13 research outputs found

    PERUBAHAN KERJA ADAT PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT KARO (SUATU STUDI PADA MASYARAKAT KARO BALUREN, DESA PALDING JAYA SUMBUL KECAMATAN TIGALINGGA KABUPATEN DAIRI)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk acara nganting manuk dan mata kerja, perubahan yang terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan, tanggapan masyarakat tentang terjadinya perubahan dan peranan rakut si telu dalam acara nganting manuk dan mata kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan nara sumber tokoh – tokoh masyarakat. Data dikumpulkan dengan teknik : observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : telah terdapat perubahan dalam acara nganting manuk dan mata kerja, antara lain : pemakaian musik keyboard, menari, menyanyi pengantin dan orangtua pengantin, pemberian cokong-cokong (saweran), penggunaan produk pabrik, dan peran anak beru yang berkurang. Faktor yang menyebabkan perubahan adalah faktor dari dalam antara lain : bertambahnya penduduk, kebutuhan akan hiburan, ekonomi dan efisiensi waktu, sedangkan dari luar adalah faktor pengaruh agama, inovasi dan teknologi. Tokoh-tokoh masyarakat dapat menerima penggunaan keyboard sebagai hiburan dan pemberian cokong-cokong kepada pengantin, tetapi tidak menghendaki orangtua pengantin menari, menyanyi, dan mendapat cokong-cokong. Perubahan juga menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak negatif yaitu terpenuhinya hiburan, terkumpulnya dana dan efisiensi waktu, sedangkan dampak negatif yaitu: menimbulkan beban ekonomi, sosial dan kurangnya rasa solidaritas dari kerabat

    Pengaruh Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Kepala Keluarga bagi Kesehatan Lingkungan Masyarakat

    Get PDF
    This paper aims to investigate the influence of education and socioeconomic status of the family head of the environmental health community. Such educational factors influencing knowledge about the family head of environmental health. Revenue also greatly affect each household about the health of the environment. Employment / livelihoods also influences knowledge about environmental health chief. Social status greatly affects the environmental health held where if the higher the socioeconomic status of the family head nice views of education, employment and work / livelihood, the better the health of the environment that is held. That the head of the family socioeconomic status (education, income and employment / livelihood) contributed greatly that a significant difference between the socioeconomic status of the family hea

    Analisis Pertumbuhan Dan Persebaran Penduduk Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010

    Get PDF
    This research porposes to understand growth and spread of population in Province of North Sumatra. The method used here is decriptive analysis of secondary data with the spatial approach. Whereas the object of research are the number of population, the population growth, and spread of population of North Sumatra Province based on 2010 census of Indonesian pupulation. The outcome of research represents that the population growth of Province of North Sumatra from 2000 to 2010 average of 1,22 percent per year. Then, the highest population growth found in Regency of Middle Tapanuli (2,46 percent), followed by Regency of Karo (2,17 percent), and South Tapanuli Regency (2,12 percent). Meanwhile the lowest population growth found in Siantar Town (-029 percent) and followed by Toba Samosir Regency (0,38 percent) and Simalungun Regency (-0,46 percent). As the spread of pupulation in the North Sumatra Province is not prevalent, as the settlements spreads nearly 62,87 percent on the east coast region, whereas only 3,05 percent on the west coast, and the rest 4,85 percent on the Nias Islands

    Analisis Nilai Anak dalam Gerakan Keluarga Berencana bagi Keluarga Melayu

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai anak dan  Pelaksanaan Gerakan Keluarga Berencana bagi keluarga Melayu di Desa Melayu Besar Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 500 pasangan usia subur dan sampel ditentukan sebesar 20%, sehingga sampel berjumlah 100 orang. Teknik pengumpulan data adalah teknik komunikasi langsung kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; nilai anak bagi keluarga Melayu Riau dipandang dari segi sosial merupakan sumber ketentraman dan meningkatkan status sosial. Dari segi ekonomi merupakan sumber pendapatan dan jaminan masa tua kelak. Dari segi budaya, merupakan sumber rezeki dan ahli waris orang tuanya. Dari segi agama, merupakan amanah dari yang maha pencipta yang senantiasa harus dirawat/dijaga dan penyejuk di dalam rumah tangga. Dari segi psikologis, memiliki nilai kepuasan tersendiri bagi keluarga. Tingginya pemahaman 5 nilai anak inilah yang menyebabkan masyarakat ingin menambah jumlah anak lagi. Pelaksanaan Gerakan Keluarga Berencana berjalan akan tetapi masyarakatnya masih patuh terhadap budaya. Hal ini dapat terlihat dengan keaktifan para akseptor mengikuti sosialisasi/penyuluhan dari Dinas Kesehatan dan Petugas PLKB setiap bulannya, akan tetapi masih memiliki anak dengan jumlah yang melebihi 2 orang

