139 research outputs found

    METODE PELVIC ROCKING MENGGUNAKAN BIRTH BALL DAPAT MENURUNKAN LAMA PERSALINAN

    Get PDF
    Bagi ibu primipara proses persalinan dapat menyebabkan ketakutan dan rasa sakit, sehingga risiko persalinan yang terlalu lama meningkat. Dengan menggunakan bola persalinan, ibu dapat bergerak dengan lebih nyaman dan mengalami rasa sakit yang lebih sedikit, sehingga persalinan lebih singkat. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis pengaruh metode bola kelahiran terhadap lama Kala I Fase Aktif dan Kala II pada ibu yang baru melahirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana metode bola kelahiran mempengaruhi lama Kala I Fase Aktif dan Kala II pada ibu yang baru melahirkan. Penggunaan bola kelahiran karena sesuai dengan teori gravitasi yang memungkinkan janin turun lebih cepat. Metode penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperiment dengan desain Post-test hanya dengan Grup Kontrol. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi secara normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Setiap kelompok memiliki empat puluh sampel penelitian. Uji Mann-Whintey digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bola kelahiran memiliki dampak yang signifikan terhadap lama fase aktif kala I dan kala II pada ibu bersalin di Wilayah Praktik Mandiri Bidan (PMB) Ujanmas. Kelompok kontrol memiliki lama kala I yang lebih lama daripada kelompok perlakuan (7,49±0,95; 4,71±0,73). Kelompok perlakuan memiliki lama kala II yang lebih lama daripada kelompok kontrol (51,49±5,35; 33,54±6,40). Kesimpulan penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode bola kelahiran terhadap lama fase aktif kala I dan kala II pada ibu bersalin di Wilayah Praktik Mandiri Bidan (PMB) Ujanmas

    PENGARUH WORKPLACE STRECHING EXERCISE (WSE) TERHADAP PENURUNAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA BIDAN DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN

    Get PDF
    Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah kesehatan dan dapat berdampak berbahaya pada produktivitas kerja dan kualitas hidup para bidan dalam menolong persalinan. Hal ini dapat disebabkan posisi kerja yang janggal, manual handling dan berdiri dalam waktu lama.   Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah Workplace Streching Exercise (WSE) dengan melakukan peregangan dapat menguragi masalah MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh WSE terhadap penurunan keluhan MSDs pada bidan. Temuan kebaruan penelitian ini penggunaan WSE untuk menurunkan keluah MSDs pada bidan. Desain yang digunakan adalah pre experiment pretest-posttest without control. Subjek penelitian ini adalah Bidan yang melakukan praktik sebagai bidan desa atau Praktik Mandiri Bidan (PMB) di wilayah Kerja Kecamatan Muara Enim yang mengalami keluhan MSDs. Subjek sebanyak 60 orang. Responden melakukan WSE dengan menggunakan checklist WSE. Pengukuran MsDs menggunakan Nordic Body Map Questionare (NBM). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian diperoleh rata-rata skor Nordic body map adalah 33,27 (7,20) yang menunjukan keluhan MsDs sebelum penelitian. Rata-rata skor Nordic body map adalah 2,87 (1,84) yang menunjukan keluhan MsDs setelah penelitian. didapatkan penurunan keluhan MSDs sebanyak -30,40 (7,02) setelah dilakukan intervensi WSE, hasil uji statistic menunjukkan bahwa P-value 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh WSE terhadap penurunan keluhan MSDs pada bidan dalam pertolongan persalinan. Disimpulkan WSE dapat berpengaruh dalam menurunkan keluhan MSDs pada bidan dalam pertolongan persalinan. WSE dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah MsDs pada bidan saat menolong persalinan

    Nilai Kebersamaan dalam Keluarga

    Get PDF
    This study aims to explore parents' perceptions of the importance of togetherness in the family and to examine the types of physical activities carried out by the family, including frequency, nature, and constraints. Methods Semi-structured telephone interviews were conducted with 35 parents of children aged 10 to 12 who attended schools in low, middle, and high socioeconomic status environments. Interviews were transcribed using verbatim, anonymized, and analyzed. The results showed that most parents valued family involvement in physical activity as necessary. The benefits of joint activities can increase parent-child interaction and communication, take advantage of the time together, improve mental health and physical fitness, and control weight. However, it was found that families rarely did physical activities together as a family unit, and any activities done together were usually sedentary. Schedule complexity hinders the implementation of activities with the family, in addition to busy lifestyles, differences in ages and interests of children and adults, lousy weather, and lack of access to facilities, transportation, and activity costs. In conclusion, family-based interventions must be prioritized for implementation in accommodating complex family demands and needs by taking into account the affordability and capabilities of the family. Keywords: Physical Activity, Family Interaction, Togetherness Values, Mental Health

