27 research outputs found

    Perbedaan Keefektifan Foto dan Lagu Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Menulis Teks Naratif Siswa SMP Negeri di Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki dua tujuan. Tujuan tersebut yaitu, (1) untuk mengetahui perbedaan keefektifan secara signifikan antara foto berbasis lingkungan sebagai media pembelajaran, lagu berbasis lingkungan, dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif, dan (2) untuk mengetahui apakah foto berbasis lingkungan lebih efektif sebagai media pembelajaran daripada lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik SMP Negeri kelas VII di Kabupaten Lombok Timur yang telah menerapkan kurikulum 2013. Sampel penelitian yakni kelas VII B SMP Negeri 3 Terara, VII C SMP Negeri 1 Terara, dan VII D SMP Negeri 1 Terara yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Kelas VII B SMP Negeri 3 sebagai kelompok eksperimen I, kelas VII C dan VII D SMP Negeri 1 Terara sebagai kelompok eksperimen II dan kontrol. Data dikumpulkan melalui tes penugasan menulis teks naratif. Data dianalisis menggunakan uji Anava satu jalur (one way anova) yang dilanjutkan dengan uji Scheffe menggunakan SPSS 16.0 for windows. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpuln. Pertama, ada perbedaan keefektifan secara signifikan antara foto berbasis lingkungan, lagu berbasis lingkungan, dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif, dengan F = 13,444 dan p < 0,05. Kedua, foto berbasis lingkungan lebih efektif sebagai media pembelajaran daripada lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif dengan mean difference 7,181 dan sig 0,042 < 0,05 antara foto dan lagu berbasis lingkungan, mean difference 14,126 dan sig < 0,05 antara foto berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis naratif, dan mean difference 6,945 dan sig 0,029 < 0,05 antara lagu berbasis lingkungan dan tanpa menggunakan media dalam pembelajaran menulis teks naratif pada siswa SMP Negeri di Kabupaten Lombok Timur

    PRODUKSI UJARAN ANAK DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI PEMBINA KOTA MATARAM

    Get PDF
     Down syndrome merupakan kelainan yang terjadi pada manusia akibat dari jumlah kromosom berbeda dengan manusia pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bentuk kata dan kalimat yang mampu diujarkan anak down syndrome, dan 2) pengaruh lingkungan terhadap perkembangan produksi ujaran anak down syndrome. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada bentuk kata dan kalimat, serta pengaruh lingkungan terhadap perkembangan produksi ujaran. Subjek penelitian adalah anak penyandang down syndrome usia 5-10 tahun di SLB Negeri Pembina Kota Mataram. Data diperoleh melalui metode observasi, metode simak, metode cakap, dan metode perekaman. Analisis data dilakukan dengan reduksi data yang kemudian dilanjutkan dengan penyajian data, dan terakhir verifikasi

