5 research outputs found
Analisis Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Terhadap Social Security
Di Indonesia, terdapat berbagai faktor yang menjadi pertimbangan perlunya dilakukan pemindahan Ibu Kota Negara. Antara lain faktor sosial, ekonomi, politik, budaya, pertahanan dan kemanan, hingga faktor bencana alam. Kesenjangan sosial ekonomi dan kependudukan merupakan salah satu faktor pendorong rencana pemindahan Ibu Kota Negara ndonesia. Pemindahan Ibu Kota Negara ke luar Jawa bertujuan untuk mengurangi beban ekologis kota Jakarta yang sudah sangat berat. Baik itu berupa kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, polusi udara hingga kondisi air yang kurang baik. Pemindahan ibu kota bukanlah hal yang mudah karena ibu kota adalah kota utama dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan politik sehingga kesalahan pemindahan berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pemindahan Ibu Kota Negara terhadap social security. Baik untuk masyarakat di daerah eks ibu kota maupun di daerah ibu kota baru. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan pendekatan historis. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari buku, jurnal, berita maupun bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan topik pemindahan Ibu Kota Negara untuk kemudian diklasifikan berdasarkan pokok bahasan masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara mampu menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi sekaligus memberikan dampak positif terhadap social security bagi masyarakat baik di daerah eks Ibu Kota (DKI Jakarta) maupun untuk masyarakat di daerah Ibu Kota Negara baru (Kalimantan Timur)
Implementasi Teori Kepemimpinan dalam Pemilihan Pamong Kalurahan Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta
Kepemimpinan atau leadership merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu aspek kepemimpinan yang sangat penting adalah kepemimpinan dalam tata pamong kalurahan yang juga menjadi bagian penting dari pembangunan Desa. Dimana kepemimpinan yang diterapkan dengan baik dapat mengatasi masalah yang muncul di lingkungan masyarakat sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan teori kepemimpinan dalam pemilihan Pamong Kalurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta agar mampu diperoleh pemimpin yang memiliki karakter-karakter dan sifat-sifat kepemimpinan dalam mengelola padukuhan di Kalurahan Wedomartani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yang di lakukan dengan bentuk observasi dan studi dokumen. Data β data yang di kumpulkan kemudian di rangkum secara deskriptif dan skematis untuk kemudian ditarik simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemilihan Kepala Dukuh sebagai Pamong Kalurahan Wedomartani, implementasi teori kepemimpinan terlihat sejak dari proses pemilihan Kepala Dukuh hingga peran dari Kepala Dukuh terpilih dalam mewujudkan pembangunan wilayah padukuhannya. Dalam proses seleksi Pamong Kalurahan, calon Kepala Dukuh diharuskan mengikuti serangkaian tes terdiri atas tes tulis, tes psikologi, tes kemampuan presentasi, tes kemampuan pimpin rapat, tes kemampuan pidato dan wawancara. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh pemimpin yang memiliki kewibawaan, kekuasaan dan kemampuan dalam memimpin. Kepala Dukuh terpilih memiliki peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara, maupun agen perubahan dalam mewujudkan pembangunan daerah padukuhan. Oleh karena itulah maka figur pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan menjadi sangat urgen untuk diimplementasikan
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PT INKA TERHADAP KESIAPAN DISTRIBUSI LOGISTIK KEWILAYAHANN DALAM MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN NEGARA
