6 research outputs found

    Kinerja Dan Prospek Pengembangan Bahan Bakar Nabati Di Indonesia

    Full text link
    Pengembangan energi berbahan baku nabati menghadapi tantangan yang sangat berat. Tujuan penelitian adalah menganalisis kinerja dan prospek pengembangan bahan bakar nabati dengan melihat aspek kinerja produksi, USAha tani, kelayakan finansial industri yang berbahan baku tanaman kelapa sawit, jarak pagar, ubikayu dan tebu. Hasil penelitian menunjukan kinerja produksi tanaman penghasil biofuel masih ditentukan oleh kontribusi luas tanam. Analisis USAhatani masing-masing komoditi menunjukan layak untuk dikembangkan, kecuali jarak pagar karena ada kendala pada hasil rendeman CJO yang masih dibawah standar. Studi kelayakan finansial menunjukkan bahwa industri biodiesel dan bioetanol layak untuk dikembangkan. Implikasi kebijakan yang disarankan adalah pengendalian konversi lahan, pembukaan lahan baru dengan memanfaatkan lahan kritis, insentif harga dan perbaikan USAhatani, penelitian dan pengembangan, pembukaan akses petani pada modal, teknologi dan input produksi, pengembangan kemitraan antara petani dengan pengusaha, rehabilitasi dan restrukturisasi industri pengolahan bahan baku biofuel dan penerapan standar pengolahan yang bai

    Perancangan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama RI

    Full text link
    Pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan sistem informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi pelayanan. Hal ini karena dukungan teknologi informasi dapat memudahkan pengambilan keputusan yang akurat, dapat dipercaya, cepat, dan ekonomis. Kebutuhan yang sama juga dialami oleh manajemen dan keorganisasian di lingkungan Departemen Agama, dan secara khusus Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU). Sebagai contoh, pelaksanaan penyelenggaraan haji di Indonesia telah menggunakan perangkat pendukung sistem informasi berbasis komputer yang dikenal dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). Dengan mengamati tugas dan tanggung jawab serta ruang lingkup pekerjaan di lingkungan Ditjen PHU secara keseluruhan, maka kebutuhan yang mengarah pada perancangan strategis sistem informasi semakin mendesak. Penggunaan metodologi Ward and Peppard untuk mendapatkan perancangan strategis sistem informasi pada Ditjen PHU dengan mengombinasikan penggunaan metode analisis dari McFarlan dan standar yang dikeluarkan oleh Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dalam pemetaan kondisi TI di lingkungan Ditjen PHU sehingga akan didapatkan pengelolaan TI Ditjen PHU menjadi selaras antara sistem informasi, infrastruktur, dan manajemen informasi. Management and organizational development are supported by computer-based information system is a strategic instrument needed in the era of globalization of services. This is because information technology support to facilitate decision making accurate, reliable, fast, and economical. The same requirement is also experienced by the management and organization in the Ministry of Religious Affairs, and in particular the Directorate of Operation of Hajj and Umrah (DG PHU). For example, the implementation of the hajj operation in Indonesia has been using the computer-based information systems support, known as Haji Integrated Computerized Systems (SISKOHAT). By observing the duties and responsibilities and the scope of work within the Directorate General of PHU as a whole, the need for a strategic lead to the design of information systems is increasingly urgent. Ward and Peppard use of the methodology for the strategic design of information systems at DG PHU by combining the use of methods of analysis of McFarlan and standards issued by the Information Technologi Infrastructure Library (ITIL) in IT in mapping environmental conditions that would be obtained PHU Directorate of IT management to be aligned DG PHU between information systems, infrastructure, and information management

    The Influence of The TASC (Thingking Actively In A Social Context) Model Using Whatsapp Social Media on Online Learning Materials for Classification of Land Capability in the Emergency Period of the Covid 19 Pandemic

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of the Tasc model using WhatsApp social media on online learning for Land Capability Classification Analysis during the COVID-19 pandemic emergency. The method used in this study is an experimental method with a quasi-experimental type using a factorial design. The samples in this study were students of class X IPS 1 and class X IPS 2. The results of this study were analyzed in stages, namely: data description, prerequisite test, and hypothesis testing. The prerequisite tests carried out are the normality test of the data distribution, the homogeneity of variance test, and the t test. The results showed that after the learning was carried out and the post-test was given to the experimental class and the control class, the results obtained ttest > t indicating was accepted . Where that the learning outcomes of students on the material elements of hadith using the TASC learning model are better than conventional learning. Where the class that uses the TASC model seems enthusiastic about sending information on the Whatsapp group because the TASC learning model helps students to construct their own knowledge and makes it easier for students to understand the classification of land capability

