13 research outputs found

    Sejarah Lembaga dan Kebudayaan Agama Khonghucu di Indonesia

    Get PDF
    Keragaman budaya yang ada di Indonesia dan kebebasan dalam beragama memberikan ruang tersendiri terhadap perkembangan kebudayaan Khonghucu. Kedatangan budaya Khonghucu berawal dari kedatangan Portugis dan Belanda yang mana mereka telah memeluk agama ini, tapi tidak menjadi bangsa Cina. Metode penulisan ini menggunakan pendekatan historis dan studi pustaka menunjukan hasil bahawa khonghucu merupakan bagian dari kebinekaan Indosesi

    Implementation of Community Service in The Introduction of History in the Sembulungan Peninsula, Banyuwangi Regency, East Java Province Indonesia

    Get PDF
    One of the relics whose existence must be preserved and preserved is in Banyuwangi Regency, precisely in Alas Purwo National Park (TN Alas Purwo), a national park located in Banyuwangi covering an area of 43,420 hectares. In addition to having a diversity of flora and fauna in the Alas Purwo National Park area, there are also many objects and buildings of the past, especially on the Sembulungan peninsula, which was formerly known as an entry and exit route for colonial trade commodities. However, let alone the student community who are academics who are not very familiar with the relics on the Sembulungan peninsula, the method used in this service is qualitative analysis by coming to the location directly and conducting observations and collecting data through structured interviews with a triangulation approach. The results show that students' insight has increased by looking at the relics of the Japanese military in maintaining power in the form of bunkers, cannons, and military strategies developed on the Sembulungan peninsula for maritime security

    The S-curve envelope as a tool for monitoring and control of projects

    Get PDF
    Monitoring and controlling the progress of projects is always indispensable to project manager's mission because it can help to produce updated pictures of how the project is progressing. Even with a target progress derived from a detailed project schedule, the actual progress, under the influence of many factors, may deviate significantly from the target, which requires to take corrective actions/control. A project monitoring and control system must provide the required information to answer the following questions: What is the difference between the planned and actual work performance? How is the project progressing in terms of completion of activities? How much ahead or behind schedule is the project? What is the efficiency of the time utilized on the project? In this paper, the concept of S-curve envelope is introduced. This S-curve envelope consists of two curves. The upper curve corresponds to the curve of the earliest times whereas the lower curve corresponds to the curve of the latest times. This S-curve envelope can be used as an early warning system to determine whether the S-curve from the actual progress data is reasonable or needs to be revised. If, when comparing the S-curve based on actual progress to the scheduled-based S-curve envelope, the project is running outside the envelope, appropriate action must be taken depending on whether the actual S-curve is below or above the envelope

    Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Gula Semut di Desa Patoman Kabupaten Banyuwangi

    No full text
    The purpose of this service is to train the community in producing and packaging sugar ants made from coconut sap. The service location is in Patoman Tengah Hamlet, Patoman Village, Blimbingsari District, Banyuwangi Regency. Meanwhile, the partners that were made the object of service were unproductive groups of people in producing brown sugar and people who had previously produced printed red sugar but had now stopped because of various kinds of problems. The method used in this training is to bring in experts from the Desperindag Banyuwangi who master the field of making ant sugar. The sugar production process of ants in Patoman Village starts from filtering coconut sap using a filter cloth to remove impurities, the clean coconut juice is then put into a pan and then cooked with a stove. After the head juice becomes thick, it is continued by solidification (compaction). Solid coconut sap continues to stir until it becomes a crystal (crystallization). After the crystal is formed, refinement is also carried out by using wood made of pressure. After that filtering is done using a sieve that has been prepared. The ant sugar is then dried under the sun for 3-4 hours. Finally, the packaging of ant sugar is done using plastic and plastic bottles.

    ANALISIS KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA PADA MASYARAKAT MULTIKULTUR DI UJUNG TIMUR PULAU JAWA (STUDI KASUS DI DESA PATOMAN, BLIMBINGSARI, BANYUWANGI, JAWA TIMUR)

