3 research outputs found

    MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE DAN REGRESI KUANTIL PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2013-2018

    Get PDF
    Indeks Harga Saham Gabungan yang disingkat dengan IHSG adalah indikator pergerakan harga saham. IHSG merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Data IHSG yang fluktuatif cendrung melanggar asumsi normalitas, homoskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memodelkan data IHSG menggunakan regresi nonparametrik diantaranya metode Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS)dan metode Regresi Kuantil, dengan variabel prediktor suku bunga, inflasi, nilai tukar (kurs), gold, Indeks Down Jones dan Indeks Nikkei 225. Data IHSG yang digunakan adalah periode April 2013 sampai dengan April 2018. Model terbaik dipilih dengan membandingkan nilai R2 dan MSE metode MARS dan metode Regresi Kuantil. Dari analisis nilai R2 metode MARS lebih besar dari metode Regresi Kuantil. Sedangkan nilai MSE metode MARS lebih kecil dari metode Regresi Kuantil. Ini artinya regresiMARS lebih baik digunakan pada penelitian IHSG ini.  Kata kunci : Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS), Regrsi Kuantil, IHSG

    Desain Robot Pengintai Segala Medan dengan Kendali Wireless PS2

    Get PDF
    A mobile robots is one of the solution to overcome the deficiency of security surveillance camera systems that are static in nature, which are vulnerable to blind spots on the results of their observations. In this research, the surveillance robot is made to resemble the shape of a mars rover robot that is applied to be able to move more freely to stalk areas and be able to navigate on uneven surfaces. The movement of the surveillance robot wheel uses a wireless PS 2 remote control and is driven by a DC motor rotation as its main drive. The connection between the PS2 Remote Control and the surveillance robot is by using the Arduino Uno. In addition, this robot will be equipped with a camera that will send visual surveillance results from the robot to the smartphone

    Menginterpretasi Ekslpoitasi Ruang Privasi dalam Reality Show (Kasus pada Tayangan Masihkah Kau Mencintaiku-RCTI)

    Get PDF
    Format reality show yang makin beragam saat ini semakin mereduksi ranah kebebasan privasi masyarakat. Dengan tujuan demi memberikan solusi bagi persoalan rumah tangga dan menyelamatkan pernikahan dari perceraian, tayangan Masihkah Kau Mencintaiku mengangkat berbagai persoalan rumah tangga dari yang sepele hingga yang sangat rumit. Tanpa disadari upaya-upaya mengangkat persoalan ini ke ranah publik justru mengeksploitasi kehidupan privat masyarakat. Di tengah kultur masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai sakral martabat dan nama baik, tayangan ini justru hadir untuk menaturalisasikan pola pikir modern yang bersifat serba terbuka dan berpikir pragmatis. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana interpretasi khalayak terhadap eksploitasi ruang privasi dalam industri media massa melalui tayangan-tayangan reality show saat ini, khususnya dalam tayangan Masihkah Kau Mencintaiku. Penelitian ini berada dalam metode kualitatif, dengan pendekatan studi resepsi. Pendekatan ini memfokuskan pada teks media dan pembacaan yang dilakukan khalayak. Mengacu pada gagasan Ien Ang bahwa teks media dipandang sebagai pesan yang polisemik, terbuka terhadap berbagai kemungkinan pembacaan, dan khalayak dipandang sebagai produsen makna. Mereka memaknai dan mengintepretasi teks media sesuai dengan kondisi sosial dan keadaan budaya mereka dan juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi mereka, bisa sejalan dengan maksud teks media, namun bisa juga berlawanan. Dari hasil indepth interview terhadap enam orang informan, diketahui sejauh mana resistensi informan terhadap hegemoni ideologi kapitalistik media dan keunikan latar belakang informan yang mempengaruhinya. Masing-masing informan tidak dapat dikotak-kotakkan hanya pada satu posisi decoding saja. Satu informan bisa berubah-ubah pendapatnya bergantung pada konteks pesan dan melakukan penyesuaian terhadap pandangan-pandangan pribadinya, dan kebutuhannya terhadap informasi yang disajikan media. Informan yang berdasarkan klasifikasi decoding Stuart Hall berada dalam posisi dominant hegemonic tidak secara keseluruhan menyetujui makna yang disampaikan dalam tayangan ini. Mereka tetap melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap pola pikir dan prinsip moral mereka masing-masing dan bisa berubah pembacaan menjadi oppositional reading pada konteks-konteks lainnya. Interpretasi para informan tersebut merupakan hasil perilaku yang dipelajari (learning behaviour) dan diperoleh informan dari lingkungannya. Keyword: privasi, eksploitasi, reality sho
    corecore