dan tidak baku siswa kelas VI SD Negeri 19 Sawang. Pada tahap pra tindakan, tahap tindakan dan tahap evaluasi. Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas VI SD Negeri 19 Sawang yang berjumlah 25 orang tahun ajaran 2020/2021 dan sampelnya ditetapkan semua populasi. Datanya adalah hasil tes awal, hasil tes akhir, hasil observasi, hasil catatan lapangan dan hasil wawancara. Teknik analisis data melalui tiga tahapan yaitu mereduksi data, menyajikan data menarik kesimpulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yaitu data-data berupa uraian. Hasil penelitian, tes awal dalam penelitian ini memperoleh persentase (32%) pada pra siklus (76%) pada siklus I dan (100%) pada siklus II disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran crosswordpuzzle dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 19 Sawang Kabupaten Aceh Utara pada materi kata baku dan tidak baku

    PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI MTS KABUPATEN JENEPONTO

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di Sekolah MTS se-Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto mulai Desember 2017 - Februari  2018. Populasi penelitian ini adalah guru MTS se- Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 80 orang , melalui rumus Slovin diperoleh sampel sebanyak 66 orang. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik Probability Sampling tepatnya simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey jenis expost facto dengan membagikan kuesioner (angket) kepada guru yang telah teruji validitas realibilitasnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Analisis data yang digunakan dengan menggunakan analisis deskriptif , Uji T-Test dan Uji F-Test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap mutu pendidikan di sekolah MTS se- Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. (2) Iklim sekolah berpengaruh dan signifikan secara parsial terhadap mutu pendidikan di sekolah MTS se-Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. (3). Kompetensi guru berpengaruh dan signifikan secara parsial terhadap mutu pendidikan di sekolah MTS se-Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. (4) Kepemimpinan kepala sekolah, Iklim sekolah dan Kompetensi guru berpengaruh dan signifikan secara simultan terhadap mutu pendidikan di sekolah MTS se-Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.  Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah, Kompetensi Guru, Mutu Pendidikan.ABSTRACTThis research was conducted at MTSschool in Tarowang sub-district of Jeneponto regency from Desember 2017 to Februari 2018. The population of this research was MTS teacher in Tarowang district Jeneponto regency which amounted to 80 people. Through Slovin formula obtained by 66 samples.Sampling technique using probability sampling technique precisely simple random sampling. Data collection method used is expost facto survey method by distributing questionnaire (questionnaire) to the teacher who has been tested validity of its realibility according to research conducted. Data analysis used by using descriptive analysis, T-test and F-testThe research results show that (1) The leadership of the principal has a positive and partially significant effect on the quality of education at the MTS school in sub-district Tarowang Jeneponto regency.(2) The school climate is influential and partially significant to the quality of education in MTS schools in sub-districts Tarowang Jeneponto regency.( 3 ) Teacher competencies is influential and significant to the quality of education at MTS school in sub- district Tarowang Jeneponto regency.( 4 ) school head leadership school climate and teacher competencies influential and significant simultaneously on the quality of education in MTS schools in sub-districts Tarowang Jeneponto regency.Keyword:  school head leadership school climate teacher competencies, the quality of educatio

    PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRILL) PADA TIGA ORDO TANAH DI LAHAN KERING ACEH BESAR SETELAH APLIKASI AMELIORAN

    Get PDF
    Tanah ordo Andisol, Inceptisol dan Ultisol pada lahan kering di Kabupaten Aceh Besar masih cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal pertanian tanaman pangan seperti kedelai. Pengembangan kedelai di lahan kering merupakan cara untuk meningkatkan produksi kedelai, namun adanya berbagai kendala seperti kesuburan tanah rendah, pH rendah, kandungan Al tinggi dan rendahnya kadar bahan organik sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas dan tingkat kesuburan tanah dengan pemberian amelioran. Pemberian amelioran dimaksudkan sebagai sumber hara, mengurangi kemasaman tanah dan sebagai sumber pengikat atau penjerap kation-kation yang tercuci akibat aliran air serta meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini untuk mengetahui penggunaan beberapa jenis bahan amelioran dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tiga ordo tanah di lahan kering Aceh Besar.Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dengan menggunakan bahan tanah lapisan atas (0 - 20 cm) dari tiga ordo tanah Andisol (Typic Hydrudand) dari Saree, Inceptisol (Oxic Distrudept) dari Cucum dan Ultisol (Typic Kadiaqult) dari Jalin. Penelitian ini merupakan percobaan pot dan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan dua ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan bahan amelioran yang terdiri dari delapan jenis, yaitu: A0 = Tanpa amelioran, A1 = Biochar 20 ton ha-1, A2 = Kompos 20 ton ha-1, A3 = CaCO3 4 ton ha-1, A4 = SP-36 4 ton ha-1, A5 = Biochar 10 ton ha-1 + CaCO3 4 ton ha-1, A6 = Kompos 10 ton ha-1 + CaCO3 4 ton ha-1, A7 = Biochar 10 ton ha-1 + Kompos 10 ton ha-1. Faktor kedua adalah ordo tanah yang terdiri atas tiga jenis yaitu T1 = Andisol Saree, T2 = Inceptisol Cucum, dan T3 = Ultisol Jalin. Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah polong (buah), bobot kering biji/rumpun (g/rumpun) dan bobot kering 100 biji (g). Analisis data menggunakan ANOVA dengan uji lanjutan menggunakan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian amelioran Biochar 10 ton ha-1 + Kompos 10 ton ha-1 berbeda dengan perlakuan lainnya terhadap tinggi tanaman kedelai. Perlakuan ini memberikan hasil tertinggi untuk ketiga ordo tanah. Respon pertumbuhan terhadap pemberian amelioran yang dikombinasikan pada budidaya kedelai di lahan kering lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Pada parameter hasil ditunjukkan pada jumlah polong dengan hasil terbaik Biochar 10 ton ha-1 + Kompos 10 ton ha-1 pada Andisol Saree dan Inceptisol Cucum, serta bobot kering biji/rumpun dan bobot kering 100 biji dengan hasil terbaik adalah perlakuan Kompos 20 ton ha-1 pada Ultisol Jalin. Untuk meningkatkan produktivitas kedelai pada tiga ordo tanah pada lahan kering di Aceh Besar maka dapat dilakukan penambahan bahan amelioran dengan dosis berbeda yang dapat disarankan langsung kepada petani
    corecore