12 research outputs found
KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN MINYAK GANDAPURA DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH
Minyak gandapura (Gaultheria fragrantissima) mengandung methylsalisilat yang banyak digunakan dalam industri farmasi. Indonesia masih mengimpor minyak gandapura sintentik dari Cina untuk kebutuhan industri farmasi. Sampai saat ini tanaman gandapura di Indonesia belum dibudidayakan, untuk memperoleh terna segarnya petani masih menambang dari daerah pegunungan yang tumbuh secara liar. Dalam rangka menggali potensi pengembangan pengusahaan minyak gandapura, telah dilakukan kajian awal bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pengolahan minyak gandapura. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus di industri/pengrajin minyak gandapura milik Kelompok Tani Rukun yang berlokasi di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mulai bulan Agustus sampai Oktober 2003. Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan minyak gandapura digunakan indikator kelayakan Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil studi menunjukkan bahwa usaha pengolahan minyak gandapura di Kabupaten Wonosobo layak secara finansial. Hal ini ditunjukkan oleh nilai BCR 1,60 dan memberikan pendapatan sebesar Rp. 400.000,- per hari atau Rp.16.000,- per orang/hari, lebih besar dari pada upah tenaga harian yang berlaku setempat (Rp. 12.500,-/HOK)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Pemasaran Panili di Propinsi Bali
Factors that influenced vanilla marketing efficiency were studied in Bali from June to July 1992. Method used for analysis was multiple regression with ordinary least squeres estimation. Result of regression showed that margin of vanilla marketing was simultarsiously influenced by purchasing price, selling volume, transportation cost and reduction cost variables with F-statistic significant over α ≠10% level. Partially, each variable gave different effect to each trader level and aggregate. Only selling volume variable that influenced to all trader levels and aggregate with t-value significant over α ≠5% level
Analisis Finansial Usaha Penyulingan Minyak Lada
Analisis financial usaha penyulingan minyak lada telah dilakukan di desa Capkala, Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan data penerimaan dan pengeluaran selama periode usaha tahun 1990-1993 (4 tahun). Data analisis dengan analisis kelayakan financial yang meliputi analisis harga pokok proses, Benefit cost ratio (B/C ratio), Net Present Value (NPV), Internal Rate of return (IRR) dan Payback period. Dari hasil analisis financial dapat disimpulkan bahwa usaha penyulingan minyak lada tersebut cukup layak yang ditunjukkan dengan indicator kelayakan sebagai berikut : (1) harga pokok proses dibawah harga jual (59 – 68%); (2) B/C ratio lebih dari satu (1.55); (3) NPV positip (Rp. 7.983.577,-); (4) IRR lebih besar dari suku bunga bank (55.75%); dan (5) payback period 1 tahun 2.4 bulan
Analisis Efisiensi Produksi Lada Pada Pola Usahatani Tradisional dan Pola Usahatani Intensif di Kabupaten Lampung Tengah
The pepper production efficiency analysis on traditional farm system and insentive farm system at Central lampung district.The study was conducted by using survey methods at Jabung and Sukadana sub district, Central Lampung. Salmpling was done by “purpose random sampling methods”. The analyse the relationship between yield and production factors, the Cobb Douglass production’s fungtion were used. The result showed that on the traditional farm system, the increasing yield could be done by expanding land area. While on insentive farm system the increasing yield could be done by adding the pruning frequency and fertilizer dosage
Mengenal Lebih Dekat Nilam : Tanaman Beraroma Wangi untuk Industri Parfum dan Kosmetika
vi.48 Hal.;24 c
Analisis Penawaran Lada Putih di Indonesia
Response analysis of white pepper supply in Indonesia was carried out by using of time series data from 1970 to 1990. The distritof Bangka was used as a case study. Multiple regresion analysis and the ordinary least squares (OLS) estimation was used in this study. The purposes of the study are to analyze the response of white pepper supply on price changes via estimation of short and long run elasticities. The response from white pepper screage was used as proxy of supply response . The result from regression analysis shows that the change in prices of white pepper and fertilizer have significant influence on acreage response, while price the change in rubber price was not. The short run areage elasticity on the price   s ofwhite pepper. Rubber and fertilizer are 0.20; 0.05; 0.04 respectively. While in the long run are 0.52; 0,13 and 0.10 respectively.</p
ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF USAHA TANI LADA HITAM DI LAMPUNG DAN LADA PUTIH DI KALIMANTAN BARAT
The comparative advantage analysis of black pepper in farm Lampung and white pepper's farm in West Kalimantan Study of the comparative advantage of pepper farm was conducted in Lampung as black pepper production centre with non-intensive pattern, and West Kalimantan as white pepper production centre with semi- intensive pattern fom January to March 1996. The objectives of this research were to analyze the comparative advantage of pepper farm from in terms of its capability to earn foreign exchange. Data wee conducted by survey method. Location was selected by purposive sampling method based on pepper farm pattern anner sampling was conducted by simple random sampling for each villages. The data were analyzed by using net social proitability and domestic esources cost. The result showed that pepper farm for both of production centre had comparative advantage to earn foreign exchange and the comparative advantage for semi intensive pattern was higher than that of non intensive patten. For the development of pepper in Indonesia the semi intensive pattern is better the non intensive pattern, there for it should be sugested
Analisis Efisiensi Pemasaran Jahe Gajah di Daerah Sentra Produksi Sumatera Utara
Analisis tentang efisiensi pemasaran Jahe Gajah di Derah sentra produksi Sumatra Utara telah di lakukan di kabupaten Dairi dan Simalungun pada bulan Oktober 1992. Penelitian bertujuan intuk mengkaji tingkat effesiensi pemasaran jahe di kedua sentra tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan penarikan contoh secara acak bertujuan. Metode analisis penyebaran marjin pemasaran. Indeks profitabilitas dan korelasi harga. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa secara teknis , system pemasaran di kabupaten Dairi dan Simalungun  cukup efisien yang di tunjukan oleh saluran pemasaran yang relati pendek dan di di dukung oleh sarana transportasi yang memadai/lancer. Namun secara ekonomis kurang efisien, karena bagian harga petani lebih kecil dari pada marjin pemasaran Indeks profibilitas petani, pedagang desa dan eksportir Di kabupaten Dairi adalah masing-masing sebesar 1.89 ; 1.27 ; dan 1.62. sedangkan di kabupaten Simalunggung adalah sebesar 1.42; 2.12; 2.17 dan 1.64 masing-masing untuk indeks profitabilitas petani. Pedagang desa, pedagng kecamatandan eksportir. Apabila di bandingkan keadaan pemasaran di kedau kabupaten tersebut, ternyata keadaan pemasaran di kabupaten Dairi secara relatif lebih efisien di banding kabupaten Simalungun yang di tunjukan denagn bagian harga petani sebesar 46.22% dan koefisien korelasi harga 0.9034; sedangkan di kabupaten Simalungun bagian harga petani dan korelasi arganya masing-masing sebesar 32.40% dan 0,7928.</p