    Kontaminasi Residu Pestisida Pada Cabai Merah, Selada, Dan Bawang Merah (Studi Kasus Di Bandungan Dan Brebes Jawa Tengah Serta Cianjur Jawa Barat)

    Full text link
    . Miskiyah and S. J. Munarso. 2009. Pesticide Residue on Red Pepper, Lettuce, and Shallots “CaseStudy on Bandungan and Brebes (Central Java) and Cianjur (West Java)”. Vegetable is one of horticulturecommodities that susceptible to diseases and pests, hence pesticides application can not be avoided, which causepesticide contamination in the produce. Quality and food safety aspect are the main problem on the production andmarketing of vegetables, this is in connection with increasing consumer concern on quality and health. Minimaltechnology application in the production and post harvest handling, as well as unappropriate application of fertilizerand pesticides, resulted in low quality assurance and high pesticide recidue. The research was conducted at Laboratoryof Indonesian Center for Agriculture Postharvest Research and Development.The aim of the study was to find outthe level of pesticide residue on vegetable. There were 17 pesticides residue tested on 3 kind of vegetables, i.e. redchili, lettuce, and shallots from farmer, trader, and supermarket at Central Java (Bandungan for sample of red Chiliand lettuce, and Brebes for shallots) and West Java (Cianjur for red Chili, lettuce, and shallots). Pesticide residue wasanalyzed by using gas chromatography (GC). The data were interpreted, descripted, and compared to the standard.Pesticides residues from organochlorine group were more dominant, followed by organophosphate, and carbamatesgroup for all vegetables tested from farmer, trader, and supermarket. The results also showed that pesticide residuesfrom all vegetables tested were lower than maximum residue limit (MRL), hence it was relatively safe for consumption.Since the characteristic of pesticide and its degradation level were varied, pesticide residue handling was neededfor safety assurance

    Edible Coating Berbasis Pati Sagu dengan Penambahan Antimikroba Minyak Sereh pada Paprika: Preferensi Konsumen dan Mutu Vitamin C

    Full text link
    Paprika merupakan salah satu jenis sayuran buah yang memiliki prospek pasar yang cerah dan terbuka lebar baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Namun, paprika merupakan sayuran buah yang tidak awet dan mudah rusak (perishable commodity) sehingga paprika memerlukan penanganan pascapanen yang tepat agar dapat meningkatkan masa simpannya. Salah satu teknologi potensial untuk diterapkan pada paprika yaitu pelapisan permukaan paprika dengan bahan edible (dapat dimakan) dan ditambah dengan antimikroba alami untuk menghindari serangan mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak sereh dan lama perendaman terhadap sifat kimia dan organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa) paprika merah yang diberi perlakuan edible coating berbasis pati sagu dan antimikroba alami minyak sereh. Selain itu juga dianalisis Perubahan mutu kimia vitamin C pada paprika merah selama penyimpanan. Perlakuan yang diberikan untuk pengujian karakteristik sensori yaitu (a) konsentrasi minyak sereh 0,2% dan 0,4% dan (b) lama pencelupan dalam formula edible coating yaitu 3 dan 5 menit. Paprika lalu disimpan pada suhu 8°C. Sebagai kontrol dilakukan juga pengamatan terhadap paprika yang tidak di coating dan yang di coating namun tanpa menambahkan minyak sereh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan coating tidak berpengaruh nyata pada penerimaan panelis terhadap atribut aroma, tekstur, rasa maupun penerimaan keseluruhan paprika. Perlakuan coating hanya berpengaruh nyata pada penerimaan panelis terhadap atribut warna paprika merah. Panelis dapat menerima perlakuan coating pada paprika, baik dengan atau tanpa penambahan antimikroba. Kandunganvitamin C pada paprika dengan perlakuan 0,4% minyak sereh pada suhu 8°C pada hari penyimpanan ke-27 masih tetap tinggi yaitu 1,5 mg/100g
    corecore