    No full text
    ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk menganalisis latar belakang kerukunan antarumat beragama pada masyarakat multikultur di Desa Patoman, Rogojampi, Banyuwangi, 2) Menganalisis bentuk kerukunan antarumat beragama pada masyarakat multikultur di Desa Patoman, Rogojampi, Banyuwangi, 3) Menganalisis nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kerukunan antarumat beragama pada masyarakat multikultur di Desa Patoman Rogojampi, Banyuwangi. Sedangkan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penentuan lokasi penelitian, metode penentuan informan, metode pengumpulan data, istrumen penelitian, metode pengujian keabsahan data, dan metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang kerukunan antarumat beragama di Desa Patoman dapat dilihat dari perspektif agama Islam tentang toleransi; agama Hindu dengan ajaran Tat Twam Asi, Ahimsa, Tri Hita Karana, dan Desa Kala Patra; agama Kristen dengan ajaran cinta kasihnya. Sedangkan dalam perspektif ajaran agama Budha terdapat ajaran satu adalah semua dan semua adalah satu. Selain kemajemukan dan kemultikulturan masyarakat di Desa Patoman dapat terjaga berkat keberadaan ideologi pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Adapun bentuk kerukunan antarumat beragama pada masyarakat multikultur di Desa Patoman meliputi: dialog lintas agama maupun etnik dan kerjasama antarumat beragama; meyakini agama sendiri dan menghargai agama orang lain; dan doa bersama. Sedangkan nilai yang terkandung dalam kemultikulturan masyarakat Desa Patoman meliputi: Nilai Social, Simpati, Toleransi dan Empati, Religious, Nasionalisme, Gotong Royong, Demokrasi, Bersahabat/komunikatif, kecintaan terhadap lingkungan, cinta damai, dan peduli sosial.   Kata Kunci: Kerukunan,antar umat beragama,  Multikultural, dan Nilai Karakte

    MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS POTENSI CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN BANYUWANGI

    No full text
    Banyuwangi merupakan kabutapen yang terletak di ujung timur pulau jawa yang memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam maupun budaya. Pengembangan pariwsata di Kabupaten banyuwangi belum maksimal mengingat sampai saat ini masih terfokus pada pengembangan wisata alam, sedangkan budaya masih belum dikembangkan. Padahal banyuwangi memiliki asset cagar budaya yang sangat melimpah yang tersebar diberbagai daerah yang tersebar dibeberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.  Penelitian ini bertujuan Untuk (1) mengetahui persebaran cagar budaya yang ada di Kabupaten Banyuwangi; Penelitian ini menggunakan bentuk dan strategi kualitatif. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumen. Data yang diperoleh divaliditas dengan menggunakan triannggulasi data, peneliti, teori, dan metodelogis. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil inventarisasi peninggalan potensi sumberdaya arkeologi di kabupaten banyuwangi dikategorikan terdiri dari benda, bangunan, struktur dan situs. Model pengembangan pariwisata budaya berbasis peninggalan cagar budaya di Kabupaten Banyuwangi adalah pariwisata terpadu dan berkelanjutan dengan fokus pada pengembangan kawasan wisata dan museum. Pengembangan kawasan untuk benda cagar budaya yang berupa bangunan fisik yang masih terawat, sedangakan pengembangan museum untuk benda cagar budaya yang berupa artefak lepas. Strategi pemasaran yang digunakan adalah model pemasaran terpadu dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki yang meliputi Sumberdaya arkeologi, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dengan menggunakan media promosi online dan offline

    RELATIONSHIP OF INDIVIDUAL ASSIGNMENT WITH SPIRIT SMP LEARNS IN ALL GRADE VII STUDENTS STATE 1 SONGGONT FOR 2014/2015 ACADEMIC YEAR

    No full text
    Individuals emphasize investigations into the special realities of life and how they affect human life. Individuals do not mean humans as a whole that cannot be divided, but as a finite unity, namely as individual humans (2008: 23). Because education is a control of children's activities, especially in a school environment, children's involvement in their lives has a grace period that is not too long compared to children when they are at home. So that the entire school community in it must be able to create a harmonious atmosphere in order to create the spirit of children in studying good. Keywords: individual task, stud

    RELATIONSHIP BETWEEN TEACHER PROFESSIONALISM AND PERSONALITY FORMING OF VII CLASS STUDENTS OF SMPN 4 BANYUWANGI SEMESTER II ACADEMIC YEAR 2015/2016

    No full text
    Abstrak Pada saat ini pendiddikan yang berkwalitas merupakan sarana penting bagi perkembangan bangsa indonesia dan hal itu di dukung oleh profesionalisme pendidik dan sampai saat ini para penggiat pendidik selalu berusaha bukan hanya aktif mengajar tetapi mengembangkan metode-metode pembelajaran yang baik dan efektif untuk membantu guru-guru menyampaikan ilmunya kepada siswanya.Dalam mencapai tujuan tersebut di perlukan metode pembelajaran yang efektif terhadap siswa untuk pembentukan kepribadian siswa. Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik. Kata Kunci : Guru, Profesional, Kepribadia
    corecore