    Keadaan Gerakan Keluarga Berencana Di Desa Parlondu Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

    Get PDF
    The purpose of this research is to know the condition of family planning movement in terms of age, education, occupation, culture, and service quality of family planning acceptors in Parlondut Village, Pangururan District, Samosir District. The population is a married couples (PUS) who have been married for at least 5 years and already have children, and the sample is 40 people. Data collection techniques use interview lists and qualitative descriptive analysis techniques. Result: 1) Most of EFA (47,50%) have married age 25-29 years old with number of children more than two people, 2) In general, EFA (55,00%) have high school education with children more than 2 people 3 ) In general (37.50%) EFA mothers work in non-agricultural sectors as fish, tailor, IRT, traders, weavers with more than 2 children, 4) Batak culture has an influence in the EFA mindset about value and the number of children as the successor of the clan (100%) 5) there are 6 Quality of acceptor service of KB which influence to the non-success of family planning movement that is less appropriate method of contraception in the form of injection (35,00%) on self recommendation (67,50%) , less effective service mechanism performance (82,50%) with non-routine socialization / counseling (1-9 times in a year), so that the number of EFAs who have children more than 2 people and unable to follow family planning movement

    FAKTOR YANG MENYEBABKAN PETANI KEMIRI BERUBAH MENJADI PETANI KAKAO DI DESA KUBU KECAMATAN LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan petani kemiri berubah menjadi petani kakao dilihat dari 1). Pengalaman dan pendidikan, 2). Modal, 3). Harga, 4). Pendapatan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kubu Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kemiri yang berubah menjadi petani kakao dengan jumlah 100 Kepala Keluarga dan sampel yang diambil 50 % yaitu sebanyak 50 kepala keluarga yang diambil secara proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data adalah komunikasi langsung dan alat pengumpul data adalah dengan menggunakan angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data diskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : (1). Pengalaman yang dimiliki petani kakao sudah cukup baik artinya pengetahuan petani kakao dalam mengolah lahan tanaman kakao mulai dari pembibitan sampai awal panen. (2). Modal yang dibutuhkan petani kakao lebih banyak daripada petani kemiri yaitu sebesar Rp.  600.000 – Rp. 2.600.000, sedangkan modal petani kemiri sebesar Rp. 35.000 –  Rp. 96.700. (3). Faktor yang paling dominan yang menyebabkan petani kemiri berubah menjadi petani kakao adalah harga kakao lebih menguntungkan. (4). Pendapatan petani kakao lebih tinggi daripada petani kemiri. Pendapatan petani kakao sebesar Rp. 600.000 – Rp. 1.520.000/bulan. Sedangkan pendapatan petani kemiri sebesar Rp. 180.000 – Rp. 236.700/bula

    Analysis of the utilization of landsat 8 oli imagery for mapping the distribution of coral reefs in Pulau Weh Sabang

    Get PDF
    As one of the largest archipelagic countries globally, Indonesia has diverse natural resources, one of which is the coral reef ecosystem. Coral reef ecosystems are spread across almost all Indonesian waters, and Pulau Weh Sabang is one distribution area. This study aims to determine the distribution of coral reef ecosystems and test landsat 8 oli imagery accuracy in mapping coral reef ecosystems. The method used in this research is the nearest neighbour algorithm object-based classification method. The results showed that the coral reef ecosystem in Pulau Weh Sabang was divided into two classes: a healthy coral reef ecosystem class with 277.38 hectares and a medium condition coral reef ecosystem class with an area of 710.01 Ha.Keywords:Landsat 8 oliMappingDistributionCoral reefWeh Island

    ANALISIS MIGRASI PENDUDUK DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) arus migrasi yang dilakukan migran, (2) faktor pendorong bagi migran (3) Faktor penarik bagi migran (4) Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan migran di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Populasinya adalah seluruh migran yang sudah berkeluarga di Kelurahan Bagan Deli yang berjumlah 252 kk (orang) dan sekaligus sebagai sampel. Teknik pengumpulan data dengan teknik komunikasi langsung dan data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Arus migrasi yang dilakukan secara langsung (100%) (2) Faktor pendorong utama melakukan migrasi yakni faktor ekonomi (71,15%), Faktor sosial (23,08%) dan faktor letak (5,77%). (3) faktor penarik utama melakukan migrasi adalah faktor ekonomi (53,85%),  faktor sosial (25%) dan faktor terkecil yakni faktor letak (21,15%), (4) dampak positif yang ditimbulkan migran adalah meningkatnya pendapatan bagi 76,92% migran atau sudah layak hidup, tersedianya lapangan pekerjaan baru (nelayan, buruh perusahaan dan karyawan), terciptanya hubungan kekerabatan bagi 80% migran dengan penduduk setempat dan meningkatnya pendapatan daerah melalui pembayaran rekening listrik migran, sedangkan dampak negatif yakni masih ada 23,08% migran memiliki pendapatan belum layak hidup dan 20% migran belum melakukan hubungan kekerabatan dengan penduduk setempat baik antar suku maupun sesama migran di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