Sistem pertahanan negara yang berlaku di Indonesia menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama pertahanan negara. Dalam menjalankan tugas pokoknya, TNI memiliki beberapa fungsi antara lain fungsi logistik. Untuk memenuhi fungsi tersebut, maka diperlukan jenis angkutan yang memiliki kemampuan untuk mendistribusikan jenis-jenis logistik. Di lain sisi PT INKA sebagai industri pembuat kereta api dalam negeri belum memiliki kontribusi atau peran dalam menyediakan sarana transportasi untuk keperluan distribusi logistik. Melihat permasalahan ini, maka dibuat rumusan masalah bagaimanakah kemampuan PT INKA dalam menyediakan sarana transportasi guna mendukung program pembangunan nasional serta bagaimanakah strategi pengembangan sarana transportasi multipurpose yang dapat digunakan untuk mendukung proses distribusi logistik kewilayahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan PT INKA dalam menyediakan sarana transportasi guna mendukung program pembangunan nasional serta menentukan strategi yang tepat untuk pengembangan produk tersebut. Jenis penelitian yaitu mix methode dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan PT INKA dalam memproduksi transportasi multipurpose memiliki tingkat kesiapan teknologi atau Technology Readiness Level (TRL) di level tujuh serta tingkat kesiapan manufaktur atau Manufacturing Readiness Level (MRL) di level sembilan. Terdapat strategi pengembangan sarana transportasi multipurpose yang harus dilakukan oleh PT INKA, diantaranya ialah strategi utama berupa pengembangan produk yang sesuai dengan user requirements dan melakukan konsorsium dengan industri penyedia bahan baku dalam negeri agar menyediakan bahan baku kebutuhan kereta api dengan lead time atau waktu tunggu yang tidak terlalu lama.Kata Kunci: MRL, TRL, Pengembangan, Strategi, Transportas
Inovasi Teknologi Plecing Kaleng Sebagai Pemulihan Ekonomi Pasca Gempa Lombok
Lombok is one of the provinces in Indonesia with many tourist destinations. In August 2018, an earthquake measuring 7 on the Richter Scale rocked the tourism destination. The Lombok earthquake has become a regional threat for the public and foreign and domestic tourists. As a result of this incident, hundreds of people were injured and at least 105 people died. The Lombok earthquake not only had an impact on damage to buildings and public facilities, but also on the tourism industry sector which plays a role in increasing the country's economic growth. The economic sector is the most significantly affected. So, we need an idea of ??economic reconciliation after the Lombok earthquake. One of them is through technological innovation in the form of canning plecing kale which is one of Lombok's special foods, consisting of boiled kale and served with tomato sauce. The results showed that the technological innovation of canning plecing kale is able to make this type of food more durable and easy to consume as well as a choice of souvenirs for Lombok domestic and foreign tourists. Through technological innovation of canning plecing kale, it is hoped that the economic reconciliation of the Lombok people after the earthquake by utilizing existing local potential. Thus, in the long term, participate as a solution in the field of sustainable tourism for the Lombok area which is an object of tourist destinations.Lombok merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan banyak destinasi wisata. Pada bulan Agustus 2018 lalu, gempa berkekuatan 7 SR mengguncang destinasi pariwisata tersebut. Gempa Lombok menjadi sebuah ancaman wilayah bagi masyarakat dan turis asing maupun domestik. Akibat kejadian ini ialah ratusan orang mengalami luka-luka dan setidaknya 105 orang meninggal dunia. Gempa Lombok tidak hanya berdampak pada kerusakan bangunan dan fasilitas publik, namun juga pada sektor industri pariwisata yang berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi negara. Sektor ekonomi menjadi bagian yang paling terdampak secara signifikan. Sehingga, diperlukan suatu ide rekonsiliasi ekonomi pasca gempa Lombok. Salah satunya adalah melalui inovasi teknologi berupa pengalengan plecing kangkung yang merupakan salah satu makanan khas Lombok, terdiri dari Kangkung rebus dan disajikan dengan sambal tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi teknologi pengalengan plecing kangkung mampu membuat jenis makanan ini lebih awet dan mudah dikonsumsi serta menjadi pilihan oleh-oleh untuk wisatawan domestik maupun asing Lombok. Melalui inovasi teknologi pengalengan plecing kangkung, diharapkan rekonsiliasi ekonomi masyarakat Lombok pasca gempa dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. Dengan demikian dalam jangka panjang turut serta sebagai solusi di bidang pariwisata berkelanjutan untuk daerah Lombok yang menjadi objek destinasi wisatawan