    Estimasi Incremental Capital Output Ratio (Icor) Untuk Perencanaan Investasi Dalam Rangka Pembangunan Sektor Pertanian

    Full text link
    EnglishAchievement of the targeted growth of agricultural GDP needs sufficient amounts of investment. The required amounts of investment can be correctly determined when the values of ICOR (Incremental Capital Output Ratio) have been known. This study aims at: (1) To estimate the values of agricultural ICOR emplyoing Leontief's Input-Output approach; (2) To simulate the requirement of agricultural investment to achieve the targeted growth of agricultural GDP by 2010-2014; and (3) To identify factors encouraging or discouraging agricultural investment. This research used Input-Output data from BPS and survei data in 2011 in West Java, East Java, Riau, and South Sulawesi Provinces. The results show that: (1) The values of ICOR < 1, meaning that agricultural investments are efficient; (2) The values of ICOR in the 1995-2008 period were declining suggesting that agricultural investments are increasingly efficient; (3) The values of ICOR decline as processing and consumption activities are considered; (4) To reach the targeted growth of agricultural GDP of 3,75 percent by 2014, the required amout of invesment is Rp 80.1 trillions; and (5) Factors enhancing agricultural investment are good output prospect and profitability, availability of accessible formal capital sources, as well as conducive government policies, while factors hampering investment are huge capital requirement for the initial investment stage, unstable prices of some commodities, and the limited land area for expansion. Some suggestions of this research are: (1) agricultural investment promotion encompassing on-farm and processing industries; (2) simpler, rapid and cheap investment processes; (3) increasing public budgets for development/rehabilitation of agricultural infrastructure; and (4) providing supports for farmers with subsidized credits such as KKP-E, KKP-NR and KUPS. IndonesianUntuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian diperlukan investasi yang memadai di sektor yang bersangkutan. Jumlah kebutuhan investasi dapat ditetapkan secara lebih akurat bila nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) telah diketahui. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengestimasi nilai ICOR dengan pendekatan Input-Output dari Leontief; (2) Melakukan simulasi kebutuhan investasi pertanian untuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian periode 2010-2014; dan (3) Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong atau penghambat investasi pertanian. Penelitian menggunakan data Tabel Input-Output (I-O) Tahun 1995, 200, 2005 dan 2008 bersumber dari BPS dan data survei tahun 2011 di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan Sulawesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Nilai ICOR < 1, yang berarti investasi pertanian efisien; (2) Nilai ICOR selama 1995-2008 menurun yang berarti investasi pertanian makin efisien; (3) Nilai ICOR menurun jika investasi berlanjut hingga pengolahan hasil dan konsumsi; (4) Untuk mencapai target laju pertumbuhan PDB Sektor Pertanian 3,75 persen pada tahun 2014 diperlukan total nilai investasi sebesar Rp 80,1 triliun; dan (5) Faktor-faktor pendorong investasi antara lain adalah prospek pasar output dan keuntungan USAha yang baik, tersedianya modal yang dapat diakses, dan dukungan kebijakan yang kondusif, sementara faktor-faktor penghambat adalah kebutuhan modal yang sangat besar pada awal investasi, harga output beberapa komoditas yang tidak stabil dan ketersediaan lahan yang makin terbatas. Saran: (1) Promosi investasi pertanian yang mencakup on-farm dan pengolahan hasil; (2) Fasilitasi berupa proses perijinan yang lebih sederhana, cepat dan tidak mahal; (3) Peningkatan anggaran pembangunan/rehablitiasi infrastruktur pertanian; dan (4) Dukungan kepada petani, pekebun, dan peternak berupa kredit-kredit program seperti KKPE, KKP-NR dan KUPS, dengan persyaratan yang lebih ringan

    Scientometric analysis in the field of big data and artificial intelligence in industry

    Get PDF
    Big Data and Artificial Intelligence (BD&AI) in Industry have grown so prevalent, and the potential they provide is so revolutionary that they are seen as critical for competitive growth. Because the number of organizations BD&AI on Industry technology is increasing exponentially, so is the need for BD&AI on Industry practitioners. Until we conducted this research, only 1399 academic documents on BD&AI in Industry found from 2002 to 2020 were obtained by searching the Scopus database. BD&AI in the industrial sector is examined in-depth in this paper. This study uses bibliometric analysis and indexed digital methods to map scientific publications worldwide. This study uses the Scopus database to collect information and online analysis via the Scopus website and VOSViewer to demonstrate bibliometric network mapping. We use the article selection process, starting with the keywords to be searched for, the year limitation, then the database is exported into RIS and CSV format files. From the database, we also perform network mapping using VOSViewer. Researchers in China have the most articles published and indexed by Scopus among the most prolific authors (373), followed by the United States (239) and India with 125 academic publications. Data analysis reveals an upward trend in the number of worldwide publications in BD&AI in Industry, as measured by the Scopus index