    Kesalahan Pemakaian Afiksasi pada Berita Politik di Surat Kabar Lombok Post

    Get PDF
    Abstrak: Salah satu jenis media massa yang sangat dekat dengan masyarakat adalah surat kabar atau biasa disebut Koran. Hampir setiap hari masyarakat luas dapat membaca surat kabar. Oleh karena itu, surat kabar merupakan salah satu jalur untuk melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada surat kabar, banyak sekali ditemukan kesalahan-kesalahan dalam pemakaian bahasa Indonesia, salah satunya kesalahan dalam penggunaan afiksasi. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata atau kesalahan yang berpotensi mengubah makna dan bentuk kata. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan afiksasi pada berita politik di surat kabar Lombok Post. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode simak catat. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Sumber data diperoleh dari berita politik pada surat kabar Lombok Post edisi Februari 2020. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan pada tataran prefiks, sufiks, dan konfiks. Pada tataran prefiks ditemukan 3 bentuk kesalahan yaitu penghilangan unsur prefiks dan terjadinya kesalahan penggunaan prefix ke-. Kesalahan pada sufiks ditemukan 10 bentuk kesalahan yang memperlihatkan adanya ketidak tepatan dalam menggunakan akhiran –kan dan -i. Pada tataran konfiks ditemukan 2 bentuk kesalahan yaitu kesalahan terhadap penghilangan unsur konfiks dan kesalahan dalam pemakaian konfiks me-kan. Abstract:  The mass media that is very close to the public is the newspaper. every day people can read newspapers. Therefore, newspapers are one of the ways to develop and develop Indonesian language that is good and right. In newspapers, there are many errors found in the use of Indonesian, one of which is an error in the use of affixation. Affixation is the process of forming words or errors that have the potential to change the meaning and form of words. the purpose of this study is to describe the misuse of affixation in political news in the Lombok Post newspaper. this research is a descriptive qualitative research. The data collection method is done by using the documentation method and the note-taking method. Data analysis is carried out through the stages of data reduction and then conclusions. The data source is from political news in the February 2020 edition of the Lombok Post newspaper. The results of the study indicate prefixes, suffixes, and confixes. In the prefix found 3 forms of error, namely removal of the prefix element and the occurrence of the use of prefix- errors. Errors in suffix found 10 forms of errors that show the inaccuracies in using the suffix -i and -i. At the level of confix found 2 forms of errors, namely errors on removing the elements of confixes and using confixes me-kan errors

    ANALISIS NILAI-NILAI KEPENDIDIKAN DALAM SESENGGAK SASAK PADA MASYARAKAT DESA BATU JANGKIH KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Sebagai karya masa lampau, sesenggak sasak merupakan salah satu Aspek budaya yang muncul berdasarkan motivasi kreasi ide dan karya masyarakat pendukungnya. Secara harfiah sesenggak sasak belum banyak dikenal orang terutama kalangan generasi muda. Oleh karena itu sesenggak sasak sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu menyelamatkan sesanggak sasak (ungkapan tradisional sasak) dari kepunahan. Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah teori analisis oleh kerlinger dan sumber lainnya, nilai oleh Schwartz dan sumber lainnya, pendidikan menurut bahasa yunani, moral oleh Nurgiyantoro dan Horhby, Garanby, dan Wakefield, ungkapan oleh Cervantes, kegiatan struktural oleh Ali, kajian fungsi oleh Merton, teori semiotik oleh Riffaterre. Lokasi penelitian ini adalah di desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan metode terjemahan yaitu metode penterjemahan semantic (semantic trasn location). Data dan sumeber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data yang sudah terkumpul di analisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa bagian struktural dalam sesenggak (ungkapan tradisional ) berupa diksi, tipologi, pola kalimat, dan gaya bahasa, diksi menjelaskan tentang kata-kata atau pilihan kata yang digunakan dalam ungkapan tradisional. Tipologi dalam sesenggak sasak di Desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah terdiri atas 3 macam yaitu 2 kata, 3 kata dan 4 kata. Pola kalimat dalam pembentukan sesenggak sasak Desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok tengah terdiri dari 9 pola pembentuk yaitu kata benda – kata benda, kata kerja, kata benda, kata kerja – kata sifat, kata sifat – kata benda – kata benda – kata kerja, kata kerja – kata kerja, kata sifat – kata kerja. Gaya bahasa dalam sesenggak ini terdiri dari 4 gaya bahasa yaitu simile, terdiri dari 2 sesenggak, antithesis 2 sesenggak, ironi 14 sesenggak dan repetisi 4 sesenggak. Sebelum menganalisis nilai-nilai kependidikan dalam sesenggak sasak terlebih dahulu yang dilakukan adalah menganlisis makna yang terkandung dalam sesenggak berupa nilai pendidikan moral dan sosial. Nilai pendidikan tradisional 10 sesenggak, moral terdiri atas 8 sesenggak dan sosial 5 sesenggak

    Cinta Eros dalam Cerpen Cinta di Atas Perahu Cadik Karya Seno Gumira Ajidarma: Tinjauan Psikologi Sastra

