97 research outputs found

    Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lok. Al Materi HIV/AIDS terhadap Perilaku Seks Siswa SMP di Kota Sorong

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan muatan lokal materi HIV/AIDS di sekolah terhadap perilaku seks siswa SMP di  Kota Sorong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian epidemiologi dengan pendekatan observasional serta metode yang digunakan  rancangan cross-sectional dengan uji Chi-Square. Populasi siswa SMP kelas VIII dengan jumlah sampel 90 siswa. Hasil penelitian menemukan tidak ada pengaruh materi HIV/AIDS terhadap pengetahuan (p=0,146), ada pengaruh materi HIV/AIDS terhadap sikap (p=0,016), tidak ada pengaruh penerapan metode mengajar terhadap pengetahuan HIV/AIDS (0,246), ada pengaruh penerapan metode mengajar terhadap  sikap (p=0,013), ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku seks (p=0,024) dan ada pengaruh sikap terhadap perilaku (0,001). Sehingga disarankan kepada guru yang mengajar muatan lokal HIV/AIDS agar mengembangkan materi dan isi pembelajaran HIV/AIDS

    Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas VIII C Mtsn Model Kota Sorong Tahun 2018

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Hasil Belajar hasil belajar IPA materi sistem peredaran darah pada manusia Siswa Kelas VIII C  MTsN Model Kota Sorong melalui pemanfaatan pendekatan saintifik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dalam 3 tahap yaitu reduksi, penyajian data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) pemanfaatan pendekatan saintifik dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Peningkatan kemampuan hasi belajar hasil belajar IPA materi sistem peredaran darah pada manusia dapat dilihat melalui aspek mengamati siklus I sebesar 76 % meningkat menjadi sebesar  84 % pada siklus II. Partisipasi dalam menanya siklus 1 sebesar 66 % meningkat menjadi sebesar  97  % pada siklus II. Partisipasi dalam mengumpulkan informasi ( mencoba ) siklus I sebesar 61 % meningkat menjadi sebesar 81 % pada siklus II.  Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 68,66  meningkat menjadi 76,37  pada siklus II

    Perbandingan Uchi Ni dan Aida Ni (Kajian Semantik)

    Full text link
    Penelitian ini berjudul ‘perbedaan dan persamaan uchi ni dan aida ni'. Alasan peneliti memilih judul ini karenapembelajar bahasa Jepang khususnya di Universitas Dian Nuswantoro masih sering melakukan kesalahanpemakaian ungkapan. Hal ini disebabkan terbatasnya referensi yang membahas perbedaan dan persamaankeduanya. Salah satunya adalah ungkapan yang menyatakan waktu tertentu yaitu uchi ni dan aida ni. Keduanyasekilas mempunyai makna yang sama, tetapi berbeda penggunaan. Penelitian ini menggunakan sumber data novelYukiguni, karya Yasunari Kawabata dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah data yang digunakandalam penelitian ini adalah sebanyak 16 kalimat. Kalimat yang menggunakan ungkapan uchi ni sebanyak 9 kalimat,yang menggunakan ungkapan aida ni sebanyak 7 kalimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan uchi nidan aida ni digunakan untuk menyatakan dua kejadian, di mana kejadian kedua terjadi sebelum kejadianpertamaselesai. Perbedaan uchi ni dan aida ni, uchi ni berdasarkan emosi pembicara, ada rasa penyesalan jika terlambatdilakukan, sedangkan dalam aida ni tidak ada rasa penyesalan. Selain itu batasan jangka waktu yang dinyatakan olehuchi ni adalah titik terjadinya Perubahan waktu, sedangkan batasan jangka waktu yang dinyatakan oleh aida niadalah titik selesai dilakukannya kegiatan

    Identifikasi Morfologi Dan Marka Molekuler Terpaut Sifat Tidak Berbunga Jantan Pada Mutan Pisang Kepok