    Prosiding Konvergensi Sains & Humaniora 1 : Membudayakan Menulis Karya Ilmiah Melalui Pendidikan di Era Globalisasi

    No full text
    Membudayakan Menulis Karya Ilmiah melalui Pendidikan di Era Globalisasi STKIP PGRI Pasuruan adalah salah satu penyelenggara pendidikan tinggi tertua di Kota Pasuruan. Potensi mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi ini mengisi sebagian besar kebutuhan porsi tenaga pendidik baik di wilayah kota dan kabupaten Pasuruan. Oleh karena sangat penting bagi perguruan tinggi ini untuk terus mengembangkan dan mendiseminasikan berbagai karya intelektual yang dihasilkan selama proses pendidikan diberikan kepada mahasiswa. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan dalam hal ini berinisiatif sebagai penggerak kemajuan diseminasi karya intelektual dengan mengadakan event akademik rutinan dalam bentuk seminar dan prosiding lokal. Melalui event akademik rutinan dalam bentuk seminar dan prosiding lokal dengan tajuk “Konvergensi Sains dan Humaniora”, Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan memberikan peluang untuk tampil dalam mimbar akademik. Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan mengajak para akademisi muda / mahasiswa baik dari dalam maupun luar institusi STKIP PGRI Pasuruan untuk bersama-sama mensukseskan gerak-geliat berkeilmuan melalui penciptaan karya-karya intelektual dalam bentuk tulisan artikel ilmiah penelitian, pengkajian teori, dan gagasan tertulis. Dalam hal ini Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan mengajak serta berbagai elemen dari prodi ilmu lainnya seperti Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama Islam, dan prodi ilmu lainnya yang mungkin tersedia di perguruan tinggi selain STKIP PGRI Pasuruan. Konvergensi bermakna keadaan menuju satu titik pertemuan, memusat. Konvergensi adalah lawan dari divergensi, pemisahan. Konvergensi mengandung arti perpaduan antara entitas luar dan dalam, yaitu antara lingkungan sosial dan hereditas. Konvergensi Sains dan Humaniora adalah tajuk event akademik rutin yang ingin terus dilaksanakan oleh Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan. Konvergensi dalam tajuk ini bermakna penyatuan sudut pandang akademik dari berbagai disiplin ilmu yang karya intelektualnya, secara bersama-sama, didiseminasikan melalui giat seminar, presentasi dalam kelas paralel, dan penerbitan buku prosiding. Juga menyajikan laku akademik yang berpadu dengan lingkungan dan sosial masyarakat di sekitarnya. Laku akademik yang bernilai guna dan bermakna bagi proses belajar mahasiswa untuk menjadi bagian dari lingkungan dan masyarakat. Konvergensi ilmu pengetahuan juga akan memperkaya kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan pengkajian yang terfokus pada satu pokok dengan menggunakan berbagai pisau bedah sudut pandang keilmuan. Sains dan humaniora sebagai dua disiplin ilmu besar yang kemudian bercabang, berkesinambungan, dan berkolaborasi kemudian dapat mewujudkan bentuk konvergensi ilmu untuk satu tujuan besar yakni : mendedikasikan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan ummat. Dalam hal inikita berbicara tentang kekuatan pendekatan terintegrasi. Pendekatan terintegrasi disebut pula sebagai “selubung pengetahuan yang tidak berlapis” (seamless cloak of knowledge), “kesatuan pembelajaran” (unity of learning), atau “satu sudut pandang atas dunia dan kehidupan” (a single view of the word and of life). Integrasi dikontraskan dengan “pemecahan” (fragmentation) kurikulum yang melambangkan sekolah tradisional, dengan batasan subjek, “pembagian” (compartmentalization) atau “pengotakan” (pigeon-holing) pengetahuan, dengan spesialisasi dan ketidakrelevansiam dengan kehidupan yang utuh (Klein J. T., 2005:8; William, 1976:116). Konvergensi Sains dan Humaniora 1 adalah awal dari cita-cita mulia Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan untuk beintegrasi dan bersinergi dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Prodi PBSI STKIP PGRI Pasuruan berharap bahwa di masa yang akan datang event-event akademik seperti ini akan terus dapat dilaksanakan, secaa rutin, dan dapat diikuti oleh banyak prodi lainnya
    corecore