    INTERAKSI EDUKATIF DOSEN DENGAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER DI FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIMED

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi edukatif dosen dengan mahasiswa dalam pembangunan karakter atau budi pekerti mahasiswa melalui kegiatan perkuliahan di FIS Unimed Medan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi lembaga atau instansi terkait untuk selanjutnya dapat mengambil langkah-langkah konkrit untuk peningkatan kualitas dan intensitas pembinaan karakter atau budi perkerti mahasiswa dalam rangka membangun karakter bangsa Indonesia. Untuk mencapai tujuan penelitian di atas maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan diskriptif kualitatif penulis berinteraksi secara aktif dalam proses pengumpulan data. Peneliti akan menggunakan intuisi dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan melakukan pengamatan secara cermat. Untuk memahami makna perilaku dosen-dosen dan mahasiswa dalam berinteraksi peneliti akan melibatkan diri secara langsung dalam situasi sosial. Berdasarkan karakteristik pendekatan kualitatif, peneliti akan mengungkapkan makna dibalik suatu fenomena yang terjadi di FIS Unimed Medan khususnya fenomena yang berkaitan dengan interaksi edukatif dosen dengan mahasiswa dalam rangka pembinaan karakter atau budi pekerti mahasiswa. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peningkatan pembangunan karakter mahasiswa dalam hal ini adalah karakter atau budi pekerti mahasiswa melalui interaksi edukatif dosen di dalam proses pembelajaran di Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa karakter mahasiswa FIS Unimed dalam perkuliahan telah menunjukkan karakter yang baik hal tersebut terlihat dari indikator religi, toleransi, disiplin, tanggung jawab, peduli, hormat dan jujur

    ANALISIS HAMBATAN PENGELOLAAN HALAL TOURISM DI PULAU WEH SABANG

    Get PDF
    Abstrak: Wisata halal merupakan salah satu wisata yang saat ini berkembang dengan pesat. Saat ini Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata halal dunia. Wisata halal (halal tourism) memiliki faktor penghambat dan tidak berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk wisata halal (halal tourism) yang ada di Pulau Weh (Sabang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hambatan pengelolaan pariwisata halal (halal tourism) di Pulau Weh (Sabang). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara dinas pariwisata dan wisatawan dengan teknik analisis data menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya hambatan perkembangan pariwisata halal antara lain pengelolaan yang belum sesuai standar halal, kurangnya promosi pariwisata, dan kurangnya infrastrukturyang. Hambatan-hambatan wisata halal yang terdapat di Pulau Weh (Sabang) tersebut haruslah segera diperbaiki mengingat potensi destinasi wisata yang dimiliki Pulau Weh (Sabang) sangat potensial. Hambatan yang terjadi pada Wisata Halal di Pulau Weh (Sabang) haruslah diselesaikan secara bersama-sama baik dari pihak pemerintah, pengelola pariwisata, dan masyarakat, serta diperlukan promosi untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.  Abstract: Halal tourism is one of the tourisms that is currently overgrowing. Currently, Indonesia is one of the world's halal tourism destinations. However, halal tourism (halal tourism) has inhibiting factors and does not run well without the support of various parties, including halal tourism (halal tourism) on Pulau Weh (Sabang). This study aims to identify and analyze the obstacles to managing halal tourism (halal tourism) on Pulau Weh (Sabang). The method used in this study is field observations and interviews with the tourism and tourist offices with data analysis techniques using SWOT. The study results show that there are many obstacles to the development of halal tourism, including management that does not comply with halal standards, lack of tourism promotion, and lack of adequate infrastructure. The obstacles to halal tourism found on Pulau Weh (Sabang) must be repaired immediately considering the potential of tourist destinations owned by Pulau Weh (Sabang) is very potential. Therefore, the obstacles in Halal Tourism on Pulau Weh (Sabang) must be resolved jointly by the government, tourism managers, and the community. In addition, promotion is needed to increase the number of tourists who come
    corecore