    Get PDF
    Abstrak: Cerpen Cinta Di Atas Perahu Cadik karya Seno GumiraAji darma merupakan cerpen antologi terbaik Kompas tahun 2007.Cerpen ini terdiri dari 15 judul dan Cinta Di Atas Perahu Cadik dijadikan sebagai judul buku.Cerpen dipilih sebagai objek kajian, dilatarbelakangi oleh pertimbangan berikut, Cinta Di Atas Perahu Cadik memiliki gambaran psikologis yang menonjol terutama pada tokoh Sukab dan Hayati, yang digambarkan mengalami konflik batin sehingga mereka mencari kebahagiaan lain (selingkuh) di luar kebahagiaan yang sesungguhnya sudah mereka dapatkan. Dalam cerpen, tokoh pertama dan kedua (Sukab dan Hayati) digambarkan tentang sifat, pola pikir, dan tingkah lakunya. Kesemuanya digambarkan dengan jelas, sehingga dapat dipahami kejiwaan seseorang yang menjalin hubungan terlarang.Cerita mengenai perselingkuhan yang diungkap dalam cerpen mencerminkan realitas kehidupan masyarakat di daerah terpencil/ miskin. Perselingkuhan terjadi karena factor ekonomi sehingga menimbulkan rasa bosan pada pasangan dan pada keadaan yang tetap sama setiap harinya, yakni sebagi seorang nelayan dan tidak ada hiburan yang lebih menarik selain bermain cinta. Tujuan dikajinya cerpen karya Seno Gumira Aji darma ini untuk dapat diketahui aspek psikologis tokoh cerita.Tokoh-tokoh dalam Cinta Di Atas Perahu Cadik akan dikaji menggunakan teori psikologi sastra, yakni teori tentang cinta menurut Freud dan Plato yang menyebutkan tentang tiga istilah cinta, yakni eros, philia, dan agape. Eros yaitu cinta yang berobjek seksual, philia yaitu cinta kekeluargaan yang tidak melibatkan keinginan seksual dan agape yaitu cinta kepada Allah dan sesama. Dalam kajian ini akan digunakan cinta eros untuk mengungkapkan segala peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita.Abstract: The short story Cinta Di Atas Perahu Cadik by Seno Gumira Aji darma is the best anthology short story from Kompas 2007. This short story consists of 15 titles and Cinta Above the Cadik Boat is used as the title of the book. The short story was chosen as the object of study, because of the following considerations, Love Above the Boat Outrigger has a prominent psychological image, especially in the figures of Sukab and Hayati, who are depicted as experiencing inner conflicts so that they seek other happiness (cheating) beyond the happiness they actually have. In the short story, the first and second characters (Sukab and Hayati) are depicted about their nature, mindset and behavior. Everything is clearly depicted, so that the psyche of someone who is in an illicit relationship can be understood. The story about the affair that is revealed in the short story reflects the reality of community life in remote / poor areas. Infidelity occurs due to economic factors, causing boredom in the partner and in a situation that remains the same every day, namely as a fisherman and there is no more interesting entertainment than playing love. The purpose of studying the short stories by Seno Gumira Aji Dharma is to find out the psychological aspects of the characters. The characters in Cinta Above the Cadik Boat will be studied using literary psychology theory, namely the theory of love according to Freud and Plato which mentions three terms of love, namely eros. , philia, and agape. Eros is love that is sexually objectified, philia is family love that does not involve sexual desire and agape, which is love for God and others. In this study, eros love will be used to express all events experienced by the characters in the story

    ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS V MI NAHDLATUL MUJAHIDIN NW JEMPONG, AMPENAN

    Get PDF
    Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang begitu kompleks. Kegiatan tersebut tidak hanya membutuhkan keterampilan menggunakan kata dan kalimat, melainkan mampu menyampaikan ide secara runut. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran perlu dilakukan cara yang menyenangkan dan inovatif guna mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis. Salah satunya yakni dengan cara menerapkan metode show not tell, khususnya menulis narasi. Berdasarkan paparan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data obyektif tentang kemampuan menulis karangan menggunakan metode show not tell pada siswa kelas V MI Nahdlatul Mujahidin Jempong, Ampenan. Adapun populasi dan sampelnya yakni siswa kelas V MI Nahdlatul Mujahidin Jempong yang berjumlah 19 orang. Hasil penelitian ini adalah (1) kemampuan individual kategori tinggi sebanyak 17 orang siswadan kategori sedang berjumlah 3 orang siswa; (2) Persentase masing-masing kategori tinggi 85%, kategori sedang 15%, dan kategori rendah 0%; (3) Indeks Prestasi Kelompok sebesar 85.5 sehingga termasuk dalam kategori IPK tinggi. Kata Kunci: Kemampuan;Metode show not tell;Karangan naras

    Pelatihan Menulis Surat Undangan Resmi Dengan Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Pada Perangkat Desa, Di Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah

    Get PDF
    ABSTRAK: Tujuan pelatihan penulisan surat undangan resmi pada perangkat desa, di desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tenggah adalah untuk meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang penulisan surat undangan resmi yang baik dan benar. Kegiatan program pengabdian pada masyaakat ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Desember 2023 yang bertempat di aula Kantor Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah perangkat/staf desa yang mengikuti pelatihan penulisan surat undangan resmi ini berjumlah 16 orang. Berdasarkan tabel di atas, nilai ejaan peserta kegiatan sudah sangat baik, artinya bahwa ada peningkatan dalam memahami Ejaan Bahasa Indonesia. Pada hari ini juga, peserta kegiatan dan tim pelaksana mengadakan refleksi dan evaluasi mengenai materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian, peserta kegiatan dapat menyusun surat dinas dengan baik dan benar yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).Kata Kunci: Pelatihan, Surat Undanga Resmi, Perangkat Desa Abstract:The aim of training on writing official invitation letters for village officials, in Beleka village, East Praya District, Central Lombok Regency, is to increase village officials' understanding of writing good and pak correct official invitation letters. This community service program activity will last for three days, namely on 11, 12, 13 December 2023, which will take place in the hall of the Beleka Village Office, East Praya District, Central Lombok Regency. The number of village officials/staff who took part in the training on writing official invitation letters was 16 people. Based on the table above, the spelling scores of the activity participants are very good, meaning that there is an improvement in understanding Indonesian Spelling. Also on this day, activity participants and the implementing team held reflections and evaluations regarding the material that had been presented. In this way, activity participants can compose official letters properly and correctly in accordance with the Enhanced Spelling (EYD).Keywords: Training, Official Invitation Letter, Village Official

    KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP ALUR DARI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI SISWA VIII SMP

    Get PDF
    Abstrak: Keterampilan berbahasa yang paling kompleks adalah keterampilan menulis. Dikatakan kompleks, karena keterampilan menulis menuntut penulis untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkan gagasan, perasaan, dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi tahu, meyakinkan dan menghibur para pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan non fiksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 3 SMP yang berjumlah 33 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menentukan kemampuan individu dan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan nonfiksi bahwa kemampuan individu peserta didik yakni, 1) Kelompok berkemampuan tinggi 31 siswa (94%), kelompok berkemampuan sedang 2 siswa (6%), dan kelompok berkemampuan rendah tidak ada (0%). 2) Kemampuan kelompok siswa atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 80.78 berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 70.5-89.                           Abstract: The most complex language skills are writing skills. Said to be complex, because writing skills require writers to be able to compile and organize the contents of writing and pour ideas, feelings, in the form of written language for the purpose of informing, convincing and entertaining readers. This study aims to describe the ability to make flow map concepts from fiction and non-fiction books. This type of research is a quantitative descriptive study. The subjects in this study were students of class VIII with 33 people. Data collection methods used in this study are, observation methods, task methods, and documentation methods. Data analysis techniques used the Benchmark Reference Assessment (PAP) formula by determining individual and group abilities. Based on the results of this study, it can be concluded the ability to make flow map concepts from fiction and nonfiction books for class VIII students that the individual abilities of students namely, 1) High-ability groups of 31 students (94%), capable groups moderate 2 students (6%), and low-ability groups are absent (0%). 2) The ability of a student group or Grade Point Average (GPA) with a value of 80.78 is in the high category with a score range of 70.5-89