    Full text link
    Salah satu masalah dalam pengembangan produksi pisang ialah penyakit darah. Infeksi penyakit ini dapat dikurangi dengan menanam pisang kepok mutan tidak berbunga jantan. Penerapan teknik kultur jaringan dapat menyediakan benih seragam secara cepat dan dalam waktu yang singkat. Namun, penggunaan teknik kultur jaringan dapat menginduksi variasi somaklonal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang stabilitas genetik dan keseragaman morfologi pada benih hasil kultur jaringan. Penelitian dilakukan dari Bulan Agustus 2012 sampai Mei 2013. Identifikasi morfologi pisang dilaksanakan di Kebun Koleksi PKHT Ciomas, Bogor. Analisis molekuler dilaksanakan di Laboratorium Molekuler PKHT. Penelitian bertujuan mempelajari karakter morfologi mutan pisang kepok Unti Sayang tidak berbunga jantan dan mengidentifikasi marka molekuler terpaut sifat tidak berbunga jantan. Identifikasi karakter morfologi dari 24 sampel tanaman dilakukan menggunakan panduan deskriptor dari International Plant Genetic Research Institute. Identifikasi marka molekuler dilakukan berdasarkan teknik PCR, menggunakan 20 primer RAPD, 12 primer ISSR, serta primer gen Pistillata, dan Agamous yang didesain berdasarkan informasi database sekuen DNA Musa acuminata yang terdapat di gene bank. Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada variasi morfologi antara tipe liar, tanaman mutan, dan tanaman mutan yang kembali berbunga jantan, kecuali ada atau tidaknya bunga jantan. Analisis PCR dari 24 sampel tanaman menggunakan 20 primer RAPD dan 12 primer ISSR berturut-turut menghasilkan 379 dan 216 pita yang seragam. Hal yang sama juga ditemukan dari hasil amplifikasi DNA menggunakan primer Pistillata dan Agamous yang menghasilkan pita tunggal pada semua sampel. Analisis sekuen fragmen PCR hasil amplifikasi dengan primer gen Pistillata menunjukkan terdapat tiga nukleotida yang berbeda antara tipe liar dan tanaman mutan yang kembali berbunga jantan pada posisi 445, 461, dan 507

    Regulation of the Director General of Islamic Guidance on Marriage of Husband during Wife's Iddah Period: An Effort to Develop Family Law in Indonesia

    Get PDF
    This research examines the husband's marriage during his wife's iddah period at the Office of Religious Affairs in Lampung Province. This type of research is field research, which is conducted at the KUA throughout Lampung Province, as a sample of Bandar Lampung City, Metro City and East Lampung Regency. Data sources in this research are primary and secondary data sources. Data analysis in this research uses qualitative methods and uses mashlahah theory. The result of the study is that the Circular Letter of the Director General of Islamic Guidance Number P-005/DJ.III/HK.00.7/10/2021 concerning Marriage of Husband in Wife's Iddah Period, is a regulation that regulates the prevention of husbands who want to marry during their wife's iddah period. The existence of this prevention is an effort to create balance between men and women in iddah arrangements, this will have an impact on the value of gender justice and create benefits between couples. Then by seeing that the existence of male iddah aims at gender justice, and kemashlahatan, it needs to be studied further to be regulated in legislation. The position of Circular Letter of the Director General of Islamic Guidance Number P-005/DJ.III/HK.00.7/10/2021 concerning Marriage during the Wife's Iddah Period has the status of a government policy, so according to the researcher's analysis, there should be a follow-up regulation to the legislative stage so that it becomes the status of a law, which can bind generally and widely, and has a higher legal force than a circular letter.Keyword: Marriage, Husband, Iddah Period, Wife, Lampung Provinc

    Pengembangan Marka Molekuler Yang Berasosiasi Dengan Kekuatan Dinding Sel Penyusun Saluran Getah Kuning Pada Manggis

    Full text link
    Salah satu masalah utama dalam peningkatan kualitas buah manggis ialah pencemaran buah oleh getah kuning akibat pecahnya sel penyusun saluran getah kuning. Seleksi buah manggis untuk mendapatkan buah bebas getah kuning dapat dibantu dengan memanfaatkan marka molekuler terpaut karakter kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropik (PKHT), Institut Pertanian Bogor Jawa Barat, pada Bulan Mei 2012 sampai dengan April 2013. Penelitian ini bertujuan mengembangkan marka molekuler yang berasosiasi dengan sifat kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning pada manggis. Sebanyak 39 aksesi Garcinia mangostana L. koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Sumatera Barat dan hasil koleksi dari Desa Leuwiliang, Jawa Barat digunakan dalam penelitian ini. Dua pasang primerdikembangkan dari sekuen gen kekuatan dinding sel manggis dengan teknik tersarang (nested PCR). Amplifikasi DNA dilakukan dengan teknik PCR standar. Hasil amplifikasi DNA menunjukkan satu pita DNA berukuran ± 260 pb yang polimorf antara tanaman dengan buah tercemar getah kuning dan tidak tercemar getah kuning. Pita tersebut berasosiasi dengan sifat kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning

    Pengaruh Masa Simpan terhadap Kualitas Fisik dan Kadar Air pada Wafer Limbah Pertanian Berbasis Wortel