    Analisis Strategi Pengembangan TK ABA di Pulau Lombok Sebagai Upaya Menuju Muhammadiyah yang Berkemajuan

    Get PDF
    Abstrak: Di Pulau Lombok, keberadaan TK ABA cukup berpengaruh secara signifikan. Semua itu tentu tidak terlepas dari strategi-strategi yang dilakukan oleh para kader Muhamadiyah, khususnya para kader Aisyiyah. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengembangan TK ABA di Pulau Lombok sebagai upaya menuju Muhammadiyah berkemajuan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan tentang strategi pengembangan TK Aisyiyah Bustanul Atfhal di Pulau Lombok. Sumber data pada penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan kepala sekolah TK ABA yang memiliki masa berdiri paling lama pada tiap-tiap kabupaten yang ada di Pulau Lombok. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data kemudian dilakukan penyajian data, hingga terakhir menarik simpulan/verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa strategi yang dilakukan oleh TK ABA yang ada di pulau Lombok. Strategi pengembangan TK ABA di antaranya: 1) mengutamakan pembelajaran di bidang akhlak, 2) membentuk lulusan yang unggul dan berkarakter islami, 3) melakukan koordinasi dan kerjasama di semua pihak, baik kerjasama dengan pihak Muhammadiyah, dinas, maupun masyarakat, 4) merekrut tenaga pengajar yang berkualitas, enerjik, kreatif, dan loyal terhadap Muhammadiyah, 5) melakukan sosialisasi melalui kegiatan-kegiatan siswa di luar sekolah, misalnya dengan melakukan kegiatan Jumat Berbagi di beberapa tempat, 6) melaksanakan pertemuan rutin dengan IGABA, baik tingkat daerah maupun wilayah, 7) mengikutsertakan siswa dalam lomba-lomba, baik tingkat kecamatan hingga tingkat nasional, serta 8) mengutus guru mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah guna meningkatkan profesionalitas guru.Abstract: On the island of Lombok, the presence of TK ABA is quite significant. All of that is certainly inseparable from the strategies carried out by Muhamadiyah cadres, especially Aisyiyah cadres. For this reason, this study aims to describe the strategy of developing ABA TK in Lombok Island as an effort towards progressing Muhammadiyah. This research is a field research with a qualitative approach in which the researcher describes the strategy of developing Aisyiyah Bustanul Atfhal Kindergarten on Lombok Island. The data source in this study came from interviews with the ABA Kindergarten Principal who had the longest standing period in each regency on the island of Lombok. The method of data collection is done by the method of observation, interviews, and documentation methods. Data analysis is performed by reducing the data then the data is presented, until finally drawing conclusions / verification of the data. The results of this study indicate a number of strategies carried out by TK ABA on the island of Lombok. ABA Kindergarten development strategies include: 1) prioritizing learning in the field of morals, 2) forming superior graduates and Islamic character, 3) coordinating and collaborating on all parties, both collaboration with Muhammadiyah, dinas, and society, 4) recruiting workers qualified, energetic, creative, and loyal instructors towards Muhammadiyah, 5) socializing through student activities outside of school, for example by conducting Friday Sharing activities in several places, 6) holding regular meetings with IGABA, both regional and regional levels, 7) involving students in competitions, both at the sub-district to national level, and 8) sending teachers to attend scientific meetings to increase teacher professionalis

    Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

    Get PDF
    Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative
    corecore