    Full text link
    The aim of this research is to find 1) the changes of physicalquality andwater content on wafer of agricultural waste were kept in a range of different times; 2)the most effective time for savingsan wafer of agricultural waste. The research was conducted in September-November 2014 in Banjar Baru Villages, Sukau Subdistrict, West Lampung and in the Laboratory of Nutrition and Feed Livestock, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung.This research used Completely Randomized Design (CRD) with four treatments by saving the wafer for 0 week, 2 weeks, 4 weeks, and 6 weeks with fourrepetition. Data were analyzed with Analysis of Varians and continued with Least Significant Difference Test (LSD) 0,01 or 0,05.The result of this research showed that wafer with differential storage time had a signifficantly effect (P<0,01) on the water level, texture, and scent on wafer of agricultural waste. The average of water content on wafer of agricultural waste based on carrot after saved by six weeks in the amount of 42,23 %, so there was no best saving time of wafer agricultural waste based on carrot because the water content of the wafer exceeds the standard of water content of the feed material to be saved that is 14%.

    Evaluasi Galur-galur Padi Mengandung Lokus P Uptake 1 (Pup1) Toleran Kekeringan

    Full text link
    Drought, acidity, and P deficiency are problems on upland rice production in Ultisol soil in Indonesia. Pup1 locus in rice plant has a role in uptaking P nutrient and is suspected to function for tolerant to drought. Some BC2F6 lines derived from Situ Bagendit varietal cross containing Pup1 locus had been developed through Markerassisted Backcrossing method, for P uptake and for resistance to blast. This research was aimed to evaluate the effect of Pup1 locus to drought stress condition. The study was divided into two experiments, namely test of polyethylene glycol (PEG) 8000 and root penetration ability test (DTA). The experiment was conducted at the Greenhouse of Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research and Development, from November 2012 until May 2013. The number of lines was 52 lines, consisted of 24 lines of BC2F6 Situ Bagendit × Kasalath (= SK), 22 lines of Situ Bagendit × NIL-C433 (= SN), three parents namely Situ Bagendit (recurrent parent), Kasalath, and NIL-C433, two tolerant controls for drought namely Cabacu and Gajah Mungkur, and one sensitive control for drought IR20. The research used a completely randomized design for test PEG 8000 and a split-split plot design for test of root penetration ability. Results showed that maximum PEG 8000 concentrations for drought stress study on rice were 20%. Plant containing Pup1 locus was more tolerant to drought stress in PEG 8000 experiment through its longer roots and plumules. Pup1 locus gave a positive effect on root penetration ability, with longer roots and more able to penetrate wax layer. Plant carrying Pup1 locus also showed tolerant to drought on Ultisols soil, as indicated by the increase of dry weight of root and shoot compare to those of parents without Pup1 locus

    Agrobacterium-mediated Genetic Transformation Of Seaweed Kappaphycus Alvarezii Using Gα Gene And Callus Cultures

    Full text link
    Cottonii seaweed (Kappaphycus alvarezii Doty) is one of the most important commercial sources of carrageenans which are widely used in the pharmaceuticals and the food industry. A problem in the cultivation of this seaweed is the ice-ice disease, which is caused by extreme changes in environmental conditions such as temperature and seawater salinity. Gene transformation to produce Cottonii seaweed transgenics that are tolerant to environmental stress is potential solution to this problem. Gα gene encodes for the heterotrimeric G protein α subunit is a gene that plays a role in tolerance to biotic and abiotic environmental stresses. This study aimed to: (a) introduce the Gα gene into callus cells of K. alvarezii and regenerate transformed callus cells to transgenic plantlets; (b) determine the appropriate concentration of acetosyringone and Agrobacterium tumefaciens strain for gene transfer into the callus of K. alvarezii. Callus cells of K. alvarezii were transformed using Agrobacterium tumefaciens strains LBA4404 and EHA101 carrying the expression vector pGWB502-Gα with a CaMV-35S promoter. The calli and A. tumefaciens were co-cultivated in several concentrations of acetosyringone (20, 40, 60 mg/L). Regeneration of transformed callus cells into transgenic plantlets was successfully performed using the somatic embryogenesis technique. The result showed the highest percentage of putative transgenic micropropagule formation occurred with 20-40 mg/L acetosyringone. Polymerase chain reaction (PCR) analysis on twenty transgenic plantlets indicated that the Gα gene was successfully introduced into the genomic DNA of all of them. The transformation using EHA101 produced more transgenic plantlets that were morphologically normal and grew faster in aerated culture than using LBA4404. This study concluded that the appropriate method of gene transfer into K. alvarezii callus was co-cultivation with A. tumefaciens EHA101 in 20-40 mg/L concentration of acetosyringone
    • …
    corecore